NAMA :
ARY KUSUMA WARDHANI
NIM/OFF :
160211601809/AA
TUGAS
AKHIR SEMESTER
MEMBACA
INFORMATIF
TUGAS
1
TEKS
REFLEKSI MULTIMODA
A. Identitas
Buku
Nama Pengarang :
Dewi Nur Aisyah
Nama Penerbit :
Jakarta: Ikon
Tahun terbit : 2017
Tahun terbit : 2017
Ketebalan Buku :
xii + 231 hlm.
B. Kredibilitas Buku
Buku Awe-Inspiring Me karya Dewi Nur Aisyah tidak boleh dipandang sebelah mata. Meskipun ini buku perdananya tetapi sudah memiliki kualitas sejajar dengan penulis buku lain baik isi pembahasan maupun izin terbitnya yang sudah ber-ISBN. Selain itu, di dalamnya terdapat kutipan serta ilustrasi visual dengan rujukan yang dapat dipercaya. Hal tersebut dapat dibuktikan sebagai berikut. Penjelasan dari Dewi disertai kutipan dari ayat-ayat Quran dan saat mencantumkan gambar, seperti pelaksanaan salat Id berjamaah di Small Heath Park, Birmingham, yang diambil dari sumber: www.dailymail.co.uk.dan gambar pelaksanaan KIBAR Gathering diambil dari sumber: www.kibar-uk.org. Tidak sekadar gambar, ada kutipan-kutipan kalimat bijak yang dicantumkan siapa pemiliknya. Buku ini diterbitkan dari penerbit Ikon, imprint dari penerbit Serambi. Jangan khawatir tentang keabsahan dari tulisan Dewi karena semua tulisan di dalam bukunya hampir keseluruhan berasal dari pengalaman pribadinya yang menarik untuk disimak. Dari pengalaman yang hebat dan tidak mudah bagi seorang istri sekaligus ibu yang masih mengejar gelar Ph.D. di Inggris, ternyata mengundang banyak pembaca dengan sendirinya melalui tulisan di blog pribadinya, dan menginspirasi siapa saja yang membaca tulisannya. Sehingga, hal tersebut dapat dibuktikan dengan hadirnya buku Awe-Inspiring cetakan ke-2.
C.
Ikhtisar
Berbagai
catatan dilengkapi panduan untuk menjadikan setiap muslimah luar biasa! Itulah
kalimat singkat yang menggambarkan buku perdana Dewi Nur Aisyah. Dalam bukunya
terbagi menjadi enam bagian bab, yaitu muslimah
kuper, masih zaman?, menjejak asa
menulis rencana, mengelola masa muda, menghadapi kegagalan, mendekat kepada
Allah, dan mengelola hati.
Sub-bab pertama menjelaskan secara
rinci mengenai muslimah berjilbab tidaklah ketinggalan zaman, malahan muslimah
dapat menempuh studinya dengan sukses, mengukir prestasi, meraih pekerjaan,
bertemu jodoh yang tepat, dan mudah bersosialisasi di lingkungan sekitar bahkan
kancah internasional. Selanjutnya pada bagian ke-2, dijelaskan bagaimana
menggantung cita-cita setinggi asa, lalu meniti anak tangga untuk menggapainya,
mengetahui kapan saatnya berlari dan menepi, lalu semua ikhtiar akan bersambut
takdir Allah, dan perlu pula simulasi mengurai mimpi, serta dilengkapi contoh
dari jadwal Dewi ketika kuliah sarjana dan panduan untuk membuat seperti
miliknya. Pada bagian mengelola masa muda, berisi tentang bagaimana mengatur
strategi sebaik mungkin dengan mengatur fokus dan menyibukkan diri dengan
hal-hal positif. Selanjutnya, saat menemui kegagalan, sebaiknya dapat mengambil
hikmah lalu memperbaiki kegagalan dengan panduan yang terbukti berhasil
dilakukan oleh Dewi. Pada tahap terakhir, yaitu mengelola hati. Pada bagian
ini, pembaca diajak untuk menjaga hati agar senantiasa tetap bersih, boleh
jatuh hati tapi tetap harus berhati-hati menjaga diri.
D. Nilai-nilai
Membaca
bukanlah suatu keharusan bagi saya untuk dijadikan sebuah pembiasaan. Namun, saat
membaca tulisan Dewi baik di blog pribadinya maupun buku Awe-Inspiring Me-nya bak seperti
ada magnet yang menarik saya untuk terhanyut dalam tulisannya. Banyak
nilai-nilai yang dapat saya jadikan perenungan. Nilai-nilai tersebut tersebar
di seluruh tulisannya tanpa ada pengecualian karena menurut saya tulisannya
sangat inspiratif, menggunakan kata-kata yang emotif bertenaga, dan
berkualitas. Nilai-nilai yang tertanam pada pikiran dan hati saya, antara lain
keuletan dan kegigihannya untuk meraih prestasi setinggi langit. Ia dapat fokus
pada satu bidang keilmuannya yang didapat di bangku sarjananya, yaitu
epidemiologi hingga ia melanjutkan kuliah S2 bahkan S3-nya gratis (beasiswa),
apalagi di universitas ternama di luar negeri. Selain itu, nilai religius
senantiasa mendampingi setiap kesempatan yang dimilikinya. Hal ini berarti
bahwa Dewi menyadari faktor utamanya berasal dari kekuatan Allah. Sehingga,
langkah demi langkahnya selalu tertuju untuk mendapatkan ridho Allah. Nilai yang lain, yaitu nilai kasih sayang yang timbul
dari ketulusan hatinya. Hal tersebut tampak dari kedekatan antarkeluarga kecilnya
dan pembiasaan baik yang dilakukan untuk keluarga dan lingkungan sekitarnya
sekaligus sebagai teladan bagi anak pertamanya, Najwa.
E. Refleksi
Awal
mula mengenal tulisan Dewi, yaitu di blog pribadinya. Sejak saat itu, saya
terus mengikuti juga menunggu unggahan tulisan indah nan meneduhkannya. Tak
diragukan lagi, tulisannya berhasil membuat saya terperangah, dan setelah
selesai membacanya, kesadaran saya selalu tergugah. Hingga akhirnya terbitlah
buku perdananya, Awe-Inspiring Me.
Anehnya, saat mengetahui bahwa Dewi akan menerbitkan buku, saya bersiap untuk
membeli bukunya. Alhamdulillah, saya
bekesempatan memiliki bukunya dan dengan cepat langsung terbuai tulisannya.
Dengan begitu, saya membaca untuk kesekian kalinya. motivasi-motivasi saya
untuk terus membiasakan diri gemar membaca disambut dengan adanya matakuliah
membaca nonilmiah. Sehingga sedikit demi sedikit saya agak terbiasa membaca.
Keistiqamahan
dari apa yang sudah dilakukan Dewi menjadikan saya terpengaruh untuk
senantiasa berbuat kebaikan, melakukan yang terbaik, dan menjadi lebih baik.
Mengubah setiap kebiasaan buruk saya dengan cara menertibkan waktu melalui
jadwal yang harus dipenuhi targetnya. Meskipun, tidak sepenuhnya jadwal
tersebut dapat dijalankan sesuai rencana dan memenuhi target. Namun, saya terus
berusaha memperbaiki diri. Saya juga mengambil semangat, keulatan, dan
kegigihan yang dimilikinya sebagai teladan untuk saya memacu diri. Dari sisi
religiusnya, saya memperhatikan tulisannya yang berpesan untuk menjaga diri
ketika jatuh cinta, dan yang paling penting perkataan dan tindakannya yang
islami membuat saya semakin tergerak untuk terus memperbaiki ibadah dan
mendekat pada Sang Pencipta yang Mahacinta, Allah S.W.T. namun tidak boleh dilewatkan
bahwa kedekatan dan ibadah untuk melakukan kebaikan hanya tertuju pada Allah,
jalan lain untuk mencari ridho Allah,
yaitu berbuat baik antar sesama makhluk Allah. Hal tersebut harus dilakukan
dengan seimbang dengan saling berkasih akan tercipta kehidupan yang berjalan
sesuai dengan ketentuan terbaik menurut-Nya.
F.
Puisi Refleksi
Kalau
cinta tak memandang
Kalau
cinta tak menyentuh
Kalau
cinta tak mendengar
Karena
hakikat cinta bukan dari yang tersebut
Karena hakikat cinta
sudah terpaut pada hati yang disebut.
Kini
kumerindukan-Nya.
Allah,
tolong jaga dia yang di sana
Aku
tak miliki kuasa atasnya
Hanya
untaian doa dalam batin yang berkata-kata
Biarlah
waktu yang membuktikannya
Adakah
benar ketulusan hati yang dipunya
Biar
alam yang menjadi saksinya
Seiring
waktu mengitari perputarannya
Sabar
dan ikhlas jadi penawarnya
Dari
terbungkamnya rindu yang jadi petaka
Sekaligus
ditetesi maaf sekejap akan lenyap sirna
Itulah
cerita dua anak manusia
Yang
sedang menanti gelisah atas pertemuannya
Yang
sedang berjuang melawan keegoisan logika
Yang
masih menjaga rasa hingga waktu yang tepat tiba.
Biarkan
rasa itu mengalun sendu pada dalamnya sanubari
Hanya
diam yang boleh candui kisahku
Biarkan
kusimpan sendiri sampai nanti
Yang
Mahatahu pasti tahu benarnya
Semoga
jadi jelas akhirnya.
Waktuku
sekarang mengincar satu titik terang
Menggapai
asa wujudkan mimpi mengurai harapan
Mengharapkan
semua keindahan datang menjemput
Namun,
sadarkan dulu para kesadaran dan para kesabaran
Memang
untuk apa?
Harapan
itu terwujud jika kualitas dirimu dibenahi
Harapan itu ada dan
nyata untuk digenggam nanti
Apabila dalam berproses kau gunakan
dua prinsipmu ialah yang dua itu
kesadaran dengan kesabaran melewati berbagai
ranjau hidup
Jika
kau berhasil melalapnya, akan hadir pembebasan dari-Nya
Benar!
Harapan itu adalah Allah. Semua datang asalnya dari-Nya.
Sudah
sanksi jika kuarahkan pada sesama makhluk-Nya saja
Cepat
atau lambat, sekarang atau nanti, akan ada tragedi yang tak enakkan hati
Jadi
kuputuskan, aku kembali
Untuk
memandang yang mesti kupandang sebagai bentuk peradaban hidupku
Yang
lebih baik.
G.
Artikel Reflektif
Penyadaran Datang dari Kesadaran
Ary
Kusuma Wardhani
Kembali pada hal yang diseriusi di
sini, yakni tentang membaca. Apa yang masih saya alami? Lagi-lagi sang rasa
memeluk, terasa merunduk lemah, dan tak sanggup ‘tuk ditolak. Rasanya kantuk
itu super sekali menyerangnya. Wah! masih lemah, saya tak tahan. Memang, tak
henti-hentinya untaian kalimat terlewati begitu saja dengan tidak diketahui jelas
maknanya. Masih terus dibaca meski tak jelas alurnya. Tak berlangsung lama karena
dengan kagetnya langsung tergugah dengan sendirinya. Hal ini biasanya
diistilahkan kalau di bahasa Malangan itu "Sliut" atau dapat diartikan
tertidur tapi dalam waktu singkat dan tiba-tiba tak sadar lalu terhenyak dan
terbangun. Biasanya kalau sudah terlalu lelah, seringlah merasa kesliutan.
Nah! Jika dikaitkan dengan membaca,
apa iya rasa kantuk datang karena kelelahan? Mungkin tidak, mungkin iya? Atau
bagaimanakah? Masih belum diketahui dengan pasti apa penyebab kesulitan saya
agar tahan dengan kegiatan yang disebut membaca.
Padahal usia dan waktu belajar saya sangatlah tidak logis apabila dikatakan
bahwa saya telah mengkategorikan diri sebagai seorang yang tidak pandai membaca. Bagaimana tidak, sewaktu membaca sedikit saja
saya benar-benar langsung merasa kantuk yang sangat hebat. Bahaya terjadi
apabila tidak segera ditangani. Maka dari itu, secara sigap tidak ada kata
terlambat, selama masih ada usaha yang akan dilakukan. Terserahlah yang lain
akan berkomentar apa yang terpenting saya memfokuskan diri untuk bisa tahan dengan
membaca. Aneh! Memang sangat aneh! Maklumilah hal ini sebagai pelajaran yang
harus diatasi, mungkin kekurangan yang saya miliki tapi akan terus saya coba
perbaiki. Kesadaran akan membaca akan membuahkan hasil yang baik dan bernilai
positif apabila terus-menerus dilakukan. Begitu juga dengan pembiasaan untuk
dijadikan sebuah penyadaran diri. Adanya kesadaran mutlak karena ada proses
penyadaran diri. Berlainan dengan kegiatan membaca secara harfiah, sekarang beralih pada membaca keadaan sekitar saya berikut di bawah ini, silakan disimak menggunakan nurani.
Hanya sekadar mengisahkan agar selalu
terkenang. Januari tahun ini adalah awal saya memasuki semester dua, alhamdulillah dengan berbagai gejolak
yang telah dilalui dengan banyak drama yang berkecamuk di dalam diri saya
sebelumnya. Hal itu terjadi karena saya mengalami culture shock, dari siswa menjadi mahasiswa. Sekarang mau tak mau,
kapasitas dan kualitas diri harus dituntut lebih dari siswa. Semoga saja
semester ini lancar. Aamiin! Tidak
ada gundah gulana lagi. Mungkin lagi-lagi ini sangat menyedihkan bagi Anda,
tapi percayalah semua orang memiliki sesuatu yang mungkin bisa dijadikan
pendewasaan dirinya alias memiliki suatu masalah.
Setiap kejadian pasti membawa hikmah
tersendiri apabila waktu itu kita sadar. Ya! Benar saja, sewaktu itu ada dua
kejadian yang membawa saya sampai hari ini masih mengingatnya. Pertama, saya
melihat seorang teman perempuan satu kelas saya yang enggan untuk bersalaman
dengan teman laki-laki lain yang masih satu kelas juga. Pada saat itu juga,
entah kenapa saya sangat sadar dan terkesan betul dengan sikapnya. MasyaAllah, terima kasih ya Allah
mungkin lewat itu saya bisa sadar dan dapat meniru perbuatan teman perempuan
saya itu. Mengapa begitu? Jika dilihat dari kejadiannya, sudah banyak atau
bahkan seringkali saya mendapati hal serupa namun tidak ada kesan yang membekas
di dalam diri saya. Lalu, tidak banyak perempuan terutamanya yang seumuran dengan saya akan melakukan hal seperti itu. Sungguh sangat beruntung lelaki yang dapat
meminangnya kelak.
Tersadarkan lagi, hal yang serupa. Beliau
adalah dosen semester dua saya yang baru mengampu matakuliah saya dan baru bertatap muka langsung di kelas karena sebelumnya pernah tahu saja. Darinya
didapat dan semakin menguatkan, kata-katanya yang saya garisbawahi yaitu
"keyakinan saya mengatakan bahwa..." Hal ini sungguhlah masyaAllah sekali. Haru campur wah. Ya
Allah nikmat mana lagi yang dapat saya dustakan, sekali saya mendekat Engkau
lebih dekat. Wallahualam saya percaya
itu! Selain itu, beliau tidaklah berlebihan dalam hal berbusana juga berhias. Riasannya
sederhana, tidak seperti perempuan umumnya yang identik suka berdandan, apalagi
perempuan seumuran saya yang sedang mencari jati diri. Sempat kemarin saya
berpikir untuk memperhias diri supaya terkesan lebih "wanita" tapi
tak kunjung terlaksana karena mungkin saya tidak terbiasa. Oleh karena itu,
saya benar-benar merasa tersadarkan, begitu tercerahkan.
Dengan kesederhanaan dan apa adanya
diri inilah, seseorang akan melihat kita. Tidak peduli bagaimana pun cercaan
atau barangkali pujian datang bertubi-tubi. Cukup niat yang ada dalam diri yang
pahami bagaimana maksud hati. Itulah sejatinya yang harus dipahami karena Allah
Maha Mengetahui dari yang tampak maupun yang tersembunyi dan tak akan pernah
ada celah yang luput dari-Nya.
TUGAS 2
ANALISIS STRUKTUR ISI DAN CIRI
BAHASA
A.
Teks Laporan Percobaan 1
LAPORAN PENELITIAN
BIOLOGI PENGARUH CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG HIJAU
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan merupakan bertambahnya jumlah dan besarnya sel diseluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur atau suatu peningkatan dalam berat atau ukuran dari seluru/sebagian dari organisme, sedangkan perkembangan merupakan bertambahnya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh, kematangan dan belajar atau peningkatan kemahiran dalam penggunaan tubuh.
Pertumbuhan
dan perkembangan merupakan proses yang saling berhubungan. Ada banyak faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Faktor-faktor tersebut
dikelompokan menjadi 2, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal merupakan faktor yang meliputi faktor genetis (hereditas) dan
faktor fisiologis, sedangkan faktor eksternal atau faktor lingkungan merupakan
faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan tersebut yaitu dari lingkungan
atau ekosistem. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan adalah cahaya matahari.
Cahaya matahari merupakan sumber kehidupan karena cahaya dapat
memberikan kita banyak manfaat juga sebagai bintang berdekatan dengan bumi
dengan jarak 149.680.000 (Km). Cahaya matahari sangat dibutuhkan oleh tumbuhan hijau
karena cahayanya dapat menghambat pertumbuhan dan juga cahaya dapat menguraikan
auksin (suatu hormone pada tumbuhan). Hal ini dapat kita lihat pada tumbuhan
yang berada di tempat gelap akan lebih cepat tinggi dan daunnya tidak terlalu
hijau dari pada tumbuhan di tempat terang. Pertumbuhan yang cepat di tempat
gelap disebut etiolasi. Cahaya yang dibutuhkan tumbuhan tidak selalu sama pada
setiap tanaman. Ada jenis-jenis tumbuhan yang memerlukan cahaya penuh dan ada
pula yang memerlukan remang-remang untuk pertumbuhannya. Banyak sekali teori
yang menjelaskan tentang pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tumbuhan. Namun
teori tersebut belum sepenuhnya dapat dipelajari jika kita belum mengetahui
kebenarannya pada lingkungan kita. Selain itu, masing banyak siswa dan siswi
yang belum dapat menjelaskan pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan.
Untuk
itu, penulis mengadakan penelitian untuk lebih mengetahui dan membuktikan
kebenaran teori tersebut. Dengan berlandaskan teori tersebut, didalam
penelitian ini, penulis akan mengamati pertumbuhan dan perkembangan biji kacang
hijau.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, dapat dirumuskan suatu masalah sebagai berikut:
Dari latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, dapat dirumuskan suatu masalah sebagai berikut:
1. Adakah pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau?
2. Bagaimana pengaruh cahaya
terhadap pertumbuhan kacang hijau?
C. Hipotesis
Ada.
Intensitas cahaya berpengaruh terhadap cepat atau lambatnya pertumbuhan yang
dialami oleh tanaman kacang hijau.
D. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui adanya pengaruh
cahaya terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau.
2. Mengetahui bagaimana pengaruh
cahaya terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau.
E. Manfaat Penelitian
Hasil
dari penelitiaan ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat
mengenai pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman, terutama kacang hijau
agar tanaman yang dihasilkan mendapatkan kualitas yang baik sehingga tanaman
tersebut dapat memberikan keuntungan.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
A. Kerangka Teoritis
1. Pertumbuhan
Pertumbuhan merupakan proses kenaikan volume sel yang bersifat
Irreversibel (tidak kembali pada keadaan semula), terjadi karena adanya
pertambahan dan pembelahan sel secara mitosis dan pembesaran sel karena adanya
penambahan substansi. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan yaitu faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal (dari dalam) meliputi gen dan
hormon, sedangkan faktor eksternal (dari luar) meliputi nutrisi, suhu, cahaya,
kelembaban.
Pada proses pertumbuhan selau terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Untuk mengukur pertumbuhan tanaman digunakan alat yang disebut busur tumbuh atau auksanometer. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan bukan merupakan besaran sehingga tidak dapat diukur. Perkembangan pada tumbuhan diawalai sejak terjadi fertilisasi. Calon tumbuhan akan berubah bentuk dari sebuah telur yang dibuahi menjadi zigot, embrio, dan akhirnya menjadi sebatang pohon yang kokoh atau rumput yang mudah digoyangkan oleh angina. Nama lain proses perkembangan adalah morfogenesis.
Pada proses pertumbuhan selau terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Untuk mengukur pertumbuhan tanaman digunakan alat yang disebut busur tumbuh atau auksanometer. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan bukan merupakan besaran sehingga tidak dapat diukur. Perkembangan pada tumbuhan diawalai sejak terjadi fertilisasi. Calon tumbuhan akan berubah bentuk dari sebuah telur yang dibuahi menjadi zigot, embrio, dan akhirnya menjadi sebatang pohon yang kokoh atau rumput yang mudah digoyangkan oleh angina. Nama lain proses perkembangan adalah morfogenesis.
2. Perkecambahan
Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen biji yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan baru. Komponen biji tersebut adalah bagian kecambah yang terdapat didalam biji, misalnya radikula dan plumula.
a. Tahapan Perkecambahan
Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen biji yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan baru. Komponen biji tersebut adalah bagian kecambah yang terdapat didalam biji, misalnya radikula dan plumula.
a. Tahapan Perkecambahan
Perkembangan biji berhubungan dengan aspek kimiawi.
Proses tersebut meliputi beberapa tahapan, antara lain imbibisi, sekresi hormon
dan enzim, hidrolisis cadangan makanan, pengiriman bahan makanan terlarut dan
hormon ke daerah titik tumbuh atau daerah lainnya, serta asimilasi
(fotosintetis).
Proses penyerapan cairan pada biji (imbibisi) terjadi
melalui mikropil. Air yang masuk kedalam kotiledon membengkak. Pembengkakan
tersebut pada akhirnya menyebabkan pecahnya testa.
Awal
perkembangan disahului aktifnya enzim hidrolase (protease, lipase, dan
karbohidrase) dan hormone pada kotiledon atau endosperma oleh adanya air. Enzim
protease segera bekerja mengubah molekul protein menjadi asam amino. Asalm
amino digunakan untuk membuat molekul protein baru bagi membrane sel dan
sitoplasma. Timbunan pati diuraikan menjadi maltosa kemudian menjadi glukosa.
Sebagian glukosa akan diubah menjadi selulosa, yaitu bahan untuk membuat
dinding sel bagi sel – sel yang baru. Bahan makanan terlarut berupa maltosa dan asam
amino akan berdifusi ke embrio.
Semua proses tersebut memerlukan energi. Biji memperoleh
energi melalui pemecahan glukosa saat proses respirasi. Pemecahan glukosa yang
berasal dari timbunan pati menyebabkan biji kehilangan bobotnya. Setelah
beberapa hari, plumula tumbuh di atas permukaan tanah. Daun pertama membuka dan
mulai melakukan fotosintesis.
b. Macam perkecambahan
·
Perkecambahan
Epigeal
Perkecambahan epigeal adalah apabila terjadi
pembentangan ruas batang di bawah daun lembaga atau hipokotil sehingga
mengakibatkan daun lembaga dan kotiledon terangkat keatas tanah, misalnya pada
kacang hijau. Perkecambahan ini umumnya
terjadi pada biji tanaman Dicotyledoneae (kecuali kacang kapri), contoh: kacang
hijau, kacang kedelai, kapas.
·
Perkecambahan Hipogeal
Perkecambahan hipogeal adalah apabila terjadi
pembentangan ruas batang teratas (epikotil) sehinga daun lembaga ikut tertarik
keatas tanah, tetapi kotiledon tetap di dalam tanah. Umumnya terjadi pada biji
monocotyleddoneae, contoh: Jagung, padi. dan Dicotyledoneae yaitu hanya kacang
kapri.
·
Cahaya
Matahari
Cahaya
matahari merupakan sinar/cahaya yang berasal dari matahari, yang digunakan oleh
tanaman hijau untuk fotosintesis dan membuat makanan. Tanpa cahaya matahari,
tidak akan ada kehidupan di bumi. Sinar matahari bisa berakibat baik maupun
buruk kepada organisme. Misalnya, suatu tanaman memerlukan cahaya matahari
untuk tumbuh hijau. Dengan air tanpa cahaya matahari, tanaman akan tumbuh
tinggi dengan cepat, namun akan terlihat kuning dan kekurangan air meskipun
daunnya terasa amat basah.
Pertumbuhan
dan perkembangan dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal dan internal, salah
satu faktor eksternal adalah cahaya. Tumbuhan memerlukan cahaya. Banyaknya
cahaya yang diperlukan tidak selalu sama pada setiap tumbuhan. Umumnya,
cahaya menghambat pertumbuhan meninggi karena cahaya dapat menguraikan auksin
(suatu hormone pertumbuhan). Pertumbuhan yang cepat di tempat gelap disebut
etiolasi.
BAB
III
METODE
PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Kegiatan penelitian ini dilakukan dirumah
salah satu anggota kelompok yang bertempat di lingkungan Suranadi, kecamatan
Narmada.
2. Waktu Penelitian
Penilitian dilaksanakan dari tanggal 20
s/d 26 agustus 2013.
B. Variabel Penelitian
1) Variabel Bebas: cahaya matahari
2) Variabel Terikat: kacang hijau
3) Variabel Kontrol Kacang hijau yang
ditempatkan pada tempat gelap dan kacang hijau yang ditempatkan pada tempat
terang
C. Pengumpulan Data
1. Alat dan Bahan
Alat:
1) Alat tulis
2) Alat ukur (penggaris)
3) Gelas air mineral bekas: 2 buah
Bahan:
1) Air
2) Bibit kacang hijau: 5
biji/gelas
3) Kapas
2. Metode Penelitian
Pengamatan
kenaikan tinggi biji kacang hijau di mulai pada hari ke-3 dalam kurun waktu 7hari masa tanam.
3. Teknik Penelitian
Penelitian
dilaksanakan dengan terlebih dahulu menyiapkan biji kacang hijau dengan umur,
berat dan ukuran yang hampir sama pada media yang telah disiapkan. Tiap-tiap pot
ditanami 5 biji kacang hijau. Kemudian diberikan perlakuan yang sama pada
masing-masing pot plastik yaitu pemberian air dua sendok makan setiap
harinya tepatnya satu sendok makan pada pagi hari dan satu sendok makan pada sore hari. Setelah batang biji kacang hijau
mulai tumbuh dilakukan pengukuran panjang batang menggunakan penggaris.
4. Cara Kerja
1) Siapkan 2 buah gelas air
mineral bekas sebagai tempat untuk menanam biji kacang hijau.
2) Masukkan kapas yang sudah
dibasahi terlebih dahulu ke dalam masing-masing gelas sebagai media tanamnya.
3) Masukkan masing-masing 5 biji
kacang hijau ke setiap gelas yang tersedia.
4) Beri label pada masing-masing gelas tersebut
dengan label "Gelap" dan "Terang".
5) Letakkan gelas yang sudah diisi
dengan kacan hijau tersebut pada lingkungan yang berbeda, yaitu gelas dengan
label "Terang" ditempatkan pada tempat yang terkena sinar matahari
penuh, sedangkan gelas dengan label "Gelap" ditempatkan pada tempat
yang tidak terkena sinar matahari.
6) Ukur panjang pertumbuhan
masing-masing tanaman saat tubuh tanaman tersebut mulai tumbuh di atas
permukaan tanah.
7) Pengukuran panjang pertumbuhan
tanaman dilakukan selama 7 hari masa tanam.
BAB IV
HASIL
PENGAMATAN DAN ANALISIS DATA
A. Tabel Hasil Pengamatan
Pot
|
Pencahayaan
|
Kenaikkan Tinggi Tanaman Kacang Hijau (cm)
pada Pengukuran ke-
|
Rata-rata (cm)
|
Total Tinggi Tanaman (cm)
|
Keterangan
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
|||||
1
|
Gelap
|
2,60
|
1,40
|
2,50
|
2,45
|
2,28
|
8,95
|
Semua biji berkecambah
pada hari ke-2, dan
muncul daun pada hari ke-3.
|
2
|
Terang
|
1,85
|
1,60
|
1,56
|
1,70
|
1,68
|
6,71
|
Semua biji berkecambah pada hari ke-2, dan
semua biji muncul daun pada hari ke-3.
|
B. Analisis Data
Tanaman
kacang hijau yang tumbuh di tempat gelap dan terang sama-sama tumbuh dan
berkecambah pada hari ke-2 dan mulai tumbuh batang pada hari selanjutnya.
Tetapi, pada tanaman kacang hijau yang tumbuh di tempat yang gelap, lebih
tinggi daripada kacang hijau yang tumbuh di tempat terang.
hari ke-7 ketinggian tanaman yang tumbuh di tempat gelap mencapai 8,95 cm sementara tanaman yang tumbuh di tempat terang hanya mencapai 6,71 cm. Perbedaan terjadi pada warna daun yang muncul pada masing- masing tanaman, pada tanaman yang tumbuh di tempat gelap warna daunnya kuning seperti tanaman layu. Sedangkan pada tanaman yang ditempatkan pada tempat yang terkena sinar matahari penuh mempunyai daun berwarna hijau segar.
hari ke-7 ketinggian tanaman yang tumbuh di tempat gelap mencapai 8,95 cm sementara tanaman yang tumbuh di tempat terang hanya mencapai 6,71 cm. Perbedaan terjadi pada warna daun yang muncul pada masing- masing tanaman, pada tanaman yang tumbuh di tempat gelap warna daunnya kuning seperti tanaman layu. Sedangkan pada tanaman yang ditempatkan pada tempat yang terkena sinar matahari penuh mempunyai daun berwarna hijau segar.
C. Pembahasan
Cahaya
digunakan tanaman untuk proses fotosintesis.Tanaman yang kurang cahaya (ditanam
di area gelap) batangnya lebih panjang, hal ini karena tanaman berusaha mencari
cahaya untuk keperluan fotosintesis. Tanaman yang cukup cahaya terlihat lebih
sehat dan segar. Daun tanaman-tanaman yang kurang cahaya jauh lebih kecil dan
kusam kekuningan dibandingkan dengan tanaman yang cukup cahaya. Daun tanaman
yang cukup cahaya lebih lebar, hijau segar.
Pada
tanaman yang berada di tempat yang gelap hormon auksin bekerja lebih aktif
daripada tanaman yang terkena cahaya, sehingga tanaman yang berada di tempat
yang gelap terjadi pemanjangan sel. Di tempat yang terang hormon auksin mudah
rusak oleh intensitas cahaya yang tinggi. Di tempat yang terang pertumbuhan
tanaman menjadi terhambat, dan di tempat yang gelap terjadi etolasi
(pemanjangan diujung melekuk). Jadi, hormon mempercepat
pertumbuhan batang dan cahaya menghambat pertumbuhan.
BAB
V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada
penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Hipotesis kami yang menyatakan
bahwa ada pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan yang dialami tanaman kacang
hijau adalah benar.
2. Hipotesis kami yang menyatakan
bahwa intensitas cahaya berpengaruh terhadap cepat atau lambatnya pertumbuhan
yang dialami oleh tanaman kacang hijau adalah benar. Hal itu
terlihat dari kacang hijau yang di tanam di tempat gelap mempunyai pertumbuhan
yang lebih cepat dibandingkan dengan tanaman kacang hijau yang ditempatkan pada
tempat yan terang. Hal ini di sebab kan karena hormon auksin sangat cepat
berkembang di tempat gelap.
B. Saran
Untuk
memperoleh hasil tanaman yang baik, diperlukan pencahayaan dan nutrisi yang cukup dari
proses fotosintesis agar pertumbuhan suatu
tanaman dapat optimal. Untuk lebih optimalnya, kita dapat menggabungkan
kedua metode, yaitu dengan menempatkan tanaman kacang hijau pada tempat yang
gelap saat masih berupa biji agar dapat dengan cepat mengalami perkecambahan
kemudian kita dapat memindahkannya ke tempat yang mendapatkan sinar mataari
yang cukup setelah tanaman mulai tumbuh batang dan daunnya untuk mencukupi
kebutuhan nutrisi tanaman tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Syamsuri,
Istamar., dkk. 2004. Biologi Untuk SMA Kelas X. Jakarta:
Erlangga.
LAMPIRAN
6.
|
Pembahasan
Memuat tentang hasil percobaan yang dilengkapi dengan
analisis data dari hasil percobaan
Cahaya digunakan tanaman untuk proses
fotosintesis.Tanaman yang kurang cahaya (ditanam di area gelap) batangnya
lebih panjang, hal ini karena tanaman berusaha mencari cahaya untuk keperluan
fotosintesis………………..
|
Pembahasan |
7.
|
Penutup
Berupa kesimpulan dan saran.
Bukti:
Kesimpulan
Pada penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
Hipotesis kami yang menyatakan bahwa ada pengaruh
cahaya terhadap pertumbuhan yang dialami tanaman kacang hijau adalah
benar………….
Saran
Untuk memperoleh hasil tanaman yang baik, diperlukan pencahayaan dan nutrisi yang cukup dari proses fotosintesis agar pertumbuhan suatu tanaman dapat optimal. Untuk lebih optimalnya, kita dapat menggabungkan kedua metode, yaitu dengan menempatkan tanaman kacang hijau pada tempat yang gelap saat masih berupa biji agar dapat dengan cepat mengalami perkecambahan kemudian kita dapat memindahkannya ke tempat yang mendapatkan sinar mataari yang cukup setelah tanaman mulai tumbuh batang dan daunnya untuk mencukupi kebutuhan nutrisi tanaman tersebut. |
|
8.
|
Daftar Pustaka
Daftar pustaka sebagai sumber
buku yang menjadi rujukan penguat hasil percobaan yang dimuat di dalam kajian
teori.
Bukti:
Syamsuri, Istamar., dkk. 2006. Biologi Untuk
SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.
Syamsuri, Istamar., dkk. 2004. Biologi Untuk
SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
|
Daftar Pustaka
|
9.
|
Lampiran
Lampiran memuat tentang
rincian data yang memperkuat dan memperjelas hasil percobaan yang disertakan
sehingga sifatnya tidak mutlak harus ada, bisa jadi dalam laporan percobaan
tidak disertakan lampirannya.
Bukti:
![]() |
Lampiran |
Ciri bahasa
No.
|
Ciri
|
Contoh
|
1.
|
Menggunakan
penomoran yang menunjukkan urutan atau tahapan
|
1.
Siapkan 2 buah gelas air mineral bekas sebagai tempat untuk menanam biji
kacang hijau.
2.
Masukkan kapas yang sudah dibasahi terlebih dahulu ke dalam masing-masing
gelas sebagai media tanamnya, dst.
|
2.
|
Menggunakan kata
kerja yang menunjukkan perintah
|
|
3.
|
Menggunakan
kata-kata yang menjelaskan kondisi
|
Pengukuran panjang pertumbuhan tanaman
dilakukan selama 7 hari masa tanam.
(kata-kata tersebut menunjukkan kondisi
bahwa pengukuran panjang pertumbuhan tanaman dapat dilihat selama 7 hari masa
tanam)
|
4.
|
Menggunakan
konjungsi temporer
|
Konjungsi temporal pada teks ini termasuk ke dalam
penomoran yang menunjukkan urutan pada cara kerja, seperti berikut ini.
1. Siapkan 2 buah gelas air mineral bekas sebagai
tempat untuk menanam biji kacang hijau.
2. Masukkan kapas yang sudah dibasahi terlebih dahulu
ke dalam masing-masing gelas sebagai media tanamnya, dst.
|
B. Teks Laporan Percobaan 2
LAPORAN
PRAKTIKUM BIOLOGI UJI KANDUNGAN BAHAN MAKANAN
A. TUJUAN
Tujuan
umum kegiatan uji coba zat makanan adalah kita dapat mengidentifikasi zat
makanan yang terdapat didalam berbagai bahan makanan yang telah ditentukan.
Selanjutnya, melakukan uji zat-zat makanan terhadap berbagai bahan makanan,
secara rinci kita dapat melakukan hal-hal berikut:
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan
yang mengandung karbohidrat;
Mengelompokkan bahan-bahan makanan
yang dapat dijadikan sumber karbohidrat;
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan
yang mengandung lemak;
Mengelompokan bahan-bahan makanan
yang dapat dijadikan sumber lemak;
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan
yang mengandung protein;
Mengelompokkan bahan-bahan makanan yang dapat dijadikan
sumber protein.
B. DASAR TEORI
Agar
tubuh sehat dan tumbuh secara normal, ada enam macam zat makanan yang
dibutuhkan, yaitu karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin, dan air.
Keenam zat makanan tersebut dapat kita peroleh dari berbagai bahan makanan.
Makanan
biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan oleh makhluk hidup untuk
memberikan tenaga dana nutrisi. Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan. Tanpa
makanan, makhluk hidup akan sulit dalam mengerjakan aktifitas sehari-harinya.
Makanan dapat membantu kita dalam mendapatkan energi dan membantu pertumbuhan
badan dan otak. Suatu bahan makanan dapat mengandung satu atau lebih zat
makanan. Tetapi bahan makanan akan mengandung zat makanan tertentu saja dalam
jumlah yang banyak sehingga suatu bahan makanan merupakan sumber zat makanan
tertentu.
Kandungan
zat dalam makanan dapat diidentifikasi suatu pengujian sederhana namun jumlah
kandungan setiap zat makanan dalam bahan makanan hanya dapat diidentifikasi
dengan cara yang kompleks. Adapun zat-zat makanan yang di ujikan yaitu
karbohidrat, lemak, dan protein.
KARBOHIDRAT
Karbohidrat
memegang peranan penting dalam alam karena merupakan sumber energi utama bagi
tubuh manusia. Semua karbohidrat berasal dari tumbuh-tumbuhan. Melalui proses fotosintesis,
klorofil tanaman dengan bantuan sinar matahari mampu membentuk karbohidrat dari
karbondioksida berasal dari udara dan air dari tanah.
Karbohidrat
yang dihasilkan adalah karbohidrat sederhana glukosa, disamping itu pula
dihasilkan oksigen yang lepas di udara. Semua jenis karbohidrat terdiri atas
unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Dalam bentuk sederhana
formula umum karbohidrat adalah CnH2nOn.
Karbohidrat
yang penting dalam ilmu gizi dibagi dalam dua golongan yaitu karbohidrat
sederhana dan karbohidrat kompleks. Karbohidrat sederhana merupakan karbohidrat
yang banyak mengandung gula. Karbohidrat sederhana terdiri atas monosakarida,
disakarida, gula alkohol, dan oligosakarida. Sedangkan karbohidrat kompleks
merupakan karbohidrat yang banyak mengandung serat.
Karbohidrat kompleks terdiri atas
polisakarida dan serat. Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan
tubuh. Tubuh menggunakan karbohidrat seperti layaknya mesin mobil menggunakan
bensin. Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga
keseimbangan asam basa di dalam tubuh, berperan penting dalam proses metabolisme
dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan lemak.
Sebagai sumber energi, karbohidrat menyediakan energi bagi
tubuh. Satu gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori, sebagian karbohidrat di
dalam tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan
energi, sebagian disimpan sebagai glikogen dalam hati dan jaringan otot, dan
sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi
di dalam jaringan lemak.
AMILUM
Pati
atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud
bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan
oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis)
dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber
energi yang penting.
Pati tersusun dari dua macam
karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi yang berbeda-beda.
Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin menyebabkan sifat
lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat pada tes iodin sedangkan
amilopektin tidak bereaksi. Penjelasan untuk gejala ini belum pernah bisa
tuntas dijelaskan.
GULA (GLUKOSA)
Di sisi lain, glukosa sangat penting dalam produksi protein
dan dalam metabolisme lipid. Karena pada sistem saraf pusat tidak ada
metabolisme lipid, jaringan ini sangat tergantung pada glukosa.
Glukosa,
karbohidrat yang paling sederhana mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia
bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengubahnya
menjadi tenaga untuk menjalankan sel-sel tubuh. Glukosa diserap ke dalam
peredaran darah melalui saluran pencernaan. Sebagian glukosa ini kemudian
langsung menjadi bahan bakar sel otak, sedangkan yang lainnya menuju hati dan
otot, yang menyimpannya sebagai glikogen (“pati hewan”) dan sel lemak yang
menyimpannya sebagai lemak.
Glikogen
merupakan sumber energi cadangan yang akan dikonversi kembali menjadi glukosa
pada saat dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun lemak simpanan dapat juga
menjadi sumber energi cadangan, lemak tak pernak secara langsung dikonversi
menjadi glukosa. Fruktosa dan galaktosa, gula lain yang dihasilkan dari
pemecahan karbohidrat, langsung diangkut ke hati, yang mengkonversinya menjadi
glukosa.
PROTEIN
Uji
protein dilakukan guna mengetahui kandungan bahan makanan yang mengandung
protein. Istilah protein berasal dari kata Yunani proteos yang berarti yang
utama atau yang didahulukan. Kata ini diperkenalkan oleh seorang ahli kimia
Belanda, Gerardus Mulder (1802-1880), karena ia berpendapat bahwa protein
adalah zat yang paling penting dalam setiap organisme.
Protein
adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh setelah
air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, sebagian ada didalam otot,
seperlima di dalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluh di dalam kulit, dan
selebihnya di dalam jaringan lain dan cairan tubuh. Semua enzim, berbagai
hormon, pengangkut zat-zat gizi dan darah, matriks intraseluler dan sebagainya
adalah protein. Di samping itu asam amino yang membentuk protein bertindak
sebagai prekursor sebagian besar koenzim, hormon, asam nukleat, dan
molekul-molekul yang esensial untuk kehidupan. Protein mempunyai fungsi khas
yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain yaitu membangun serta memelihara
sel-sel jaringan tubuh.
Protein
adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima ribu hingga
beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino yang
terikat satu sama lain dalam ikatan peptida. Protein merupakan zat makanan penting
untuk pertumbuhan, perkembangan, mengganti bagian yang rusak, dan sebagainya.
Menurut
sumbernya, protein dibagi menjadi dua golongan, yaitu protein hewani berasal
dari hewan, dan protein nabati berasal dari tumbuhan. Protein hewani merupakan
protein sempurna karena mengandung asam amino esensial. Protein hewani dapat
diperoleh dari daging, ikan, susu, dan telur. Protein nabati merupakan protein
tidak sempurna karena kandungan asam amino esensialnya kurang lengkap,
jumlahnya kurang untuk memenuhi keperluan tubuh, kecuali dari kacang-kacangan
terutama kedelai. Protein nabati dapat diperoleh dari padi-padian,
kacang-kacangan, dan sayuran. Perlu diketahui protein tidak dapat dibuat atau
disimpan sebagai cadangan tubuh, jadi harus dikonsumsi secara teratur.
Kebanyakan
protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam
fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang
dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai
antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan
(dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi,
protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu
membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
LEMAK
Lemak
sama dengan minyak. Seperti juga karbohidrat, lemak merupakan senyawa yang
terdiri atas unsur karbon, hidrogen, dan oksigen dengan struktur yang berbeda
dari karbohidrat. Lemak dapat dijumpai pada berbagai bahan makanan, seperti bahan
makanan yang berasal dari hewan dan bahan makanan yang berasal dari tumbuhan.
Bahan
makanan yang berasal dari hewan yang mengandung lemak adalah daging, jeroan,
krim, susu, mentega, dan sebagainya. Sedangkan bahan makanan yang berasal dari
tumbuhan yang mengandung lemak adalah minyak goreng, margarin, kacang tanah,
kemiri, dan lain-lain. Bahan makanan sumber lemak jika dipegang terasa licin
dan jika ditempelkan pada kertas akan terlihat meninggalkan bekas minyak pada
kertas tersebut. Apabila bekas air pada kertas akan hilang setelah beberapa
saat karena air menguap sehingga kertas akan kering kembali, maka bekas minyak
tidak akan hilang dari kertas karena minyak tidak menguap. 1 gram lemak
menghasilkan 9,3 kalori. Ciri-ciri ini dapat dijadikan pedoman untuk pengujian
sederhana tentang ada tidaknya lemak dalam suatu bahan makanan.
Senyawa-senyawa lemak berdasarkan komposisi kimianya
dibedakan menjadi tiga golongan yaitu :
- Lemak sederhana.
Tersusun oleh trigliserida yang terdiri dari satu gliserol dan tiga asam
lemak. Contoh senyawa lemak sederhana adalah lilin, malam atau plastisin
(lemak sederhana yang padat pada suhu kamar) dan minyak (lemak sederhana
yang cair pada suhu kamar).
- Lemak campuran. Merupakan gabungan antara lemak dengan senyawa bukan
lemak seperti fosfat, protein, dan glukosa. Misalnya lipoprotein yang
merupakan gabungan antara lipid dengan protein. Fosfolipd yang merupakan
gabungan antara lipid dengan fosfat.
- Derivat lemak.
Merupakan senyawa yang dihasilkan dari proses hidrolisis lipid. Misalnya
kolesterol, asam lemak, sterol dan gliserol. Kolesterol merupakan komponen
utama pada membran sel hewan dan juga merupakan precursor (senyawa pemula)
untuk membuat hormone steroid, seperti kortikosteroid dan hormone seks. Di
dalam hati kolesterol digunakan untuk mensintesis asam empedu, asam kolat,
dan beberapa garam empedu untuk penyerapan lemak. Contoh derivate lemak
yang lain adalah asam lemak yang merupakan asam organik dalam bentuk
lemak, baik yang berasal dari hewan maupun tumbuhan.
Berdasarkan
ikatan kimianya, asam lemak dibedakan menjadi dua. Pertama, asam lemak jenuh
tubuh dan bersifat non esensial karena dapat disintesis oleh tubuh dan umumnya
berwujud padat pada suhu kamar. Asam lemak jenuh berasal dari lemak hewani,
misalnya mentega dan gajih. Kedua, asam lemak tidak jenu, bersifat esensial
karena tidak dapat disintesis oleh tubuh dan umumnya berwujud cair pada suhu
kamar. Asam lemak tidak jenuh berasal dari lemak nabati, misalnya minyak
goreng, minyak kedelai, dan minyak jagung.
Lemak mempunyai fungsi antara lain
sebagai berikut :
- Sebagai sumber tenaga yang paling besar untuk satuan
berat yang sama dibandingkan bahan makanan lain,
- Pembawa zat-zat makanan yang
esensial,
- Pelindung alat tubuh yang
lunak,
- Melindungi tubuh dari suhu yang
rendah,
- Bahan penyusun membran sel,
- Penahan rasa lapar karena pencernaan lemak membutuhkan
waktu yang lama.
Dalam pengujian makanan diperlukan
reagen sebagai berikut :
C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat Alat yang digunakan dalam
penelitian ini diantaranya:
- Tabung reaksi dengan raknya
- Pipa tetes
- Cawan petri
- Mortal
- Spatula
- Pembakar bunsen
- Penjepit tabung reaksi
- Kertas buram
- Korek api
- Tisu
2. Bahan Bahan makanan yang kami
gunakan pada penelitian ini diantaranya:
- Roti
- Tempe
- Putih telur
- Pisang
- Kemiri
- Margarin
- Sari
jeruk
D. CARA KERJA
1. Uji Karbohidrat (Amilum)
- 5 bahan makanan digerus secara terpisah(Roti, tempe,
putih telur, pisang, dan kemiri) lalu di tempatkan di cawan petri
- Dari hasil gerusan diambil secukupnya, dimasukkan
kedalam plat tetes dan masing-masing diberi label
- Penampilan awal di dokumentasikan
- Kemudian masing masing bahan makanan ditetesi dengan 5
tetes lugol/kalium iodida
- Perubahan warna yang terjadi diamati, dicatat dan
didokumentasikan
2. Uji Lemak
- Semua bahan makanan yang ada dioleskan secara terpisah
di atas kertas buram yang telah disediakan
- Kertas buram yang sudah dioleskan kemudian didiamkan
sampai kering
- Diamati dibawah cahaya
3. Uji Karbohidrat (Glukosa)
- Bahan makanan yang sudah digerus terlebih dahulu
dimasukkan kedalam tabung reaksi
- Masing-masing tabung reaksi diberi label
- Kemudian ditetesi 5 tetes
benedict dan dipanaskan diatas bunsen
- kemudian didiamkan selama
beberapa menit
- perubahan warna yang terjadi pada tabung reaksi pada bahan makanan diamati dan dicatat hasil pengamatannya
4. Uji Protein
- Bahan makanan yang sudah digerus terlebih dahulu
dimasukkan kedalam tabung reaksi
- Masing-masing tabung reaksi
diberi label
- Diteteskan dengan 3 tetes NaOH
kemudian 3 tetes CuSO4
- Perubahan warna yang terjadi diamati dan dicatat sebelum dan sesudah ditetesi
E. TABEL DATA PENGAMATAN
Pada kegiatan praktikum ini kita menggunakan reagen yang digunakan untuk mengetahui kandungan makanan, antara lain :
Lugol
digunakan untuk menguji apakah suatu
makanan mengandung karbohidrat (amilum). Bila makanan yang ditetesi lugol
berubah menjadi biru hitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat.
Semakin gelap warnyanya berarti makanan tersebut banyak kandungan
karbohidratnya.
Biuret adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan
protein. Bila bahan makanan itu mengandung protein maka setelah bereaksi dengan
biuret akan menghasilkan warna ungu/warna lembayung. Hal itu terjadi karena ada
ikatan protein dengan biuret yang menghasilkan dasar reaksi sebagau berikut :
Kompleks koordinasi antara Cu2+ dengan gugus -C=O dan NH
ikatan peptida dalam larutan alkalis, akan membentuk warna lembayung.
Benedict adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glokusa pada bahan makanan. Hasil reaksi menghasilkan warna merah bata ketika reagen Benedict dicampur dan dipanaskan dengan glukosa. Glukosa memiliki sebuah elektron untuk diberikan, tembaga (salah satu kandungan di reagen benedict) akan menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah perubahan warna.
Benedict adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glokusa pada bahan makanan. Hasil reaksi menghasilkan warna merah bata ketika reagen Benedict dicampur dan dipanaskan dengan glukosa. Glukosa memiliki sebuah elektron untuk diberikan, tembaga (salah satu kandungan di reagen benedict) akan menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah perubahan warna.
Kertas
buram adalah bahan penguji pada kandungan
lemak. Karena kertas buram mudah menyerap air/minyak jadi sangat cocok untuk
pengujian ini. Pada pengujian lemak ini makanan yang sudah di tumbuk di oleskan
pada kertas buram setelah itu di panaskan di atas pembakar sepritus sehingga
kandungan air mudah mongering, jika ada noda transparan maka bahan makanan
tersebut mengandung lemak.
Dari hasil pengamatan yang kami dapatkan di peroleh hasil pengujian sebagai berikut.
Dari hasil pengamatan yang kami dapatkan di peroleh hasil pengujian sebagai berikut.
Uji
Roti
- Uji amilum, roti di tetesi dengan reagen lugol bereaksi
dan menghasilkan warna biru kehitaman. Maka dari itu roti mengandung
amilum.
- Uji Protein, roti tidak mengandung protein karena
setelah ditetesi reagen biuret warna ungu hanya sedikit diatas dan sisanya
hanya warna putih.
- Uji glukosa, setelah ditetesi benedict dan di panaskan
di atas bunsen berubah menjadi orange. Hal ini menunjukkan bahwa roti
mengandung glukosa.
- Uji lemak, roti yang di oleskan pada kertas buram
meninggalkan noda transparan . Hal ini berarti roti memiliki kandungan
lemak.
Uji
Tempe
- Uji amilum, tempe di tetesi dengan reagen lugol
bereaksi dan menghasilkan warna putih kecoklatan. Hal ini membuktikan
bahwa tempe tidak mengandung amilum.
- Uji protein, tempe hanya sebagian mengandung protein
karena ketika ditetesi dengan reagen biuret warna menjadi setengah ungu.
- Uji glukosa, tempe mengandung sedikit glukosa. Ketika
ditetesi benedict dan dipanaskan diatas busen warna berubah menjadi agak
orange.
- Uji lemak, ketika dioleskan pada kertas buram tempe
tidak meninggalkan noda transaparan. Hal ini membuktikan bahwa tempe tidak
memiliki kandungan lemak.
Uji
Putih Telur
- Uji amilum, putih telur di tetesi dengan reagen lugol
bereaksi dan menghasilkan warna orange kecoklatan. Hal itu berarti tidak
menunjukkan bahwa putih telur memiliki amilum karena bila memiliki amilum
setelah di uji seharusnya memiliki warna biru kehitaman.
- Uji protein, putih telur mengandung protein karena
setelah ditetesi reagen biuret warna menjadi ungu.
- Uji glukosa, putih telur ditetesi benedict kemudian di
panaskan di atas bunsen ternyata berwarna kuning kecoklatan. Hal itu
menunjukkan bahwa putih telur mengandung sedikit glukosa.
- Uji lemak, putih telur yang di oleskan pada kertas
buram tidak meninggalkan noda transparan. Maka putih telur tidak
mengandung lemak.
Uji
Pisang
- Uji amilum, pisang ditetesi dengan reagen lugol
menghasilkan warna coklat kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa pisang
memiliki amilum hanya sebagian saja.
- Uji protein, pisang tidak memiliki kandungan protein
karena setelah ditetesi reagen biuret tidak terjadi perubahan.
- Uji glukosa, sesudah tabung reaksi ditetesi dan
dipanaskan pada busen pisang menjadi berwarna cokelat kehitaman. Maka
pisang tak memiliki glukosa.
- Uji lemak, pisang sedikit mengandung lemak karena
kertas buram yang diolesi gerusan pisang meninggalkan sedikit noda
transparan.
Uji
Kemiri
- Uji amilum, kemiri yang ditetesi dengan reagen lugol
menghasilkan warna coklat kehitaman. Maka kemiri sebagian memiliki
kandungan amilum.
- Uji protein, kemiri memiliki kandungan protein karena
setelah ditetesi oleh reagen biuret warna menjadi ungu.
- Uji glukosa, kemiri berubah menjadi coklat gelap
sesudah ditetesi dan dipanskan diatas bunsen. Hal ini berarti kemiri tidak
memiliki kandungan glukosa.
- Uji lemak, kemiri tidak mengandung lemak. Karena kertas buram yang diolesi tidak meninggalkan noda transparan.
Uji Margarin
Margarin hanya digunakan pada saat uji lemak. Hasil dari pengamatan yang kami dapatkan adalah margarin memiliki kandungan lemak karena ketika margarin dioleskan pada kertas buram meninggalkan noda transparan.
Margarin hanya digunakan pada saat uji lemak. Hasil dari pengamatan yang kami dapatkan adalah margarin memiliki kandungan lemak karena ketika margarin dioleskan pada kertas buram meninggalkan noda transparan.
Uji
Sari Jeruk
Sama halnya dengan margarin, sari
jeruk hanya digunakan pada saat uji lemak. Hasilnya, sari jeruk sama
sekali tidak memiliki kandungan lemak karena kertas buram yang dioleskan
sari jeruk tidak meninggalkan noda transaparan.
G.
JAWABAN PERTANYAAN
1. Bahan apa ajakah yang mengandung
amilum dan apa buktinya?
Bahan makanan yang mengandung amilum
adalah roti karena perubahan warna yang terjadi saat gerusan roti di tetesi
lugol/kalium iodida warnanya berubah menjadi biru kehitaman
2. Bahan apa sajakah yang mengandung
glukosa dan apa buktinya?
Bahan makanan yang mengandung
glukosa adalah roti dan tempe. Pada roti saat diteteskan benedict warna berubah
menjadi orange sedangkan tempe walaupun perubahan warnanya sedikit berwarna
agak orange
3. Bahan apa sajakah yang mengandung
protein dan apa buktinya?
Bahan makanan yang mengandung
protein adalah putih telur dan kemiri. Kedua perubahan warna sama-sama berwarna
ungu
4. Bahan apa sajakah yang mengandung
lemak dan apa buktinya?
Bahan makanan yang mengandung lemak
adalah margarin dan roti. Margarin sepenuhnya meninggalkan noda transparan pada
kertas buram sedangkan roti hanya sedikit noda transparan yang tertinggal.
Maka, roti sedikit memiliki lemak H.
SIMPULAN
Dari hasil percobaan yang dilakukan
dapat ditarik simpulan sebagai berikut :
- Yang mengandung amilum adalah roti.
- Yang mengandung glukosa adalah roti dan tempe.
- Yang mengandung protein adalah putih telur dan kemiri.
- Yang mengandung lemak adalah
margarin dan roti.
Dalam satu bahan makanan tidak hanya
mengandung nutrisi, tetapi banyak yang mempunyai lebih dari dua nutrisi atau
lebih. Seperti roti terdapat amilum, glukosa dan lemak.
1.
|
Judul
Laporan Praktikum Biologi Uji
Kandungan Bahan Makanan
|
Judul
|
2.
|
Tujuan
mengidentifikasi zat makanan yang terdapat
di dalam berbagai bahan makanan yang telah ditentukan.
|
|
3.
|
Kajian Teori
Bukti:
Ada
penjelasan rinci sesuai teori tentang karbohidrat, lemak, protein, mineral,
vitamin, dan air.
|
Kajian Teori
|
4.
|
Alat Dan Bahan
Bukti:
1. Alat:
Tabung reaksi dengan raknya, pipa
tetes, Cawan petri, dll.
2. Bahan:
Roti, tempe, putih telur, pisang,
dll.
|
Alat dan Bahan |
5.
|
Langkah Kerja
Bukti:
Dijelaskan dari uji karbohidrat sampai uji protein, berikut kutipan
singkatnya.
1. Uji Karbohidrat (Amilum)
2. Uji Lemak
3. Uji Karbohidrat (Glukosa)
4. Uji Protein
|
Langkah Kerja
|
6.
|
Hasil
Pengamatan
Bukti:
Dengan menggunakan lugol, biuret,
benedict, kertas buram maka hasil pengamatan dengan menguji
beberapa bahan telah mendapatkan hasilnya. Berikut kutipan singkatnya.
Misalkan menguji kandungan pada roti.
Uji Roti
|
Pembahasan
|
7.
|
Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang dilakukan
dapat ditarik simpulan sebagai berikut :
Dalam satu bahan makanan tidak
hanya mengandung nutrisi, tetapi banyak yang mempunyai lebih dari dua nutrisi
atau lebih. Seperti roti terdapat amilum, glukosa dan lemak.
|
Kesimpulan
|
Ciri
bahasa teks laporan hasil percobaan
No.
|
Ciri
|
Contoh
|
1.
|
Menggunakan penomoran yang menunjukkan urutan atau
tahapan
|
. 1. Uji Karbohidrat (Amilum)
|
2.
|
Menggunakan kata kerja pasif
|
|
3.
|
Menggunakan konjungsi temporal
|
Pada
teks ini tidak menggunakan konjungsi temporal secara tersurat, seperti
selanjutnya, kemudian, lalu, dll. Tetapi menggunakan penomoran angka untuk
setiap jenis pengujian dan simbol bulatan hitam untuk penjelasan
langkah-langkah lebih rinci.
|
TUGAS 3
A.
MENULIS RESENSI
Judul Buku :
Awe-Inspiring Me: Dream big, Shine bright,
Inspire more
Nama Pengarang :
Dewi Nur Aisyah
Nama Penerbit :
Jakarta: Ikon
Tahun terbit :
2017
Ketebalan Buku :
xii + 231 hlm.
Merajut Asa dengan Taat yang Meneduhkan Jiwa
Ary Kusuma
Wardhani
Kartini
berdiri teguh sampai sekarang, jangan dipandang remeh karena kita semua
berkasih. Merdeka atas diri sendiri, temukan ajaibnya kekuatanmu untuk
sekitarmu. Mencari ilmu sambil berdakwah akan membawa berkah! Nikmat dunia,
indah menjemput surga. Takdir kita adalah penyayang, penyabar, penjaga yang
siaga, dan penyejuk rumah dikala sang tuan kembali pulang. Temukan keajaibanmu seperti atau bahkan
lebih dari milikku di buku ini, sekarang juga!
“Begitu
istimewanya wanita hingga surga disandingkan di telapak kakinya. Hingga Islam
muliakan ia sebagai perhiasan terbaik di dunia. Saat iman menjadi muara jiwa,
takwa menjadi pakaiannya, dan salihah menghias akhlaknya. Maka tersenyumlah
wahai muslimah mulia karena hadirmu di dunia menjadi penyejuk mata, baktimu
mengharumkan bangsa, lembut tanganmu membangun generasi mulia, jernih imanmu
‘kan menghantarkanmu menjadi bidadari surga”
Tidak akan
ada selesainya apabila membahas tentang seorang wanita. Wanita memiliki
segudang rahasia untuk menutupi kerapuhannya, sedikit saja ia mudah tersentuh
dan luluh. Bagaimanapun kondisi pada zaman yang dinamis ini, akan membentuk
karakter diri dari seorang wanita yang tentu kodratnya sebagai penguat pribadi,
pasangan hidup, keluarga, hingga bangsa dan Negaranya. Wanita memiliki segala
cara untuk dapat mempertahankan nalurinya, menjadikan ia tidak dipandang
sebelah mata oleh lawan jenisnya, menuntut santun dalam pergaulan hingga ia mengejar prestasi sampai
kancah internasional serta membangun keluarga sakinah.
Perbaikan,
kebaikan, dan takwalah yang menentukan kedudukan muslimah di sisi Allah ta’ala.
Tanpa disadari di satu titik diri ini menjelma menjadi awe-inspiring muslimah, shalihat menghias takwa, berkarya dalam
kerja nyata, dan bermanfaat untuk sesama! Menjadi wanita
tidaklah sekadar berkubang pada peran domestik (dapur dan kamar) tetapi dapat
berbuat lebih daripada umumnya. Hal itulah yang ditunjukkan oleh Dewi, penulis
buku yang sangat menginspirasi kaum hawa untuk dapat menemukan keajaiban pada
dirinya sendiri. Buku yang terbit Januari 2017 ini adalah buku perdananya.
Meskipun begitu isi dari buku ini tidak kalah dengan penulis andal lainnya.
Pengalaman akademik dan
non-akademiknya mengantarkannya menjadi wanita muda yang memiliki banyak
prestasi sehingga Allah menjadikan London sebagai tempat pendidikan sarjana
doktoral secara cuma-cuma. Bukan
hanya berprestasi saja, Dewi juga diamanahi Allah sebagai seorang ibu dan istri
yang berkewajiban menentramkan keluarga kecilnya. Lantas bagaimana kisahnya
yang tampak terukir manis? Tentunya tidak semanis orang memandang. Banyak
kegagalan yang Dewi lalui. Namun Dewi selalu bangkit dan kuatkan diri untuk
merajut asa sebaik-baiknya sedari muda. Sejak masa kuliahnya, Dewi dengan
sungguh-sungguh menjadikan dirinya senantiasa berbenah menjadi lebih baik,
serta memantaskan diri sembari menunggu datangnya laki-laki saleh yang
meminangnya. Berbagai jalan untuk temukan semua keajaibanmu menjadi muslimah
sejati yang menginspirasi ada di sini.
Ketika
membaca buku ini, dari awal sudah sangat tergugah. Pertama, dimulai dengan
sampul buku yang menarik dan lucu, apalagi jika warnanya sesuai dengan kesukaan
banyak wanita pada umumnya (merah muda) membuat semakin menggelitik untuk terus
dibaca. Kedua, saat membuka halaman awal semakin tertarik karena kertasnya
berwarna penuh sehalaman. Ketiga, pembuka dari penulis yang disampaikan dengan
indah, ketepatannya memilih diksi yang disajikan pengarang pada tulisannya
membuat siapa pun yang membaca dengan mudah akan memahaminya. Keempat, isi buku
yang sangat menginspirasi berasal dari pengalaman pribadi pengarang sehingga
lebih mengena di hati pembaca. Kelima, adanya pembatas buku yang memudahkan
pembaca untuk mengingat di mana terakhir membaca, ditambah desainnya yang lucu
seperti pada sampul buku menambah semangat untuk membaca. Keenam, ukuran buku
yang relatif lebih kecil daripada buku pada umumnya membuat buku menjadi unik
dan tidak memakan banyak tempat.
Kesempurnaan
mutlak hanya dimiliki Sang Pencipta, maka dari itu buku ini tidaklah lepas dari
ketidaksempurnaan. Penerbit kurang cermat dalam memilih kualitas kertas sampul
yang meski memiliki desain dan motif kertas yang unik, sayangnya kertas sampul
mudah mengelupas. Lalu, penjilidan yang kurang rapi membuat dahi sedikit
mengerut ke atas. Namun secara keseluruhan buku ini wajib dibaca untuk semua
wanita yang ingin menjadi pribadi yang lebih menginspirasi, tidaklah hanya
terpatahkan oleh sampulnya tetapi lihat dahulu isinya. Selamat mengembara menemukan jati diri sebagai muslimah taat, hebat,
dan berprestasi!
B. MENGOMENTARI
RESENSI TEMAN
Nama :
Vidiya Safitri
NIM :
160211601845
Jurusan, Off :
Sastra Indonesia, AA
Penulis :
Tendi Krishna Murti
Penerbit :
Bestari
Terbitan :
Januari 2012
Tebal :
240 hlm.
Buat Apa Sih Belajar?
Stop
Belajar!!! Kalau Ingin Pintar, judul buku yang sangat menyihir,
ekstrem, dan penuh makna. Namun judul tersebut dapat menyesatkan jika hanya
dibaca dengan mata telanjang. Ngapain sih kita harus belajar? Mungkin sebagian
dari kalian menjawab “Ya untuk mencari pekerjaan lah” atau “Supaya pinter”
mungkin juga “Tuntutan zaman”. Jawaban yang sangat biasa bukan? Jika seperti
itu jawabannya, mengapa masih banyak yang tidak sukses di sekolah? Mengapa
masih banyak yang mendapat nilai kurang bagus? Menurut Tendi Krishna dalam
bukunya tersebut, ada tujuh masalah mengapa kita sudah belajar tapi nilai kita
belum mendapat yang terbaik. Yang pertama, adanya anggapan bahwa belajar itu
tidak enak. Yang kedua, metode belajar yang salah. Yang ketiga, tidak percaya
diri. Yang keempat, tidak mempunyai target. Yang kelima, tidak ada afirmasi.
Yang keenam, tidak ada motivasi. Yang terakhir, kurang berdoa.
Otak kita diciptakan oleh Tuhan dengan potensi
yang sama cerdasnya seperti Einstein. Tetapi mengapa kita tidak secerdas
Einstein? Karena memakai cara yang berbeda maka hasilnya pun juga berbeda. Perbedaan
yang mendasar antara seorang jenius dengan orang yang biasa-biasa saja adalah
cara mereka dalam menggunakan dan terus memperbarui otak mereka. Sementara
orang yang biasa, mereka hanya menggunakan otaknya tanpa memperhatikan pola
yang seharusnya mereka kembangkan sebagaimana si jenius menggunakannya. Tendi
Krishna mengajak pembaca untuk menemukan cara belajar yang efisien dan ampuh.
Ada beberapa tips yang ditawarkan dalam buku ini. Yang pertama, selalu
melakukan sesuatu lebih dari apa yang dilakukan orang lain. Yang kedua,
proaktif. Yang ketiga, bertanggung jawab seratus persen terhadap apa yang kamu
lakukan. Yang keempat, tunda kenikmatan. Yang kelima, cintailah apa yang kamu
kerjakan. Yang keenam, integritas. Yang ketujuh, komitmen 100%. Yang kedelapan,
mengubah kegagalan menjadi kesuksesan. Yang kesembilan, memaafkan diri sendiri.
Jika
pada umumnya judul sebuah buku telah mewakili isi bukunya, namun hal tersebut
tidak berlaku bagi buku yang ditulis oleh Tendi. Justru isi buku ini bertolak
belakang dengan judulnya. Walaupun judul buku tersebut Stop Belajar!!! Jika Ingin Pintar tetapi isi bukunya tidak menyuruh
pembaca untuk berhenti belajar dalam artian yang sebenarnya, melainkan mengajak
pembaca berhenti dari kebiasaan atau cara belajar yang salah dan menemukan cara
belajar yang efektif. Setelah terpana melihat judul tersebut, pembaca akan
disuguhi keunikan lain dari buku ini ketika membuka bukunya. Pada awal bab
terdapat judul subbab yang unik dan belum pernah ada dalam buku mana pun. “Cara
Menggunakan Buku Ini” begitulah penulis memberi judul pada subbab di bab
pertama. Seolah-olah buku ini harus mendapat perlakuan khusus (cara membaca)
yang berbeda dari buku yang lain. Tidak hanya judulnya, isi dari buku ini juga
menarik dan informatif. Penulis memotivasi pembaca melalui pengalaman beberapa
tokoh dunia yang jenius seperti Albert Einstein, Edison, Wibur Wright dan
Oliver Wright. Uniknya lagi penulis menyertakan materi yang membahas otak dan
fungsinya. Jarang sekali ditemukan buku motivasi yang mnyertakan hal demikian,
karena biasanya buku-buku motivasi hanya menunjukkan tips-tipsnya langsung
tanpa memberi pengetahuan kepada pembaca apalagi yang sifatnya teori seperti
ini.
Disamping
kelebihan-kelebihannya tersebut buku ini juga memiliki kekurangan seperti
terdapat dua bab yang memiliki judul berbeda namun sebenarnya kedua bab
tersebut memiliki isi yang hampir sama. Hal tersebut membuat pembaca bingung
dan terkesan berbelit-belit. Namun bukan hanya karena kekurangannya yang secuil
itu maka menurunkan kualitas buku ini. Jika kalian malas belajar atau merasa
sudah belajar tapi nilai masih saja jeblok atau mungkin ingin menemukan
cara-cara belajar yang ampuh dan efektif, saya rekomendasikan membaca buku
karya Tendi Krishna Murti ini.
Komentar dari Ary
Kusuma:
Resensi yang
dibuat oleh Vidiya sudah memenuhi beberapa kriteria kritis dan kreatif. Hal ini
dapat dibuktikan dari yang pertama ada judul, judul yang sifatnya interogatif
ini membuat pembaca semakin tertarik untuk mengetahui isi pembahasan resensi.
Apalagi pilihan kata-kata emotif memperkuat daya tarik resensi ini. Memang dalam
resensi hanya sekilas saja membahas isi buku, tetapi hal tersebut tidak
menghilangkan esensi isi yang sebenarnya ketika membaca bukunya langsung.
Vidiya sudah memaparkan dengan jelas perbagiannya dengan bahasa yang kreatif,
menarik, dan bertenaga. Saya sebagai pembaca merasa senang saat membaca
resensinya. Semua kelebihan tidak terlepas dari kekurangan, maka dari itu ada
beberapa kekurangan di dalam resensi Vidiya. Kekurangan tersebut adalah sebagai
berikut. Pada resensi masih belum dijelaskan adakah buku selain ini yang sudah
ditulis oleh pengarang, jika ada buku sebelumnya, adakah keterkaitan antara
buku sebelumnya dengan buku yang ini sebagai bahan perbandingan, serta terdapat
beberapa ejaan yang salah. Oleh karena itu, kekurangan tersebut tidaklah lantas
menjadi sebuah kelemahan. Namun, dijadikan sebagai bahan pembenahan dalam
berproses agar kualitas tulisan dan hasil kerja dari teman saya, Vidiya, lebih
baik lagi. Semoga berkenan menerima komentar saya. Terima kasih.
TUGAS
4
JURNAL
REFLEKSI PERKULIAHAN
BERPROSES UNTUK MEMBANGUN KUALITAS DIRI
Ary Kusuma Wardhani
Tidak terasa perkuliahan semester
dua ini hampir usai, banyak materi perkuliahan yang harus dituntaskan
pemahamannya, begitu juga banyak tugas yang harus diselesaikan. Berbagai macam
bentuk tugas dan materi membuat hari-hari semakin menantang dan diri saya
menjadi semakin tertantang untuk menuntaskan semuanya dengan maksimal. Berbagai
matakuliah memiliki proses pembelajaran dengan metode masing- masing. Namun,
atmosfer pembelajaran semester ini lebih menyenangkan daripada semester lalu
karena suasana yang tercipta semakin mendukung, misalnya dari teman-teman yang
semakin akrab dan dekat, dosen-dosen dengan cara mengajar yang bervariasi,
materi perkuliahan yang semakin mengerucut, serta tugas-tugas yang lumayan
mereda daripada semester pertama. Tampaknya lebih jelas sekarang.
Pada semester dua ini, kembali lagi
berjumpa dengan ibu dosen yang sudah saya kenal pada semester satu, yaitu Ibu
Endah Tri Priyatni. Namun, kali ini mengampu matakuliah yang baru bagi saya.
Matakuliah tersebut mungkin pengembangan dari matakuliah dasar-dasar membaca
pada semester pertama. Nama matakuliah itu adalah membaca informatif atau
membaca nonilmiah. Pada pertemuan awal matakuliah ini, sayang sekali tidak
langsung ditemani Ibu Endah tetapi ditemani ibu asisten dosen.
Kegiatan pertama yang dilakukan, yaitu menunjukkan
rancangan perkuliah semester (RPS) lalu langsung diberikan tugas untuk setiap
minggu. Tugas itu adalah membaca. Tidak hanya sekadar membaca sebuah buku saja
tetapi masih ada keterangan di belakangnya, yaitu membaca 10 buku untuk satu
semester. Sempat kaget karena membaca bukanlah kegiatan yang menjadi kebiasaan
saya sehingga dengan penuh kesadaran saya berusaha mengumpulkan motivasi untuk
membangun diri saya agar gemar membaca. Seiring berjalannya kegiatan
perkuliahan, tuntutan untuk terus membaca semakin tumbuh dan saya sangat
menyesal serta tersadar akan pentingnya membaca. Dalam membaca kali ini,
pemahamanlah yang ditekankan tidak sekadar asal-asalan
membaca. Setelah pemberitahuan tentang tugas membaca selanjutnya membuat
peta konsep beserta pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan tingkatan dari termudah
hingga tersulit, mengevaluasi.
Kemudian membedakan teks ilmiah dan
nonilmiah dari beberapa teks yang sudah disediakan oleh Ibu Endah. Pertama
dengan merumuskan struktur-struktur yang harus disesuaikan dengan jenis teks.
Hal ini dilakukan secara diskusi dengan teman-teman satu kelas bersama Ibu Endah.
Dengan begitu, saya sudah memahami perbedaan dari kedua jenis teks tersebut.
Disalah satu pertemuan, saya mendapat pemahaman yang berharga tentang teks deskripsi. Sebelumnya saya mengetahui teks deskripsi tetapi tidak begitu paham sehingga pemahaman saya kali ini lebih mantap. Selanjutnya mengerjakan pertanyaan objektif dari soal tingkat sekolah dasar untuk anak-anak internasional. Meskipun begitu, soal-soal tersebut tidak boleh disepelekan karena menurut saya dibutuhkan tingkat kecermatan dan daya kreatif yang tinggi untuk dapat menjawab pertanyaan dengan benar. Kegiatan membaca sebelum mengerjakan soal-soal adalah hal yang menyenangkan bagi saya karena isi bacaannya yang menarik disertai dengan ilustrasi visual yang lucu serta mengena dengan cerita. Salah satu yang masih segar diingatan saya adalah cerita Nenek Gina.
Disalah satu pertemuan, saya mendapat pemahaman yang berharga tentang teks deskripsi. Sebelumnya saya mengetahui teks deskripsi tetapi tidak begitu paham sehingga pemahaman saya kali ini lebih mantap. Selanjutnya mengerjakan pertanyaan objektif dari soal tingkat sekolah dasar untuk anak-anak internasional. Meskipun begitu, soal-soal tersebut tidak boleh disepelekan karena menurut saya dibutuhkan tingkat kecermatan dan daya kreatif yang tinggi untuk dapat menjawab pertanyaan dengan benar. Kegiatan membaca sebelum mengerjakan soal-soal adalah hal yang menyenangkan bagi saya karena isi bacaannya yang menarik disertai dengan ilustrasi visual yang lucu serta mengena dengan cerita. Salah satu yang masih segar diingatan saya adalah cerita Nenek Gina.
Setelah
mengerjakan soal-soal, dilanjutkan membuat artikel reflektif dengan cara
memilih dari 10 buku yang sudah dibaca. Untuk dapat membuat teks berjenis
reflektif, langkah awal yang harus diketahui, yaitu menemukan nilai-nilai yang
dapat menjadi perenungan bagi diri sendiri agar dapat menjadi penyadaran yang
berarti. Setelah hal tersebut terselesaikan dengan baik maka langkah
selanjutnya, yaitu menuliskannya berdasarkan pengalaman pribadi atau kejadian
di sekitar kita. Dengan melakukan banyak merefleksi, saya menjadi lebih peka
terhadap diri sendiri dan orang lain.
Setelah selesai merefleksi bacaan
dilanjutkan membuat resensi. Ada beberapa kriteria yang mesti dipenuhi. Sebelum
membuat teks resensi, tidak lupa Ibu Endah memberikan pengantar dan menuntun
secara mandiri melalui contoh-contoh teks terpilih agar dapat dipahami dan
segera dibuat.Saat sudah selesai membuat resensi, dilanjutkan dengan pembagian
kelompok. Pada kelompok-kelompok yang sudah terbentuk akan ditentukan teks-teks
jenis apa saja yang akan dicari struktur dan ciri kebahasaannya. Dengan begini,
saya lebih mengetahui berbagai macam teks beserta dengan struktur dan ciri
kebahasaannya.
Setelah
semua dilalui, semoga matakuliah membaca informatif bernilai guna untuk saat
ini dan dapat menjadi bekal saya serta teman-teman agar menjadi pendidik yang
memiliki integritas tinggi bagi generasi selanjutnya yang lebih baik. Semoga
Ibu Endah berkenan memberikan nilai A untuk saya dan teman-teman sesuai dengan
harapannya masing-masing. Mohon maaf apabila saya pernah berkata atau bertindak yang membuat Ibu Endah kurang berkenan. Terima kasih atas semua ilmu yang telah diberikan. Semoga ilmu tersebut menjadi ladang amal bagi Ibu Endah. Aamiin.
Tulisan bagus-menunjukkan adanya kesungguhan. Teruslah membaca n berkarya ya.
BalasHapusKomentar teman jangan diposting di sini. Klik karya teman, baca n beri komentar di kolom komentar.
Sehat n sukses selalu.
Web ini belum dibuka untuk umum.