Senin, 15 Mei 2017

MASITHA EKA F

1. Menulis Teks Refleksi Multimoda


Judul buku                  : Ramping tanpa Sengsara 
Penulis                         : Richard Templar
Cetakan Pertama         : November 2009
Jumlah Halaman          : 201hl
Penerbit                       : Esensi , Erlangga Group

·         Catatan tentang Kredibilitas Buku
Buku ini ditulis oleh orang yang ahli di bidangnya. Richard Templar adalah seorang penulis asal Inggris yang telah menulis beberapa buku pengembangan diri. Dia berbagi "jalan menuju kesuksesan" dalam serangkaian buku, di mana 100 "Aturan" sederhana disajikan untuk mencapai kesuksesan: baik dalam bisnis, uang, atau kehidupan pada umumnya khususnya tips ramping tanpa sengsara. Diterbitkan oleh penerbit Esensi, Erlangga Group.  Aturan biasanya disajikan pada dua halaman, membuat buku mudah dibaca, sehingga tidak perlu diragukan lagi kredibilitasnya.
·         Ikhitsar          
            Buku ini berisi tentang kumpulan prinsip yang dapat diterapkan pada semua jenis diet untuk membuatnya lebih efektif. Bahkan seseorang dapat menggunakan prinsip – prisnsip ini sendiri , tanpa menjalani diet tertentu. Buku ini membantu mengurangi berat badan dan mencegahnya naik kembali , tanpa mengharuskan seseorang itu menderita sementara semua orang di sekitarnya dengan gembira melahap makanan yang didambakannya.
            Penulis buku ini yang bernama Richard Templar telah mengalaminya sendiri. Semasa mudanya, ia bisa menyantap apapun yang ia mau dan tetap sekurus gagang sapu. Lalu, suatu hari ia menatap cermin dan melihat seluruh tubuhnya telah hilang dan digantikan dengan versi lebih gemuk saat ia tak memerhatikan. Ia masih belum tau bagaimana itu terjadi. Selama bertahun – tahun ia mencoba diet ini – itu dan pada bobot terberat , ia kelebihan beberapa kilogram. Kemudian ia mulai melihat orang di sekitar. Ia bertanya – Tanya mengapa orang yang langsing tetap langsing dan apa yang telah dilakukan oleh para pediet sukses itu yang belum ia lakukan. Perlahan ia mulai menyadari bahwa semua diet yang dijalaninya berfokus pada apa yang dimakan. Namun, orang – orang yang bisa langsing dengan sukses itu hanya makan secara berbeda , mereka berpikir berbeda. Jadi Richard mulai menggali cara berpikir yang tersembunyi dibalik keberhasilan menurunkan berat badan dan lihatlah, ia mempelajari  kiat dan strategi yang membuatnya mampu menurunkan berat badan pula. Menurut panduan medis , ia memiliki berat badan sehat sesuai dengan tinggi badan dan punya jauh lebih banyak energy dari sebelumnya.
            Jasi , buku ini merupakan kumpulan cara berpikir cerdas yang dipelajari dari teman – teman Richard yang membuat menurunkan berat badan terasa mudah dan menyenangkan. Pastinya menyenangkan menaiki timbangan badan dan melihat bobot anda jauh berkurang dari biasanya. Sehu bungan dengan sisi praktis berdiet , tak bisa dimungkiri bahwa garis bawahnya adalah tentang membakar kalori lebih banyak dari yang dikonsumsi. Semua bantahan bahwa berdiet dengan cara menghitung asupan kalori tak berhasil adalah omong kosong. Tentu saja berhasil ( jika mematuhinya ). Memang tubuh membakar lebih sedikit kalori jika tubuh menganggap sedng terjadi kelaparan. Namun, ini hanyalah noda kecil dalam sebuah lukisan , tubuh tak dapat membakar kalori setiap anda bergerak atau bernapas. Jadi, disepanjang buku ini anda akan menemukan bahwa meskipun tak ada  rencana pengaturan makan atau daftar kalori ,ini bukan buku diet melainkan prinsip – prinsip agar bisa diet tanpa sengsara. 
·         Nilai - nilai

            Buku yang berjudul ramping tanpa sengsara ini memiliki tipsunik untuk ramping. Dalam  beberapa tipsnya sangat menginspirasi bagi pembaca khususnya yang ingin berdiet. Tidak hanya pola makn yang diatur namun juga pola berpikir kita yang harus diubah.  Tips – tips yang ada di buku ini mulai dari ketahui apa yang anda makan ,  megubah pola berpikir anda yang sedang berdiet , hingga  diajarkan agar tidak menyerah saat melakukan diet. Sengsara memang ketika kita ingin berdiet dan diaharuskan berdiet ketat. Namun dengan adanya  buku ini tanpa kita mengalami sengsara diet berat badan anda akan turun dan ideal.
            Buku ini bukanlah buku diet. Buku ini berisi kumpulan prinsip yang dapat anda terapkan pada semua jenis diet untuk membuatnya lebih efektif. Bahkan anda dapat memnggunakan  prinsip –prinsip ini sendiri, tanpa menjalani diet tertentu. Dari buku ini anda dapat memilih berbahgai prinsip – prinsip untuk diterapkan dalam kehidupan sehari – hari.
            Buku ini mengajarkan diet tanpa harus sengsara dan menderita. Buku ini akan membuat pembaca terasa mudah menurunkan berat badan dan menyenangkan. Pastinya menyenangkan karena menaiki timbangan badan dan melihat bobot anda jauh berkurang dari sebelumnya. Yang menarik dalam buku ini adalah mengubah cara berpikir pembaca yang sedang diet , bahwa diet bukan sesuatu yang membuat kita sengsara tetapi membuat kita bahagia dengan menerapkan semua prinsip. Semua  prinsip itu akan  membantu bagi para pendiet mengurangi berat badan dan mencegahnya naik kembali , tanpa mengharuskan pendiet menderita sementara semua orang disekitar anda dengan gembira melahap makanan yang anda dambakan.

·         Refleksi
            Buku yang berjudul Ramping Tanpa Sengsara memberikan banyak inspirasi kepada para pembaca terutama bagi yang sedang berdiet tentang prinsip – prinsip yang harus diambil saat menjalankan diet , ubah pola berfikir , dan buatlah diet itu terasa menyenangkan. Diet adalah pengaturan pola makan , baik porsi , ukuran , maupun kandungan gizi. Jadi , hal yang paling penting untuk dipahami adalah kunci diet sukses ada di kepala anda bukan di perut anda.

Pola Pikir Menetukan Tindakan
Oleh: Masitha Eka

Setiap orang pasti menginginkan sebuah bentuk tubuh yang ideal dan menarik.  Kebanyakan wanita berpikir jika tubuh ideal pasti akan terlihat lebih menawan ,dan membuat lawan jenis tertarik untuk melihatnya. Tetapi  berbeda dengan orang bertubuh gemuk  dan memiliki kelebihan berat badan,  pasti tidak percaya diri dalam berpakaian , maupun dalam segi penampilan yang kurang enak di pandangnya.
Bagi anda yang memiliki tubuh gemuk pasti merasakan hal  tidak nyaman. Ingin memilih pakaian yang diinginkan harus gigit jari karena tidak muat dan tidak ada ukuran yang besar. Dan jalan satu- satunya untuk menunjang penampilan agar tidak ketinggalan zaman dalam berpenampilan yakni menjahit baju dengan model yang diinginkan, itu merupakan cara efektif yang digunakan untuk orang yang berbadan gemuk khususnya para wanita. Memiliki tubuh gemuk memang sedikit minder dalam segala hal , kurangnya percaya diri inilah yang saya alami. Pada awalnya orang gemuk memiliki pikiran yang cuek , masa bodoh dengan berat badannya yang penting perut terisi dan kenyang. Berpikir yang seperti itulah membuat orang berbadan gemuk tak lagi memikirkan diet maupun merubah pola makan. Padahal dampaknya sangat buruk bagi kesehatan , orang obesitas rentan terkena berbagai macam penyakit  seperti diabetes, kolesterol akut , komplikasi dan masih banyak lagi penyakit yang akan diderita. Namun banyak orang yang berbadan gemuk tidak sadar akan hal yang sangat berbahaya bagi kesehatannnya mereka lebih mementingkan perut ketimbang kesehatannya.
Dari beberapa aspek yang dibahas tersebut saya sendiri mengalaminya , memiliki tubuh gemuk dan cuek dengan penampilannya.  Awalnya saya berpikir cuek dengan tubuh yang gemuk dan penampilan yang tidak menarik. Berbadan gemuk bukan hanya tidak mempunyai rasa percaya diri tetapi juga memiliki perasaan yang kuat yakni ketika diejek teman karena badan yang gemuk. Hal itu sudah saya rasakan sejak lama , namun tak membuat keinginanku untuk berdiet muncul. Pada saat itu saya memang benar – benar merasakan badan yang semakin bertambah terlebih jika saya memakai celana jeans yang sudah dibesarkan tetapi masih tidak muat untuk di pakai. Akhirnya saya memutuskan untuk mengubah pola berpikir saya dari yang cuek masalah berat badan hingga peduli dengan kesehatan dan pola makan. Pada awalnya memang berat menjalani diet dan saya berpikir untuk konsisten dengan apa yang saya inginkan.
Diet yang saya jalani saat ini adalah diet karbo yakni menghilangkan nasi dari piring yang biasanya dibuat untuk makan. Minggu pertama memang terasa berat hampir tak kuat menahan rasa lapar , hingga membuat badan terasa lemas dari biasanya. Saya hanya makan sayur dan buah saja tanpa ada tambahan lainnya selama minggu pertama ini ,yang terpenting adalah minumlah air putih sebanyak mungkin jika merasa lapar. Diet tersebut saya jalankan selama 3minggu terakhir dan semua membuahkan hasil. Berat badan saya saat ini mulai turun sedikit demi sedikit , namun saya tak berani mengukur berat badan karena itu membuat saya bahagia dan lupa dengan diet. Memang saya tidak makan nasi selama ini , tapi saya mengganti nasi saat ini dengan nasi merah yang kalorinya sedikit namun mengenyangkan.
Padahal dulu saya pernah melakukan diet berkali – kali sampai ikut suatu program di rumah sehat namun tidak membuahkan hasil, diet selalu gagal. Inilah yang dimaksudkan pola pikir menentukan tindakan , saya merubah pola berpikir diet yang awalnya menyiksa tapi dibuat lebih menyenangkan. Pada dasarnya diet tidak semuanya sengsara dan menyiksa tapi semua itu tergantung pola pikir dari diri anda sendiri. Seberapa mau berusahakah itu tergantung anda. Saat ini segala bentuk tentang makanan saya ubah ke pola hidup sehat,ini yang dinamakan pola pikir menentukan tindakan. Apapun yang kita pikirkan akan mempengaruhi tindakan yang anda lakukan. Saat ini saya  hanya memikirkan bentuk tubuh yang ideal harus di capai terlebih dahulu. Hasilnya saya memperoleh berbagai manfaaat , tubuh menjadi sedikit ringan , pakaian yang saya gunakan mulai sedikit longgar dan jauh lebih sehat. Banyak manfaat yang diperoleh dari diet yang terpenting niat, berusaha dan ubahlah cara berpikir anda karena diet tak harus sengsara dan menyiksa. Orang ramping tidak hanya makan secara berbeda tetapi juga berpikir secara berbeda yang disertai tindakan nyata dan yang terpenting adalah jangan terpaku pada diet itu sendiri , tetapi lakukanlah pekerjaaan itu didalam kepala anda.

·         PUISI

Dukanya makin gendut
Pipinya tembem airmata
Lemaknya penuh sesak
“aku harus diet!”
Tapi lagi – lagi gagal

Di hadapan sebuah bingkai
Dia ngemil kenangan lagi
Kriuk – kriuk rasa rindu
Minumnya soda
Yang pernah gembira

Malang , 11 Mei 2017

 Masitha Eka F

2. Menganalisis Struktur Isi dan Ciri BahasaTeks 
Teks 1

Sifat Asam Basa
I. Tujuan: menentukan sifat asam basa dari larutan
II. Kajian teori:
Larutan  adalah  campuran homogen antara zat terlarut dengan pelarut. Larutan homogen  tidak menampakkan bidang batas ( satu fase) antara pelarut dengan zat terlarut. Contoh  larutan garam dapur, larutan asam cuka, larutan air kapur, dll. Larutan  memiliki sifat  tertentu sesuai dengan sifat zat terlarut. Ada larutan bersifat asam seperti larutan asam cuka,  ada bersifat basa  seperti larutan air kapur dan ada bersifat netral seperti larutan garam dapur. Sifat asam ditentukan oleh konsentrasi ion H+  dalam larutan. Sifat  basa ditentukan oleh  ion OH-  dalam larutan. Sedangkan sifat netral  akibat adanya  ion H+  dan ion OH-  dalam keadaan  yang  seimbang. Sifat asam , basa, atau netral  larutan  dapat ditentukan  dengan indikator . Indikator adalah zat yang dapat berubah warna  dalam lingkunagn yang berbeda. Contoh indikator  antara lain  kertas lakmus, penolptalein, metil merah, metil jingga, bromtimol biru, dll.  Kertas lakmus  ada  berwarna merah, ada berwarna biru. Lakmus merah berwarna merah  dalam asam dan biru dalam  basa, sedangkan  lakmus biru  berwarna  biru dalam basa  dan merah dalam asam. 
Berdasarkan  teori  dapat diajukan hipotesis bahwa lakmus merah  berwarna  merah dalam asam cuka dan berwarna biru dalam air kapur.
III.  Alat dan Bahan:
1) Alat:  tabung reaksi, gelas kimia, pipet tetes, ..
2) Bahan: larutan asam cuka 0,1 M; larutan NaOH 0,1 M, larutan  NaCl 0,1 M, larutan  NH3 0,1 M; kertas lakmus merah dan biru.
IV. Cara  kerja:
1) Menyiapkan  tabung reaksi, gelas kima, pipet tetes, larutan asam cuka, NaOH, NaCl dan NH3.
2) menyiapkan kertas  lakmus  merah dan lakmus biru.
3) meneteskan larutan  asam cuka, NaOH, NaCl dan NH3  kedalam tabung reaksi  kira-kira 5 mL pada  4 tabung reaksi.
4) Mencelupkan kertas lakmus  merah dan biru dalam tiap tabung yang telah diisi larutan.
5) mengamati dan mencatat hasil percobaan pada lembar  hasil pengamatan.
V. Hasil pengamatan
No
Larutan
Lakmus merah
(Hasil)
Lakmus biru
(Hasil)
1.       
Asam cuka
Merah
Merah
2.       
NaOH
Biru
Biru
3.       
NaCl
Merah/Biru
Merah/biru
1.       
NH3
Biru
Biru

VI. Analisis data dan pembahasan
Berdasarkan data  diperoleh bahwa  asam cuka  dengan  kertas lakmus merah  berwarna  merah dan  lakmus biru berwarna  merah yang berarti  asam cuka  bersifat asam.  Sedangkan  air kapur dan NH3  menunjukkan  bahwa  lakmus merah berwarna biru dan lakmus biru tetap biru,  yang berarti  air kapur dan NH3  bersifat basa. Larutan NaCl  menunjukkan, lakmus merah tetap merah dan lakmus biru tetap biru, yang berarti bahwa  larutan NaCl  bersifat netral.  Sifat asam dari larutan cuka, akibat dari adanya  konsentrasi ion H+  lebih besar  dari ion OH- sehingga kertas lakmus memberikan warna  merah. Sedangkan  munculnya warna biru  pada lakmus akibat  konsentrasi ion OH- lebih besar  dari konsentrasi ion H+ dalam larutan. Namun, bila konsentrasi ion H+ sama dengan konsentrasi ion OH- , larutan akan bersifat  netral sehingga lakmus merah dan biru  tidak mengalami perubahan seperti yang terjadi pada larutan NaCl. Dengan  demikian  kertas lakmus  dapat dipergunakan untuk menguji  keasaman larutan.  Sifat asam, basa atau netral larutan dapat diuji dengan cara  yang  sama seperti  pada larutan asam cuka, air kapur atau NaCl.
VII.  Kesimpulan  dan Saran
7.1.  Simpulan
Berdasarkan  data  dan analisis data tersebut di atas, dapat disimpulkan:
1.  larutan bersifat asam ditunjukkan  oleh perubahan warna lakmus  dari  warna  biru  menjadi merah,
2. Larutan  bersifat basa ditunjukkan oleh perubahan warna lakmus  dari  warna merah menjadi biru,
3. larutan bersifat netral ditunjukkan oleh tidak adanya perubahan warna lakmus  baik lakmus merah maupun lakmus biru.
7.2.  Saran
Dengan  percobaan yang telah dilakukan,  dapat disarankan;
1.  Perlu melakukan  pengujian  larutan  dengan  jenisnya lebih banyak;
2.  Perlu digunakan  jenis indikator yang lain selain lakmus sehingga  siswa  dapat  lebih banyak mengenal  indikator;
3. Perlu digunakan  indikator alami, yang  berada di lingkungan siswa sehingga  pembelajaran lebih menarik, inspiratif, kontekstual.
Analisis Struktur Isi Teks 1 
1.
Judul
Judul teks  dapat berupa sesuatu yang dilakukan percobaan.

Contoh
Sifat Asam Basa


Judul
 
2.
Kajian Teori
Dapat berupa kajian yang mendasari percobaan yang dilakukan dengan beberapa sumber yang valid.

Contoh

Kajian Teori
 
   Larutan  adalah  campuran homogen antara zat terlarut dengan pelarut. Larutan homogen  tidak menampakkan bidang batas ( satu fase) antara pelarut dengan zat terlarut. Contoh  larutan garam dapur, larutan asam cuka, larutan air kapur, dll. Larutan  memiliki sifat  tertentu sesuai dengan sifat zat terlarut. Ada larutan bersifat asam seperti larutan asam cuka,  ada bersifat basa  seperti larutan air kapur dan ada bersifat netral seperti larutan garam dapur. Sifat asam ditentukan oleh konsentrasi ion H+  dalam larutan. Sifat  basa ditentukan oleh  ion OH-  dalam larutan. Sedangkan sifat netral  akibat adanya  ion H+  dan ion OH-  dalam keadaan  yang  seimbang. Sifat asam , basa, atau netral  larutan  dapat ditentukan  dengan indikator . Indikator adalah zat yang dapat berubah warna  dalam lingkunagn yang berbeda. Contoh indikator  antara lain  kertas lakmus, penolptalein, metil merah, metil jingga, bromtimol biru, dll.  Kertas lakmus  ada  berwarna merah, ada berwarna biru. Lakmus merah berwarna merah  dalam asam dan biru dalam  basa, sedangkan  lakmus biru  berwarna  biru dalam basa  dan merah dalam asam.  

3.
Alat/bahan
Dapat berupa daftar/rincian bahan atau alat yang digunakan .
Contoh:
1) Alat:  tabung reaksi, gelas kimia, pipet tetes, ..
2) Bahan: larutan asam cuka 0,1 M; larutan NaOH 0,1 M, larutan  NaCl 0,1 M, larutan  NH3 0,1 M; kertas lakmus merah dan biru.

4.
Langkah – langkah kerja
Berupa tahapan yang ditunjukkan dengan penomoran

Contoh
1) Menyiapkan  tabung reaksi, gelas kima, pipet tetes, larutan asam cuka, NaOH, NaCl dan NH3.
2) menyiapkan kertas  lakmus  merah dan lakmus biru.
3) meneteskan larutan  asam cuka, NaOH, NaCl dan NH3  kedalam tabung reaksi  kira-kira 5 mL pada  4 tabung reaksi.
4) Mencelupkan kertas lakmus  merah dan biru dalam tiap tabung yang telah diisi larutan.
5) mengamati dan mencatat hasil percobaan pada lembar  hasil pengamatan.


Langkah 
langkah 
kerja
 
5.
Hasil
Berupa capaian yang telah dilakukan ketika percobaan.
Contoh :
asam cuka       NaOH             NaCl               NH3
Lakmus
merah             merah              biru            merah/biru       biru
Lakmus
biru                 merah              biru             merah/biru      biru


6.
Kesimpulan
Berupa ringkasan dari pencapaian yang sesuai dengan tujuan percobaan.
Contoh :
1.  larutan bersifat asam ditunjukkan  oleh perubahan warna lakmus  dari  warna  biru  menjadi merah,
2. Larutan  bersifat basa ditunjukkan oleh perubahan warna lakmus  dari  warna merah menjadi biru,
3. larutan bersifat netral ditunjukkan oleh tidak adanya perubahan warna lakmus  baik lakmus merah maupun lakmus biru.

7.
Saran
Berupa evaluasi hasil percobaan yang telah dilakukan.
Contoh :
1.  Perlu melakukan  pengujian  larutan  dengan  jenisnya lebih banyak;
2.  Perlu digunakan  jenis indikator yang lain selain lakmus sehingga  siswa  dapat  lebih banyak mengenal  indikator;
3. Perlu digunakan  indikator alami, yang  berada di lingkungan siswa sehingga  pembelajaran lebih menarik, inspiratif, kontekstual.



Ciri bahasa teks laporan hasil percobaan
No.
Ciri
Contoh
1.
Menggunakan penomoran yang menunjukkan urutan atau tahapan
1) Menyiapkan  tabung reaksi, gelas kima, pipet tetes, larutan asam cuka, NaOH, NaCl dan NH3.
2) menyiapkan kertas  lakmus  merah dan lakmus biru.
3) meneteskan larutan  asam cuka, NaOH, NaCl dan NH3  kedalam tabung reaksi  kira-kira 5 mL pada  4 tabung reaksi.
4) Mencelupkan kertas lakmus  merah dan biru dalam tiap tabung yang telah diisi larutan.
5) mengamati dan mencatat hasil percobaan pada lembar  hasil pengamatan.

2.
Menggunakan kata kerja  yang menunjukkan perintah
Di dalam teks laporan percobaan tidak terdapat kata yang menunjukkan perintah
3.
Menggunakan konjungsi temporer.
Di dalam teks laporan percobaan tidak terdapat kata yang menunjukkan konjungsi temporer
4.
Menggunakan kata yang baku dan sesuai ejaan bahasa Indonesia.
·         Menyiapkan
·         Mengamati
·         Melakukan
5.
Menggunakan kata yang  jelas, padat, dan tidak ambigu.
1.  larutan bersifat asam ditunjukkan  oleh perubahan warna lakmus  dari  warna  biru  menjadi merah,
2. Larutan  bersifat basa ditunjukkan oleh perubahan warna lakmus  dari  warna merah menjadi biru,
3. larutan bersifat netral ditunjukkan oleh tidak adanya perubahan warna lakmus  baik lakmus merah maupun lakmus biru.

teks 2

Laporan Pengamatan Biologi: Jamur
A. Tujuan
Untuk mengamati hifa-hifa pada tempe dan jamur pada roti.

B. Kajian Teori
Jamur merupakan organisme eukariotik yang bersel tunggal atau banyak dengan tidak memiliki klorofil. Sel jamur memiliki dinding yang tersusun atas kitin. Karena sifat-sifatnya tersebut dalam klasifikasi makhluk hidup, Jamur dipisahkan dalam kingdom nya tesendiri, ia tidak termasuk dalam Kingdom Protista, Kingdom Monera, maupun Plantae. Karena tidak berklorofil, jamur temasuk ke dalam makhluk hidup heterotof, dalam hal ini jamur hidup dengan jalan menguraikan bahan-bahan organik yang ada di lingkungannya. Umumnya jamur hidup secara Saprofit. Ada juga jamur yang hidup secara parasit, adapula yang hidup dengan Simbiosis Mutualisme.

C. Cara Kerja
1. Siapkanlah alat dan bahan untuk mengamati Hifa pada roti yang berjamur
2. Ambil sedikit air dengan pipet tetes, lalu teteskan pada kaca objek
3. Ambil jamur pada roti menggunakan tusuk gigi atau pinset, kemudian letakkan pada kaca objek.
4. Amatilah jamur tersebut menggunakan Mikroskop dengan perbesaran 10x
5. Gambarkan atau foto bentuk jamur tersebut!
6. Setelah itu, bersihkan kaca objek lalu keringkan. Ulangi kegiatan 2-5 pada jamur tempe.
7. Jika sudah, Buatlah laporan hasil pengamatan terhadap jamur.

D. Alat Dan Bahan
- Jamur Tiram
- Roti yang berjamur
- Tempe Baru
- Tusuk Gigi
- Pinset
- Tisu
- Mikroskop Cahaya
- Kaca Objek
- Air
- Pipet tetes

E. Hasil Pengamatan
Jamur Pada Roti
       Setelah dilakukan penelitian, diketahui bahwa jamur pada roti merupakan jenis jamur divisi Zygomycota dengan nama latin Rhizopus Stolonifer (Rhizopus Sp.) Jenis jamur ini memiliki hifa pendek bercabang-cabang dan berfungsi sebagai akar (Rizoid) untuk melekatkan diri serta menyerap zat-zat yang diperlukan dari substrat. Selain itu, terdapat pula Sporangiofor (hifa yang mencuat ke udara dan mengandung banyak inti sel, di bagian ujungnya terbentuk sporangium (sebagai penghasil spora), serta terdapat Stolon (hifa yang berdiameter lebih besar daripada rizoid dan sporangiofor).
Jamur Pada Tempe
       Berdasarkan pengamatan atau penelitian yang dilakukan, jamur pada tempe merupakan jamur bernama latin Rhizopus Oryzae yang merupakan divisi Zygomycota. Bentuk jamur ini seperti benang-benang halus tanpa kepala.
Jamur Tiram
        Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) adalah jamur pangan dari kelompok Basidiomycota dengan ciri-ciri umum tubuh buah berwarna putih atau krem dengan tudung berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung.

F. Kesimpulan
Struktur tubuh jamur jika diamati dengan menggunakan mikroskop akan tampak lebih jelas bagian-bagiannya. Beraneka ragam jenis jamur mempunyai struktur tubuh yang berbeda-beda. Dan dikelompokkan ke dalam 4 subdivisi, yaitu: zygomycota, basidiomycota, ascomycota, deuteromycota. Bagian-bagian jamur terdiri atas: rizoid, stolon, sporangiofor,spora, sporangium, hifa

Analisis Struktur Isi Teks 1 
1.
Judul

Teks Laporan Hasil Percobaan Jamur


Judul
 
2.
Tujuan
Untuk mengamati hifa-hifa pada tempe dan jamur pada roti


3.
Kajian Teori
Jamur merupakan organisme eukariotik yang bersel tunggal atau banyak dengan tidak memiliki klorofil. Sel jamur memiliki dinding yang tersusun atas kitin. Karena sifat-sifatnya tersebut dalam klasifikasi makhluk hidup, Jamur dipisahkan dalam kingdom nya tesendiri, ia tidak termasuk dalam Kingdom Protista, Kingdom Monera, maupun Plantae. Karena tidak berklorofil, jamur temasuk ke dalam makhluk hidup heterotof, dalam hal ini jamur hidup dengan jalan menguraikan bahan-bahan organik yang ada di lingkungannya. Umumnya jamur hidup secara Saprofit. Ada juga jamur yang hidup secara parasit, adapula yang hidup dengan Simbiosis Mutualisme.


Kajian
Teori
 
4.
Alat Dan Bahan
- Jamur Tiram
- Roti yang berjamur
- Tempe Baru
- Tusuk Gigi
- Pinset
- Tisu
- Mikroskop Cahaya
- Kaca Objek
- Air
- Pipet tetes


5.
Langkah Kerja

1. Siapkanlah alat dan bahan untuk mengamati Hifa pada roti yang berjamur
2. Ambil sedikit air dengan pipet tetes, lalu teteskan pada kaca objek

Langkah
Kerja
 
3. Ambil jamur pada roti menggunakan tusuk gigi atau pinset, kemudian letakkan pada kaca objek.
4. Amatilah jamur tersebut menggunakan Mikroskop dengan perbesaran 10x
5. Gambarkan atau foto bentuk jamur tersebut!
6. Bersihkan kaca objek lalu keringkan. Ulangi kegiatan 2-5 pada jamur tempe.
7. Jika sudah, Buatlah laporan hasil pengamatan terhadap jamur.


6.
Hasil Pengamatan

Jamur Pada Roti
       Setelah dilakukan penelitian, diketahui bahwa jamur pada roti merupakan jenis jamur divisi Zygomycota dengan nama latin Rhizopus Stolonifer (Rhizopus Sp.) Jenis jamur ini memiliki hifa pendek bercabang-cabang dan berfungsi sebagai akar (Rizoid) untuk melekatkan diri serta menyerap zat-zat yang diperlukan dari substrat. Selain itu, terdapat pula Sporangiofor (hifa yang mencuat ke udara dan mengandung banyak inti sel, di bagian ujungnya terbentuk sporangium (sebagai penghasil spora), serta terdapat Stolon (hifa yang berdiameter lebih besar daripada rizoid dan sporangiofor).
Jamur Pada Tempe
       Berdasarkan pengamatan atau penelitian yang dilakukan, jamur pada tempe merupakan jamur bernama latin Rhizopus Oryzae yang merupakan divisi Zygomycota. Bentuk jamur ini seperti benang-benang halus tanpa kepala.
Jamur Tiram
        Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) adalah jamur pangan dari kelompok Basidiomycota dengan ciri-ciri umum tubuh buah berwarna putih atau krem dengan tudung berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung.


7.
Kesimpulan
Struktur tubuh jamur jika diamati dengan menggunakan mikroskop akan tampak lebih jelas bagian-bagiannya. Beraneka ragam jenis jamur mempunyai struktur tubuh yang berbeda-beda. Dan dikelompokkan ke dalam 4 subdivisi, yaitu: zygomycota, basidiomycota, ascomycota, deuteromycota. Bagian-bagian jamur terdiri atas: rizoid, stolon, sporangiofor,spora, sporangium, hifa.



Ciri bahasa teks laporan hasil percobaan
No.
Ciri
Contoh
1.
Menggunakan penomoran yang menunjukkan urutan atau tahapan
1. Siapkanlah alat dan bahan untuk mengamati Hifa pada roti yang berjamur
2. Ambil sedikit air dengan pipet tetes, lalu teteskan pada kaca objek
3. Ambil jamur pada roti menggunakan tusuk gigi atau pinset, kemudian letakkan pada kaca objek.
2.
Menggunakan kata kerja  yang menunjukkan perintah
  • Siapkanlah
  • Amatilah
  • Gambarkan
3.
Menggunakan kata-kata yang menjelaskan kondisi
·          Jenis jamur ini memiliki hifa pendek bercabang-cabang
4.
Menggunakan konjungsi temporal

Tidak ada yang menunjukkan konjungsi temporal karena pada tahapannya menggunakan penomoran.
3. Menulis Resensi 

MASITHA EKA F
160211600119/AA


RESENSI BUKU
Judul               : 50 Tanya-Jawab tentang Pers
Penulis             : Agus Sudibyo
Penerbit           : KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)
Cetakan           : Pertama , Desember 2013
Halaman          : 226 halaman

Memahami Jurnalisme Secara Menyeluruh

Apakah infotainment termasuk bagian dari jurnalistik?
Pertanyaan ini sampai sekarang masih menjadi perdebatan panjang di kalangan pers. Sebagian kalangan media menilai infotainment hanya mengekspos hal-hal yang berbau privat dan gosip para selebritas yang tidak layak ditonton. Agus Sudibyo, anggota Dewan Pers periode 2010-2013, menjelaskan secara lugas persoalan hal itu dalam buku terbarunya berjudul “50 Tanya-Jawab Tentang Pers”  (2013).
Ada tiga tolak ukur yang dipakai Agus Sudibyo untuk menilai apakah produk infotainment termasuk jurnalistik atau bukan.  Pertama , siapa yang memproduksi atau yang bertanggungjawab secara langsung atas program infotainment di stasiun televisi? Jika program infotainment dimaksudkan sebagai program jurnalistik, jelas dia harus melekat kepada ruang redaksi sekaligus harus bertanggungjawab. “Perlu digaris bawahi, ranah jurnalistik di sebuah stasiun televisi sebenarnya terbatas pada ruang redaksi ini,” tulis Agus.
Tolak ukur kedua , apakah yang dibahas dalam tayangan infotainment? Perlu digaris bawahi, tidak semua segi dari kehidupan seorang artis bersifat pribadi dan tidak bersifat komplementer atau saling menggantikan,” tulisnya.
Ketiga , penentuan infotainment menjadi bagian karya jurnalistik atau tidak dilihat dari segi perilaku infotainment di lapangan. Apakah mereka secara konsekuen bekerja berdasarkan Kode Etik Jurnalistik? Apakah mereka pernah mengikuti pelatihan jurnalistik? Apakah mereka dapat menjaga sopan-santun dan menghargai hak-hak subjek berita? Apakah mereka telah melakukan proses mencari, mengolah, dan menyajikan informasi sebagaimana layaknya wartawan profesional? “Tiga tolak ukur ini harus berjalan secara pararel bersifat koeksisten, dan tidak bersifat komplementer atau saling meng-gantikan,” tulisnya.
Tak hanya persoalan itu yang dipaparkan Agus dalam bukunya. Banyak hal tentang jurnalisme yang dibahas seperti budaya amplop, berita negatif, keberimbangan di media siber, kekerasan terhadap wartawan, komentar-komentar di media siber menjadi tanggung jawab siapa, jurnalisme warga, media sosial sebagai sumber liputan, cara pengaduan ke Dewan Pers, fungsi humas, surat pembaca, dan lain-lain.
 Buku ini disusun dalam bahasa yang populer yang lebih mudah dimengerti pembaca. Ia menyusun dalam bentuk pertanyaan karena ingin langsung menukik dalam persoalan sehingga lebih mudah diserap pembaca. Dalam buku ini pembaca dapat secara langsung masuk ke dalam persoalan-persoalan yang dilontarkan tanpa harus membaca secara berurutan. Dalam ulasannya, Agus sesekali memberikan dengan contoh-contoh  sebuah berita yang dianggap berita negatif atau bersifat menghakimi.  Ia mengatakan, sejauh ini masih ada banyak salah paham tentang segi- segi kehidupan pers di berbagai kalangan, termasuk kalangan pers sendiri. Menurut dia, besarnya fungsi dan peranan pers belum diimbangi dengan pemahaman yang memadai layak diberitakan media. Banyak kata – kata yang sulit dimengerti dalam buku ini dan membuat pembaca kebingungan dengan gaya bahasa yang digunakan seperti kata “amplop” yang mengandung makna ganda.
Menurut dia, banyak segi kehidupan pribadi seorang artis yang masih layak untuk diberitakan. Misalnya, jika ada artis mendirikan sekolah sepak bola, yayasan amal, menjadi duta lingkungan, menjadi calon legislatif, artis tersangkut kriminalitas. Dalam istilah Agus, hal itu mengandung nilai publik tertentu. Jadi jika infotainment menyoroti hal-hal seperti itu termasuk kategori karya jurnalistik, berbeda dengan berita yang berisi gosip dan privasi selebritas. Agus tak memungkiri kisah pribadi para selebritas banyak disukai masyarakat. Persoalannya, fungsi jurnalisme bukan hanya menyajikan sesuatu yang menarik atau yang banyak disukai masyarakat pada umumya.
Dan pada akhirnya, jurnalisme itu, kata Ketua Dewan Pers Bagir Manan dalam pengantar buku, semestinya tidak hanya pelaku pers saja yang memahami seluk-beluk kehidupan pers. Semua kalangan perlu memahami tentang pers sebagai bagian dari kehidupannya. “Pers yang sehat dan bermutu tidak hanya ditentukan oleh tingkat profesionalisme pers. Tidak kalah penting adalah publik yang sehat dan bermutu pula, sehingga dapat mengetahui benar bagaimana menghadapi dan memperlakukan pers secara tepat.

Komentar resensi teman

Hidayah Oktabrianti 
1602116001896 AA 2016

RESENSI BUKU

Judul               : 33 Pesan Nabi
Penulis             : Veby Surya Wibawa
Penerbit           : ZAHIRA
Cetakan           : IV, Mei 2014
Tebal               : 152 hal


Wujud Nyata Petuah Nabi

            Mengapa hadist nabi dijadikan sebagai panutan?
            Bagaimana cara pengimplementasikan hadist nabi?

Dari buku berjudul “33 pesan nabi” dapat menemukaan jawabannya. Buku ini layaknya “guru” yang tidak menggurui tulis dari vbi_djenggoten. Karya-karya vbi_djenggoten sungguh “berbahaya” dunia akhirat. Bahaya kalo gak dibeli, bahaya kalo gak dibaca dan direnungkan. Tulis tonytrax, penulis bestseller real masjid.
Buku ini ditulis oleh Veby Surya Wibawa, seorang sarjana lulusan arsitektur. Buku ini menginformasikan mengenai pesan-pesan rosulullah untuk direnungkan dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Buku ini sudah tiga kali terbit dengan tema yang berbeda-beda. Buku karya Veby ini brcerita mengenai cara seorang manusia yang meneladani pesan rosulullah yang diamalkan dimasa sekarang.
Veby sebagai penulis mengambil 33 hadist nabai kemudian dituangkan dalam bentuk ilustrasi. Buku ini mengajrkan tentang kesabaran, kesederhanaan, kejujuran merupakan harta berharga  yang selama ini tertutup gengsi dan egoisme kesombongan diri tertutup karat imaji gemerlap duniawi. Seorang pemimpin hendaknya bertanggung jawab atas apapun yang dipimpinya (HR. Muslim).
Sebagai seorang uslim, amalan yang dicintai Allah adalah yang dilakukan secara terus menerus (HR. Bukhari). Amalan yang dilakukan secara berlebihan akan menambah beban pada pelaku. Sebaiknya melakukan amalan baik sesuai porsi dan kemampuan tiap individu. Percayalah Allah tak pernah lelah memberikan pahala. Dalam buku ini juga menginformasikan kepada pembaca tentang cara memenuhi hak-hak di jalan. Yang pertama menundukkan pandangan yang sekiranya tidak pantas untuk dipandang, termasuk memandang lawan jenis. Yang kedua tidak menyakiti orang lain. Ketiga menjawab salam. Yang terakhir mencegah hal yang munkar. Buku ini jauh dari kata ketidaksempurnaan. Pembaca pasti juga tahu, bahwa buku ini sangat mendidik.
Yang paling menarik pada buku ini,mengisahkan seorang ibu. Banyak orang berpikir mengapa yang istimewa itu ibu bukannya ayah. Ayah adalah lelaki yang menjadi pemimpin wanita. Lalu mengapa lelaki diletakkan belakangan? Jawabannya adalah surga berada di telapakaki ibu. Ibu selalu mengerti kebutuhan suami dan anak-anaknya. Ia tetap menerbitkan senyum dalamletih, ketika yang lain membenamkan lelah dalam mimpi. Pada saat melahirkan, merupakan kejadian perjuangan persalinan. Betapa setimpal balasan syahid yang diganjarkan untuk sebuah resiko yang dihadapi.
Meskipun menggunakan bahasa anak muda, nilai-nilai tersebut masih ditonjolkan dengan menggunakan bahasa yang formal. Penulis menggunakan bahasa yang mudah di mengerti bagi pembaca. Tema yang diambil dalam buku ini mengisahkan bagaimana cara sesorang mendalami ajaran rosulullah dan mengamalkan segala perbuatan rosulullah. Karakter yang digambarkan dalam buku ini mengisahkan kehidupan penulis dalam menjalani hidupnya.
Penulis menggambarkan bahwa sebagai manusia perlu meneladani dan mengamalkan apa yang telah rosul contohkan. Buku ini memiliki  tiga varian yang memilik tema yang berbeda-beda. Tema yang berbeda akan menarik minat pembaca supa tidak bosan untuk membacanya. Buku ini merupakan buku volume terakir dari 33 pesan nabi.
Buku ini menginformasikan bahwa ceritanya menarik, penuh dengan hikmah dan menginspirasi. Kisahnya lucu, sekaligus membuat terharu. Ada tawa dan sedih, sangat menyentuh pembaca. Setiapgorean gambarnya berbicara ribuan makna. Pesan-pesan religi dari Nabi Muhammad SAW disampaikan penulis dengan menggunakan komik sebagai media penyampaian informasi. Penulis membuat informasi yang ringan namun mendalam.
Buku ini layak dibaca oleh kalangan remaja dewasa. Kalaupun anak-anak ingin membaca boleh saja. Remaja yang mendapatkan informasi dari buku ini akan mendapatkan pelajaran untuk menjadi manusia yang lebih arif. Seperti harapan pengarang, buku ini ditulis untuk mengajak pembaca selalu ingat, mengamalkan dan merenungkan apapun yang akan dikerjakan sesuai dengan contoh rosulullah. Kalau ingin belajar sambil tertawa, bacalah dan renungkan buku ini. Cocok untuk remaja yang mencari jati diri.
KOMENTAR OLEH MASITHA EKA F 160211600119
Ada beberapa aspek yang harus dipenuhi dalam penulisan resensi, aspek pertama yang harus ada dalam sebuah resensi adalah adanya judul, judul ini pun haruslah berbeda dari judul buku yang diresensi. Pada resensi yang ditulis oleh Hidayah terdapat judul yang menarik. Fungsi judul pada sebuah resensi adalah sebagai esensi atau penilaian terhadap buku.
 Aspek kedua yaitu adanya pembuka resensi. Pada resensi Hidayah aspek kedua ini telah terpenuhi dengan adanya pengenalan pengarang buku yang disertai dengan hal-hal menarik dalam buku yang dapat menggugah minat pembaca untuk membaca buku ini. Pengenalan pengarang bertujuan untuk meyakinkan pembaca bahwa buku tersebut berkualitas dan layak untuk dibaca. Namun pada resensi tersebut pengenalan pengarang tidak diungkapkan secara rinci hanya nama pengarangnya saja yang disebutkan, padahal hal ini sangatlah penting sebagai pembuktian bahwa pengarang merupakan orang yang kompeten dalam bidangnya sehingga mampu menghasilkan buku yang berkualitas.
Aspek ketiga yaitu sinopsis dan detail/informasi tambahan, pada bagian ini berisi cerita yang mencerminkan keseluruhan isi buku dan merupakan simpulan yang padat makna. Resensi yang ditulis oleh Hidayah telah sesuai dengan aspek ketiga karena dalam resensi ini telah terdapat sinopsis yang dapat menggambarkan keseluruhan isi buku dan mempunyai makna yang jelas.
Aspek keempat yang harus dipenuhi adalah penilaian, aspek ini berisi tentang penilaian kelebihan dan kekurangan buku dari berbagai aspek. Pada resensi ini aspek terakhir hanya memuat kelebihan buku saja sedangkan, kekurangan buku tidak disebutkan. Padahal setiap buku pasti memiliki kekurangan walaupun untuk hanya sedikit. Pada resensi diatas tidak memaparkan perbandingan buku tersebut dengan buku-buku lain yang sejenis, padahal hal ini bertujuan untuk memberikan alasan kepada para pembaca mengapa mereka harus membaca buku ini ketimbang buku-buku lain yang sejenis. Aspek terakhir yang harus dipenuhi dalam sebuah resensi adalah penutup. Aspek ini berisi tentang kesan, simpulan, atau rekomendasi, hal ini sudah terdapat pada resensi di atas dan sudah sangat sesuai dengan kaidah penulisan resensi. 

4. Jurnal Refleksi Perkuliahan Membaca Teks Nonilmiah/Informatif

Masitha Eka F
160211600119 AA/2016
Tugas pertama, membaca 10 buku nonilmiah pada awal semester. Tugas ini dirasa cukup berat karena selain membaca, juga membuat pertayaan kritis yang membuat saya kesulitan dalam membuat pertanyaan tersebut. Buku yang perlu dibaca setiap minggunya membuat rasa bosan muncul karena malas membaca. Apalagi harus membaca 1 buku setiap minggu dan dibuat peta konsep beserta pertanyaan mungkin sangat memberatkan. Seiring berjalannya waktu saya sangat terbiasa dengan tugas itu dan merasa nyaman. Sampai saya menemukan buku yang sangat saya suka karena menginspirasi. Buku – buku yang dibaca memberikan banyak informasi dan motivasi yang menarik. Akhirnya, dari tugas yang diberika ssaya mulai menyukai dan mulai gemar untuk membaca buku. Yang awalnya terasa berat lama – kelamaan terbiasa untuk membaca.
Tugas kedua, membedakan teks ilmiah dan nonilmiah. Dari sini saya yang awalnya tidak bisa membedakan menjadi mengerti perbedaan dari teks ilmiah dan nonilmiah. Tidak ada masalah dalam tugas ini karena menurut saya masih bisa dilakukan dan tidak terlalu memberatkan.
Tugas ketiga, menjawab pertanyaan dari teks yang disajikan. Awalnya, saya mengira teks ini gampang karena untuk kalangan sekolah dasar. Tapi setelah saya membaca soal yang ada membuat bingung karena pertanyaannya menjebak. Dari yang awalnya terasa gampang tapi setelah mengerjakan terasa kesulitan. Dan setelah di teliti banya kesalahan saat saya mengerjakan. Saya merasa malu karena untuk soal kalangan sekolah dasar saja saya tidak bisa. Akhirnya dari tugas yang diberikan saya lebih bisa teliti untuk menjawab pertanyaan – pertanyaan.
Tugas keempat,  merefleksi buku. Dari tugas ini merefleksi buku yang belum pernah dibaca. Saya merasa tidak terlalu terbebani dikarenakan tugas merefleksi sangat membantu saya untuk lebih kritis lagi dalam membaca buku. Bu Endah juga memberika contoh yang dapat membantu kita untuk memahami tugas refleksi ini. Saya rasa tugas ini mudah karena ibu Endah memberikan contoh secara utuh. Dan dari tugas tersebut saya mampu menulis artikel sendiri yang dari dulu saya inginkan.
Tugas kelima, meresensi buku. Dari tugas resensi ini saya menjadi lebih paham lagi mengenai kekurangan dan kelebihan yang dimiliki buku tersebut. Awalnya saya menulis kelemahan dan kelebihan itu dinampakkan dengan kata yang jelas ternyata setelah direvisi sebenarnya dalam meresensi tidak harus diperlihatkan langsung kekurangan dan kelebihan, melainkan menjadi satu dalam teks. Tugas resensi tidak terlalu sulit bagi saya karena dulu di SMA sudah sering mengerjakan tugas tersebut hanya saja di perkuliahan ini lebih terinci dan terstruktur.
Tugas keenam, mencari jenis – jenis teks. Dari tugas ini saya kebagian teks laporan percobaan yang saya kira sama dengan teks laporan hasil observasi ternyata berbeda jauh. Tugas ini memberikan pemahaman kita tentang ciri bahasa dan mengidentifikasi isi teks tersebut. Tidak terlalu sulit dalam mengerjakan tugas ini dikarenakan bu Endah memberikan contoh yang sangat membantu mahasiswa.
Tugas ketujuh, refleksi multimoda. Tugas ini hamper sama dengan tugas reflesi hanya pembedanya terletak pada kredibilitas buk dan puisi dari artikel. Disini mahasiswa dituntut untuk membuat artikel dan puisi yang terkait dalam puisi. Kesulitan dalam refleksi multimoda adalah puisi yang ada kaitan dengan isi artikel. Sementara itu saya membuat refleksi berjudul tips diet, untuk artikelnya masih gampang tetapi untuk puisi sangat kesulitan dalam mengerjakan. Tapi setelah mengerjakan tugas ini saya mampu memahami teks tersebut.

Harapan untuk nilai mata kuliah membaca nonilmiah adalah A. karena setiap mahasiswa menginginkan nilai yang terbaik dan IPK yang memuaskan. Tetapi saya tidak terpacu dengan itu karena seperti kata ayah saya tidak perlu kita menuntut nilai yang sempurna, lulus dengan yang terbaik tetapi bagaimana nanti ketika sudah lulus berkerja atau nganggur? Itu bukan soal nilai.

1 komentar:

  1. Komentar karya teman, jangan diposting di sini.
    Tulisan dirapikan dulu, diatur, ditata supaya indah, baru diposting/
    Teruslaj membaca dan berkarya, jangan lupa perhatikan ejannya.

    BalasHapus