Judul buku : Ramping tanpa
Sengsara
Penulis : Richard
Templar
Cetakan Pertama : November 2009
Jumlah Halaman : 201hl
Penerbit : Esensi , Erlangga Group
·
Catatan tentang Kredibilitas Buku
Buku
ini ditulis oleh orang yang ahli di bidangnya. Richard Templar adalah seorang penulis
asal Inggris yang telah menulis beberapa buku pengembangan diri. Dia berbagi "jalan menuju
kesuksesan" dalam serangkaian buku, di mana 100 "Aturan"
sederhana disajikan untuk mencapai kesuksesan: baik dalam bisnis, uang, atau
kehidupan pada umumnya khususnya tips ramping tanpa sengsara. Diterbitkan oleh
penerbit Esensi, Erlangga Group. Aturan biasanya disajikan pada
dua halaman, membuat buku mudah dibaca, sehingga tidak perlu diragukan lagi
kredibilitasnya.
·
Ikhitsar
Buku ini berisi
tentang kumpulan prinsip yang dapat diterapkan pada semua jenis diet untuk
membuatnya lebih efektif. Bahkan seseorang dapat menggunakan prinsip – prisnsip
ini sendiri , tanpa menjalani diet tertentu. Buku ini membantu mengurangi berat
badan dan mencegahnya naik kembali , tanpa mengharuskan seseorang itu menderita
sementara semua orang di sekitarnya dengan gembira melahap makanan yang
didambakannya.
Penulis buku ini yang bernama Richard Templar telah
mengalaminya sendiri. Semasa mudanya, ia bisa menyantap apapun yang ia mau dan
tetap sekurus gagang sapu. Lalu, suatu hari ia menatap cermin dan melihat
seluruh tubuhnya telah hilang dan digantikan dengan versi lebih gemuk saat ia
tak memerhatikan. Ia masih belum tau bagaimana itu terjadi. Selama bertahun –
tahun ia mencoba diet ini – itu dan pada bobot terberat , ia kelebihan beberapa
kilogram. Kemudian ia mulai melihat orang di sekitar. Ia bertanya – Tanya
mengapa orang yang langsing tetap langsing dan apa yang telah dilakukan oleh
para pediet sukses itu yang belum ia lakukan. Perlahan ia mulai menyadari bahwa
semua diet yang dijalaninya berfokus pada apa yang dimakan. Namun, orang –
orang yang bisa langsing dengan sukses itu hanya makan secara berbeda , mereka
berpikir berbeda. Jadi Richard mulai menggali cara berpikir yang tersembunyi
dibalik keberhasilan menurunkan berat badan dan lihatlah, ia mempelajari kiat dan strategi yang membuatnya mampu
menurunkan berat badan pula. Menurut panduan medis , ia memiliki berat badan
sehat sesuai dengan tinggi badan dan punya jauh lebih banyak energy dari
sebelumnya.
Jasi , buku ini merupakan kumpulan cara berpikir cerdas
yang dipelajari dari teman – teman Richard yang membuat menurunkan berat badan
terasa mudah dan menyenangkan. Pastinya menyenangkan menaiki timbangan badan
dan melihat bobot anda jauh berkurang dari biasanya. Sehu bungan dengan sisi
praktis berdiet , tak bisa dimungkiri bahwa garis bawahnya adalah tentang
membakar kalori lebih banyak dari yang dikonsumsi. Semua bantahan bahwa berdiet
dengan cara menghitung asupan kalori tak berhasil adalah omong kosong. Tentu
saja berhasil ( jika mematuhinya ). Memang tubuh membakar lebih sedikit kalori
jika tubuh menganggap sedng terjadi kelaparan. Namun, ini hanyalah noda kecil
dalam sebuah lukisan , tubuh tak dapat membakar kalori setiap anda bergerak
atau bernapas. Jadi, disepanjang buku ini anda akan menemukan bahwa meskipun
tak ada rencana pengaturan makan atau
daftar kalori ,ini bukan buku diet melainkan prinsip – prinsip agar bisa diet
tanpa sengsara.
·
Nilai
- nilai
Buku
yang berjudul ramping tanpa sengsara ini memiliki tipsunik untuk ramping.
Dalam beberapa tipsnya sangat
menginspirasi bagi pembaca khususnya yang ingin berdiet. Tidak hanya pola makn
yang diatur namun juga pola berpikir kita yang harus diubah. Tips – tips yang ada di buku ini mulai dari
ketahui apa yang anda makan , megubah
pola berpikir anda yang sedang berdiet , hingga
diajarkan agar tidak menyerah saat melakukan diet. Sengsara memang
ketika kita ingin berdiet dan diaharuskan berdiet ketat. Namun dengan
adanya buku ini tanpa kita mengalami
sengsara diet berat badan anda akan turun dan ideal.
Buku ini bukanlah buku diet. Buku ini berisi kumpulan
prinsip yang dapat anda terapkan pada semua jenis diet untuk membuatnya lebih
efektif. Bahkan anda dapat memnggunakan
prinsip –prinsip ini sendiri, tanpa menjalani diet tertentu. Dari buku
ini anda dapat memilih berbahgai prinsip – prinsip untuk diterapkan dalam
kehidupan sehari – hari.
Buku ini mengajarkan diet tanpa harus sengsara dan
menderita. Buku ini akan membuat pembaca terasa mudah menurunkan berat badan
dan menyenangkan. Pastinya menyenangkan karena menaiki timbangan badan dan
melihat bobot anda jauh berkurang dari sebelumnya. Yang menarik dalam buku ini
adalah mengubah cara berpikir pembaca yang sedang diet , bahwa diet bukan
sesuatu yang membuat kita sengsara tetapi membuat kita bahagia dengan
menerapkan semua prinsip. Semua prinsip
itu akan membantu bagi para pendiet mengurangi
berat badan dan mencegahnya naik kembali , tanpa mengharuskan pendiet menderita
sementara semua orang disekitar anda dengan gembira melahap makanan yang anda
dambakan.
·
Refleksi
Buku yang
berjudul Ramping Tanpa
Sengsara memberikan
banyak inspirasi kepada para pembaca terutama bagi yang
sedang berdiet tentang prinsip – prinsip yang harus diambil saat menjalankan
diet , ubah pola berfikir , dan buatlah diet itu terasa menyenangkan. Diet adalah pengaturan
pola makan , baik porsi , ukuran , maupun kandungan gizi. Jadi , hal yang paling
penting untuk dipahami adalah kunci diet sukses ada di kepala anda bukan di
perut anda.
Pola Pikir Menetukan Tindakan
Oleh: Masitha Eka
Setiap orang pasti
menginginkan sebuah bentuk tubuh yang ideal dan menarik. Kebanyakan wanita berpikir jika tubuh ideal
pasti akan terlihat lebih menawan ,dan membuat lawan jenis tertarik untuk
melihatnya. Tetapi berbeda dengan orang
bertubuh gemuk dan memiliki kelebihan
berat badan, pasti tidak percaya diri
dalam berpakaian , maupun dalam segi penampilan yang kurang enak di pandangnya.
Bagi anda yang memiliki tubuh
gemuk pasti merasakan hal tidak nyaman.
Ingin memilih pakaian yang diinginkan harus gigit jari karena tidak muat dan
tidak ada ukuran yang besar. Dan jalan satu- satunya untuk menunjang penampilan
agar tidak ketinggalan zaman dalam berpenampilan yakni menjahit baju dengan
model yang diinginkan, itu merupakan cara efektif yang digunakan untuk orang
yang berbadan gemuk khususnya para wanita. Memiliki tubuh gemuk memang sedikit
minder dalam segala hal , kurangnya percaya diri inilah yang saya alami. Pada
awalnya orang gemuk memiliki pikiran yang cuek , masa bodoh dengan berat
badannya yang penting perut terisi dan kenyang. Berpikir yang seperti itulah
membuat orang berbadan gemuk tak lagi memikirkan diet maupun merubah pola
makan. Padahal dampaknya sangat buruk bagi kesehatan , orang obesitas rentan
terkena berbagai macam penyakit seperti
diabetes, kolesterol akut , komplikasi dan masih banyak lagi penyakit yang akan
diderita. Namun banyak orang yang berbadan gemuk tidak sadar akan hal yang
sangat berbahaya bagi kesehatannnya mereka lebih mementingkan perut ketimbang
kesehatannya.
Dari
beberapa aspek yang dibahas tersebut saya sendiri mengalaminya , memiliki tubuh
gemuk dan cuek dengan penampilannya.
Awalnya saya berpikir cuek dengan tubuh yang gemuk dan penampilan yang
tidak menarik. Berbadan gemuk bukan hanya tidak mempunyai rasa percaya diri
tetapi juga memiliki perasaan yang kuat yakni ketika diejek teman karena badan
yang gemuk. Hal itu sudah saya rasakan sejak lama , namun tak membuat
keinginanku untuk berdiet muncul. Pada saat itu saya memang benar – benar
merasakan badan yang semakin bertambah terlebih jika saya memakai celana jeans
yang sudah dibesarkan tetapi masih tidak muat untuk di pakai. Akhirnya saya
memutuskan untuk mengubah pola berpikir saya dari yang cuek masalah berat badan
hingga peduli dengan kesehatan dan pola makan. Pada awalnya memang berat
menjalani diet dan saya berpikir untuk konsisten dengan apa yang saya inginkan.
Diet
yang saya jalani saat ini adalah diet karbo yakni menghilangkan nasi dari
piring yang biasanya dibuat untuk makan. Minggu pertama memang terasa berat hampir
tak kuat menahan rasa lapar , hingga membuat badan terasa lemas dari biasanya.
Saya hanya makan sayur dan buah saja tanpa ada tambahan lainnya selama minggu
pertama ini ,yang terpenting adalah minumlah air putih sebanyak mungkin jika
merasa lapar. Diet tersebut saya jalankan selama 3minggu terakhir dan semua
membuahkan hasil. Berat badan saya saat ini mulai turun sedikit demi sedikit ,
namun saya tak berani mengukur berat badan karena itu membuat saya bahagia dan
lupa dengan diet. Memang saya tidak makan nasi selama ini , tapi saya mengganti
nasi saat ini dengan nasi merah yang kalorinya sedikit namun mengenyangkan.
Padahal
dulu saya pernah melakukan diet berkali – kali sampai ikut suatu program di
rumah sehat namun tidak membuahkan hasil, diet selalu gagal. Inilah yang dimaksudkan
pola pikir menentukan tindakan , saya merubah pola berpikir diet yang awalnya
menyiksa tapi dibuat lebih menyenangkan. Pada dasarnya diet tidak semuanya
sengsara dan menyiksa tapi semua itu tergantung pola pikir dari diri anda sendiri.
Seberapa mau berusahakah itu tergantung anda. Saat ini segala bentuk tentang
makanan saya ubah ke pola hidup sehat,ini yang dinamakan pola pikir menentukan
tindakan. Apapun yang kita pikirkan akan mempengaruhi tindakan yang anda
lakukan. Saat ini saya hanya memikirkan
bentuk tubuh yang ideal harus di capai terlebih dahulu. Hasilnya saya
memperoleh berbagai manfaaat , tubuh menjadi sedikit ringan , pakaian yang saya
gunakan mulai sedikit longgar dan jauh lebih sehat. Banyak manfaat yang
diperoleh dari diet yang terpenting niat, berusaha dan ubahlah cara berpikir
anda karena diet tak harus sengsara dan menyiksa. Orang ramping tidak hanya
makan secara berbeda tetapi juga berpikir secara berbeda yang disertai tindakan
nyata dan yang terpenting adalah jangan terpaku pada diet itu sendiri , tetapi
lakukanlah pekerjaaan itu didalam kepala anda.
·
PUISI
Dukanya makin gendut
Pipinya tembem airmata
Lemaknya penuh sesak
“aku harus diet!”
Tapi lagi – lagi gagal
Di hadapan sebuah bingkai
Dia ngemil kenangan lagi
Kriuk – kriuk rasa rindu
Minumnya soda
Yang pernah gembira
Malang , 11
Mei 2017
Masitha Eka F
2. Menganalisis Struktur Isi dan Ciri BahasaTeks
Teks 1
Sifat Asam Basa
I. Tujuan: menentukan
sifat asam basa dari larutan
II. Kajian teori:
Larutan
adalah campuran homogen antara zat terlarut dengan pelarut. Larutan
homogen tidak menampakkan bidang batas ( satu fase) antara pelarut dengan
zat terlarut. Contoh larutan garam dapur, larutan asam cuka, larutan air
kapur, dll. Larutan memiliki sifat tertentu sesuai dengan sifat zat
terlarut. Ada larutan bersifat asam seperti larutan asam cuka, ada
bersifat basa seperti larutan air kapur dan ada bersifat netral seperti
larutan garam dapur. Sifat asam ditentukan oleh konsentrasi ion H+ dalam
larutan. Sifat basa ditentukan oleh ion OH- dalam larutan.
Sedangkan sifat netral akibat adanya ion H+ dan ion OH-
dalam keadaan yang seimbang. Sifat asam , basa, atau netral
larutan dapat ditentukan dengan indikator . Indikator adalah zat
yang dapat berubah warna dalam lingkunagn yang berbeda. Contoh
indikator antara lain kertas lakmus, penolptalein, metil merah,
metil jingga, bromtimol biru, dll. Kertas lakmus ada berwarna
merah, ada berwarna biru. Lakmus merah berwarna merah dalam asam dan biru
dalam basa, sedangkan lakmus biru berwarna biru dalam
basa dan merah dalam asam.
Berdasarkan
teori dapat diajukan hipotesis bahwa lakmus merah berwarna
merah dalam asam cuka dan berwarna biru dalam air kapur.
III. Alat dan
Bahan:
1) Alat: tabung
reaksi, gelas kimia, pipet tetes, ..
2) Bahan: larutan asam
cuka 0,1 M; larutan NaOH 0,1 M, larutan NaCl 0,1 M, larutan NH3 0,1
M; kertas lakmus merah dan biru.
IV. Cara kerja:
1) Menyiapkan
tabung reaksi, gelas kima, pipet tetes, larutan asam cuka, NaOH, NaCl dan NH3.
2) menyiapkan
kertas lakmus merah dan lakmus biru.
3) meneteskan
larutan asam cuka, NaOH, NaCl dan NH3 kedalam tabung reaksi
kira-kira 5 mL pada 4 tabung reaksi.
4) Mencelupkan kertas
lakmus merah dan biru dalam tiap tabung yang telah diisi larutan.
5) mengamati dan mencatat
hasil percobaan pada lembar hasil pengamatan.
V. Hasil pengamatan
No
|
Larutan
|
Lakmus merah
(Hasil)
|
Lakmus biru
(Hasil)
|
1.
|
Asam cuka
|
Merah
|
Merah
|
2.
|
NaOH
|
Biru
|
Biru
|
3.
|
NaCl
|
Merah/Biru
|
Merah/biru
|
1.
|
NH3
|
Biru
|
Biru
|
VI. Analisis data dan
pembahasan
Berdasarkan data
diperoleh bahwa asam cuka dengan kertas lakmus merah
berwarna merah dan lakmus biru berwarna merah yang
berarti asam cuka bersifat asam. Sedangkan air kapur
dan NH3 menunjukkan bahwa lakmus merah berwarna biru dan
lakmus biru tetap biru, yang berarti air kapur dan NH3
bersifat basa. Larutan NaCl menunjukkan, lakmus merah tetap merah dan
lakmus biru tetap biru, yang berarti bahwa larutan NaCl bersifat
netral. Sifat asam dari larutan cuka, akibat dari adanya
konsentrasi ion H+ lebih besar dari ion OH- sehingga kertas lakmus
memberikan warna merah. Sedangkan munculnya warna biru pada
lakmus akibat konsentrasi ion OH- lebih besar dari konsentrasi ion
H+ dalam larutan. Namun, bila konsentrasi ion H+ sama dengan konsentrasi ion
OH- , larutan akan bersifat netral sehingga lakmus merah dan biru
tidak mengalami perubahan seperti yang terjadi pada larutan NaCl. Dengan
demikian kertas lakmus dapat dipergunakan untuk menguji
keasaman larutan. Sifat asam, basa atau netral larutan dapat diuji dengan
cara yang sama seperti pada larutan asam cuka, air kapur atau
NaCl.
VII.
Kesimpulan dan Saran
7.1. Simpulan
Berdasarkan
data dan analisis data tersebut di atas, dapat disimpulkan:
1. larutan bersifat
asam ditunjukkan oleh perubahan warna lakmus dari warna
biru menjadi merah,
2. Larutan bersifat
basa ditunjukkan oleh perubahan warna lakmus dari warna merah
menjadi biru,
3. larutan bersifat
netral ditunjukkan oleh tidak adanya perubahan warna lakmus baik lakmus
merah maupun lakmus biru.
7.2. Saran
Dengan percobaan
yang telah dilakukan, dapat disarankan;
1. Perlu
melakukan pengujian larutan dengan jenisnya lebih
banyak;
2. Perlu
digunakan jenis indikator yang lain selain lakmus sehingga
siswa dapat lebih banyak mengenal indikator;
3. Perlu digunakan
indikator alami, yang berada di lingkungan siswa sehingga
pembelajaran lebih menarik, inspiratif, kontekstual.
Analisis
Struktur Isi Teks 1
1.
|
Judul
Judul
teks dapat berupa sesuatu yang
dilakukan percobaan.
Contoh
Sifat Asam Basa
|
![]() |
||
2.
|
Kajian Teori
Dapat berupa
kajian yang mendasari percobaan yang dilakukan dengan beberapa sumber yang
valid.
Contoh
![]() |
|||
3.
|
Alat/bahan
Dapat berupa
daftar/rincian bahan atau alat yang digunakan .
Contoh:
1) Alat: tabung
reaksi, gelas kimia, pipet tetes, ..
2) Bahan: larutan asam cuka 0,1 M; larutan NaOH 0,1 M,
larutan NaCl 0,1 M, larutan NH3 0,1 M; kertas lakmus merah dan
biru.
|
|||
4.
|
Langkah – langkah kerja
Berupa tahapan
yang ditunjukkan dengan penomoran
Contoh
1) Menyiapkan
tabung reaksi, gelas kima, pipet tetes, larutan asam cuka, NaOH, NaCl dan
NH3.
2) menyiapkan
kertas lakmus merah dan lakmus biru.
3) meneteskan
larutan asam cuka, NaOH, NaCl dan NH3 kedalam tabung reaksi
kira-kira 5 mL pada 4 tabung reaksi.
4) Mencelupkan kertas
lakmus merah dan biru dalam tiap tabung yang telah diisi larutan.
5) mengamati dan
mencatat hasil percobaan pada lembar hasil pengamatan.
|
![]() |
||
5.
|
Hasil
Berupa capaian
yang telah dilakukan ketika percobaan.
Contoh :
asam
cuka
NaOH
NaCl
NH3
Lakmus
merah
merah
biru
merah/biru biru
Lakmus
biru
merah
biru
merah/biru biru
|
|||
6.
|
Kesimpulan
Berupa
ringkasan dari pencapaian yang sesuai dengan tujuan percobaan.
Contoh :
1. larutan
bersifat asam ditunjukkan oleh perubahan warna lakmus dari
warna biru menjadi merah,
2. Larutan
bersifat basa ditunjukkan oleh perubahan warna lakmus dari warna
merah menjadi biru,
3. larutan bersifat
netral ditunjukkan oleh tidak adanya perubahan warna lakmus baik lakmus
merah maupun lakmus biru.
|
|||
7.
|
Saran
Berupa evaluasi hasil percobaan yang
telah dilakukan.
Contoh :
1. Perlu
melakukan pengujian larutan dengan jenisnya lebih
banyak;
2. Perlu
digunakan jenis indikator yang lain selain lakmus sehingga
siswa dapat lebih banyak mengenal indikator;
3. Perlu
digunakan indikator alami, yang berada di lingkungan siswa
sehingga pembelajaran lebih menarik, inspiratif, kontekstual.
|
Ciri bahasa teks laporan hasil percobaan
No.
|
Ciri
|
Contoh
|
1.
|
Menggunakan
penomoran yang menunjukkan urutan atau tahapan
|
1) Menyiapkan tabung reaksi,
gelas kima, pipet tetes, larutan asam cuka, NaOH, NaCl dan NH3.
2) menyiapkan
kertas lakmus merah dan lakmus biru.
3) meneteskan
larutan asam cuka, NaOH, NaCl dan NH3 kedalam tabung reaksi
kira-kira 5 mL pada 4 tabung reaksi.
4) Mencelupkan kertas
lakmus merah dan biru dalam tiap tabung yang telah diisi larutan.
5) mengamati dan
mencatat hasil percobaan pada lembar hasil pengamatan.
|
2.
|
Menggunakan kata
kerja yang menunjukkan perintah
|
Di dalam teks laporan
percobaan tidak terdapat kata yang menunjukkan perintah
|
3.
|
Menggunakan
konjungsi temporer.
|
Di dalam teks laporan
percobaan tidak terdapat kata yang menunjukkan konjungsi temporer
|
4.
|
Menggunakan kata yang baku dan sesuai
ejaan bahasa Indonesia.
|
·
Menyiapkan
·
Mengamati
·
Melakukan
|
5.
|
Menggunakan kata yang jelas, padat, dan tidak ambigu.
|
1. larutan bersifat
asam ditunjukkan oleh perubahan warna lakmus dari
warna biru menjadi merah,
2. Larutan
bersifat basa ditunjukkan oleh perubahan warna lakmus dari warna
merah menjadi biru,
3. larutan bersifat netral ditunjukkan oleh tidak adanya
perubahan warna lakmus baik lakmus merah maupun lakmus biru.
|
teks 2
Laporan
Pengamatan Biologi: Jamur
A. Tujuan
Untuk mengamati
hifa-hifa pada tempe dan jamur pada roti.
B. Kajian Teori
Jamur merupakan
organisme eukariotik yang bersel tunggal atau banyak dengan tidak memiliki
klorofil. Sel jamur memiliki dinding yang tersusun atas kitin. Karena
sifat-sifatnya tersebut dalam klasifikasi makhluk hidup, Jamur dipisahkan dalam
kingdom nya tesendiri, ia tidak termasuk dalam Kingdom Protista, Kingdom
Monera, maupun Plantae. Karena tidak berklorofil, jamur temasuk ke dalam
makhluk hidup heterotof, dalam hal ini jamur hidup dengan jalan menguraikan
bahan-bahan organik yang ada di lingkungannya. Umumnya jamur hidup secara
Saprofit. Ada juga jamur yang hidup secara parasit, adapula yang hidup dengan
Simbiosis Mutualisme.
C. Cara Kerja
1. Siapkanlah alat dan
bahan untuk mengamati Hifa pada roti yang berjamur
2. Ambil sedikit air
dengan pipet tetes, lalu teteskan pada kaca objek
3. Ambil jamur pada
roti menggunakan tusuk gigi atau pinset, kemudian letakkan pada kaca objek.
4. Amatilah jamur
tersebut menggunakan Mikroskop dengan perbesaran 10x
5. Gambarkan atau foto
bentuk jamur tersebut!
6. Setelah itu,
bersihkan kaca objek lalu keringkan. Ulangi kegiatan 2-5 pada jamur tempe.
7. Jika sudah, Buatlah
laporan hasil pengamatan terhadap jamur.
D. Alat Dan Bahan
- Jamur Tiram
- Roti yang berjamur
- Tempe Baru
- Tusuk Gigi
- Pinset
- Tisu
- Mikroskop Cahaya
- Kaca Objek
- Air
- Pipet tetes
E. Hasil Pengamatan
Jamur Pada Roti
Setelah dilakukan penelitian, diketahui
bahwa jamur pada roti merupakan jenis jamur divisi Zygomycota dengan nama latin
Rhizopus Stolonifer (Rhizopus Sp.) Jenis jamur ini memiliki hifa pendek
bercabang-cabang dan berfungsi sebagai akar (Rizoid) untuk melekatkan diri
serta menyerap zat-zat yang diperlukan dari substrat. Selain itu, terdapat pula
Sporangiofor (hifa yang mencuat ke udara dan mengandung banyak inti sel, di
bagian ujungnya terbentuk sporangium (sebagai penghasil spora), serta terdapat
Stolon (hifa yang berdiameter lebih besar daripada rizoid dan sporangiofor).
Jamur Pada Tempe
Berdasarkan pengamatan atau penelitian
yang dilakukan, jamur pada tempe merupakan jamur bernama latin Rhizopus Oryzae
yang merupakan divisi Zygomycota. Bentuk jamur ini seperti benang-benang halus
tanpa kepala.
Jamur Tiram
Jamur tiram (Pleurotus ostreatus)
adalah jamur pangan dari kelompok Basidiomycota dengan ciri-ciri umum tubuh
buah berwarna putih atau krem dengan tudung berbentuk setengah lingkaran mirip
cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung.
F. Kesimpulan
Struktur tubuh jamur
jika diamati dengan menggunakan mikroskop akan tampak lebih jelas bagian-bagiannya.
Beraneka ragam jenis jamur mempunyai struktur tubuh yang berbeda-beda. Dan
dikelompokkan ke dalam 4 subdivisi, yaitu: zygomycota, basidiomycota,
ascomycota, deuteromycota. Bagian-bagian jamur terdiri atas: rizoid, stolon,
sporangiofor,spora, sporangium, hifa
Analisis
Struktur Isi Teks 1
1.
|
Judul
Teks Laporan Hasil
Percobaan Jamur
|
![]()
|
||
2.
|
Tujuan
Untuk mengamati
hifa-hifa pada tempe dan jamur pada roti
|
|||
3.
|
Kajian
Teori
Jamur merupakan
organisme eukariotik yang bersel tunggal atau banyak dengan tidak memiliki
klorofil. Sel jamur memiliki dinding yang tersusun atas kitin. Karena
sifat-sifatnya tersebut dalam klasifikasi makhluk hidup, Jamur dipisahkan
dalam kingdom nya tesendiri, ia tidak termasuk dalam Kingdom Protista,
Kingdom Monera, maupun Plantae. Karena tidak berklorofil, jamur temasuk ke
dalam makhluk hidup heterotof, dalam hal ini jamur hidup dengan jalan
menguraikan bahan-bahan organik yang ada di lingkungannya. Umumnya jamur
hidup secara Saprofit. Ada juga jamur yang hidup secara parasit, adapula yang
hidup dengan Simbiosis Mutualisme.
|
![]() |
||
4.
|
Alat
Dan Bahan
- Jamur Tiram
- Roti yang berjamur
- Tempe Baru
- Tusuk Gigi
- Pinset
- Tisu
- Mikroskop Cahaya
- Kaca Objek
- Air
- Pipet tetes
|
|||
5.
|
Langkah
Kerja
1. Siapkanlah alat
dan bahan untuk mengamati Hifa pada roti yang berjamur
2. Ambil sedikit air
dengan pipet tetes, lalu teteskan pada kaca objek
![]()
4. Amatilah jamur
tersebut menggunakan Mikroskop dengan perbesaran 10x
5. Gambarkan atau
foto bentuk jamur tersebut!
6. Bersihkan kaca
objek lalu keringkan. Ulangi kegiatan 2-5 pada jamur tempe.
7. Jika sudah,
Buatlah laporan hasil pengamatan terhadap jamur.
|
|||
6.
|
Hasil
Pengamatan
Jamur Pada Roti
Setelah dilakukan penelitian,
diketahui bahwa jamur pada roti merupakan jenis jamur divisi Zygomycota
dengan nama latin Rhizopus Stolonifer (Rhizopus Sp.) Jenis jamur ini memiliki
hifa pendek bercabang-cabang dan berfungsi sebagai akar (Rizoid) untuk
melekatkan diri serta menyerap zat-zat yang diperlukan dari substrat. Selain
itu, terdapat pula Sporangiofor (hifa yang mencuat ke udara dan mengandung
banyak inti sel, di bagian ujungnya terbentuk sporangium (sebagai penghasil
spora), serta terdapat Stolon (hifa yang berdiameter lebih besar daripada
rizoid dan sporangiofor).
Jamur Pada Tempe
Berdasarkan pengamatan atau penelitian
yang dilakukan, jamur pada tempe merupakan jamur bernama latin Rhizopus
Oryzae yang merupakan divisi Zygomycota. Bentuk jamur ini seperti
benang-benang halus tanpa kepala.
Jamur Tiram
Jamur tiram (Pleurotus ostreatus)
adalah jamur pangan dari kelompok Basidiomycota dengan ciri-ciri umum tubuh
buah berwarna putih atau krem dengan tudung berbentuk setengah lingkaran
mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung.
|
|||
7.
|
Kesimpulan
Struktur tubuh jamur
jika diamati dengan menggunakan mikroskop akan tampak lebih jelas
bagian-bagiannya. Beraneka ragam jenis jamur mempunyai struktur tubuh yang
berbeda-beda. Dan dikelompokkan ke dalam 4 subdivisi, yaitu: zygomycota,
basidiomycota, ascomycota, deuteromycota. Bagian-bagian jamur terdiri atas:
rizoid, stolon, sporangiofor,spora, sporangium, hifa.
|
Ciri bahasa teks laporan hasil percobaan
No.
|
Ciri
|
Contoh
|
1.
|
Menggunakan penomoran yang menunjukkan urutan atau
tahapan
|
1. Siapkanlah alat
dan bahan untuk mengamati Hifa pada roti yang berjamur
2. Ambil sedikit air
dengan pipet tetes, lalu teteskan pada kaca objek
3. Ambil jamur pada
roti menggunakan tusuk gigi atau pinset, kemudian letakkan pada kaca objek.
|
2.
|
Menggunakan kata kerja yang menunjukkan perintah
|
|
3.
|
Menggunakan kata-kata yang menjelaskan kondisi
|
·
Jenis jamur ini memiliki hifa
pendek bercabang-cabang
|
4.
|
Menggunakan konjungsi temporal
|
Tidak ada yang
menunjukkan konjungsi temporal karena pada tahapannya menggunakan penomoran.
|
3. Menulis Resensi
MASITHA EKA F
160211600119/AA
160211600119/AA
RESENSI BUKU
Judul :
50 Tanya-Jawab tentang Pers
Penulis :
Agus Sudibyo
Penerbit : KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)
Halaman :
226 halaman
Memahami
Jurnalisme Secara Menyeluruh
Apakah infotainment termasuk bagian dari
jurnalistik?
Pertanyaan ini sampai sekarang masih
menjadi perdebatan panjang di kalangan pers. Sebagian kalangan media menilai
infotainment hanya mengekspos hal-hal yang berbau privat dan gosip para
selebritas yang tidak layak ditonton. Agus Sudibyo, anggota Dewan Pers periode
2010-2013, menjelaskan secara lugas persoalan hal itu dalam buku terbarunya
berjudul “50 Tanya-Jawab Tentang Pers” (2013).
Ada tiga tolak ukur yang dipakai Agus
Sudibyo untuk menilai apakah produk infotainment termasuk jurnalistik atau
bukan. Pertama , siapa yang memproduksi atau yang bertanggungjawab secara
langsung atas program infotainment di stasiun televisi? Jika program
infotainment dimaksudkan sebagai program jurnalistik, jelas dia harus melekat
kepada ruang redaksi sekaligus harus bertanggungjawab. “Perlu digaris bawahi,
ranah jurnalistik di sebuah stasiun televisi sebenarnya terbatas pada ruang
redaksi ini,” tulis Agus.
Tolak ukur kedua , apakah yang dibahas
dalam tayangan infotainment? Perlu digaris bawahi, tidak semua segi dari
kehidupan seorang artis bersifat pribadi dan tidak bersifat komplementer atau
saling menggantikan,” tulisnya.
Ketiga , penentuan infotainment menjadi
bagian karya jurnalistik atau tidak dilihat dari segi perilaku infotainment di
lapangan. Apakah mereka secara konsekuen bekerja berdasarkan Kode Etik
Jurnalistik? Apakah mereka pernah mengikuti pelatihan jurnalistik? Apakah
mereka dapat menjaga sopan-santun dan menghargai hak-hak subjek berita? Apakah
mereka telah melakukan proses mencari, mengolah, dan menyajikan informasi
sebagaimana layaknya wartawan profesional? “Tiga tolak ukur ini harus berjalan
secara pararel bersifat koeksisten, dan tidak bersifat komplementer atau saling
meng-gantikan,” tulisnya.
Tak hanya persoalan itu yang dipaparkan
Agus dalam bukunya. Banyak hal tentang jurnalisme yang dibahas seperti budaya
amplop, berita negatif, keberimbangan di media siber, kekerasan terhadap
wartawan, komentar-komentar di media siber menjadi tanggung jawab siapa,
jurnalisme warga, media sosial sebagai sumber liputan, cara pengaduan ke Dewan
Pers, fungsi humas, surat pembaca, dan lain-lain.
Buku ini disusun dalam bahasa yang populer
yang lebih mudah dimengerti pembaca. Ia menyusun dalam bentuk pertanyaan karena
ingin langsung menukik dalam persoalan sehingga lebih mudah diserap pembaca.
Dalam buku ini pembaca dapat secara langsung masuk ke dalam persoalan-persoalan
yang dilontarkan tanpa harus membaca secara berurutan. Dalam ulasannya, Agus
sesekali memberikan dengan contoh-contoh sebuah berita yang dianggap
berita negatif atau bersifat menghakimi. Ia mengatakan, sejauh ini masih
ada banyak salah paham tentang segi- segi kehidupan pers di berbagai kalangan,
termasuk kalangan pers sendiri. Menurut dia, besarnya fungsi dan peranan pers
belum diimbangi dengan pemahaman yang memadai layak diberitakan media. Banyak
kata – kata yang sulit dimengerti dalam buku ini dan membuat pembaca
kebingungan dengan gaya bahasa yang digunakan seperti kata “amplop” yang
mengandung makna ganda.
Menurut dia, banyak segi kehidupan
pribadi seorang artis yang masih layak untuk diberitakan. Misalnya, jika ada
artis mendirikan sekolah sepak bola, yayasan amal, menjadi duta lingkungan,
menjadi calon legislatif, artis tersangkut kriminalitas. Dalam istilah Agus,
hal itu mengandung nilai publik tertentu. Jadi jika infotainment menyoroti
hal-hal seperti itu termasuk kategori karya jurnalistik, berbeda dengan berita
yang berisi gosip dan privasi selebritas. Agus tak memungkiri kisah pribadi para
selebritas banyak disukai masyarakat. Persoalannya, fungsi jurnalisme bukan
hanya menyajikan sesuatu yang menarik atau yang banyak disukai masyarakat pada
umumya.
Dan pada akhirnya, jurnalisme itu, kata
Ketua Dewan Pers Bagir Manan dalam pengantar buku, semestinya tidak hanya
pelaku pers saja yang memahami seluk-beluk kehidupan pers. Semua kalangan perlu
memahami tentang pers sebagai bagian dari kehidupannya. “Pers yang sehat dan
bermutu tidak hanya ditentukan oleh tingkat profesionalisme pers. Tidak kalah penting
adalah publik yang sehat dan bermutu pula, sehingga dapat mengetahui benar
bagaimana menghadapi dan memperlakukan pers secara tepat.
Komentar resensi teman
Hidayah Oktabrianti
1602116001896 AA 2016
Judul : 33 Pesan Nabi
Penulis : Veby Surya Wibawa
Penerbit : ZAHIRA
Cetakan : IV, Mei 2014
Tebal
: 152 hal
Wujud Nyata Petuah Nabi
Mengapa hadist nabi dijadikan sebagai panutan?
Bagaimana cara pengimplementasikan hadist nabi?
Dari buku berjudul “33 pesan nabi” dapat menemukaan jawabannya. Buku ini layaknya “guru” yang tidak menggurui tulis dari
vbi_djenggoten. Karya-karya vbi_djenggoten sungguh “berbahaya” dunia akhirat.
Bahaya kalo gak dibeli, bahaya kalo gak dibaca dan direnungkan. Tulis
tonytrax, penulis bestseller real masjid.
Buku ini ditulis oleh Veby Surya Wibawa,
seorang sarjana lulusan arsitektur. Buku ini menginformasikan mengenai
pesan-pesan rosulullah untuk direnungkan dan diamalkan dalam kehidupan
sehari-hari. Buku ini sudah tiga kali terbit dengan tema yang berbeda-beda.
Buku karya Veby ini brcerita mengenai cara seorang manusia yang meneladani
pesan rosulullah yang diamalkan dimasa sekarang.
Veby sebagai penulis mengambil 33 hadist
nabai kemudian dituangkan dalam bentuk ilustrasi. Buku ini mengajrkan tentang
kesabaran, kesederhanaan, kejujuran merupakan harta berharga yang selama ini tertutup gengsi dan egoisme
kesombongan diri tertutup karat imaji gemerlap duniawi. Seorang pemimpin
hendaknya bertanggung jawab atas apapun yang dipimpinya (HR. Muslim).
Sebagai seorang uslim, amalan yang
dicintai Allah adalah yang dilakukan secara terus menerus (HR. Bukhari). Amalan
yang dilakukan secara berlebihan akan menambah beban pada pelaku. Sebaiknya
melakukan amalan baik sesuai porsi dan kemampuan tiap individu. Percayalah
Allah tak pernah lelah memberikan pahala. Dalam buku ini juga menginformasikan
kepada pembaca tentang cara memenuhi hak-hak di jalan. Yang pertama menundukkan
pandangan yang sekiranya tidak pantas untuk dipandang, termasuk memandang lawan
jenis. Yang kedua tidak menyakiti orang lain. Ketiga menjawab salam. Yang
terakhir mencegah hal yang munkar. Buku ini jauh dari kata ketidaksempurnaan.
Pembaca pasti juga tahu, bahwa buku ini sangat mendidik.
Yang paling menarik pada buku
ini,mengisahkan seorang ibu. Banyak orang berpikir mengapa yang istimewa itu
ibu bukannya ayah. Ayah adalah lelaki yang menjadi pemimpin wanita. Lalu
mengapa lelaki diletakkan belakangan? Jawabannya adalah surga berada di
telapakaki ibu. Ibu selalu mengerti kebutuhan suami dan anak-anaknya. Ia tetap
menerbitkan senyum dalamletih, ketika yang lain membenamkan lelah dalam mimpi.
Pada saat melahirkan, merupakan kejadian perjuangan persalinan. Betapa setimpal
balasan syahid yang diganjarkan untuk sebuah resiko yang dihadapi.
Meskipun menggunakan bahasa anak muda,
nilai-nilai tersebut masih ditonjolkan dengan menggunakan bahasa yang formal. Penulis
menggunakan bahasa yang mudah di mengerti bagi pembaca. Tema yang diambil dalam
buku ini mengisahkan bagaimana cara sesorang mendalami ajaran rosulullah dan
mengamalkan segala perbuatan rosulullah. Karakter yang digambarkan dalam buku
ini mengisahkan kehidupan penulis dalam menjalani hidupnya.
Penulis menggambarkan bahwa sebagai
manusia perlu meneladani dan mengamalkan apa yang telah rosul contohkan. Buku
ini memiliki tiga varian yang memilik
tema yang berbeda-beda. Tema yang berbeda akan menarik minat pembaca supa tidak
bosan untuk membacanya. Buku ini merupakan buku volume terakir dari 33 pesan
nabi.
Buku ini menginformasikan bahwa
ceritanya menarik, penuh dengan hikmah dan menginspirasi. Kisahnya lucu,
sekaligus membuat terharu. Ada tawa dan sedih, sangat menyentuh pembaca.
Setiapgorean gambarnya berbicara ribuan makna. Pesan-pesan religi dari Nabi
Muhammad SAW disampaikan penulis dengan menggunakan komik sebagai media
penyampaian informasi. Penulis membuat informasi yang ringan namun mendalam.
Buku ini layak dibaca oleh kalangan
remaja dewasa. Kalaupun anak-anak ingin membaca boleh saja. Remaja yang
mendapatkan informasi dari buku ini akan mendapatkan pelajaran untuk menjadi
manusia yang lebih arif. Seperti harapan pengarang, buku ini ditulis untuk
mengajak pembaca selalu ingat, mengamalkan dan merenungkan apapun yang akan
dikerjakan sesuai dengan contoh rosulullah. Kalau ingin belajar sambil tertawa,
bacalah dan renungkan buku ini. Cocok untuk remaja yang mencari jati diri.
KOMENTAR OLEH MASITHA EKA F
160211600119
Ada beberapa aspek yang
harus dipenuhi dalam penulisan resensi, aspek pertama yang harus ada dalam
sebuah resensi adalah adanya judul, judul ini pun haruslah berbeda dari judul
buku yang diresensi. Pada resensi yang ditulis oleh Hidayah terdapat judul yang
menarik. Fungsi judul pada sebuah resensi adalah sebagai esensi atau penilaian
terhadap buku.
Aspek kedua yaitu adanya pembuka resensi. Pada
resensi Hidayah aspek kedua ini telah terpenuhi dengan adanya pengenalan
pengarang buku yang disertai dengan hal-hal menarik dalam buku yang dapat
menggugah minat pembaca untuk membaca buku ini. Pengenalan pengarang bertujuan
untuk meyakinkan pembaca bahwa buku tersebut berkualitas dan layak untuk
dibaca. Namun pada resensi tersebut pengenalan pengarang tidak diungkapkan
secara rinci hanya nama pengarangnya saja yang disebutkan, padahal hal ini
sangatlah penting sebagai pembuktian bahwa pengarang merupakan orang yang
kompeten dalam bidangnya sehingga mampu menghasilkan buku yang berkualitas.
Aspek ketiga yaitu sinopsis
dan detail/informasi tambahan, pada bagian ini berisi cerita yang mencerminkan
keseluruhan isi buku dan merupakan simpulan yang padat makna. Resensi yang
ditulis oleh Hidayah telah sesuai dengan aspek ketiga karena dalam resensi ini telah
terdapat sinopsis yang dapat menggambarkan keseluruhan isi buku dan mempunyai
makna yang jelas.
Aspek keempat yang harus
dipenuhi adalah penilaian, aspek ini berisi tentang penilaian kelebihan dan
kekurangan buku dari berbagai aspek. Pada resensi ini aspek terakhir hanya
memuat kelebihan buku saja sedangkan, kekurangan buku tidak disebutkan. Padahal
setiap buku pasti memiliki kekurangan walaupun untuk hanya sedikit. Pada
resensi diatas tidak memaparkan perbandingan buku tersebut dengan buku-buku
lain yang sejenis, padahal hal ini bertujuan untuk memberikan alasan kepada
para pembaca mengapa mereka harus membaca buku ini ketimbang buku-buku lain
yang sejenis. Aspek terakhir yang harus dipenuhi dalam sebuah resensi adalah
penutup. Aspek ini berisi tentang kesan, simpulan, atau rekomendasi, hal ini
sudah terdapat pada resensi di atas dan sudah sangat sesuai dengan kaidah
penulisan resensi.
4. Jurnal Refleksi Perkuliahan Membaca Teks Nonilmiah/Informatif
Masitha Eka F
160211600119 AA/2016
Tugas pertama, membaca
10 buku nonilmiah pada awal semester. Tugas ini dirasa cukup berat karena
selain membaca, juga
membuat pertayaan kritis yang membuat saya kesulitan dalam membuat pertanyaan
tersebut. Buku yang perlu dibaca setiap minggunya membuat rasa bosan muncul
karena malas membaca. Apalagi harus membaca 1 buku setiap minggu dan dibuat
peta konsep beserta pertanyaan mungkin sangat memberatkan. Seiring berjalannya
waktu saya sangat terbiasa dengan tugas itu dan merasa nyaman. Sampai saya
menemukan buku yang sangat saya suka karena menginspirasi. Buku – buku yang
dibaca memberikan banyak informasi dan motivasi yang menarik. Akhirnya,
dari tugas yang diberika
ssaya mulai menyukai dan mulai gemar untuk membaca buku. Yang awalnya terasa
berat lama – kelamaan terbiasa untuk membaca.
Tugas kedua, membedakan teks
ilmiah dan nonilmiah. Dari sini saya yang awalnya tidak bisa membedakan menjadi
mengerti perbedaan dari teks ilmiah dan nonilmiah. Tidak ada masalah dalam
tugas ini karena menurut saya masih bisa dilakukan dan tidak terlalu
memberatkan.
Tugas ketiga, menjawab
pertanyaan dari teks yang disajikan. Awalnya, saya mengira teks ini gampang
karena untuk kalangan sekolah dasar. Tapi setelah saya membaca soal yang ada
membuat bingung karena pertanyaannya menjebak. Dari yang awalnya terasa gampang
tapi setelah mengerjakan terasa kesulitan. Dan setelah di teliti banya
kesalahan saat saya mengerjakan. Saya merasa malu karena untuk soal kalangan
sekolah dasar saja saya tidak bisa. Akhirnya dari tugas yang diberikan saya
lebih bisa teliti untuk menjawab pertanyaan – pertanyaan.
Tugas keempat, merefleksi buku. Dari tugas ini merefleksi buku
yang belum pernah dibaca. Saya merasa tidak terlalu terbebani dikarenakan tugas
merefleksi sangat membantu saya untuk lebih kritis lagi dalam membaca buku. Bu
Endah juga memberika contoh yang dapat membantu kita untuk memahami tugas
refleksi ini. Saya rasa tugas ini mudah karena ibu Endah memberikan contoh
secara utuh. Dan dari tugas tersebut saya mampu menulis artikel sendiri yang
dari dulu saya inginkan.
Tugas kelima, meresensi
buku. Dari tugas resensi ini saya menjadi lebih paham lagi mengenai kekurangan
dan kelebihan yang dimiliki buku tersebut. Awalnya saya menulis kelemahan dan
kelebihan itu dinampakkan dengan kata yang jelas ternyata setelah direvisi
sebenarnya dalam meresensi tidak harus diperlihatkan langsung kekurangan dan
kelebihan, melainkan menjadi satu dalam teks. Tugas resensi tidak terlalu sulit
bagi saya karena dulu di SMA sudah sering mengerjakan tugas tersebut hanya saja
di perkuliahan ini lebih terinci dan terstruktur.
Tugas keenam, mencari jenis
– jenis teks. Dari tugas ini saya kebagian teks laporan percobaan yang saya
kira sama dengan teks laporan hasil observasi ternyata berbeda jauh. Tugas ini
memberikan pemahaman kita tentang ciri bahasa dan mengidentifikasi isi teks
tersebut. Tidak terlalu sulit dalam mengerjakan tugas ini dikarenakan bu Endah
memberikan contoh yang sangat membantu mahasiswa.
Tugas ketujuh, refleksi
multimoda. Tugas ini hamper sama dengan tugas reflesi hanya pembedanya terletak
pada kredibilitas buk dan puisi dari artikel. Disini mahasiswa dituntut untuk
membuat artikel dan puisi yang terkait dalam puisi. Kesulitan dalam refleksi
multimoda adalah puisi yang ada kaitan dengan isi artikel. Sementara itu saya
membuat refleksi berjudul tips diet, untuk artikelnya masih gampang tetapi
untuk puisi sangat kesulitan dalam mengerjakan. Tapi setelah mengerjakan tugas
ini saya mampu memahami teks tersebut.
Harapan untuk nilai mata
kuliah membaca nonilmiah adalah A. karena setiap mahasiswa menginginkan nilai
yang terbaik dan IPK yang memuaskan. Tetapi saya tidak terpacu dengan itu
karena seperti kata ayah saya tidak perlu kita menuntut nilai yang sempurna,
lulus dengan yang terbaik tetapi bagaimana nanti ketika sudah lulus berkerja
atau nganggur? Itu bukan soal nilai.
Komentar karya teman, jangan diposting di sini.
BalasHapusTulisan dirapikan dulu, diatur, ditata supaya indah, baru diposting/
Teruslaj membaca dan berkarya, jangan lupa perhatikan ejannya.