Rabu, 10 Mei 2017

CLAUDIA LARASSATI



Tugas 1 : Reflektif Multimoda
Claudia Larassati 160211601870-AA






Judul Buku      : Udah Putusin Aja!
Negara             : Indonesia
Bahasa             : Indonesia
Penulis             : Felix Y. Siauw.
Visual              : Ameralda Noor Achni.
Tahun Terbit    : 2013.
Cetakan ke-     : VII, Juli 2013/Ramadhan 1434 H.
Halaman          : 180 halaman.
Penerbit           : PT Mizan Pustaka, Bandung.
ISBN               : 978-602-9255-43-0


 

Description: Description: sampul

 









Catatan Kredibilitas Buku:
Buku ini ditulis oleh Felix Y. Siauw atau akrab dipanggil dengan Ustadz Felix. Felix Y. Siauw adalah seorang penulis, Islamic motivator, dan tokoh agama yang kerap diundang di beberapa acara kajian islam. Felix Y. Siauw telah menerbitkan buku-buku lainnya, salah satunya adalah buku Yuk, Berhijab!. Setiap buku yang ditulisnya selalu menjadi best seller bahkan dicetak hingga lebih dari 5 kali di setiap bukunya. Saat ini, Beliau sedang sibuk melakukan ceramah dan memberikan motivasi di beberapa acara kajian islam. Oleh sebab itu, kredibilitas buku Udah Putusin Aja! karya Felix Y. Siauw tidak perlu diragukan kredibilitasnya.
Ikhtisar:
            Buku ini berisi tentang sudut pandang islam mengenai pacaran. Buku ini dibuka dengan salah satu kisah nyata mengenai curhatan seorang remaja yang hamil di luar nikah karena telah melakukan hubungan intim ketika berpacaran. Diajabarkan pula mengenai kasus-kasus adanya seks bebas di balik status pacaran. Beberapa alasan umum pacaran bagi sebagian orang juga dituangkan dan dijelaskan secara gamblang, simpel, tetapi menohok.
            Dalam buku ini juga dijelaskan bagaimana islam memandang sebuah pacaran dan bagaimana islam menempatkan cinta di tempat teratas dengan kesucian hati. Di dalam buku ini juga diberikan tips-tips bagi para remaja untuk menghindari bahaya pacaran. Kemudian dijelaskan pula bagaimana cara dan tips terbaik untuk bisa menahan dan mengendalikan perasaan cinta yang meluap-luap.
            Buku ini dilengkapi dengan ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadis sebagai dasar kajian ilmu secara teoritis untuk menilai tentang kedudukan dan hukum pacaran dalam islam. Buku ini juga dilengkapi dengan beberapa kisah dari sebagian orang mengenai pengalaman berpacaran mereka yang ternyata lebih banyak memiliki kecenderungan nilai negatif bagi anak muda. Selain itu, buku ini juga dilengkapi kata-kata pembakar semangat untuk tetap melaksanakan perintah Allah dalam menjaga hakikat cinta yang fitrah.
Nilai-nilai:
            Buku yang berjudul Udah Putusin Aja! karya Felix Y. Siauw berisi tentang bagaimana islam memandang hubungan pacaran yang dinilai telah menodai makna cinta yang sesungguhnya. Setiap bab di buku ini memiliki bahasan yang berbeda-beda, tetapi saling berkaitan. Di bab awal diceritakan tentang kisah seorang anak yang hamil diluar nikah karena telah berhubungan intim ketika pacaran. Kemudian di beberapa bab selanjutnya dijelaskan bagaimana islam memandang pacaran sebagai sebuah hubungan yang haram. Selanjutnya, dijelaskan mengenai tips dan trik untuk menjauhi pacaran.
            Buku ini lebih mengingatkan kita pada nilai-nilai islam secara murni. Kita diingatkan kembali untuk menghargai dan memaknai perasaan cinta secara dalam dan tidak terburu-buru dalam memaknainya. Buku ini mengingatkan kita bahwa islam memandang cinta sebagai sebuah perasaan yang suci dan merupakan fitrah dari Allah yang Mahakuasa. Buku ini menekankan kepada kita agar tidak terburu-buru dalam memaknai perasaan dan merealisasikannya ke hal-hal yang tidak sepatutnya. Pacaran dalam islam bukanlah sebuah cara yang tepat untuk menunjukkan rasa cinta yang sebenarnya. Menurut buku Udah Putusin Aja! karya Felix Siauw ini, pernikahan adalah satu-satunya jalan suci yang diridhoi oleh Allah SWT sebagai jalan untuk saling menunjukkan rasa cinta secara benar.
Refleksi:
Buku Udah Putusin Aja! karya Felix Siauw memberikan refleksi kepada kita untuk kembali kepada ajaran agama. Selalu mengingat ajaran-ajaran Allah SWT. Kita juga dapat memetik pelajaran bahwa dalam memaknai segala sesuatu tidak boleh dilakukan secara terburu-buru. Melakukan perintah Allah dan menjauhi larangan Allah. Setelah membaca buku ini, saya menyadari bahwa perasaan suka adalah sesuatu yang wajar. Namun, dalam menyikapi perasaan suka tidak boleh terlalu terburu-buru. Sebuah perasaan suka dan cinta seharusnya kita maknai secara bersih dan suci.

Artikel Reflektif
Mawar atau Melati?
Oleh: Claudia Larassati
            Perasaan suka kepada lawan jenis merupakan hal yang lumrah bagi setiap orang. Namun, seringkali manusia memaknainya dengan salah. Seringkali orang menyukai seorang yang lainnya, kemudian dengan terburu-buru mereka mengungkapkan perasaannya yang menggebu-gebu. Memaknai setiap tingkah laku seorang tersebut sebagai sesuatu yang istimewa. Padahal, sebenarnya tingkahnya biasa saja.
            Pemaknaan ini menimbulkan suatu penyadaran baru bagi diri saya. Jika orang menganalogikan bahwa cinta adalah mawar, maka saya menganalogikannya sebagai melati. Sebab, menurut saya, cinta bukanlah sesuatu yang indah dengan duri yang ia simpan. Sesungguhnya cinta adalah fitrah diletakkan dengan kesucian.
            Kata-kata tersebut mengingatkan saya kepada peristiwa-peristiwa zaman SMA yang penuh dengan kisah cinta-cinta muda. Sewaktu muda, terutama di masa SMA, seringkali kita dengan mudah mengatakan cinta tanpa sadar tentang makna dan keseriusannya. Pengertian cinta juga terkadang seringkali diartikan sebagai sesuatu yang selalu berhubungan dengan “pasangan”. Padahal cinta memiliki makna yang lebih luas.
            Cinta kepada keluarga, teman, sahabat, dan saudara merupakan bukti dari wujud cinta yang lain. Cinta kepada Allah SWT merupakan tingkat cinta tertinggi yang dimiliki oleh seorang manusia. Jika cinta begitu luas dan dalam, lantas mengapa harus dimaknai dengan dangkal?
            Seringkali kita menyatakan bahwa perasaan cinta membawa petaka. Namun, dalam pemaknaan saya, tingkah laku kitalah yang membuat perasaan cinta menjadi terlihat buruk. Mungkin sebagian orang menyadari bahwa perasaan cinta memiliki makna dan kedudukan yang suci. Namun, tidak semua orang sadar bahwa cara-cara mereka menunjukkan perasaan cintanya itulah yang tidak baik.
            Bagi saya, setiap orang mungkin memiliki pemaknaan tersendiri mengenai makna cinta. Menganalogikannya dengan berbagai macam bentuk. Namun, yang terpenting adalah bagaimana mereka memperlakukan perasaan cinta itu sendiri.

Puisi Reflektif
R A S A
Karya: Claudia Larassati

yang seketika datang dan menjabat hati.
amuk saya untuk yang tiba: tiba-tiba.
kembalilah pada yang semestinya.
memaknaimu,
cukup menyesakkan.
kembalilah pada peluk senja.
biar kucukupkan.
dan kulepas untukmu yang mesti kulepas.
saya tak sedang ingin riuh.
yang diputuskan bakal cukup.
yang ditakdirkan bakal bersambut jua.
Malang, 7 Mei 2017

Tugas 1 : Analisis Teks
Claudia Larassati 160211601870-AA
MEMBACA NONILMIAH
MENGANALISIS STRUKTUR ISI DAN KAIDAH (CIRI BAHASA) TEKS DESKRIPSI

Teks deskripsi biasanya memiliki ciri-ciri teks secara umum. Ciri teks deskripsi secara umum diabagi menjadi empat ciri. Ciri-ciri tersebut dapat dilihat sebagai berikut. Pertama, berisikan penjelasan atau gambaran dari suatu objek. Kedua, memuat penjelasan atau penggambaran dari objek menjadi topik yang ditulis secara detail. Ketiga, berisi mengenai paragraf yang menjelaskan suatu objek yang berdasar pada bentuk, ukuran, warna, serta ciri-ciri fisik ataupun psikis objek tersebut dengan sangat jelas. Keempat, membuat pembaca seolah-olah mengerti dan memahami, serta dapat membayangkan apa yang dideskripsikan tersebut.

Struktur Teks Deskripsi adalah sebagai berikut.
1.      Identifikasi.
Berisi mengenai penentuan dari identitas seseorang, benda, ataupun objek lainnya.
2.      Klasifikasi.
Merupakan suatu unsur penyusun yang memiliki sistem dalam kelompok menurut kaidah atau standar yang sebelumnya sudah ditetapkan.
3.      Deskripsi Bagian.
Di dalamnya berisi mengenai gambaran atau penjelasan atau topik yang terdapat pada teks tersebut.
Kaidah Kebahasaan Teks Deksripsi adalah sebagai berikut.
1.      Teks deskripsi menggunakan kata benda sesuai topik dengan apa yang dideskripsikan.
Misal: rumah, sekolah, teman saya, dll.
2.      Mengandung kata sifat yang menggambarkan.
Misal: dua sepatu hitam, seorang siswa rajin.
3.      Teks deskripsi mengandung kata kerja transitif untuk memberikan informasi subjek.
Misal: siswa itu memakai baju seragam putih biru.
4.      Teks deskripsi mengandung kata kerja (perasaan, pendapat) untuk mengungkapkan pandangan pribadi penulis tentang subjek.
Misal: saya pikir itu adalah kucing pintar.
5.      Teks deskripsi mengandung kata keterangan untuk memberikan informasi tambahan tentang objek.
Misal: dengan cepat, di sekolah.
6.      Teks deskripsi mengandung bahasa kiasan berupa perumpamaan atau metafora.
Misal: Kulitnya putih seperti sagu.




Analisis Teks Deskripsi
Menara Pisa
Menara Miring Pisa atau lebih dikenal dengan Menara Pisa, adalah sebuah campanile atau menara lonceng katedral di kota Pisa, Italia.
Menara Pisa sebenarnya dibuat agar berdiri secara vertikal seperti menara lonceng pada umumnya. Ia terletak di belakang katedral dan merupakan bangunan ketiga Campo dei Miracoli (lapangan pelangi) kota Pisa. Menara Pisa ini dibangun sebagai monumen dan symbol kekuatan kota Pisa.
Ketinggian menara ini adalah 55,86 m dari permukaan tanah terendah dan 56,70 m dari permukaan tanah tertinggi. Kelebaran dinding di bawahnya mencapai 4,09 m dan di puncak 2,48 m. Bobotnya diperkirakan mencapai 14.500 ton. Menara Pisa memiliki 294 anak tangga. Dengan adanya menara ini, sektor pendapatan ekonomi jadi bertambah karena adanya objek wisata.

1.      Analisis Teks
Struktur Teks
Contoh
Identifikasi
Menara Miring Pisa atau lebih dikenal dengan Menara Pisa, adalah sebuah campanile atau menara lonceng katedral di kota Pisa, Italia.
Klasifikasi
Menara Pisa sebenarnya dibuat agar berdiri secara vertikal seperti menara lonceng pada umumnya. Ia terletak di belakang katedral dan merupakan bangunan ketiga Campo dei Miracoli (lapangan pelangi) kota Pisa. Menara Pisa ini dibangun sebagai monumen dan symbol kekuatan kota Pisa.
Deskripsi Bagian
Ketinggian menara ini adalah 55,86 m dari permukaan tanah terendah dan 56,70 m dari permukaan tanah tertinggi. Kelebaran dinding di bawahnya mencapai 4,09 m dan di puncak 2,48 m. Bobotnya diperkirakan mencapai 14.500 ton. Menara Pisa memiliki 294 anak tangga. Dengan adanya menara ini, sektor pendapatan ekonomi jadi bertambah karena adanya objek wisata.

2.      Analisis Bahasa
Ciri Bahasa
Contoh
Menggunakan kata benda
Menara Miring Pisa atau lebih dikenal dengan Menara Pisa, adalah sebuah campanile atau menara lonceng katedral di kota Pisa, Italia.
Mengandung kata kerja transitif untuk memberikan informasi subjek
Menara Pisa memiliki 294 anak tangga.
Mengandung kata keterangan untuk memberikan informasi tambahan tentang objek
Kelebaran dinding di bawahnya mencapai 4,09 m dan di puncak 2,48 m.

Candi Borobudur
Borobudur adalah sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang, 86 km di sebelah barat Surakarta, dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta.
Borobudur adalah candi atau kuil Buddha terbesar di dunia, sekaligus salah satu monumen Buddha terbesar di dunia. Monumen ini merupakan model alam semesta dan dibangun sebagai tempat suci untuk memuliakan Buddha sekaligus berfungsi sebagai tempat ziarah untuk menuntun umat manusia beralih dari alam nafsu duniawi menuju pencerahan dan kebijaksanaan sesuai ajaran Buddha.
Monumen ini terdiri atas enam teras berbentuk bujur sangkar yang diatasnya terdapat tiga pelataran melingkar, pada dindingnya dihiasi dengan 2.672 panel relief dan aslinya terdapat 504 arca Buddha. Borobudur memiliki koleksi relief Buddha terlengkap dan terbanyak di dunia. Stupa utama terbesar teletak di tengah sekaligus memahkotai bangunan ini, dikelilingi oleh tiga barisan melingkar 72 stupa berlubang yang di dalamnya terdapat arca buddha tengah duduk bersila dalam posisi teratai sempurna dengan mudra (sikap tangan) Dharmachakra mudra (memutar roda dharma).

1.      Analisis Teks
Struktur Teks
Contoh
Identifikasi
Borobudur adalah sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang, 86 km di sebelah barat Surakarta, dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta.
Klasifikasi
Borobudur adalah candi atau kuil Buddha terbesar di dunia, sekaligus salah satu monumen Buddha terbesar di dunia. Monumen ini merupakan model alam semesta dan dibangun sebagai tempat suci untuk memuliakan Buddha sekaligus berfungsi sebagai tempat ziarah untuk menuntun umat manusia beralih dari alam nafsu duniawi menuju pencerahan dan kebijaksanaan sesuai ajaran Buddha.
Deskripsi Bagian
Monumen ini terdiri atas enam teras berbentuk bujur sangkar yang diatasnya terdapat tiga pelataran melingkar, pada dindingnya dihiasi dengan 2.672 panel relief dan aslinya terdapat 504 arca Buddha. Borobudur memiliki koleksi relief Buddha terlengkap dan terbanyak di dunia. Stupa utama terbesar teletak di tengah sekaligus memahkotai bangunan ini, dikelilingi oleh tiga barisan melingkar 72 stupa berlubang yang di dalamnya terdapat arca buddha tengah duduk bersila dalam posisi teratai sempurna dengan mudra (sikap tangan) Dharmachakra mudra (memutar roda dharma).

2.      Analisis Bahasa
Ciri Bahasa
Contoh
Menggunakan kata benda
Borobudur memiliki koleksi relief Buddha terlengkap dan terbanyak di dunia.
Mengandung kata kerja transitif untuk memberikan informasi subjek
Monumen ini merupakan model alam semesta
Mengandung kata keterangan untuk memberikan informasi tambahan tentang objek
Pada dindingnya dihiasi dengan 2.672 panel relief dan aslinya terdapat 504 arca Buddha.

Tugas 3 : Resensi dan Penilaian Resensi
Claudia Larassati 160211601870-AA
Ketika Cinta Salah Diartikan
Claudia Larassati
(160211601870)






Judul Buku      : Udah Putusin Aja!
Negara             : Indonesia
Bahasa             : Indonesia
Penulis             : Felix Y. Siauw.
Visual              : Ameralda Noor Achni.
Tahun Terbit    : 2013.
Cetakan ke-     : VII, Juli 2013/Ramadhan 1434 H.
Halaman          : 180 halaman.
Penerbit           : PT Mizan Pustaka, Bandung.
ISBN               : 978-602-9255-43-0


 

Description: sampul

 










Pacaran itu penjajakan pra nikah kok! Yakin udah berani datang ke bapak ibu? Penjajakan diduluin, akadnya mana?
Diawali dengan masalah realita cinta yang sudah diartikan salah kaprah dalam pacaran, penulis mengajak kita untuk memahami lagi hakikat cinta yang menjadi fitrah manusia. Cinta itulah yang memanusiakan manusia. Sekarang siapa yang menjadikan rasa cinta tersebut? Allah-lah yang menjadikan rasa cinta antara jenis yang berlawanan, sama seperti Allah jadikan rasa cinta terhadap manusia terhadap apapun yang diinginkan didunia. Tidak ada istilah pacaran dalam islam. Rasulullah melarang segala jenis khalwat yang bukan mahram. Termasuk pacaran. Walaupun beda daerah, beda kota, dan beda negara pacaran tetap pacaran. Dosa akibat zina hati tersebut akan tetap mengalir serta dibarengi semakin bertumbuhnya nafsu yang tidak sehat tersebut. “Lelaki terhormat takkan pertaruhkan kehormatan wanita.” Dia melindunginya dengan menundukkan pandangan atau mengambilnya dengan pernikahan.
Buku Udah Putusin Aja! karya Felix Y. Siauw ini dapat menjadi salah satu alternatif untuk mengupas arti cinta secara islami. Buku ini memiliki sampul yang menarik dengan desain dan warna yang mencolok sehingga mampu menarik minat pembaca. Judul buku Udah Putusin Aja! ini termasuk unik dan sangat komunikatif sehingga mampu menarik minat pembaca dan sesuai dengan pembahasan yang akan dikupas nantinya. Buku ini juga memiliki layout yang bagus dan menarik, ditambah dengan illustrasi-illustrasi lucu yang sesuai dengan teks dan warna halaman buku yang warna-warni ini mampu menarik minat untuk membaca buku tersebut serta memudahkan si pembaca untuk memahami tentang isi buku. Keunikan dalam buku ini adalah visualisasinya imbang dengan pokok masalah yang dibahas. Selain itu, ada seperti bentuk jawaban atas pernyataan-pernyataan umum tentang pacaran.
Buku ini memiliki isi bahasan yang sebenarnya cukup berat meskipun dengan bahasan tema yang ringan. Namun berbeda dengan buku motivasi yang lainnya, dalam buku ini penulis mengemasnya dengan sangat sederhana dan ringan sehingga pembaca dapat dengan mudah memahami. Meskipun buku ini hanya sekedar buku motivasi, namun juga dilengkapi dengan data-data terkini, pengalaman hidup, dan ayat-ayat Al-Quran sebagai pelengkap. Buku ini mengupas tema-tema cinta dengan topik-topik keseharian sehingga pembaca dapat dengan mudah memahami dan tertarik sehingga minat pembaca untuk tetap membaca buku tersebut tetap ada.
Dalam buku ini, penulis berusaha mendekatkan bahasan dengan realita sehari-hari. Hal ini dibuktikan dengan bagaimana si penulis menyuguhkan sebuah fakta kejadian melalui surel di awal buku sebelum memasuki topik bahasan. Hal ini untuk menarik emosi pembaca dan mengenalkan bahasan topik kepada pembaca.  Penulis juga menjelaskan bahasan secara runtut dan tidak random antara satu topik dengan topik yang lain sehingga pembaca dapat dengan mudah memahami isi buku.
Gaya bahasa yang digunakan sangat komunikatif dan interaktif. Buku ini ditulis dengan sangat sederhana dan interaktif. Ditulis dengan tegas dan lugas, tetapi tidak begitu mengikat dan masih menggunakan bahasa keseharian. Terdapat banyak sekali istilah-istilah gaul sehingga mudah untuk dipahami oleh pembaca. Terutama pembaca yang berusia remaja.
Namun, buku ini tidak memiliki sumber rujukan di bagian akhir buku. Padahal buku Udah Putusin Aja! ini memuat data-data terkini sehingga dibutuhkan adanya daftar rujukan untuk mengetahui valid tidaknya data yang dicantumkan dalam buku tersebut. Jika daftar rujukan tersebut ditulis di bagian akhir, maka kepercayaan pembaca terhadap buku tersebut meningkat. Meskipun di awal penciptaan buku ini bertujuan untuk para remaja, namun pemberian daftar rujukan dirasa perlu. Mengingat buku ini memiliki kemungkinan untuk dapat dibaca di segala usia.
Pembahasan dan penulisan yang ada dalam buku ini disisi lain juga cukup memberatkan dan menyinggung kaum pria. Berbagai penekanan yang diberikan kepada kaum wanita dengan bahasa-bahasa yang sedikit menjatuhkan bagi kaum pria, membuat buku ini mungkin sedikit tidak nyaman untuk dibaca oleh kaum pria. Belum lagi warna sampul yang berwarna merah muda cerah cenderung mengungkapkan kesan feminim sehingga cukup mengusik bagi kaum pria untuk membaca buku tersebut di tempat manapun. Hal ini setidaknya menjadi perhatian khusus bagi editor, penerbit, dan penulis mengingat buku tersebut memiliki kemungkinan untuk dibaca oleh kaum pria.
Secara keseluruhan buku ini layak untuk dibaca dan bisa menjadi alternatif pilihan bagi para pembaca untuk belajar mengenali arti cinta secara islami. Buku ini sangat cocok bagi para remaja. Namun terlepas dari jenjang umur, buku ini juga cocok untuk dibaca oleh segala umur, mulai dari 17 tahun ke atas. Mudah dipahami. Buku ini juga sesuai untuk diberikan kepada orang terkasih sebagai kado atau hadiah bermanfaat.

Penilaian Resensi
Identitas Buku                                  
Description: Description: C:\Users\Acer\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\9786020806297.jpgJudul Buku : Menjadi Wanita yang Dapat Mengubah Energi Negatif ke Positif pada Pasangan
Penulis : Rindi Antika
Cetakan Pertama : September 2015
Jumlah Halaman : 192 hlm.
Penerbit : Diva Press
Nomor Edisi:ISBN:978-602-0806-29-7


Positif Pikiran Pikiran Positif
(Dita Mariani A.S/160211601863)
            Rindi Antika adalah penulis pendatang baru.Di dalam karya sebelumnya ia menghasilkan karya yang mengangkat harkat perempuan dan menghargai wanita.Buku ini sebagian besar berisi tentang bagaimana cara menjadi wanita yang bisa mengubah energi negatif menjadi energi positif. Wanita ternyata mempunyai energi tersendiri yang berbeda dari kaum lelaki dalam membawa energi positif. 
Bagaimana cara mengubah energi negatif menjadi energi positif dalam kehidupan? Adakah trik-trik tertentu untuk mengubahnya? Jawabannya ada di dalam buku ini.Buku ini berisi tentang cara khas dan tentunya berbeda dengan cara yang lain.Cara tersebut dilakukan dengan menganggap bahwa segala energi negatif yang ada dalam orang lain adalah energi positif yang ingin disampaikannya dengan cara yang lain.Kebanyakan dari kita sebelum kita mengetahui latar belakang dari seseorang,pasti kita akan berpikiran negatif padanya,begitu pula sebaliknya apabila seseoarng belum mengetahui latar belakang kita,pasti orang tersebut akan berpikiran negatif pada kita. Contohnya apabila orang lain mempunyai rasa curiga kepada kita,anggap saja itu bentuk rasa kepedulian dan kepekaanya terhadap kita.Sebenarnya energi negatif dapat dinetralkan menjadi energi positif apabila pikiran kita selalu posiitf dan tidak pernah menganggap energi negatif itu ada.Dalam berinteraksi dengan orang lain misalnya,pasti banyak rasa curiga,khawatir,aneh dan menganggap hal yang tidak baik pada orang tersebut.Padahal,apabila kita selalu berpikir positif pasti orang tersebut akan berperilaku positif juga dan akhirnya apa yang kita pikirkan sebelumnya belum terbukti kebenarannya.
            Penulis menggunakan  bahasa umum yang mudah dimengerti,dan menyajikan pemahaman yang positif pada pembaca.Gaya penyampaian berupa penjelasan yang terperinci dan pemberian contoh nyata membuat pembaca yakin akan setiap kebenaran yang dicontohkan.     
            Dalam penyampaian contoh,sayangnya tidak diberi gambar agar lebih menarik,mungkin apabila diberi gambar ilustrasi akan lebih berwarna dan menambah daya tarik pembaca.Dari segi isi,awalnya memang membosankan,tetapi dalam pembahasan selanjutnya apabila diikuti isinya semakin menarik.Saran untuk penulis seharusnya,di awal bahasan diselingi pembuka yang lebih menarik agar memberikan kesan menyenangkan untuk pembaca saat pertama membaca.

Komentar:
Judul berbeda dengan buku yang dibaca, tetapi tidak cukup menarik pembaca untuk membaca resensi tersebut.  Namun, penulisannya telah mengandung kata-kata emotif. Pembuka resensi diawali dengan pengenalan penulis. Hal ini merupakan salah stau stratergi penulisan yang digunakan oleh penulis resensi.  Terdapat kata-kata emotif dalam membuka resensi tersebut. Isi sudah cukup sesuai. Beberapa tanda baca tidak sesuai dengan kaidah penulisan. Terdapat kesimpulan yang siberikan oleh penulis. Namun, tidak ada kesan untuk lebih menggugah pembaca membaca resensi tersebut
Tugas 4 : Jurnal Reflektif
Claudia Larassati 160211601870-AA
Kembali Berjibaku: Sampai Jumpa!
Claudia Larassati
            Satu semester telah saya lalui. Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat. Minggu-minggu terakhir UAS tiba-tiba saja berada di depan mata. Inilah waktu yang tepat bagi saya untuk kembali merefleksi diri selama 4 bulan terakhir. Siapa tahu, saya mungkin saja melewatkan banyak hal. Akibatnya, saya tidak lagi mensyukuri setiap proses yang saya lakukan di semester ini.
            Salah satu matakuliah yang saya dapatkan di semester ini adalah matakuliah Membaca Informatif. Pada matakuliah ini, saya kembali bertemu dengan salah satu dosen di semester awal dulu. Beliau adalah Ibu Endah Tri Priyatni. Awalnya, saya sempat bertanya-tanya dan mengira-ngira bagaimana perkuliahan ini akan berjalan.
            Tugas-tugas yang diberikan oleh Ibu Endah selaku dosen pengampu matakuliah Membaca Informatif ini memang cukup banyak. Namun, saya menyadari dan memakluminya. Dunia perkuliahan memang tak seindah yang dibayangkan ketika awal masuk kuliah. Dunia perkuliahan benar-benar berbeda. Semua serba mandiri dan tanggung jawab semakin besar.
            Masih segar diingatan saya waktu itu. Pertemuan pertama waktu itu dijamu oleh asisten dosen. Kami diberi tugas untuk membuat peta konsep dari salah satu buku noninformatif dan membuat pertanyaan-pertanyaan dari berbagai macam jenis pertanyaan. Masing-masing dari kami sibuk mengunjungi perpustakaan untuk mencari-cari buku noninformatif. Setelah menemukannya, kami membuat peta konsep mengenai isi buku. Tidak lupa dicantumkan pula pertanyaan-pertanyaan mengenai isi buku tersebut.
            Hampir setiap minggu, saya dan teman-teman membuat laporan peta konsep dan daftar pertanyaan disetiap buku yang kami baca. Dari sana, saya menyadari bahwa sebenarnya saya sedang berproses. Minggu demi minggu yang saya lalui untuk membaca dan menganalisis buku tersebut. Tanpa sadar, saya sedang belajar untuk membiasakan diri membaca buku-buku diluar genre sastra. Hal ini menumbuhkan minat baca saya secara tidak langsung. Meskipun pada awalnya saya menemui banyak masalah dan kendala. Namun pada kenyataaanya, berhasil menyelesaikan tugas hingga saat ini adalah sebuah proses yang melalui banyak pengorbanan.
            Tugas membuat pertanyaan sesuai dengan jenis pertanyaan yang diminta juga melatih kami untuk lebih kritis dan pandai dalam membuat pertanyaan-pertanyaan berkualitas. Sebagai calon guru, keahlian membuat soal adalah suatu hal yang harus dimiliki, dilatih, dan diasah terus. Ini adalah kali pertama saya menyadari bahwa membuat pertanyaan tidaklah mudah. Kita harus memahami teks yang kita baca dan menentukan bobot pertanyaan dari poin yang paling mudah hingga yang tersulit.
            Sering membuat daftar pertanyaan membuat saya menjadi lebih mudah dalam mengklasifikasi pertanyaan-pertanyaan yang ada. Hal tersebut merupakan proses baru yang saya alami dan memberikan saya bekal untuk menjadi calon guru yang lebih baik dari hari ke hari.
            Melalui matakuliah membaca Informatif, saya belajar menulis resensi dan artikel reflektif. Penugasan ini membuat saya berproses untuk lebih memahami buku. Membaca tidaklah sekedar membaca. Pembaca yang baik adalah pembaca yang memahami isi dan dapat mengambil nilai-nilai dalam buku. Melalui penugasan menulis resensi dan reflektif saya berproses untuk menjadi pembaca yang baik.
            Semester ini adalah semester yang cukup melelahkan memang. Namun, saya banyak belajar dan berproses untuk membedakan teks dan menganalisis berbagai macam unsur teks.
Akhir semester ini saya hanya ingin berkata “Sampai jumpa! Mari kembali berjibaku di semester depan”. Terima kasih saya untuk Ibu Endah selaku dosen pengampu matakuliah Membaca Informatif. Salam saya untuk Ibu dan keluarga.



1 komentar:

  1. Gambar diunggah, jangan dicopy-paste seperti tulisan. Komentar karya teman jangan diposting di sini. klik punya teman, kemudian beri komen di kolom komentar.

    Coba dicek ulang, Menara Pisa itu sepertinya LHO. Deskripsi itu biasanya berupa kesan, subyektif, kemudian dideskripsikan secara rinci sesuai kesan. Borobudar candi terbesar, kemudian dideskripsikan. Borobudur candi terindah--dideskripsikan keindahannya.
    LHO--informasi umum-bukan kesan-melaporkan informasi bersifat keilmuan. Definisi menara Pisa, kategorinya, luas bangunannya, tingginya sejarah pembuatannya. Umum dan bukan kesan.

    Terus membaca n berkarya ya, tulisan lancar-mengalir-enak dibaca!

    BalasHapus