Nama : Rosida Eka Oktaviani P.M
NIM : 160211600102
Off : AA
TUGAS 1 MENULIS TEKS REFLEKTIF MULTIMODIA
A.
Identitas Buku

Judul Buku : Know Your Self
Penulis : Ellen Balke
Cetakan Pertama : 2015
Jumlah Halaman : 144 hlm
Penerbit : PT Elex Media
Komputindo
Catatan tentang Kredibilitas
Buku :
Buku ini ditulis oleh orang yang ahli di bidangnya.
Selain sebagai penulis, Ellen Balke juga berprofesi sebagai aktor dan psikolog.
Sehingga tulisan-tulisannya dalam buku ini lebih detail. Banyak karya bukunya
yang terkait dengan kejiwaan. Diterbitkan oleh PT Elex Media Komputindo,
Jakarta, merupakan penerbit di bawah naungan Gramedia. Sehingga, tidak perlu
diragukan lagi kredibilitasnya.
B. Ikhtisar
Buku ini berisi tentang hal-hal yang dapat membantu kita mengetahui
siapa diri kita sebenarnya. Di dalamnya ada panduan-panduan yang telah dikemas
guna membantu Anda melakukan pengembangan diri tahap demi tahap. Buku ini
didasarkan pada serangkaian lokakarya yang terbukti berhasil membimbing orang
untuk mengenali siapa diri mereka, dan mengatasi perasaan negatif yang mereka
rasakan dapat menghambat kemajuan
mereka.
Pada awal perjalanan, kita harus mengetahui potensi dan melakukan
pengembangan diri dengan kerangka kerja yang jelas, dan bertanggung jawab. Pengembangan
diri bukan merupakan solusi akhir atau solusi perbaikan paling cepat, melainkan
jalan hidup. Di buku ini dijelaskan bahwa kita perlu menciptakan peta
kehidupan, yang mewajibkan Anda untuk terus berkembang melalui latihan rutin. Selain
itu Anda juga disarankan memiliki portofolio pribadi yang di dalamnya terdapat
sifat, keterampilan, dan prestasi yang akan memicu semangat Anda untuk terus
maju. Dengan kata lain Anda berada di jalan yang benar untuk memulai melihat
siapa diri Anda, nilai Anda, dan bekal yang dapat Anda bawa disegala situasi.
Setelah Anda memiliki hal di atas maka langkah berikutnya Anda harus
memahami citra diri Anda, tetapi dari perspektif Anda menghasilkan citra yang
Anda inginkan, maka Anda akan berada di bawah kendali citra Anda,bukan kendali
yang lain. Di dalam pembahasan ini diceritakan bahwa ada seseorang yang sudah
tidak diperlukan lagi di tempat kerjanya. Ia tidak mampu cerita kepada
istrinya, namun ia menghabiskan waktu yang biasa digunakan bekerja untuk diam
duduk di tempat parkir. Cerita ini berakhir bahagia, ia mengakui semua dan
mengikuti program penempatan. Seandainya ia memiliki keberanian, mungkin ia tak
akan menunggu lama. Citra diri mungkin mengandung informasi mengenai fakta
bahwa Anda ahli dalam suatu hal. Namun, kita harus mengalahkan seorang pemeras
yang menghalangi kita untuk mengetahui citra yang diinginkan orang lain
terhadap kita.
Di dalam buku ini juga disajikan beberapa studi kasus mengenai jalan
kisah pencarian jati diri sendiri. Setiap karakter yang tersaji pada Sebastian,
Clare, Roger, dan Susan merupakan karakter yang didasarkan pada kehidupan
sebenarnya yang diambil dari banyak orang yang telah mengikuti pendekatan dalam
meraih visi mereka.
C.
Menemukan Nilai-Nilai dari Buku Nonfiksi
Buku yang berjudul Know Yourself ini sangat memotivasi diri agar bisa mengenal
siapa diri kita sebenarnya. Pengembangan potensi diri yang tersaji disini
diuraikan tahap demi tahap. Setiap bab menguraikan langkah-langkah yang dapat
ditempuh oleh seseorang untuk mengetahui potensi diri mereka. Di setiap
langkah-langkah tersebut juga disertakan contoh, dan lembar portofolio.
Sehingga, setelah membaca kita dapat langsung merealisasikannya.
Selain itu buku ini juga melampirkan form latihan-latihan praktis untuk
mengenali nilai diri dan mengembangkan kepercayaan diri Anda. Sehingga, rasa
takut pada diri masing-masing individu dapat berkurang seiring berjalannya
waktu. Know Yourself didasarkan pada serangkaian lokakarya yang
terbukti berhasil membimbing orang mengenali hal negative yang menghambat kemajuan
mereka.
Buku ini menunjukkan bagaimana cara menghasilkan pribadi yang kuat dalam
menghadapi dunia yang penuh ketidakpastian dan mendorong kita semua untuk
bertanggung jawab pada diri sendiri dalam meraih tujuan masa depan. Buku ini
mengajarkan kita untuk sadar diri, percaya diri, memiliki keyakinan serta
kekuatan pribadi, dan menghilangkan kata ‘tidak dapat’ dalam rumus hidup kita.
D.
Artikel Reflektif
Menjadi
Detektif Diri
Oleh: Rosida Eka Oktaviani P.M
Di dunia ini
kita mengenal banyak
orang, berinteraksi dengan mereka, bahkan mencoba menebak-nebak kepribadian
mereka.
Entah
sebatas kesan pertamanya saja atau diam-diam menjadi pengamat atas diri orang lain.
Apakah itu penting? jawabannya relatif. Namun itu menjadi kurang penting saat kita
menjadi orang yang terus melihat keluar (baca:orang lain) tanpa sesekali
menengok kedalam.
Seperti apa
kepribadian kita? tergolong manusia seperti apakah kita? Apakah kita orang
baik, cukup baik, sangat baik, atau bahkan menjadi sosok nenek lampir yang
cuma mampu jadi mimpi buruk buat lingkungan sekitar. Apakah kita orang yang
bahagia, cukup bahagia, atau bahkan kita sudah lupa kapan terakhir kita
tersenyum karena berhasil menumbuhkan sugesi diri kita untuk bahagia. Kalau kita berunding tentang seluk beluk kebahagian.
Bagiku
kata cinta lebih
mudah terdefinisikan daripada 'bahagia' yang sukar dipahami. Sekedar
mencoba melihat ke dalam diri, jika pola pemikiran manusia terbagi kedalam dua
kutub yaitu negatif dan positif
Kita harus mengenal hakikat diri kita dengan utuh,
tidak setengah-setengah. Ada sebagian orang yang hanya mengenal kehebatan diri
sehingga menjadi takabur. Sementara ada orang yang hanya mengenal kelemahan
diri yang menjadikannya rendah diri.
Untuk kita perlu mengenal diri secara utuh, yaitu
seimbang melihat kemuliaan dan kelemahan sekaligus dengan sikap yang arif
sehingga tindakan, perilaku, rencana, dan program kita berjalan dengan
seimbang. Tidak sombong namun tidak juga rendah diri. Yang ada adalah percaya
diri karena memahami potensi diri yang hebat dan keyakinan bantuan serta
pertolongan dari Allah. Percaya diri dibentuk dari percaya kepada potensi diri
dan percaya akan pertolongan Allah.
Anda mungkin sering mendengar
tentang pentingnya pemahaman akan diri sendiri. Siapa pun memang harus mengenal
dirinya sendiri. Namun, pemahaman diri tersebut tidak bisa dicapai dengan
mudah. Secara terus-menerus kita harus menggali siapa diri kita, secara
mendalam.
Jika hanya sekedar menjawab pertanyaan tentang
identitas diri, tempat dan tanggal lahir, alamat, pekerjaan dan sejenisnya,
kita mungkin tidak akan mengalami kesulitan. Namun, sebenarnya pahamkah kita
terhadap diri kita sendiri? Siapakah kita sebenarnya? Untuk apa kita lahir dan
hidup? Seperti apakah kehidupan kita nanti? Dan sebagainya. Menjawab
pertanyaan-pertanyaan ini dengan mendalam tidaklah semudah yang dibayangkan.
Jika anda ditanya, "siapakah anda?", tentu
akan ada beraneka jawaban dari setiap orang. Untuk membantu menjawab pertanyaan
itu, sedikitnya ada empat sudut pandang yang dapat dijadikan landasan.
E. Puisi Reflektif
Sembari Menjadi Diri
oleh: Rosida Eka Oktaviani P.M
Saat kau terbangun
Ayunkan tanganmu diatas buku buku
Pastikan kau siap melangkah
Melangkah kedepan tidaklah mudah
Waktu terus berlalu
Lakukan aktivitas dengan percaya diri
Impian tidak mudah didapat
Percaya diri adalah tonggak kesuksesan
Jangan ragu
Jangan menyerah
Percayalah mimpi akan terwujud
Awali langkah dengan penuh percaya
Maka harimu akan cerah
Terangilah masa depanmu dengan awal langkah yang penuh percaya diri
Yakinlah dirimu tentu bisa
Terbanglah bersama burung burung yang bernyanyi
Ayunkan tanganmu diatas buku buku
Pastikan kau siap melangkah
Melangkah kedepan tidaklah mudah
Waktu terus berlalu
Lakukan aktivitas dengan percaya diri
Impian tidak mudah didapat
Percaya diri adalah tonggak kesuksesan
Jangan ragu
Jangan menyerah
Percayalah mimpi akan terwujud
Awali langkah dengan penuh percaya
Maka harimu akan cerah
Terangilah masa depanmu dengan awal langkah yang penuh percaya diri
Yakinlah dirimu tentu bisa
Terbanglah bersama burung burung yang bernyanyi
TUGAS
2 MENGANALISIS STRUKTUR ISI DAN CIRI
BAHASA TEKS
Nama : Rosida Eka Oktaviani P.M
NIM : 160211600102
Tugas :Analisis Teks Cerita Inspiratif
Teks Cerita
Inspiratif 1
CANGKIR
YANG CANTIK
Rosida
Eka Oktaviani
Di
suatu waktu sepasang kakek dan nenek pergi belanja di
sebuah toko suvenir untuk mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka
tertuju kepada sebuah cangkir yang cantik. “Lihat cangkir itu,” kata si nenek
kepada suaminya. “Kau benar, inilah cangkir tercantik yang pernah aku lihat,”
ujar si kakek.
Saat mereka mendekati cangkir itu,
tiba-tiba cangkir yang dimaksud berbicara “Terima kasih untuk perhatiannya,
perlu diketahui bahwa aku dulunya tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang
dikagumi, aku hanyalah seonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun suatu hari
ada seorang pengrajin dengan tangan kotor melempar aku ke sebuah roda berputar.
Kemudian ia
mulai memutar-mutar aku hingga aku merasa pusing. Stop ! Stop ! Aku berteriak,
Tetapi orang itu berkata “belum !” lalu ia mulai menyodok dan meninjuku
berulang-ulang. Stop! Stop ! teriakku lagi. Tapi orang ini masih saja
meninjuku, tanpa menghiraukan teriakanku. Bahkan lebih buruk lagi ia memasukkan
aku ke dalam perapian. Panas ! Panas ! Teriakku dengan keras. Stop ! Cukup !
Teriakku lagi. Tapi orang ini berkata “belum !”
Akhirnya ia
mengangkat aku dari perapian itu dan membiarkan aku sampai dingin. Aku pikir,
selesailah penderitaanku. Oh ternyata belum. Setelah dingin aku diberikan
kepada seorang wanita muda dan dan ia mulai mewarnai aku. Asapnya begitu
memualkan. Stop ! Stop ! Aku berteriak.
Wanita itu
berkata “belum !” Lalu ia memberikan aku kepada seorang pria dan ia memasukkan
aku lagi ke perapian yang lebih panas dari sebelumnya! Tolong ! Hentikan
penyiksaan ini ! Sambil menangis aku berteriak sekuat-kuatnya. Tapi orang ini
tidak peduli dengan teriakanku.Ia terus membakarku. Setelah puas “menyiksaku”
kini aku dibiarkan dingin.
Setelah
benar-benar dingin, seorang wanita cantik mengangkatku dan menempatkan aku
dekat kaca. Aku melihat diriku. Aku terkejut sekali. Aku hampir tidak percaya,
karena di hadapanku berdiri sebuah cangkir yang begitu cantik. Semua kesakitan
dan penderitaanku yang lalu menjadi sirna tatkala kulihat diriku.
ANALISIS TEKS INFORMATIF
Struktur Teks Cerita Inspiratif
Judul
Dapat berupa apa
|
Cangkir Yang
Cantik
|
|
Orientasi
Bagian awal cerita yang berisi
pengenalan tema, latar, tokoh.
|
Sepasang kakek dan nenek pergi belanja di sebuah toko suvenir untuk
mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah
cangkir yang cantik. “Lihat cangkir itu,” kata si nenek kepada suaminya. “Kau
benar, inilah cangkir tercantik yang pernah aku lihat,” ujar si kakek.
Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud
berbicara “Terima kasih untuk perhatiannya, perlu diketahui bahwa aku dulunya
tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku hanyalah seonggok
tanah liat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada seorang pengrajin dengan
tangan kotor melempar aku ke sebuah roda berputar.
|
|
Insiden
Klimaks munculnya suatu masalah.
|
Kemudian ia mulai memutar-mutar aku hingga aku
merasa pusing. Stop ! Stop ! Aku berteriak, Tetapi orang itu berkata “belum
!” lalu ia mulai menyodok dan meninjuku berulang-ulang. Stop! Stop ! teriakku
lagi. Tapi orang ini masih saja meninjuku, tanpa menghiraukan teriakanku.
Bahkan lebih buruk lagi ia memasukkan aku ke dalam perapian. Panas ! Panas !
Teriakku dengan keras. Stop ! Cukup ! Teriakku lagi. Tapi orang ini berkata
“belum !”
Akhirnya ia mengangkat aku dari perapian itu
dan membiarkan aku sampai dingin. Aku pikir, selesailah penderitaanku. Oh ternyata
belum. Setelah dingin aku diberikan kepada seorang wanita muda dan dan ia
mulai mewarnai aku. Asapnya begitu memualkan. Stop ! Stop ! Aku berteriak.
Wanita itu berkata “belum !” Lalu ia
memberikan aku kepada seorang pria dan ia memasukkan aku lagi ke perapian
yang lebih panas dari sebelumnya! Tolong ! Hentikan penyiksaan ini ! Sambil
menangis aku berteriak sekuat-kuatnya. Tapi orang ini tidak peduli dengan
teriakanku.Ia terus membakarku. Setelah puas “menyiksaku” kini aku dibiarkan
dingin.
|
|
. |
Interpretasi
Berisi pemecahan masalah
|
Setelah benar-benar dingin, seorang wanita
cantik mengangkatku dan menempatkan aku dekat kaca. Aku melihat diriku. Aku
terkejut sekali. Aku hampir tidak percaya, karena di hadapanku berdiri sebuah
cangkir yang begitu cantik. Semua kesakitan dan penderitaanku yang lalu
menjadi sirna tatkala kulihat diriku.
|
Kaidah
Kebahasaan
No
|
Ciri
|
Contoh
|
1
|
Menggunakan kata penghubung penanda urutan waktu.
Contoh : dahulu kala (bukti konkrit pada teks) ketika, lalu, kemudian, akhirnya
|
1. Di suatu waktu sepasang
kakek dan nenek pergi belanja di sebuah toko suvenir untuk mencari hadiah
buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah cangkir yang
cantik.
|
2
|
Menggunakan kata benda, kata sifat, frasa, atau
kalusa dengan topik sudut pandang dan objek yang dinarasikan
|
1. Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud
berbicara “Terima kasih untuk perhatiannya, perlu diketahui bahwa aku dulunya
tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, aku hanyalah seonggok
tanah liat yang tidak berguna. Namun suatu hari ada seorang pengrajin dengan
tangan kotor melempar aku ke sebuah roda berputar.
|
3
|
Menggunakan kata kerja intransitive sesuai
kebutuhan
|
1. Stop
! Stop ! Aku berteriak
|
4
|
Menggunakan kata kiasan (metafora) sebagai
penambah cita rasa penyampaian cerita
|
1. Sebelum
menjadi cangkir yang dikagumi, aku hanyalah seonggok tanah liat yang tidak
berguna.
|
Teks Cerita Inspiratif 2
MANISNYA PERMEN MASIH TERASA DI LIDAH
Rosida Eka Oktaviani P.M
Pada zaman dahulu seorang lelaki tua terbaring
lemah di sebuah rumah sakit. Seorang pemuda datang menengoknya setiap hari dan
menghabiskan waktu berjam-jam bersama lelaki tua itu. Pemuda itu menyuapinya,
membersihkan badannya, dan membimbingnya berjalan-jalan di taman, lalu
membantunya kembali berbaring. Pemuda itu baru pergi setelah merasa bila lelaki
tua itu sudah bisa ditinggal.
Suatu ketika perawat yang datang memberi obat
dan memeriksa kondisi orang tua itu berkata,
“Bapak punya anak yang berbakti. Setiap hari ia datang untuk mengurus Bapak.
Sungguh beruntung ya, Pak.”
Lelaki tua itu memandang perawat itu sejenak,
lalu memejamkan kedua matanya. Dengan nada sedih, lelaki tua itu berkata, “Saya
berangan-angan, seandainya ia adalah salah seorang anak saya. Ia adalah anak yatim
yang tinggal di lingkungan tempat tinggal kami. Dulu sekali, saya melihatnya
menangis setelah kematian ayahnya. Saya pun menghiburnya, dan membelikan permen
untuknya. Setelah itu saya tidak pernah lagi berbincang dengannya.
Kemudian ketika ia tahu kalau saya dan istri
hanya tinggal berdua saja, ia pun berkunjung setiap hari untuk memastikan kami
baik-baik saja. Ketika kondisi fisik saya mulai menurun, ia mengajak saya dan
istri saya tinggal di rumahnya, lalu secara rutin membawa saya ke rumah sakit
untuk mengecek kondisi kesehatan.
Saya pun pernah bertanya padanya, ‘Nak, mengapa
engkau menyusahkan diri untuk mengurus kami?’ Sambil tersenyum anak itu
menjawab, ‘Manisnya permen masih terasa di mulut saya, Pak.’”
Orang
yang baik hatinya pasti akan mendapatkan imbalan yang baik pula dari Sang
Pencipta. Maka, jangan memikirkan untung/rugi ketika mempunyai kesempatan untuk
membantu orang yang perlu bantuan. Lakukan saja perbuatan baik secara spontan,
dengan hati yang tulus dan ikhlas karena hukum Tuhan tidak pernah salah. Apa
yang kita tanam pasti akan kembali kepada kita pula, bahkan berkelimpahan.
ANALISIS TEKS INFORMATIF
Struktur Teks Cerita Inspiratif
Judul Dapat berupa apa |
Manisnya Permen Masih Terasa Di Lidah
|
|
Orientasi Bagian awal cerita yang berisi pengenalan tema, latar, tokoh. |
Seorang lelaki tua terbaring lemah di
sebuah rumah sakit. Seorang pemuda datang menengoknya setiap hari dan
menghabiskan waktu berjam-jam bersama lelaki tua itu. Pemuda itu menyuapinya,
membersihkan badannya, dan membimbingnya berjalan-jalan di taman, lalu
membantunya kembali berbaring. Pemuda itu baru pergi setelah merasa bila
lelaki tua itu sudah bisa ditinggal.
|
|
Insiden Klimaks munculnya suatu masalah. |
Suatu ketika perawat yang datang
memberi obat dan memeriksa kondisi orang tua
itu berkata, “Bapak punya anak yang berbakti. Setiap hari ia datang untuk
mengurus Bapak. Sungguh beruntung ya, Pak.”
Lelaki tua itu memandang perawat itu
sejenak, lalu memejamkan kedua matanya. Dengan nada sedih, lelaki tua itu
berkata, “Saya berangan-angan, seandainya ia adalah salah seorang anak saya.
Ia adalah anak yatim yang tinggal di lingkungan tempat tinggal kami. Dulu
sekali, saya melihatnya menangis setelah kematian ayahnya. Saya pun
menghiburnya, dan membelikan permen untuknya. Setelah itu saya tidak pernah
lagi berbincang dengannya.
Kemudian ketika ia tahu kalau saya dan
istri hanya tinggal berdua saja, ia pun berkunjung setiap hari untuk
memastikan kami baik-baik saja. Ketika kondisi fisik saya mulai menurun, ia
mengajak saya dan istri saya tinggal di rumahnya, lalu secara rutin membawa
saya ke rumah sakit untuk mengecek kondisi kesehatan.
|
|
. |
Interpretasi Berisi pemecahan masalah |
Saya pun pernah bertanya padanya,
‘Nak, mengapa engkau menyusahkan diri untuk mengurus kami?’ Sambil tersenyum
anak itu menjawab, ‘Manisnya permen masih terasa di mulut saya, Pak.’”
Orang yang
baik hatinya pasti akan mendapatkan imbalan yang baik pula dari Sang
Pencipta. Maka, jangan memikirkan untung/rugi ketika mempunyai kesempatan
untuk membantu orang yang perlu bantuan. Lakukan saja perbuatan baik secara
spontan, dengan hati yang tulus dan ikhlas karena hukum Tuhan tidak pernah
salah. Apa yang kita tanam pasti akan kembali kepada kita pula, bahkan
berkelimpahan.
|
Kaidah Kebahasaan
No
|
Ciri
|
Contoh
|
1
|
Menggunakan kata penghubung penanda urutan waktu.
Contoh : dahulu kala (bukti konkrit pada teks) ketika, lalu, kemudian,
akhirnya
|
2. Pada
zaman dahulu seorang lelaki tua terbaring lemah di sebuah rumah sakit.
Seorang pemuda datang menengoknya setiap hari dan menghabiskan waktu
berjam-jam bersama lelaki tua itu.
|
2
|
Menggunakan kata benda, kata sifat, frasa, atau
kalusa dengan topik sudut pandang dan objek yang dinarasikan
|
1. Lelaki
tua itu memandang perawat itu sejenak, lalu memejamkan kedua matanya. Dengan
nada sedih, lelaki tua itu berkata, “Saya berangan-angan, seandainya ia
adalah salah seorang anak saya. Ia adalah anak yatim yang tinggal di
lingkungan tempat tinggal kami.
|
4
|
Menggunakan kata kiasan (metafora) sebagai
penambah cita rasa penyampaian cerita
|
1.
“Manisnya permen masih terasa di
mulut saya, Pak.’”
|
TUGAS 3
MENULIS RESENSI BUKU TERBARU DAN
MENGOMENTARI RESENSI TEMAN
Nama :
Rosida Eka Oktaviani P.M
NIM :
160211600102
Off :
AA
A.
Identitas
Buku

Judul Buku :
Tausiyah Cinta
Pengarang :
@tausiyahku
Penerbit :
Qultum Media
Kota terbit :
Jakarta
Tahun terbit :
2013
Tebal :
168 halaman
ISBN :
979-017-264-8
DIKALA CINTA MENGURAI MAKNA
“Maka, lepaskanlah…
Jika Sang Maha Cinta tak
mengembalikanmu kepadaku dalam kehidupan ini, pasti Dia akan menyatukan kita
dalam kehidupan yang akan datang.
Andaikan Allah tak mempertemukan
kita di Jabal Rahmah, ku berharap kita dipertemukan di Jannah.
Jika memang engkau bukanlah nama
yang bersanding dalam buku kehidupanku, tentu Allah tengah menyiapkan seseorang
yang lebih baik.
Saatnya merelakan”
Akun twitter @tausiyahku telah
banyak mengirim twittline yang membuat hati tersentuh oleh kata-kata mutiara cintanya. Hampir
jutaan followersnya setia me-retweet postingan yang berhasil membuat
hati penikmatnya terbuai. Akhirnya dari twit-twit tersebut diciptakanlah buku
berjudul Tausiyah Cinta. Tentunya,
buku ini ditujukan pada kaum remaja yang mencoba mengurai
makna akan hakikat cinta yang sesungguhnya.
Kita masih
berada pada dimensi yang sama. Mencoba mengurai makna akan hakikat cinta yang
sesungguhnya. Bicara tentang cinta pasti tidak akan ada habisnya. Karena cinta takkan
mampu ditafsir dengan sejuta kata, takkan mampu ditulis dengan lautan tinta, Di
dalamnya tersimpan banyak cerita. Buku yang berdominasi warna pink ini membahas tentang cinta. Cinta yang sedang menulis, tulisan tentang cinta yang
selalu membuat jiwa melamban rapuh yang melelehkan sungai di ujung mata.
Cinta yang tak harus berucap cinta, tentang cinta dalam diam, Diam karena
menjaga kemuliaan, diam karena urusan hati hanya Allah yang perlu tahu. Cinta
ini hanya mengenal kata rindu, yang justru rasanya lebih dalam dari yang
seharusnya terucap.
Hanya ada dua
jalan yang Allah sediakan, jalan taat atau jalan yang tidak Allah ridhoi.
Dewasa ini, seringkali kita melihat, orang-orang lebih memilih jalan pacaran
untuk menemukan labuhan cintanya. Sebagian mungkin ada yang berakhir di
pelaminan. Namun, tak sedikit pula yang berakhir pada kata ‘putus’ yang
menyebabkan dia nya galau. Duhh.. Mari kita lihat kembali, bagaimana Allah
menjelaskan firman-Nya,
Dalam buku ini juga menjelaskan
bagaimana cinta itu harus dirawat, agar cinta tidak terjerumus ke lembah
maksiat. Cinta harus sesuai fitrah, agar yang dihasilkannya bernilai ibadah.
Penulis Brili Agung membantah kata-kata Patkay, yang berkata “Cinta, deritanya
tiada akhir” Yang benar, seperti dijelaskan buku ini bahwa “Cinta, kesuciannya
kita yang ukir.”
Buku ini memang ajaib. Setelah sempat menghilang dari
peredaran, buku ini kembali hadir dengan cover yang lebih cantik dan manis.
Masih dengan ciri khas dua ekor angsa, buku ini masih membahas tentang cinta.
Memang tema yang tak akan pernah habis dan tak lekang oleh waktu adalah cinta.
Entah sihir apa yang membuat cinta begitu diminati. Maka, buku inipun membahas
tentang cinta yang hakiki menurut islam. Isi buku tidak monoton. Layout yang
digunakan sangat kreatif. Ada warna merah dan pink yang mewarnai isi buku ini.
Dijamin gak akan bosen membaca buku ini.
Namun, kertas yang digunakan mudah
sobek, jadi perlu kehati-hatian ketika membacanya. Dengan cover berwarna pink
juga sepertinya buku ini menyasar kaum perempuan, sehingga ketika ada lelaki
yang akan membeli buku ini bisa terkesan malu-malu. Padahal, isinya juga
ditujukan untuk laki-laki.
Buku ini memang cocok sekali untuk
kawula muda. Terlebih banyak kawula muda sekarang yang masih terjebak pada
cinta yang salah. Pacaran, salah satu kata yang sangat diwanti-wanti di buku
ini. Melalui bahasa yang ringan, kalian akan mengerti bagaimana islam
berpendapat tentang kata pacaran itu. Kamupun akan mengerti bahwa islam
mengerti akan perasaan hati yang tidak bisa dihindari, maka di buku inipun
dibahas bagaimana mengolah hati yang benar secara islami. Ada banyak kiat yang
bisa diaplikasikan untuk kawula muda terkait menjaga hati ini.
Mengomentari Resensi Teman
Nama : Siti Halimah
OFF/NIM : AA/160211601833
Judul
Resesnsi : Belajar Bisa Dimana
Saja dan Kapan Saja
1. Identitas
Buku
-
Judul
Buku : THE SECRET OF SUCCESSFUL
LEARNING
-
Pengarang : Nini Subini
-
Penyunting : Chrisna Farmadiani
-
Penerbit : Trans Idea Publishing
-
Cetakan : I
-
Tahun
terbit : 2017
-
Jumlah
Halaman : 142 halaman
2. Pembuka
Resensi
Buku yang berjudul “THE SECRET OF SUCCESSFUL LEARNING” ialah buku yang ditulis oleh Nini
Subini. Awal saya menjumpai buku ini, buku ini sangat menarik perhatian saya.
Buku ini mengajari kita untuk mengetahui cara belajar atau metode belajar
seperti apa yang cocok untuk kita dalam proses belajar.
Buku ini memberikan
motivasi kepada pembacanya agar bisa meraih kesuksesan, tidak takut dalam
bermimpi, dan bisa mewujudkan impiannya. Terbukti dari sebuah bab yang
mengisahkan tentang perjalanan kesuksesan orang-orang besar yang ada di dunia.
Salah satunya ialah Albert Einstein, Abraham Lincoln, B.J. Habibie, dan lain
sebagainya.
3. Sinopsis
Buku ini banyak
membahas tentang proses belajar seperti apa yang bisa membuat kita menjadi
orang yang sukses. Pada mulanya buku ini membahas tentang bagaimana cara
mengenali gaya belajar macam apa yang cocok dengan kepribadian kita. Ada gaya
belajar Visual, Aditori, Kinestetik, Analitik, dan lain sebagainya. Dimana
disini kita dituntut harus mengetahui gaya belajar apa yang cocok dengan kita.
Karena gaya belajar mempengaruhi system konsentrasi kita. Apabila kita bisa
berkonsentrasi dengan baik, maka pelajaran yang masuk dalam otak kita juga akan
lebih banyak.
Contohlah gaya
belajar orang-orang sukses yang ada di dunia. Seperti Albert Einstein misalnya.
Siapa yang tidak mengenalnya, seorang ilmuwan paling genius di abad 20. Dia
berhasil menemukan efek fotolistrik, teori relativitas, bom atom, danmasih
banyak yang lainnya. Dia awalnya pernah gagal dalam ujian sekolahnya, lalu dia
bahkan pernah hampir mau dikeluarkan dari sekolah. Einstein mengalami
keterlambatan dalam bahasa akan tetapi dia sangat cerdas dalam mata pelajaran
hitung-menghitung. Dalam gaya belajarnya ia biasanya mencari masalah kemudian
ia selesaikan masalah itu sendiri. Ia memecahkan masalah itu denganpolanya
sendiri. Ia melanggar aturan yang ada, membangkang terhadap ide-ide umum karena
dia berikir dia harus bisa melahirkan pola-pola baru. Dan sekarang, namanya
abadi begitu juga dengan temuan-temuannya.
Kemudian
kisah-kisah dari orang-orang hebat dunia lainnya juga banyak disajikan dalam
buku ini. Seperti Thomas Alva Edison, Abraham Lincoln, B.J. Habibie, Mario
Teguh, dan masih banyak yang lainnya.
Jadi yang
terpenting ialah, kita harus memiliki pribadi yang rendah hati, tidak mudah
puas dengan apa yang baru kita dapat, kita harus percaya diri, kemudian kita
juga harus membiasakan berpikir kreatif, dan kita harus selalu memilliki
motivasi dalam belajar agar kita bisa mewujudkan impian-impian kita. Jangan
takut gagal, jangan takut bermimpi. Nikmati prosesnya maka kau akan menemukan
hal baik setelahnya.
4. Kelebihan
dan Kekurangan
Kelebihan buku
ini adalah dari segi isinya. Dimana bahasa yang digunakan ialah bahasa yang
biasa kita pakai sehari-hari. Dan juga ditambahi dengan sedikit kata-kata
bahasa inggris. Buku ini banyak memberikan motivasi kepada pembaca agar bisa
lebih semangat lagi untuk mewujudkan impian-impiannya. Bisa lebih semangat lagi
dalam mengejar kesuksesan.
Untuk
kekurangan, terdapat halaman yang kosong di tengah-tengah buku. Sepertinya
kesalahan pencetak buku yang tidak memperhatikan dulu hasil cetaknya. Jadi
membuat buku ini agak terlihat jelek.
5. Penutup
Buku ini banyak
memberikan motivasi dan cara-cara agar kita bisa mengenali cara belajar kita.
Karena pada hakikatnya setiap individu itu memiliki keunikan masing-masing. Hal
itu salah satunya dapat dilihat dari cara belajar mereka.
Buku ini
menyajikan kisah-kisah orang-orang besar di dunia yang dapat memotivasi kita
agar kita bisa menjadi lebih baikdan kita bisa mencapai kesuksesan. Karena
kesuksesan itu milik semua orang.
Komentar
Resensi ini
masih belum dilengkapi dengan judul yang relevan. Belum ada judul yang mampu
menujukkan kesimpulan atau penilaian
dari buku ini. Sinopsis buku ini belum menjelasakan secara umum bagaimana dan
tentang apa buku ini. Untuk teknis penulisan juga masih belum sesuai dengan
teknis penulisan yang ditugaskan kepada kita, yaitu menjadi satu kesatuan
narasi.
Buku ini banyak
memberikan motivasi dan cara-cara agar kita bisa mengenali cara belajar kita.
Karena pada hakikatnya setiap individu itu memiliki keunikan masing-masing. Hal
itu salah satunya dapat dilihat dari cara belajar mereka. Namun dalam
penyajiannya masih elum sesuai dengan isi buku. Untuk aspek kelebihan dan
kekurangan sudah disebutkan secara lengkap oleh penulis resensi. Bagian akhir
dari resensi ini disebutkan bahwasannya kesuksesan merupakan hak semua orang,
dan ini merupakan sebuah kesimpulan.
TUGAS 4
JURNAL REFELKTIF
PERKULIAHAN MEMBACA INFORMATIF/NONILMIAH
Saya mengikuti matakuliah Membaca
Teks Nonilmiah/Membaca Informatif dengan dosen pengajar Ibu Endah Tri Priyatni.
Matakuliah ini menyajikan beberapa materi, lengkap dengan tugas-tugasnya. Pada
pertemuan awal, yang biasa digunakan sebagai pekan perkenalan ini, asisten
dosen menjelaskan mengenai Rencana Perkuliahan selama satu semester. Beliau
memberitahu bahwa kami ditugaskan untuk membaca 10 buku non sastra.
Tugas pertama ini bagi saya, tidak
masalah, yang bermasalah yaitu jenis bukunya. Jujur, saya lebih terbiasa
membaca buku-buku sastra, sehingga ketika saya dihadapkan dengan tugas membaca
sepuluh buku informatif tersebut saya sedikit terbebani. Namun, ketika saya
mencapai buku ke empat, saya sudah mulai terbiasa, dan menuai manfaatnya. Salah
satunya yaitu tidak sedikit ilmu baru yang saya dapatkan, dan yang terpenting
saya lebih bisa berpikir kritis. Hal ini tidak hanya disebabkan oleh tugas
membacanya tetapi juga karena tugas membuat peta konsep dan
pertanyaan-pertanyaan. Dari kesepuluh buku yang telah saya baca, saya tertarik
dengan buku terjemahan karya Ellen Balke tahun 2015. Buku dengan judul Know Yourself merupakan buku motivasi
sekaligus tips dan trik bagaimana mengetahui jati diri masing-masing individu.
Bahasa dalam buku ini dikemas dengan rapi dan mampu mempengaruhi pembaca untuk
menjalankan tips dalam buku ini.
Tidak bisa dipungkiri, apabila
banyak sekali ilmu-ilmu baru yang kita dapatkan secara rutin dengan membaca. Sesuai
dengan tujuan pembelajaran matakuliah ini yaitu meningkatkan minat baca
mahasiswa yang dibimbingnya. Maka mau tidak mau kita harus membaca banyak buku
setiap minggunya. Pada saat materi perbedaan teks ilmiah dan non ilmiah, dosen
memberikan beberapa teks yang dibaca bergantian oleh mahasiswa. Setelah itu ada
proses pembahasan dan tanya jawab mengenai teks mana yang ilmiah dan non
ilmiah. Teks-teks yang disajikan dalam materi ini sangat beragam dan menarik.
Bahkan sulit untuk membedakan mana teks ilmiah dan non ilmiah. Terbukti, masih
banyak yang salah dalam penentuan jenis teks. Begitu pula saat menjawab
pertanyaan dari soal cerita. Bagi kita mahasiswa S1 seharusnya dapat lebih
paham mengenai soal-soal cerita yang setara dengan soal cerita untuk siswa SMP.
Namun, pada kenyataannya masih banyak dari kita yang masih salah untuk
menjawabnya. Memang dalam hal ini perlu kecermatan yang lebih.
Tugas berikutnya yaitu merefleksi
buku yang telah dibaca tuntas. Dalam tugas ini kita diminta untuk merefleksikan
makna dari buku tersebut dan mengaitkannya dengan kehidupan kita sehari-hari. Tugas ini bermanfaat sekali untuk mengevaluasi kehidupan sehari-hari kita. Sama halnya dengan tugas resensi yang diberikan Bu Endah. Tugas resensi ini mampu membantuku untuk menjadi orang yang jauh lebih kritis. Refleksi multimoda dalam matakuliah Membaca Teks Nonilmiah/Membaca Informatif merupakan tugas yang sangat menarik, dan mengasah kreativitas mahasiswa, sebab dalam penugasan ini, mahasiswa diminta untuk merefleksi kembali buku yang telah dibaca, menyantumkan kredibilitas buku, ikhtisar, nilai-nilai, membuat artikel, dan membuat puisi yang berkaitan dengan isi buku tersebut. Dalam penugasan ini, tidak memberikan beban apapun bagi saya, karena dalam mengerjakannya hanya perlu merefleksi dan membuat karangan sastra seperti puisi.
Matakuliah yang dibina oleh Ibu Endah Tri Priyatni ini memberikan banyak sekali manfaat dan pengalaman baru bagi saya. Selain penugasan-penugasan rutin yang mampu mengasah kejelian kita terhadap teks, namun juga memberikan pengetahuan baru yang belum pernah saya temui di masa SMA saya sebagai pelajar IPA. Terimakasih kepada Ibu Endah yang mampu dengan sabar membina kami selama satu semester. Maaf apabila saya pernah rewel dengan beberapa tugas Ibu, tapi saat tugas telah selesai dikerjakan saya merasakan manfaatnya. Selain itu semoga nilai saya dalam matakuliah ini tinggi dan memuaskan. Terimakasih.
Matakuliah yang dibina oleh Ibu Endah Tri Priyatni ini memberikan banyak sekali manfaat dan pengalaman baru bagi saya. Selain penugasan-penugasan rutin yang mampu mengasah kejelian kita terhadap teks, namun juga memberikan pengetahuan baru yang belum pernah saya temui di masa SMA saya sebagai pelajar IPA. Terimakasih kepada Ibu Endah yang mampu dengan sabar membina kami selama satu semester. Maaf apabila saya pernah rewel dengan beberapa tugas Ibu, tapi saat tugas telah selesai dikerjakan saya merasakan manfaatnya. Selain itu semoga nilai saya dalam matakuliah ini tinggi dan memuaskan. Terimakasih.
Tulisan bagus-lancar-mengali, namun kurang cermat dalam ejaan!!
BalasHapus