Kamis, 11 Mei 2017

Pita Sari



1.               Tugas 1: Menulis Teks Refleksi Multimoda

Judul buku                 : Buat Mimpimu Jadi Nyata!
Penulis                       : Yuan Acitra, S.E.
Cetakan Pertama       : Februari 2014
Jumlah Halaman        : 146  hlm
Penerbit                     : Real Books, Yogyakarta

Catatan tentang Kredibilitas Buku
Buku ini ditulis oleh seorang yang aktif dalam kepenulsan. Yuan Acitra, S.E adalah seorang  mahasiswa S1 Ilmu Ekonomi Universitas Andalas. Aktif dalam menulis buku dan artikel serta mempunyai beberapa pengalaman dalam bisnis kecil. Diterbitkan oleh penerbit Real Books, Yogyakarta, sehingga tidak perlu diragukan lagi kredibilitasnya.
Ikhtisar
           Buku ini menjelaskan tips-tips dan informasi dalam mencari pekerjaan. Khususnya bagi mahasiswa, perkerja lepas (freelancer), pengangguran. Dalam buku ini juga dijelaskan bagaimana sukses dalam bekerja yang diberikan gambaran kisah inspiratif seseorang. Penulis yang menceritakan pengalaman temannya waktu masih menjadi mahasiswa di Universitas Andalas.
           Tokoh yang diceritakan penulis dalam buku ini mengalami kesulitan finansial. Orang tuanya tidak mampu membiayai kuliahnya. Ia bingung mau mencari penghasilan yang mampu membiayai kuliahnya sendiri. Namun, Ia memiliki banyak relasi, tidak hanya rang-orang sekitar tetapi ada seorang dosen. Dosen tersebut memberikan bantuan berupa uang tiap bulannya. Ia juga mempunyai relasi di Jakarta yang juga mengirimkan uang untuknya. Ia juga mendapat beasiswa dengan prestasi yang Ia punya. Karena relasi yang Ia punyai Ia mampu menyelesaikan studinya dengan baik dan tepat waktu.
           Kisah lain seorang lulusan PTN ternama saat melamar pekerjaan di suatu perusahaan ternama di Indonesia. Ia merasa sanggat percaya diri karena berasal dari lulusan PTN ternama. Tetapi perusahaan tidak menilai pekerjanya dari mana asal lulusannya melainkan apa yang Ia bisa. Saat tes wawancara Ia ditanya tentang gaji, “kamu minta gaji berapa?’. Secara lantang Ia meminta gaji sebesar 4juta. Perusahan langsung menolak dan menyakan ia tidak lolos. Tetapi kita tidak perlu takut saat tes wawancara dan ditanya mengenai gaji. Ada teori pak bakso yang patut kita coba. Saat pak bakso ditanya minta gaji berapa, Ia menjawab “bapak lihat dulu kerja saya setelah itu bapak tentukan gaji saya”.
Dari kisah tersebut pentingnya relasi dalam mencari pekerjan. Lalu bagaimana kita bisa mencarai relasi? Dalam buku ini relasi dapat kita dapatkan dengan menjalin komunikasi atau silaturrahmi dengan teman, saudara. Carilah relasi orang-orang yang sukses di bidangnya, orang-orang kaya, dan orang yang dapat membantu anda mencapai tujuan karir Anda. Tidak hanya relasi yang dijelaskan penulis tetapi bagaimana kita memanajemen waktu dan uang dengan baik, membuka bisnis, dan mengatasi pengangguran.
Hal-hal yang harus kita perhatikan saat mencari kerja yakni terlebih dahulu kita harus mengenal dan mengasah kemampuan yang kita bisa, memanajemen waktu dengan baik, menguasai bidang ilmu yang diinginkan. Jika kita ingin sukses bekerja, penulis menjelaskan bagaimana mengkonsumsi uang, menggandakan uang, dan membuat bisnis tambahan.
Jika kamu seorang pengangguran, tidak perlu cemas. Kamu bisa menjadi penganggur banyak uang dengan membuat hobi kamu menghasilkan uang. Selain itu juga menjadi seorang entrepreneur membuat kamu merasa senang menjalani hidup. Kamu bebas menentukan waktu berkumpul dan menghasilkan uang. Cara awam menjadi pengusaha tidak perlu mempunyai pendidikan yang tinggi. Namun untuk menjadi pengusaha dapat berpedoman yakni carila tahu satu bisnis yang paling nge-trend, cari distributornya, dan jual produk itu.

Nilai-nilai
Dalam buku Buat Mimpimu Jadi Nyata banyak nilai-nilai. Tiap bab buku ini memberikan tips-tips dan disertai dengan contoh kisahnya. Buku ini juga memberikan kata-kata inspiratif pada kisah yang diceritakan.
Di buku ini diceritakan bagiamana kita bisa sukses dalam bekerja. Setiap tips memberikan cerminan yang indah. Sebagai contoh tirulah bisnis orang cina dan jepang. Dalam tips tersebut bisnis orang cina dan jepang yang menguntungkan mempunyai prinsip salah satunya ramah dan sopan kepada setiap orang. Kebanyakan orang tidak sabar sehingga menyebabkan kerugian dalam berbisnis.
Buku ini mengajarkan tentang nilai keberanian yang berbalut dedikasi, totalitas, tanggung jawab, hati-hati serta integrasi yang tinggi. Buku ini mengajarkan bahwa tidak perlu orang berpendidikan tinggi untuk bisa sukses. Apapun halangan dan masalah selesaikan dengan tenang dan yakin.
Refleksi
Buku yang berjudul Buat Mimpimu Jadi Nyata  memberikan banyak inspirasi kepada para pembaca tentang kiat sukses bekerja. Usaha adalah hal yang harus dilakukan sesorang dengan penuh keberanian untuk mencapai sesuatu yang diinginkan. Orang yang mau berusaha akan diberi jalan dalam mencapai keinginannya.
Setelah membaca buu ini, saya merasa sering menyia-nyakan waktu, sering tak pandai menggunakan waktu dan tidak pandai dalam mengelola keuangan. Saya baru sadar bahwa mencari uang itu sulit dan saya hanya bisa menghabiskan saja tanpa berpikir dahulu dalam menggunakannya. Sering kali juga waktu saya menggunakan waktu saya hanya untuk bersenang-senang tanpa ada manfaatnya, padahal di luar sana banya orang yang berusaha dan bersaing mencapai keinginannya.  

Artikel
Waktuku adalah kesempatan
Oleh: Pita Sari

Setiap orang pasti tidak asing lagi dengan falsafah “waktu adalah uang”. Memang tak dapat dipungkiri lagi falsafah itu sudah mendunia. Falsafah tersebut yang diungkapkan oleh Benjamin Franklin. Tetapi bagiku falsafah itu kini menjadi “waktu adalah kesempatan”. Bagaima kita mengelola waktu sebanyak 24jam dengan penuh manfaat. Tetapi tidak bisa dipungkiri seorang pengangguran hanya menghabiskan hidupnya dengan luntang lantung dan tidak mempunyai penghasilan. Dan kita sadari berapa banyak waktu yang terbuang dan tidak bermanfaat.
Bagi Anda orang yang berasal dari kalangan burjois menganggap waktu bukan uang. Tetapi coba Anda lihat orang yang berasal dari kalangan bawah, bagi mereka waktuku adalah uangku. Orang yang kekurangan secara finansial akan berupaya mengolah waktunya dengan baik. Mereka berusaha mengubah waktunya menjadi uang untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
Ada seorang mahasiswa yang bernama Andi, beliau ini teman saya waktu kita masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).  Andi ini berasal dari keluarga yang tidak mampu ekonomi. Namun, Ia mempunyai ambisi yang besar untuk mengubah hidupnya lebih baik lagi. Ia berkeinginan menganyam pendidikan yang lebih tinngi. Sejak SMP, Andi menabung untuk biaya pendidikannya. Ia menjadi seorang pekerja freelancer. Bagi kalian menjadi seorang siswa hanya menghabiskan waktu anda hanya untuk belajar dan bermain. Tetapi bagi Andi “waktuku adalah uangku”. Waktu Andi tidak hanya untuk sekolah tetapi Ia harus bekerja untuk membatu ekonomi keluarganya. Ia harus bisa mengolah waktunya dengan baik.
Hingga saat ini Ia mampu kuliah di Universitas ternama di Yogyakarta. Ia mendapat beasiswa dan berhasil IP yang tinggi. Dari kisah Andi mengingatkan saya bahwa saya harus mengolah waktu dengan sebaik mungkin. Bagaimana saya memanfaatkan waktu 24 jam sehari dengan baik dan bermanfaat. Jika saya memanfaatkan waktu dengan baik, berarti saya memanfaatkan peluang yang ada dengan baik. Namun jika saya hanya menghabiskan waktu dengan bermain, tidur, berangkat kuliah selesai langsung pulang, tidak ada artinya.
Maka saat itu saya mulai mengolah waktu saya dengan menyusun jadwal kegiatan. Dengan menyusun jadwal saya tidak akan mengalami pemborosan waktu. Bagi saya hal-hal yang membuang waktu saya itu tidur, main gadget, bermain. Tetapi saya berupaya megubah gadget menghasilkan uang dengan bisnis online. Dengan bisnis online saya tidak membuang waktu saya karena bisnis tersebut dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun. Jadi saya bisa mengikuti kegiatan lain yang bermanfaat dan tidak membuang-buang waktu.
Saya pernah bermimpi bisa menjadi seorang yang bisa menjelajah waktu. Dimana saya dapat merubah waktu dan bisa pergi ke waktu sesuka saya. Namun saya hanyalah manusia biasa. Tetapi hal itu tidak mustahil karena saya masih bisa merubah waktuku menjadi lebih baik dari sebelumnya. Bila saya selalu mengulur waktu maka saya tidak bisa membuka peluang.

Puisi
Waktu
jika engkau bertanya, bagaimanakah tentang Waktu?….
Kau ingin mengukur waktu yang tanpa ukuran dan tak terukur.
Engkau akan menyesuaikan tingkah lakumu
dan bahkan mengarahkan perjalanan jiwamu menurut jam dan musim.
Suatu ketika kau ingin menyebrangi laut
Kau akan tersipu menyaksikan dengan ombak dan karang

Namun keabdian dalam diri hanyalah kesadaran
Kita tau  kemarin hanyalah kenangan hari ini dan esok adalah harapan
Dan bahwa yang bernyanyi dan merenung dari dalam jiwa,
Senantiasa menghuni ruang semesta yang menaburkan bintang di angkasa.

Dan bukanlah sang waktu sebagaimana cinta, tiada terbagi dan tiada kenal ruang?
Tapi jika di dalam pikiranmu haru mengukur waktu ke dalam musim,
Biarkanlah tiap musim merangkum semua musim yang lain,
Dan biarkanlah hari ini memeluk masa silam dengan kenangan dan masa depan dengan kerinduan.


2.               Tugas 2: Menganalisis Struktur Isi dan Ciri Bahasa Teks.

Teks Deskriptif
Tari Gambyong
Tari Gambyong adalah tarian untuk menyambut tamu atau mengawali suatu resepsi perkawinan. Tarian ini dinamai sesuai dengan nama penari yang bernama Gambyong. Penari ini hidup pada zaman Sunan Paku Buwana IV di Surakarta. Dia mahir dalam menari dan memiliki suara merdu sehingga menjadi pujaan kaum muda pada zaman itu.
Koreografi tari Gambyong sebagian besar berpusat pada penggunaan gerak kaki, tubuh, lengan, dan kepala. Penari tidak hanya lentur tubuhnya, tetapi juga harus terampil. Ada berbagai gerak dalam tari Gambyong. Gerak srisig adalah gerak dengan sikap berdiri jinjit dilanjutkan dengan langkah-langkah kecil. Nacah miring yaitu kaki kiri bergerak ke samping, bergantian disusul kaki kanan diletakkan di depan kaki kiri. Kengser adalah gerak kaki ke samping dengan cara bergeser dengan posisi kaki tetap merapat ke lantai. Gerak embat atau entrag adalah gerak dengan posisi lutut yang membuka karena mendhak bergerak ke bawah dan ke atas. Selain itu, ada juga gerak berjalan (sekaran mlaku), dan gerak di tempat (sekaran mandheg).
Diolah dari buku Sejarah Tari Gambyong: Seni Rakyat Menuju Istana (2004), karya Sri Rohana Widyastutieningrum

1.               Analisis Struktur Teks
Struktur Teks
Contoh
Identifikasi
Tari Gambyong adalah tarian untuk menyambut tamu atau mengawali suatu resepsi perkawinan. Tarian ini dinamai sesuai dengan nama penari yang bernama Gambyong. Penari ini hidup pada zaman Sunan Paku Buwana IV di Surakarta. Dia mahir dalam menari dan memiliki suara merdu sehingga menjadi pujaan kaum muda pada zaman itu.
Klasifikasi
Koreografi tari Gambyong sebagian besar berpusat pada penggunaan gerak kaki, tubuh, lengan, dan kepala. Penari tidak hanya lentur tubuhnya, tetapi juga harus terampil. Ada berbagai gerak dalam tari Gambyong.
Deskripsi Bagian
Gerak srisig adalah gerak dengan sikap berdiri jinjit dilanjutkan dengan langkah-langkah kecil. Nacah miring yaitu kaki kiri bergerak ke samping, bergantian disusul kaki kanan diletakkan di depan kaki kiri. Kengser adalah gerak kaki ke samping dengan cara bergeser dengan posisi kaki tetap merapat ke lantai. Gerak embat atau entrag adalah gerak dengan posisi lutut yang membuka karena mendhak bergerak ke bawah dan ke atas. Selain itu, ada juga gerak berjalan (sekaran mlaku), dan gerak di tempat (sekaran mandheg).

2.               Analisis Ciri Bahasa
Ciri Bahasa
Contoh
Menggunakan kata benda
Tari Gambyong adalah tarian untuk menyambut tamu atau mengawali suatu resepsi perkawinan.
Mengandung kata sifat yang menggambarkan
Penari tidak hanya lentur tubuhnya, tetapi juga harus terampil.
Mengandung kata kerja transitif untuk memberikan informasi subjek
Tari Gambyong adalah tarian untuk menyambut tamu atau mengawali suatu resepsi perkawinan.
Mengandung kata keterangan untuk memberikan informasi tambahan tentang objek
Nacah miring yaitu kaki kiri bergerak ke samping, bergantian disusul kaki kanan diletakkan di depan kaki kiri.

Teks Persuasif
Marilah kembali ke Hakekat Manusia!

           Smart Phone, Stupid People, slogan itulah yang tepat untuk menggambarkan keadaan manusia sekarang ini. Saat ini banyak manusia telah disibukan oleh teknologi yang tanpa kita sadari telah membawa kita keluar jauh dari garis hakekat manusia sebagai makhluk sosial. Sebagaimana makhluk sosial, manusia sangatlah membutuhkan manusia lainnya. Tetapi saat ini, kita sudah melupakan itu semua. Kita lebih memilih bermain dengan handphone kita dibandingkan dengan teman-teman kita. Kita lebih memilih bertanya dengan handphone kita daripada bertanya dengan orang-orang sekitar. Kita lebih memilih berinteraksi di dunia maya daripada berinteraksi dengan orang-orang baru yang ada di sekitar kita.
Tanpa kita sadari perilaku tersebut akan menciptakan pribadi yang pasif, acuh tak acuh dan anti sosial. Sebelum hal tersebut mempengaruhi kita lebih jauh lagi, Bangkitlah dari tempat duduk atau tempat tidur kita. Marilah matikan handpone kita sejenak, lihatlah sekeliling kita betapa banyak hal yang bisa kita lakukan daripada hanya sibuk berkutat dengan handphone. Pergilah keluar dan berinteraksilah dengan sesama. Sapalah dan berikan senyum yang indah, maka kita akan menyadari betapa indah dunia ini tanpa tekhnologi-teknologi tersebut. Oleh karena itu, marilah kembali kepada hakekat umat mnusia dan jangan mau dibodohi oleh smart phone yang membuat kita menjadi stupid people.

Analisis struktur dan kaidah kebahasaan
1.               Analisis struktur
Struktur teks
Kalimat dalam teks
Alenia pembuka (tesis)
Smart Phone, Stupid People, slogan itulah yang tepat untuk menggambarkan keadaan manusia sekarang ini. Saat ini banyak manusia telah disibukan oleh teknologi yang tanpa kita sadari telah membawa kita keluar jauh dari garis hakekat manusia sebagai makhluk sosial. Sebagaimana makhluk sosial, manusia sangatlah membutuhkan manusia lainnya.
Alenia penjelas (argumen/opini)
Kita lebih memilih bermain dengan handphone kita dibandingkan dengan teman-teman kita. Kita lebih memilih bertanya dengan handphone kita daripada bertanya dengan orang-orang sekitar. Kita lebih memilih berinteraksi di dunia maya daripada berinteraksi dengan orang-orang baru yang ada di sekitar kita
           Tanpa kita sadari perilaku tersebut akan menciptakan pribadi yang pasif, acuh tak acuh dan anti sosial.
Alenia penutup (ajakan)
Sebelum hal tersebut mempengaruhi kita lebih jauh lagi, Bangkitlah dari tempat duduk atau tempat tidur kita. Marilah matikan handpone kita sejenak, lihatlah sekeliling kita betapa banyak hal yang bisa kita lakukan daripada hanya sibuk berkutat dengan handphone. Pergilah keluar dan berinteraksilah dengan sesama. Sapalah dan berikan senyum yang indah, maka kita akan menyadari betapa indah dunia ini tanpa tekhnologi-tekhnologi tersebut. Oleh karena itu, marilah kembali kepada hakekat umat mnusia dan jangan mau dibodohi oleh smart phone yang membuat kita menjadi stupid people.


2.               Kaidah kebahasaan

Ciri bahasa
Kalimat

1.                
Kalimat persuasif
Marilah matikan handphone kita sejenak, lihatlah sekeliling kita betapa banyak hal yang bisa kita lakukan daripada hanya sibuk berkutat dengan handphone. Pergilah keluar dan berinteraksilah dengan sesama. Sapalah dan berikan senyum yang indah, maka kita akan menyadari betapa indah dunia ini tanpa tekhnologi-tekhnologi tersebut. Oleh karena itu, marilah kembali kepada hakekat umat manusia dan jangan mau dibodohi oleh smart phone yang membuat kita menjadi stupid people.



2.                
Sebab-akibat
Kita lebih memilih bermain dengan handphone kita dibandingkan dengan teman-teman kita. Kita lebih memilih bertanya dengan handphone kita daripada bertanya dengan orang-orang sekitar. Kita lebih memilih berinteraksi di dunia maya daripada berinteraksi dengan orang-orang baru yang ada di sekitar kita.           
Tanpa kita sadari perilaku tersebut akan menciptakan pribadi yang pasif, acuh tak acuh dan anti sosial .


3.      Tugas 3:
a.       Menulis Resensi (Buku Terbaru)

Mahasiswa Penjelajah Dunia dengan Paspor
                                                                                                                                                  
 

Judul              : 30 Paspor Di Kelas Sang Profesor 
Penulis             : Jombang Santani Khairen
Penerbit           : Noura Books
Cetakan           : Pertama 2014
Tebal               : 328 halaman

Petualangan mahasiswa pengejar paspor yang kesasar di empat benua. Buku ini karangan J.S Khariren penulis buku Kopi Sumatera di Amerika yang tidak kalah nyasarnya, tetapi sangat memotivasi. Sudah terbayang bagaimana nyasar buku ini dengan judul 30 paspor di kelas sang profesor.
Seorang dosen  universitas di Jakarta yakni Prof. Rhenald Kasali memberikan tugas keluar negeri pada mahasiswanya. Ucapan Prof. Rhenald Kasali pada hari pertama kuliah Pemasaran Internasional membuat kelas gaduh. Mahasiswa harus menentukan tujuan negara saat itu dan mendapatkan paspor dalam waktu dua minggun kedepan.
Ragil Caitra Larasati memutuskan pergi ke Islandia. Islandia adalah negara impiannya sejak SMP. Saat tiba di Islandia, Laras salah penginapan dan ia terjebak dengan kondisi cuaca yang sedang turun salju. Ia memutuskan berjalan melawan arah dan mencari pertolongan. Ia belajar banyak kebudayaan yang ada di Islandia.
Ismi Tarama, Ia mendapat paspor untuk ke Laos. Hanya bermodalkan nekad, tanpa itinerary  ia berangkat ke Laos via Bangkok, Thailand. Perjalanan tanpa interary ini menjadikan pelajaran baginya dalam mengambil keputusan dengan metode blink. Ia diberikan kemudahan agar bisa mendengarkan sekitar. Banyak hal yang ia dapatkan selama di Laos, mulai meningkatnya kemampuan berkomunikasi, belajar membaca situasi, dan bertahan menjadi minoritas di suatu tempat.
Abdrurrahman pergi ke Turki. Sebelum keberangkatannya ke Turki ia mengunjungi Anas ketua PPI Turki untuk berkonsultasi tentang daerah-daerah yang akan ia kunjungi selama di Turki. Anas memperkenalkan Rafsan padanya. Di Istanbul ia mendapat teman yang membantunya selama di Turki. Pelajaran yang ia dapatkan selama di Turki yakni ketika kita memiliki target, kejar terus target tersebut. Jangan pernah lupa bahwa ada orang-orang baik di sekitar yang siap membantu.
Farah Aulia Putri, pertama kalinya ia menginjakan kaki di tanah Eropa. Ia kena tipu saat berada di Frankfurt Hauptbahnhof yang  membuatnya kehilangan 2 euro. Hal ini membuat ia harus belajar bertahan hidup dengan otak sendiri di negeri orang. Jihan Izdinar Muhammad hobi nonton anime sehingga ia berpetualang ke Jepang. Jepang adalah negara di Asia yang termasuk salah satu negara maju. Dari perjalanan itu, ia banyak belajar tentang budaya jepang.
Handy Suberlyn memilih negeri Bangladesh, Pakistan. Sebuah perjalanan yang penuh ketidakpastian dan kenekatan. Hanya mengandalakan google maps ia mengunjungi tempat-tempat di Bangladesh. Perjuangan yang berat baginya untuk membawa paspor. Dengan meminjam sepatu temannya yang sempit, Handy berlari mengelilingi Universitas Indonesia. Lngkah kakinya tak nyaman, namun ia harus berlari karena Ia belum sampai. Ia terus mengejar persyaratan keberangatannya hingga ia berangkat menuju Bangladesh.
Melepaskan kodi dan mengajarkan rajawali terbang merupakan perumpamaan untuk mahasiswa yang kesasar di empat benua. Berpergian ke tempat baru sesungguhnya bisa merubah nasib. Meski pengalaman yang menegangkan, tetapi mampu menumbuhkan mental self driving. Dhlan Iskan mengatakan “mahasiswa-mahasiswa hebat ini tidak perlu dijejali teori, kelas mereka adalah alam jagad raya ini. Dan mereka telah berhasil melaluinya dengan perjuangan sendiri yang penuh lika-liku dan tanjakan terjal.”
Dalam buku 30 Paspor di Kelas Sang Profesor J.S.Khairen menyajikan knonik kehidupan di berbagai benua yang dialami mahasiswa. Konsep paspor yang dipaksakan mahasiswa merupakan tantangan yang harus dihadapi bukan main. Refleksi pengalaman yang digambarkan J.S.Khairen mampu membuka mata anda tentang bagaimana mendidik kaum muda dan menjadikan mereka rajawali. Jika ingin membuka mata, bacalah buku ini. Cocok untuk mahasiswa yang ingin menjadi rajawali.

b.      Menulis Komentar (Buku Terbaru) Milik Teman

Nama : Ani Zulfiah Rohmah
NIM   : 160211601813
OFF   : AA
Mengenal Lebih Dekat Tokoh Pemimpin dan Pembangunan Bangsa


 

Judul                     : Soekarno dan Soehartodi Mata Para Kiai
Penulis                   : Putra Poser Alam
Penerbit                 : IRCiSoD
Cetakan                 : I, Februari 2015
Tebal                     : 196 halaman



“Gus Mus: Mengapa kiai jumlahnya banyak? Karena kiai sekarang ini ada yang diciptakan oleh pemerintah, ada yang diciptakan oleh pers, ada yang diciptakan oleh dirinya sendiri, dan ada juga yang memang dibuat oleh pemerintah.”
Soekarno dan Soeharto di Mata Para Kiai ditulis oleh Putra Poser Alam yang merupakan nama lain dariAbrary el-Abdillah. Penulis sekaligus aktivis ini dikenal aktif dalam berbagai organisasi keilmuan. Bahkan beberapa tulisannya pernah dimuat di media lokal dan nasional. Jika biasanya buku-buku lain hanya membahas tentang biografi dan sejarah hidup, maka buku ini mengambil sudut pandang lain yang jarang ditemukan di buku lain, yakni mengenai pandangan para kiai terkait kepemimpinan Soekarno dan Soeharto.
Siapa yang tidak mengenal Soekarno dan Soeharto? Tokoh yang jasadnya telah menyatu kembali dengan bumi ini namanya tetap hidup dan harum di benak masyarakat Indonesia. Merekalah pemimpin dan pembangun bangsa ini. Soekarno, presiden pertama sekaligus sang Proklamator yang disegani di dunia. Dan Soeharto, presiden kedua yang dikenal sebagai bapak pembangunan yang cukup banyak membawa kemajuan terlepas dari berbagai pro dan kontra pemerintahan mereka.
Namun yang menarik adalah dibalik kesuksesan besar dan langkah berani kedua tokoh tersebut melibatkan beberapa kalangan elite dan pribumi. Dalam hal ini, mereka menyanding para kiai. Selain sebagai pemberi penasihat, peran para kiai juga membantu mendekatkan orang nomor satu di Indonesia tersebut dengan masyarakat luas. Mereka menjadi agen penggerak umat sekaligus kebudayaan dengan keberadaan mereka di tengah masyarakat, ilmu dan kebijaksanaan yang mereka miliki. Hal inilah yang membuat baik Soekarno dan Soeharto menjalin hubungan yang cukup dekat dengan mereka.Buku ini seolah ingin memberikan perspektif yang baru bagaimana kerendahan hati seorang pemimpin justru membuatnya menjadi sosok yang lebih hebat dan berkharisma.
Buku ini sangat menarik karena tidak hanya menuturkan biografi kedua figur penting bangsa Indonesia,tetapi juga mengenal mereka dari sudut pandang yang berbeda yang tidak dapat ditemukan disemua buku.
Sedikit disayangkan, buku ini kurang detail dalam menjelaskan peran dan andil dua tokoh ini bagi agama, bangsa, dan negara, padahal yang ada didalam sampul depan buku ini dituliskan bahwa buku ini membahas tentang peran dan andil dua tokoh ini.
Nah, seperti apakah sosok Soekarno dan Soeharto di mata para kiai seperti K.H. Hasyim Asy’ari, K.H.Wahab Hasbullah Buya Hamka, K.H. Ahmad Badawi, K.H. Abdurrahman Wahid, K.H. Zainuddin M.Z.,dan K.H. Badri Masduki? Segera temukan jawabannya di sini! Selamat membaca.

Komentar
Nama : Pita Sari
NIM   : 160211601835
Resensi yang dikerjakan oleh Ani Zulfiah Rohmah sudah memenuhi sistematika resensi. Aspek pertama dalam sebuah resensi yakni judul. Judul sudah berbeda dengan buku yang diresensi. Dalam pemilihan judul ini tidak menggunakan kata-kata emotif, sehingga kurang menarik. Aspek yang kedua yaitu identitas buku. Buku resensi Ani Zulfiah ini sudah menyertakan identitas buku. Seperti halnya judul buku, siapa penlisnya, ataupun siapa penerbitnya. Pengenalan ini bertujuan untuk meyakinkan pembaca tentang kualitas buku tersebut.
Aspek selanjutnya  dalam resensi yaitu adanya pembuka resensi. Dalam memulai pembukaan resensi sudah menggunakan kata-kata yang emotif. Terdapat kutipan dari tokoh lain yang membuat pembukaan resensi ini menarik, yakni kutipan dari Gus Mus. Setelah itu adanya sinopsis dan detail atau informasi tambahan. Pada bagian ini sudah dijelaskan Ani Zulfiah, namun dalam pengolahan katanya kurang padat. Tetapi sudah menjelaskan keseluruhan isi buku.
Aspek yang ke lima adalah penilaian, aspek ini berisi tentang penilaian tentang kelebihan dan kekurangan buku.pada aspek ini Ani Zulfiah kurang menonjolkan kelebihan buku, pengungkapannya banyak yang berisi tentang kekurangan buku. Pada resensi diatas tidak memaparkan perbandingan buku tersebut dengan buku-buku lain yang sejenis, padahal hal ini bertujuan untuk memberikan alasan kepada para pembaca mengapa mereka harus membaca buku ini ketimbang buku-buku lain yang sejenis. Aspek terakhir yang harus dipenuhi dalam sebuah resensi adalah penutup. Aspek ini berisi tentang kesan, simpulan, atau rekomendasi, hal ini sudah terdapat pada resensi di atas dan sudah sangat sesuai dengan kaidah penulisan resensi.

Tugas 4: Jurnal Refleksi Perkuliahan Membaca Teks Nonilmiah/Informatif

JURNAL REFLEKSI
Pita Sari
Universitas Negeri Malang
Pada semester  ini saya mendapatkan mata kuliah membaca teks nonilmiah atau membaca informatif. Saya mendapatkan banyak ilmu yang belum saya dapatkan sebelumnya, dalam mengikuti mata kuliah yang di bimbing oleh ibu Endah Tri Priyatni ini, saya mendapatkan banyak ilmu dan pengetahuan. Sejak awal perkuliahan kami diperkenalkan bagaimana cara membedakan konsep teks ilmiah dengan teks nonilmiah. Dari situ kami mulai memahami bagaimana konsep sebenarnya membaca nonilmiah tersebut. Dalam membedakan teks ilmiah dan nonilmiah saya merasa paham. Kemudian kami diberikan tugas untuk membaca 10 buku untuk dijadikan laporan membaca 10 kali petemuan ke depan. Dala tugas itu kita membuat peta konsep dan pertanyaan. Baik itu pertanyan literal, afektif, maupun analitik. Di situ lah saya merasa bahwa banyak sekali hal-hal yang belum saya pelajari. Sebenarnya saya orang yang tidak suka membaca, karena tugas ini saya mulai membaca dan mencari-cari buku ke perpustakaan. Awalnya saya  malas tapi hari demi hari dan tugas demi tugas yang harus dikumpulkan saat pertemuan di kelas, saya merasa hal ini cukup menarik dan menumbuhkan semangat membaca saya. Apalagi buku tentang tips-tips, saya senang membacanya, dilihat bukunya yang tipis dan menarik. Tetapi membaca buku biografi membuat saya agak malas, karena jumlah halamannya yang tebal dan penyajian bukunya yang penuh tulisan membuat saya bosan. Di sisi positifnya, saya bisa mengetahui sejarah tokoh-tokoh pejuang bangsa yang memotivasi saya. Ketika adanya mata kuliah ini saya menjadi lebih tertarik dan saya dapat mengambil pelajaran dan amanat dari setiap buku yang saya baca
Setiap pertemuan atau setiap minggu mahasiswa  diberikan sebuah pertanyaan mengenai buku apa saja yang telah dibaca setiap minggunya. Mulai dari judul, isi buku, apa saja yang bisa kita petik atau yang kita dapatkan dari buku tersebut dan lain-lain. Dosen bermaksud mengulas kembali materi sebelumnya.  Di sini saya mulai belajar untuk mengingat kembali apa yang kita sudah pelajari atau kita baca dari buku setiap minggunya. Kemudian kita akan diarahkan pada proses belajar selanjutnya yakni menulis resensi dari buku yang telah dibaca. Awalnya memang saya kesusahan untuk membuat resensi. Saya bingung karena buku yang saya resensi tidak ada yang di post di internet.  Dengan bantuan dari contoh yang diberikan oleh ibu dosen, saya merasa diberikan kemudahan untuk mengerjakan resensi.
Di pertengahan pertemuan, matakuliah ini tidak hanya diberikan tugas untuk membaca buku. Tetapi, dosen juga memperkenalkan tentang jenis-jenis teks seperti teks sejarah, deskriptif, LHO, prosedure dan masih banyak lagi. Ketika mempelajarinya memang mudah, namun ketika dikoreksi dan dibahas bersama-sama kembali ternyata banyak sekali kesalahan pada struktur teks dan ciri bahasa teks. Saya diajarkan untuk mengenali berbagai macam teks dan ternyata banyak sekali pelajaran tentang teks yang belum kita ketahui tentang struktur dan ciri bahasanya.
Akhir pertemuan diakhiri dengan menuliskan refleksi isi buku multimoda (berbentuk artikel dan puisi). Awalnya memang bingung dan tidak mengerti apa itu refleksi multimoda. Tetapi, saya mencoba membuat refleksi dengan contoh yang diberikan oleh dosen. Sebenarnya saya merasa kesulitan mengerjakan tugas ini, apalagi harus dengan puisi juga.


Dengan adanya matakuliah membaca nonilmiah/membaca infomatif ini saya bisa tahu pentingnya membaca buku. Apa saja manfaat dari membaca buku, karena awalnya saya tidak suka membaca buku.   Oleh karena itu, matakuliah tersebut dapat membantu saya mengetahui apa itu membaca informatif dan apa saja yang termasuk buku nonilmiah selain buku sastra dan banyak sekali manfaat yang didapat dari membaca nonilmiah. Saya juga belajar bagaimana cara membedakan antara resensi dengan sinopsis, membandingkan beberapa teks dan menuliskan refleksi. Banyak sekali pengalaman menulis dan membaca yang saya dapatkan. Matakuliah ini suatu pembelajaran yang baru dan dapat memberikan pengetahuan yang banyak  bagi saya.







1 komentar:

  1. Tari gambyong itu sepertinya teks LHO. Laporan hasil observasi itu tujuannya menjelaskan objek dari sudut keilmuan. Definisi gambyong, gerakan gambyong.
    Teks deskripsi memberikan kesan terhadap objek, kemudian menggambarkannya secara rinci. Mialnya: Tari gambyong adalah sebuah tarian yang gemulai--kemudian dipaparkan secara rinci seperti apa gemulainya tarian gamyong. Tari gambyong adalah tarian lembut eksotik--dipaparkan secara rinci seperti apa lembut eksotik itu.

    Mudah-mudahan semakin paham perbedaan deskripsi dan LHO.
    Teruslah membaca n berkarya!

    BalasHapus