1.
Tugas 1: Menulis Teks Refleksi Multimoda
Judul
buku :
Buat Mimpimu Jadi Nyata!
Penulis : Yuan Acitra, S.E.
Cetakan
Pertama : Februari 2014
Jumlah
Halaman : 146 hlm
Penerbit
: Real Books, Yogyakarta
Catatan tentang Kredibilitas Buku
Buku ini ditulis oleh seorang yang aktif dalam
kepenulsan. Yuan Acitra, S.E adalah seorang
mahasiswa S1 Ilmu Ekonomi Universitas Andalas. Aktif
dalam menulis buku dan artikel serta mempunyai beberapa pengalaman dalam bisnis
kecil. Diterbitkan oleh
penerbit Real Books, Yogyakarta, sehingga tidak perlu diragukan lagi
kredibilitasnya.
Ikhtisar
Buku ini menjelaskan tips-tips dan
informasi dalam mencari pekerjaan. Khususnya bagi mahasiswa, perkerja lepas
(freelancer), pengangguran. Dalam buku ini juga dijelaskan bagaimana sukses
dalam bekerja yang diberikan gambaran kisah inspiratif seseorang. Penulis yang
menceritakan pengalaman temannya waktu masih menjadi mahasiswa di Universitas
Andalas.
Tokoh yang diceritakan penulis dalam
buku ini mengalami kesulitan finansial. Orang tuanya tidak mampu membiayai
kuliahnya. Ia bingung mau mencari penghasilan yang mampu membiayai kuliahnya
sendiri. Namun, Ia memiliki banyak relasi, tidak hanya rang-orang sekitar
tetapi ada seorang dosen. Dosen tersebut memberikan bantuan berupa uang tiap
bulannya. Ia juga mempunyai relasi di Jakarta yang juga mengirimkan uang
untuknya. Ia juga mendapat beasiswa dengan prestasi yang Ia punya. Karena
relasi yang Ia punyai Ia mampu menyelesaikan studinya dengan baik dan tepat
waktu.
Kisah lain seorang lulusan PTN
ternama saat melamar pekerjaan di suatu perusahaan ternama di Indonesia. Ia
merasa sanggat percaya diri karena berasal dari lulusan PTN ternama. Tetapi
perusahaan tidak menilai pekerjanya dari mana asal lulusannya melainkan apa yang
Ia bisa. Saat tes wawancara Ia ditanya tentang gaji, “kamu minta gaji berapa?’.
Secara lantang Ia meminta gaji sebesar 4juta. Perusahan langsung menolak dan
menyakan ia tidak lolos. Tetapi kita tidak perlu takut saat tes wawancara dan
ditanya mengenai gaji. Ada teori pak bakso yang patut kita coba. Saat pak bakso
ditanya minta gaji berapa, Ia menjawab “bapak lihat dulu kerja saya setelah itu
bapak tentukan gaji saya”.
Dari
kisah tersebut pentingnya relasi dalam mencari pekerjan. Lalu bagaimana kita
bisa mencarai relasi? Dalam buku ini relasi dapat kita dapatkan dengan menjalin
komunikasi atau silaturrahmi dengan teman, saudara. Carilah relasi orang-orang
yang sukses di bidangnya, orang-orang kaya, dan orang yang dapat membantu anda
mencapai tujuan karir Anda. Tidak hanya relasi yang dijelaskan penulis tetapi
bagaimana kita memanajemen waktu dan uang dengan baik, membuka bisnis, dan
mengatasi pengangguran.
Hal-hal
yang harus kita perhatikan saat mencari kerja yakni terlebih dahulu kita harus
mengenal dan mengasah kemampuan yang kita bisa, memanajemen waktu dengan baik,
menguasai bidang ilmu yang diinginkan. Jika kita ingin sukses bekerja, penulis
menjelaskan bagaimana mengkonsumsi uang, menggandakan uang, dan membuat bisnis
tambahan.
Jika
kamu seorang pengangguran, tidak perlu cemas. Kamu bisa menjadi penganggur
banyak uang dengan membuat hobi kamu menghasilkan uang. Selain itu juga menjadi
seorang entrepreneur membuat kamu merasa senang menjalani hidup. Kamu bebas
menentukan waktu berkumpul dan menghasilkan uang. Cara awam menjadi pengusaha
tidak perlu mempunyai pendidikan yang tinggi. Namun untuk menjadi pengusaha
dapat berpedoman yakni carila tahu satu bisnis yang paling nge-trend, cari
distributornya, dan jual produk itu.
Nilai-nilai
Dalam buku Buat Mimpimu Jadi Nyata
banyak nilai-nilai. Tiap bab buku ini memberikan tips-tips dan disertai dengan
contoh kisahnya. Buku ini juga memberikan kata-kata inspiratif pada kisah yang
diceritakan.
Di buku ini diceritakan bagiamana
kita bisa sukses dalam bekerja. Setiap tips memberikan cerminan yang indah.
Sebagai contoh tirulah bisnis orang cina dan jepang. Dalam tips tersebut bisnis
orang cina dan jepang yang menguntungkan mempunyai prinsip salah satunya ramah
dan sopan kepada setiap orang. Kebanyakan orang tidak sabar sehingga
menyebabkan kerugian dalam berbisnis.
Buku ini mengajarkan tentang nilai
keberanian yang berbalut dedikasi, totalitas, tanggung jawab, hati-hati serta
integrasi yang tinggi. Buku ini mengajarkan bahwa tidak perlu orang berpendidikan
tinggi untuk bisa sukses. Apapun halangan dan masalah selesaikan dengan tenang
dan yakin.
Refleksi
Buku yang berjudul Buat
Mimpimu Jadi Nyata memberikan banyak
inspirasi kepada para pembaca tentang kiat sukses bekerja. Usaha adalah hal
yang harus dilakukan sesorang dengan penuh keberanian untuk mencapai sesuatu
yang diinginkan. Orang yang mau berusaha akan diberi jalan dalam mencapai
keinginannya.
Setelah membaca buu ini, saya merasa sering menyia-nyakan
waktu, sering tak pandai menggunakan waktu dan tidak pandai dalam mengelola
keuangan. Saya baru sadar bahwa mencari uang itu sulit dan saya hanya bisa
menghabiskan saja tanpa berpikir dahulu dalam menggunakannya. Sering kali juga
waktu saya menggunakan waktu saya hanya untuk bersenang-senang tanpa ada
manfaatnya, padahal di luar sana banya orang yang berusaha dan bersaing
mencapai keinginannya.
Artikel
Waktuku adalah
kesempatan
Oleh: Pita Sari
Setiap orang pasti tidak asing lagi
dengan falsafah “waktu adalah uang”. Memang tak dapat dipungkiri lagi falsafah
itu sudah mendunia. Falsafah tersebut yang diungkapkan oleh Benjamin Franklin.
Tetapi bagiku falsafah itu kini menjadi “waktu adalah kesempatan”. Bagaima kita
mengelola waktu sebanyak 24jam dengan penuh manfaat. Tetapi tidak bisa dipungkiri
seorang pengangguran hanya menghabiskan hidupnya dengan luntang lantung dan
tidak mempunyai penghasilan. Dan kita sadari berapa banyak waktu yang terbuang
dan tidak bermanfaat.
Bagi Anda orang yang berasal dari
kalangan burjois menganggap waktu bukan uang. Tetapi coba Anda lihat orang yang
berasal dari kalangan bawah, bagi mereka waktuku adalah uangku. Orang yang
kekurangan secara finansial akan berupaya mengolah waktunya dengan baik. Mereka
berusaha mengubah waktunya menjadi uang untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.
Ada seorang mahasiswa yang bernama Andi, beliau ini teman
saya waktu kita masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Andi ini berasal dari keluarga yang tidak
mampu ekonomi. Namun, Ia mempunyai ambisi yang besar untuk mengubah hidupnya
lebih baik lagi. Ia berkeinginan menganyam pendidikan yang lebih tinngi. Sejak
SMP, Andi menabung untuk biaya pendidikannya. Ia menjadi seorang pekerja
freelancer. Bagi kalian menjadi seorang siswa hanya menghabiskan waktu anda
hanya untuk belajar dan bermain. Tetapi bagi Andi “waktuku adalah uangku”.
Waktu Andi tidak hanya untuk sekolah tetapi Ia harus bekerja untuk membatu
ekonomi keluarganya. Ia harus bisa mengolah waktunya dengan baik.
Hingga saat ini Ia mampu kuliah di
Universitas ternama di Yogyakarta. Ia mendapat beasiswa dan berhasil IP yang
tinggi. Dari kisah Andi mengingatkan saya bahwa saya harus mengolah waktu
dengan sebaik mungkin. Bagaimana saya memanfaatkan waktu 24 jam sehari dengan
baik dan bermanfaat. Jika saya memanfaatkan waktu dengan baik, berarti saya
memanfaatkan peluang yang ada dengan baik. Namun jika saya hanya menghabiskan
waktu dengan bermain, tidur, berangkat kuliah selesai langsung pulang, tidak
ada artinya.
Maka saat itu saya mulai mengolah
waktu saya dengan menyusun jadwal kegiatan. Dengan menyusun jadwal saya tidak
akan mengalami pemborosan waktu. Bagi saya hal-hal yang membuang waktu saya itu
tidur, main gadget, bermain. Tetapi saya berupaya megubah gadget menghasilkan
uang dengan bisnis online. Dengan bisnis online saya tidak membuang waktu saya
karena bisnis tersebut dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun. Jadi saya bisa
mengikuti kegiatan lain yang bermanfaat dan tidak membuang-buang waktu.
Saya pernah bermimpi bisa menjadi
seorang yang bisa menjelajah waktu. Dimana saya dapat merubah waktu dan bisa
pergi ke waktu sesuka saya. Namun saya hanyalah manusia biasa. Tetapi hal itu
tidak mustahil karena saya masih bisa merubah waktuku menjadi lebih baik dari
sebelumnya. Bila saya selalu mengulur waktu maka saya tidak bisa membuka
peluang.
Puisi
Waktu
jika engkau bertanya, bagaimanakah
tentang Waktu?….
Kau ingin mengukur waktu yang tanpa
ukuran dan tak terukur.
Engkau akan menyesuaikan tingkah
lakumu
dan bahkan mengarahkan perjalanan
jiwamu menurut jam dan musim.
Suatu ketika
kau ingin menyebrangi laut
Kau akan
tersipu menyaksikan dengan ombak dan karang
Namun keabdian
dalam diri hanyalah kesadaran
Kita tau kemarin hanyalah kenangan hari ini dan esok
adalah harapan
Dan bahwa yang bernyanyi dan merenung dari
dalam jiwa,
Senantiasa menghuni ruang semesta
yang menaburkan bintang di angkasa.
Dan bukanlah sang waktu sebagaimana
cinta, tiada terbagi dan tiada kenal ruang?
Tapi jika di dalam pikiranmu haru
mengukur waktu ke dalam musim,
Biarkanlah tiap musim merangkum semua
musim yang lain,
Dan biarkanlah hari ini memeluk masa
silam dengan kenangan dan masa depan dengan kerinduan.
2.
Tugas 2: Menganalisis
Struktur Isi dan Ciri Bahasa Teks.
Teks
Deskriptif
Tari Gambyong
Tari
Gambyong adalah tarian untuk menyambut tamu atau mengawali suatu resepsi
perkawinan. Tarian ini dinamai sesuai dengan nama penari yang bernama Gambyong.
Penari ini hidup pada zaman Sunan Paku Buwana IV di Surakarta. Dia mahir dalam
menari dan memiliki suara merdu sehingga menjadi pujaan kaum muda pada zaman
itu.
Koreografi
tari Gambyong sebagian besar berpusat pada penggunaan gerak kaki, tubuh,
lengan, dan kepala. Penari tidak hanya lentur tubuhnya, tetapi juga harus
terampil. Ada berbagai gerak dalam tari Gambyong. Gerak srisig adalah gerak
dengan sikap berdiri jinjit dilanjutkan dengan langkah-langkah kecil. Nacah
miring yaitu kaki kiri bergerak ke samping, bergantian disusul kaki kanan
diletakkan di depan kaki kiri. Kengser adalah gerak kaki ke samping dengan cara
bergeser dengan posisi kaki tetap merapat ke lantai. Gerak embat atau entrag
adalah gerak dengan posisi lutut yang membuka karena mendhak bergerak ke bawah
dan ke atas. Selain itu, ada juga gerak berjalan (sekaran mlaku), dan gerak di
tempat (sekaran mandheg).
Diolah
dari buku Sejarah Tari Gambyong: Seni Rakyat Menuju Istana (2004), karya Sri
Rohana Widyastutieningrum
1.
Analisis Struktur Teks
Struktur Teks
|
Contoh
|
Identifikasi
|
Tari
Gambyong adalah tarian untuk menyambut tamu atau mengawali suatu resepsi
perkawinan. Tarian ini dinamai sesuai dengan nama penari yang bernama
Gambyong. Penari ini hidup pada zaman Sunan Paku Buwana IV di Surakarta. Dia
mahir dalam menari dan memiliki suara merdu sehingga menjadi pujaan kaum muda
pada zaman itu.
|
Klasifikasi
|
Koreografi
tari Gambyong sebagian besar berpusat pada penggunaan gerak kaki, tubuh,
lengan, dan kepala. Penari tidak hanya lentur tubuhnya, tetapi juga harus
terampil. Ada berbagai gerak dalam tari Gambyong.
|
Deskripsi Bagian
|
Gerak
srisig adalah gerak dengan sikap berdiri jinjit dilanjutkan dengan
langkah-langkah kecil. Nacah miring yaitu kaki kiri bergerak ke samping,
bergantian disusul kaki kanan diletakkan di depan kaki kiri. Kengser adalah
gerak kaki ke samping dengan cara bergeser dengan posisi kaki tetap merapat
ke lantai. Gerak embat atau entrag adalah gerak dengan posisi lutut yang
membuka karena mendhak bergerak ke bawah dan ke atas. Selain itu, ada juga
gerak berjalan (sekaran mlaku), dan gerak di tempat (sekaran mandheg).
|
2.
Analisis Ciri Bahasa
Ciri
Bahasa
|
Contoh
|
Menggunakan kata benda
|
Tari Gambyong adalah tarian untuk menyambut tamu atau
mengawali suatu resepsi perkawinan.
|
Mengandung kata sifat yang
menggambarkan
|
Penari tidak hanya lentur
tubuhnya, tetapi juga harus terampil.
|
Mengandung kata kerja transitif
untuk memberikan informasi subjek
|
Tari Gambyong adalah tarian
untuk menyambut tamu atau mengawali suatu resepsi perkawinan.
|
Mengandung kata keterangan untuk
memberikan informasi tambahan tentang objek
|
Nacah miring yaitu kaki kiri
bergerak ke samping, bergantian disusul kaki kanan diletakkan di depan
kaki kiri.
|
Teks
Persuasif
Marilah kembali ke Hakekat
Manusia!
Smart Phone, Stupid People, slogan itulah yang tepat untuk menggambarkan keadaan manusia sekarang ini. Saat ini banyak manusia telah disibukan oleh teknologi yang tanpa kita sadari telah membawa kita keluar jauh dari garis hakekat manusia sebagai makhluk sosial. Sebagaimana makhluk sosial, manusia sangatlah membutuhkan manusia lainnya. Tetapi saat ini, kita sudah melupakan itu semua. Kita lebih memilih bermain dengan handphone kita dibandingkan dengan teman-teman kita. Kita lebih memilih bertanya dengan handphone kita daripada bertanya dengan orang-orang sekitar. Kita lebih memilih berinteraksi di dunia maya daripada berinteraksi dengan orang-orang baru yang ada di sekitar kita.
Tanpa
kita sadari perilaku tersebut akan menciptakan pribadi yang pasif, acuh tak
acuh dan anti sosial. Sebelum hal tersebut mempengaruhi kita lebih jauh lagi,
Bangkitlah dari tempat duduk atau tempat tidur kita. Marilah matikan handpone
kita sejenak, lihatlah sekeliling kita betapa banyak hal yang bisa kita lakukan
daripada hanya sibuk berkutat dengan handphone.
Pergilah keluar dan berinteraksilah dengan sesama. Sapalah dan berikan senyum
yang indah, maka kita akan menyadari betapa indah dunia ini tanpa
tekhnologi-teknologi tersebut. Oleh karena itu, marilah kembali kepada hakekat
umat mnusia dan jangan mau dibodohi oleh smart
phone yang membuat kita menjadi stupid
people.
Analisis
struktur dan kaidah kebahasaan
1.
Analisis struktur
Struktur teks
|
Kalimat dalam teks
|
Alenia pembuka (tesis)
|
Smart Phone, Stupid People, slogan itulah yang tepat untuk menggambarkan keadaan manusia
sekarang ini. Saat ini banyak manusia telah disibukan oleh teknologi yang
tanpa kita sadari telah membawa kita keluar jauh dari garis hakekat manusia
sebagai makhluk sosial. Sebagaimana makhluk sosial, manusia sangatlah membutuhkan manusia
lainnya.
|
Alenia penjelas (argumen/opini)
|
Kita lebih memilih bermain dengan handphone kita dibandingkan dengan teman-teman kita. Kita lebih
memilih bertanya dengan handphone
kita daripada bertanya dengan orang-orang sekitar. Kita lebih memilih
berinteraksi di dunia maya daripada berinteraksi dengan orang-orang baru yang
ada di sekitar kita
Tanpa kita sadari perilaku tersebut akan menciptakan pribadi yang pasif, acuh tak acuh dan anti sosial. |
Alenia penutup (ajakan)
|
Sebelum hal tersebut mempengaruhi kita lebih jauh lagi,
Bangkitlah dari tempat duduk atau tempat tidur kita. Marilah matikan handpone
kita sejenak, lihatlah sekeliling kita betapa banyak hal yang bisa kita
lakukan daripada hanya sibuk berkutat dengan handphone. Pergilah keluar dan
berinteraksilah dengan sesama. Sapalah dan berikan senyum yang indah, maka
kita akan menyadari betapa indah dunia ini tanpa tekhnologi-tekhnologi
tersebut. Oleh karena itu, marilah kembali kepada hakekat umat mnusia dan
jangan mau dibodohi oleh smart phone yang membuat kita menjadi stupid people.
|
2.
Kaidah kebahasaan
Ciri bahasa
|
Kalimat
|
|
1.
|
Kalimat persuasif
|
Marilah
matikan handphone kita sejenak,
lihatlah sekeliling kita betapa banyak hal yang bisa kita lakukan daripada
hanya sibuk berkutat dengan handphone.
Pergilah keluar dan berinteraksilah dengan sesama. Sapalah dan berikan senyum
yang indah, maka kita akan menyadari betapa indah dunia ini tanpa
tekhnologi-tekhnologi tersebut. Oleh karena itu, marilah kembali kepada
hakekat umat manusia dan jangan mau dibodohi oleh smart phone yang membuat
kita menjadi stupid people.
|
2.
|
Sebab-akibat
|
Kita
lebih memilih bermain dengan handphone
kita dibandingkan dengan teman-teman kita. Kita lebih memilih bertanya dengan
handphone kita daripada bertanya
dengan orang-orang sekitar. Kita lebih memilih berinteraksi di dunia maya
daripada berinteraksi dengan orang-orang baru yang ada di sekitar kita.
Tanpa
kita sadari perilaku tersebut akan menciptakan pribadi yang pasif, acuh tak
acuh dan anti sosial .
|
3. Tugas
3:
a. Menulis Resensi (Buku Terbaru)
Mahasiswa Penjelajah Dunia dengan Paspor
Judul : 30 Paspor Di Kelas Sang Profesor
Penulis : Jombang Santani Khairen
Penerbit : Noura Books
Cetakan : Pertama 2014
Tebal : 328 halaman
Petualangan mahasiswa pengejar paspor yang kesasar di
empat benua. Buku ini karangan J.S Khariren penulis buku Kopi Sumatera di
Amerika yang tidak kalah nyasarnya, tetapi sangat memotivasi. Sudah terbayang
bagaimana nyasar buku ini dengan judul 30 paspor di kelas sang profesor.
Seorang dosen
universitas di Jakarta yakni Prof. Rhenald Kasali memberikan tugas
keluar negeri pada mahasiswanya. Ucapan Prof. Rhenald Kasali pada hari pertama
kuliah Pemasaran Internasional membuat kelas gaduh. Mahasiswa harus menentukan
tujuan negara saat itu dan mendapatkan paspor dalam waktu dua minggun kedepan.
Ragil Caitra Larasati memutuskan pergi ke Islandia.
Islandia adalah negara impiannya sejak SMP. Saat tiba di Islandia, Laras salah
penginapan dan ia terjebak dengan kondisi cuaca yang sedang turun salju. Ia
memutuskan berjalan melawan arah dan mencari pertolongan. Ia belajar banyak
kebudayaan yang ada di Islandia.
Ismi Tarama, Ia mendapat paspor untuk ke Laos. Hanya
bermodalkan nekad, tanpa itinerary ia
berangkat ke Laos via Bangkok, Thailand. Perjalanan tanpa interary ini
menjadikan pelajaran baginya dalam mengambil keputusan dengan metode blink. Ia
diberikan kemudahan agar bisa mendengarkan sekitar. Banyak hal yang ia dapatkan
selama di Laos, mulai meningkatnya kemampuan berkomunikasi, belajar membaca
situasi, dan bertahan menjadi minoritas di suatu tempat.
Abdrurrahman pergi ke Turki. Sebelum keberangkatannya ke
Turki ia mengunjungi Anas ketua PPI Turki untuk berkonsultasi tentang
daerah-daerah yang akan ia kunjungi selama di Turki. Anas memperkenalkan Rafsan
padanya. Di Istanbul ia mendapat teman yang membantunya selama di Turki.
Pelajaran yang ia dapatkan selama di Turki yakni ketika kita memiliki target,
kejar terus target tersebut. Jangan pernah lupa bahwa ada orang-orang baik di
sekitar yang siap membantu.
Farah Aulia Putri, pertama kalinya ia menginjakan kaki di
tanah Eropa. Ia kena tipu saat berada di Frankfurt Hauptbahnhof yang membuatnya kehilangan 2 euro. Hal ini membuat
ia harus belajar bertahan hidup dengan otak sendiri di negeri orang. Jihan
Izdinar Muhammad hobi nonton anime sehingga ia berpetualang ke Jepang. Jepang
adalah negara di Asia yang termasuk salah satu negara maju. Dari perjalanan
itu, ia banyak belajar tentang budaya jepang.
Handy Suberlyn memilih negeri Bangladesh, Pakistan.
Sebuah perjalanan yang penuh ketidakpastian dan kenekatan. Hanya mengandalakan
google maps ia mengunjungi tempat-tempat di Bangladesh. Perjuangan yang berat
baginya untuk membawa paspor. Dengan meminjam sepatu temannya yang sempit,
Handy berlari mengelilingi Universitas Indonesia. Lngkah kakinya tak nyaman,
namun ia harus berlari karena Ia belum sampai. Ia terus mengejar persyaratan
keberangatannya hingga ia berangkat menuju Bangladesh.
Melepaskan kodi dan mengajarkan rajawali terbang
merupakan perumpamaan untuk mahasiswa yang kesasar di empat benua. Berpergian
ke tempat baru sesungguhnya bisa merubah nasib. Meski pengalaman yang
menegangkan, tetapi mampu menumbuhkan mental self driving. Dhlan Iskan
mengatakan “mahasiswa-mahasiswa hebat ini tidak perlu dijejali teori, kelas
mereka adalah alam jagad raya ini. Dan mereka telah berhasil melaluinya dengan
perjuangan sendiri yang penuh lika-liku dan tanjakan terjal.”
Dalam buku 30 Paspor di Kelas Sang Profesor J.S.Khairen
menyajikan knonik kehidupan di berbagai benua yang dialami mahasiswa. Konsep
paspor yang dipaksakan mahasiswa merupakan tantangan yang harus dihadapi bukan
main. Refleksi pengalaman yang digambarkan J.S.Khairen mampu membuka mata anda
tentang bagaimana mendidik kaum muda dan menjadikan mereka rajawali. Jika ingin
membuka mata, bacalah buku ini. Cocok untuk mahasiswa yang ingin menjadi
rajawali.
b. Menulis Komentar (Buku Terbaru) Milik Teman
Nama : Ani Zulfiah Rohmah
NIM : 160211601813
OFF : AA
Mengenal Lebih Dekat Tokoh
Pemimpin dan Pembangunan Bangsa
Judul : Soekarno dan Soehartodi Mata Para Kiai
Penulis : Putra Poser Alam
Penerbit : IRCiSoD
Cetakan : I, Februari 2015
Tebal : 196 halaman
“Gus
Mus: Mengapa kiai jumlahnya banyak? Karena kiai sekarang ini ada yang
diciptakan oleh pemerintah, ada yang diciptakan oleh pers, ada yang diciptakan
oleh dirinya sendiri, dan ada juga yang memang dibuat oleh pemerintah.”
Soekarno
dan Soeharto di Mata Para Kiai ditulis oleh Putra Poser Alam yang merupakan
nama lain dariAbrary el-Abdillah. Penulis sekaligus aktivis ini dikenal aktif
dalam berbagai organisasi keilmuan. Bahkan beberapa tulisannya pernah dimuat di
media lokal dan nasional. Jika biasanya buku-buku lain hanya membahas tentang
biografi dan sejarah hidup, maka buku ini mengambil sudut pandang lain yang
jarang ditemukan di buku lain, yakni mengenai pandangan para kiai terkait
kepemimpinan Soekarno dan Soeharto.
Siapa
yang tidak mengenal Soekarno dan Soeharto? Tokoh yang jasadnya telah menyatu
kembali dengan bumi ini namanya tetap hidup dan harum di benak masyarakat
Indonesia. Merekalah pemimpin dan pembangun bangsa ini. Soekarno, presiden
pertama sekaligus sang Proklamator yang disegani di dunia. Dan Soeharto,
presiden kedua yang dikenal sebagai bapak pembangunan yang cukup banyak membawa
kemajuan terlepas dari berbagai pro dan kontra pemerintahan mereka.
Namun
yang menarik adalah dibalik kesuksesan besar dan langkah berani kedua tokoh
tersebut melibatkan beberapa kalangan elite dan pribumi. Dalam hal ini, mereka
menyanding para kiai. Selain sebagai pemberi penasihat, peran para kiai juga
membantu mendekatkan orang nomor satu di Indonesia tersebut dengan masyarakat
luas. Mereka menjadi agen penggerak umat sekaligus kebudayaan dengan keberadaan
mereka di tengah masyarakat, ilmu dan kebijaksanaan yang mereka miliki. Hal
inilah yang membuat baik Soekarno dan Soeharto menjalin hubungan yang cukup
dekat dengan mereka.Buku ini seolah ingin memberikan perspektif yang baru
bagaimana kerendahan hati seorang pemimpin justru membuatnya menjadi sosok yang
lebih hebat dan berkharisma.
Buku
ini sangat menarik karena tidak hanya menuturkan biografi kedua figur penting
bangsa Indonesia,tetapi juga mengenal mereka dari sudut pandang yang berbeda
yang tidak dapat ditemukan disemua buku.
Sedikit
disayangkan, buku ini kurang detail dalam menjelaskan peran dan andil dua tokoh
ini bagi agama, bangsa, dan negara, padahal yang ada didalam sampul depan buku
ini dituliskan bahwa buku ini membahas tentang peran dan andil dua tokoh ini.
Nah,
seperti apakah sosok Soekarno dan Soeharto di mata para kiai seperti K.H.
Hasyim Asy’ari, K.H.Wahab Hasbullah Buya Hamka, K.H. Ahmad Badawi, K.H.
Abdurrahman Wahid, K.H. Zainuddin M.Z.,dan K.H. Badri Masduki? Segera temukan
jawabannya di sini! Selamat membaca.
Komentar
Nama : Pita Sari
NIM : 160211601835
Nama : Pita Sari
NIM : 160211601835
Resensi
yang dikerjakan oleh Ani Zulfiah Rohmah sudah memenuhi sistematika resensi.
Aspek pertama dalam sebuah resensi yakni judul. Judul sudah berbeda dengan buku
yang diresensi. Dalam pemilihan judul ini tidak menggunakan kata-kata emotif,
sehingga kurang menarik. Aspek yang kedua yaitu identitas buku. Buku resensi
Ani Zulfiah ini sudah menyertakan identitas buku. Seperti halnya judul buku,
siapa penlisnya, ataupun siapa penerbitnya. Pengenalan ini bertujuan untuk
meyakinkan pembaca tentang kualitas buku tersebut.
Aspek
selanjutnya dalam resensi yaitu adanya
pembuka resensi. Dalam memulai pembukaan resensi sudah menggunakan kata-kata
yang emotif. Terdapat kutipan dari tokoh lain yang membuat pembukaan resensi
ini menarik, yakni kutipan dari Gus Mus. Setelah itu adanya sinopsis dan detail
atau informasi tambahan. Pada bagian ini sudah dijelaskan Ani Zulfiah, namun
dalam pengolahan katanya kurang padat. Tetapi sudah menjelaskan keseluruhan isi
buku.
Aspek
yang ke lima adalah penilaian, aspek ini berisi tentang penilaian tentang
kelebihan dan kekurangan buku.pada aspek ini Ani Zulfiah kurang menonjolkan
kelebihan buku, pengungkapannya banyak yang berisi tentang kekurangan buku.
Pada resensi diatas tidak memaparkan perbandingan buku tersebut dengan
buku-buku lain yang sejenis, padahal hal ini bertujuan untuk memberikan alasan
kepada para pembaca mengapa mereka harus membaca buku ini ketimbang buku-buku
lain yang sejenis. Aspek terakhir yang harus dipenuhi dalam sebuah resensi
adalah penutup. Aspek ini berisi tentang kesan, simpulan, atau rekomendasi, hal
ini sudah terdapat pada resensi di atas dan sudah sangat sesuai dengan kaidah
penulisan resensi.
Tugas 4: Jurnal Refleksi Perkuliahan Membaca Teks
Nonilmiah/Informatif
JURNAL REFLEKSI
Pita Sari
Universitas Negeri Malang
Pita Sari
Universitas Negeri Malang
Pada
semester ini saya mendapatkan mata
kuliah membaca teks nonilmiah atau membaca informatif. Saya mendapatkan banyak
ilmu yang belum saya dapatkan sebelumnya, dalam mengikuti mata kuliah yang di
bimbing oleh ibu Endah Tri Priyatni ini, saya mendapatkan banyak ilmu dan
pengetahuan. Sejak awal perkuliahan kami diperkenalkan bagaimana cara
membedakan konsep teks ilmiah dengan teks nonilmiah. Dari situ kami mulai
memahami bagaimana konsep sebenarnya membaca nonilmiah tersebut. Dalam
membedakan teks ilmiah dan nonilmiah saya merasa paham. Kemudian kami diberikan
tugas untuk membaca 10 buku untuk dijadikan laporan membaca 10 kali petemuan ke
depan. Dala tugas itu kita membuat peta konsep dan pertanyaan. Baik itu
pertanyan literal, afektif, maupun analitik. Di situ lah saya merasa bahwa
banyak sekali hal-hal yang belum saya pelajari. Sebenarnya saya orang yang
tidak suka membaca, karena tugas ini saya mulai membaca dan mencari-cari buku
ke perpustakaan. Awalnya saya malas tapi
hari demi hari dan tugas demi tugas yang harus dikumpulkan saat pertemuan di
kelas, saya merasa hal ini cukup menarik dan menumbuhkan semangat membaca saya.
Apalagi buku tentang tips-tips, saya senang membacanya, dilihat bukunya yang
tipis dan menarik. Tetapi membaca buku biografi membuat saya agak malas, karena
jumlah halamannya yang tebal dan penyajian bukunya yang penuh tulisan membuat
saya bosan. Di sisi positifnya, saya bisa mengetahui sejarah tokoh-tokoh
pejuang bangsa yang memotivasi saya. Ketika adanya mata kuliah ini saya menjadi
lebih tertarik dan saya dapat mengambil pelajaran dan amanat dari setiap buku
yang saya baca
Setiap
pertemuan atau setiap minggu mahasiswa
diberikan sebuah pertanyaan mengenai buku apa saja yang telah dibaca
setiap minggunya. Mulai dari judul, isi buku, apa saja yang bisa kita petik
atau yang kita dapatkan dari buku tersebut dan lain-lain. Dosen bermaksud
mengulas kembali materi sebelumnya. Di
sini saya mulai belajar untuk mengingat kembali apa yang kita sudah pelajari
atau kita baca dari buku setiap minggunya. Kemudian kita akan diarahkan pada
proses belajar selanjutnya yakni menulis resensi dari buku yang telah dibaca. Awalnya
memang saya kesusahan untuk membuat resensi. Saya bingung karena buku yang saya
resensi tidak ada yang di post di internet.
Dengan bantuan dari contoh yang diberikan oleh ibu dosen, saya merasa
diberikan kemudahan untuk mengerjakan resensi.
Di
pertengahan pertemuan, matakuliah ini tidak hanya diberikan tugas untuk membaca
buku. Tetapi, dosen juga memperkenalkan tentang jenis-jenis teks seperti teks
sejarah, deskriptif, LHO, prosedure dan masih banyak lagi. Ketika
mempelajarinya memang mudah, namun ketika dikoreksi dan dibahas bersama-sama
kembali ternyata banyak sekali kesalahan pada struktur teks dan ciri bahasa
teks. Saya diajarkan untuk mengenali berbagai macam teks dan ternyata banyak
sekali pelajaran tentang teks yang belum kita ketahui tentang struktur dan ciri
bahasanya.
Akhir
pertemuan diakhiri dengan menuliskan refleksi isi buku multimoda (berbentuk
artikel dan puisi). Awalnya memang bingung dan tidak mengerti apa itu refleksi
multimoda. Tetapi, saya mencoba membuat refleksi dengan contoh yang diberikan
oleh dosen. Sebenarnya saya merasa kesulitan mengerjakan tugas ini, apalagi
harus dengan puisi juga.
Dengan
adanya matakuliah membaca nonilmiah/membaca infomatif ini saya bisa tahu
pentingnya membaca buku. Apa saja manfaat dari membaca buku, karena awalnya
saya tidak suka membaca buku. Oleh
karena itu, matakuliah tersebut dapat membantu saya mengetahui apa itu membaca
informatif dan apa saja yang termasuk buku nonilmiah selain buku sastra dan
banyak sekali manfaat yang didapat dari membaca nonilmiah. Saya juga belajar
bagaimana cara membedakan antara resensi dengan sinopsis, membandingkan
beberapa teks dan menuliskan refleksi. Banyak sekali pengalaman menulis dan
membaca yang saya dapatkan. Matakuliah ini suatu pembelajaran yang baru dan dapat
memberikan pengetahuan yang banyak bagi
saya.
Tari gambyong itu sepertinya teks LHO. Laporan hasil observasi itu tujuannya menjelaskan objek dari sudut keilmuan. Definisi gambyong, gerakan gambyong.
BalasHapusTeks deskripsi memberikan kesan terhadap objek, kemudian menggambarkannya secara rinci. Mialnya: Tari gambyong adalah sebuah tarian yang gemulai--kemudian dipaparkan secara rinci seperti apa gemulainya tarian gamyong. Tari gambyong adalah tarian lembut eksotik--dipaparkan secara rinci seperti apa lembut eksotik itu.
Mudah-mudahan semakin paham perbedaan deskripsi dan LHO.
Teruslah membaca n berkarya!