160211601896 AA 2016
1. Menulis Teks RefleksI Multimoda
Penulis : Miftachudin Arjuna,
Zulkhan Indra Putra, M.Izdiyan Muttaqien, Adi Atiasa, Stevan Condro
Cetakan
Pertama : Juni 2015
Jumlah
Halaman : 336 hlm
Penerbit
:
Inspira Publishing, Yogyakarta
Catatan
tentang Kredibilitas Buku
Buku yang
berjudul asli “BACA INI KAMU PASTI KULIAH KE LUAR NEGERI DIJAMIN 100%”, ditulis
setelah melalui riset panjang selama 9 tahun oleh mahasiswa indonesia yang
pernah mengenyam pendidikan di luar negeri. Beberapa penulis pernah menjabat
sebagai ketua PPI (Perhimpunan Pelajar Indonesia) di beberapa negara seperti
UK, India, dan Mesir. Sedangkan penulis yang lain masih aktif sebagai mahasiswa
di beberapa negara. Buku setebal 322 halaman ini dipublikasikan
oleh Inspira Publishing yang berbasis di kota Yogyakarta, sehingga tidak perlu
diraguan lagi kredibilitasnya.
Ikhtisar
Buku ini mengisahkan tentang
perjuangan mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh study di luar negeri. Mereka berjuang demi mendapatkan gelar.
Perjuangan mereka sangat menginspirasi, karena harus mengkuti keadaan yang ada
di negara tersebut. Tokoh-tokoh dalam buku ini juga dapat dibilang unik, karena
mereka memiliki masalah yang harus dihadapi di negara tersebut.
Salah satu tokoh tersebut bernama
Shinta Mayangkari mahasiswa jurusan teknik di Geothr-Universitat, Frankfurt,
Jerman. Perempuan asal jogja ini pernah mengalami kejadian ditilang oleh polisi
di Jerman. Shinta ditilang karena usul temannya, mereka jalan-jalan tetapi
hanya dengan membawa fotocopy paspor saja. Mereka dibawa ke kator polisi
setempat dan diwawancarai pagi hingga malam.
Tidak hanya pengalaman Shinta saja
yang menarik untuk diulas. Pengalaman mahasiswa lain juga banyak. Mereka
memliki pengalaman yang mengesankan dan juga pengalaman yang buruk pun juga
ada. Buku baca ini kamu pasti kuliah ke luar negeri dijamin 100% ini
menginspirasi banyak orang. Di dalamnya dicantumkan pula bagaimana tip-tip
untuk mengatasi kendala saat berada di luar negeri.
Buku ini juga menjelaskan apa yang
perlu dipersiapkan untuk pergi melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi di luar
negeri. Ditambah lagi dega adanya testimony dari mahasiswa langsung yang dapat
menggugah rasa ingin seseorang untuk pergi kuliah di luar negeri. Tidak
sertamerta setelah membaca buku baca ini
kamu pasti kuliah ke luar negeri dijamin 100% ini anda tidak mendapatkan
manfaat ataupun wawasan justru sebaliknya.
Nilai-nilai
Buku yang berjudul baca ini kamu pasti bisa kuliah ke luar
negeri dijamin 100% menceritakan serta menggambarkan bagaimana kehidupan
berkuliah di luar negeri. Buku ini memiliki berbagai macam bab. Setiap bab nya,
memotivasi si pembaca untuk dapat kuliah di luar negeri dengan mudah. Kehidupan
para testimony di luar negeri sangat beragam. Mereka memiliki banyak pegalaman
untuk sampai bisa kuliah di luar negeri.
Buku ini mengisahkan berbagai macam
hal-hal yang perlu dipertanyakan saat hendak ingin berkuliah di luar negeri.
Dari ungkapan teman-teman yang sedang study
di sana, sangat memberikan gambaran tetang apa yang harus dilakukan saat
sudah melakukan kuliah disana. Demi mencapai gelar sarjana, mereka rela
mengalami berbagai macam hal yang sebelumnya tidak pernah di rasakan saat
berada di tanah air.
Buku ini mengajarkan kita tetang bagaimana
memaknai sebuah kehidupan yang sebelumnya belum kita lalui. Buku ini juga
mengajarkan arti sebuah motivasi yang dapat merubah diri seorang pribadi yang
membacanya dan cara mengatasi berbagai macam masalah agar dapat terselesaikan.
Serta dapat ditarik kesimpulan bahwa, buku ini mengajarkan siapapun bisa kuliah
di luar negeri, dengan atau tanpa beasiswa pun kita bisa melakukannya.
Refleksi
Penulis banyak memberikan tip-tip
agar tidak bingung dengan situasi yag terjadi di luar negeri. Penulis memberikan
persepsi bahwa semua orang dapat berkuliah di luar. Kuncinya mempersiapkan
bahasa, karena bahasa adalah alat pemersatu. Tidak hanya bahasa, persiapan
finansial pun juga penting, seperti biaya pendidikan. Setiap orang mempuyai
kesempatan untuk bisa pergi berkuliah di luar negeri, asalkan niat
bersungguh-sungguh demi mendapatkan gelar yang diinginkan.
Refleksi
yang berkaitan dengan nilai-nilai yag ditemukan pada buku tersebut dapat
ditulis sebagai judul artikel berikut.
Contoh Artikel
Reflektif
SELAGI
ADA KENAPA TIDAK
Berkisah tentang seoarang anak
remaja yang duduk dibangku sekolah menengah atas. Anak tersebut mengikuti
kegiatan organisasi siswa intra sekolah. Dia juga mengikuti ekstrakulikuler
fotografi. Remaja tersebut merupakan anak yang berbakti dan rajin. Ia dikenal
sebagai muridyang teladan.
Setiap ada kegiatan sekolah, ia
selalu mengikuti dengan baik. Ia aktif dalam mengikuti lomba-lomba disekolah.
Anak tersebut juga pernah beberapa kali menjuarai lomba fotografi tingkat
sekolah. Anak tersebut menempuh jurusan ilmu pengetahuan sosial pada
sekolahnya.
Saat menduduki kelas 11 sekolah
menegah atas, ia memilih suatu lintas minat atau supaya lebih mudah disebut
sebagai mata pelajaran kusus yaitu bahasa jerman. Setiap hari jumat dan sabtu
digunakan untuk mempelajari mata pelajaran tersebut. Seiring berjaannya waktu,
ia menguasai bahasa jerman. Ia berkeinginan untuk berkuliah di Negara Jerman.
Jerman merupakan negara yang biaya
pendidikannya dapat dibilang cukup rendah. Namun, sistem pedidikan disana
dinilai bagus. Siswa tersebut, bersungguh-sungguh untuk bisakuliah di Jerman.
Dia rela mengikuti bimbingan bahasa jerman di sekolah dan di tempat bimbingan
belajar. Semangat ya tak kunjung paddam demi mencapa keinginannya tersebut.
Saat setelah ujian nasional, ia
mendaftarkan sekolah di Jerman. Rupanya usahanya selama ini tidak sia-sia. Ia
berhasil kuliah di Jerman. Sebelum beragkat ia harus mengetahui apasaja yang
perlu dipersiapkan untuk menjalani kehidupan barunya tanpa orang tua dan yang berada
di negara orang. Berada di negara orang merupakan hal tersulit, karena tidak
dapat bertemu dengan orang yag kita sayang di tanah air.
Siswa tersebut tentu merasakan hal
itu dan merupakan hal yang wajar. Ia mengalami cultural schock. Namun demi cita-cita yang diimpikan nya sejak
lama, ia harus tetap bertahan untuk mewujudkan rasa terimakasihnya kepada orang
tua dan menerima gelar sarjana. Sebagai seorang yang budiman, tak lupa ia
ucapkan terimakasih kepada Tuhan dan orang tua yang selalu mensupportnya.
Ia mendapatkan kesimpulan bahwa
setiap orang bisa kuliah di luar negeri dengan atau tanpa beasiswa. Kuncinya
dengan niat yang sungguh-sungguh, maka mimpi itu akan terlaksana. Niat tersebut
harus diikuti dengan usaha, karena usaha tidak membohongi hasil.
Contoh Puisi Reflektif
Tak
Ada Kata Tidak
Mengekang-kekanglah
di lautan
Mengekang-kekanglah
di tepian
Mengekang-kekanglah
di daratan
Wahai
penghuni dunia
Kau
tau
Kau
bukan pecundang
Kau
tau
Kau
bukan penderita
Jari
jemari mengeriting
Bak
mie keriting
Kau
taruhkan
Seluruh
jiwa ragamu
Demi
menuntut ilmu
Kau
tau?
Tidak
ada kata tidak
Pada
setiap doa dan usahamu
Kau
tau?
Tidak
ada kata tidak
Yang
tidak mungkin terjadi
Saat
kau terus meminta
Kepakkan
sayapmu
Di
angkasa
Seraya
matarahi tersenyum padamu
Sekali
lagi
Tidak
ada kata tidak
Selagi
Kau
penuh harapan
2. Menganalisis Struktur Isi dan Ciri Bahasa Teks Inspiratif
Teks 1
Kisah
Elang dan Kalkun
Elang
dan kalkun, 2 ekor sahabat ini memiliki pemikiran yang berbeda. Mereka
memutuskan untuk berpisah. Kalkun memilih untuk tinggal di darat agar tidak
bekerja keras untuk mencari makan. Berbeda dengan sahabatnya, Elang lebih
memilih untuk kebebasan walau
harus menghadapi tantangan setiap hari untuk mencari makanan dan tempat
tinggal.
Kalkun mendapat makanan yang enak setiap hari tanpa
harus bekerja keras seperti dulu. Lambat laun si kalkun pun akhirnya bertambah
gemuk dan semakin malas. Lalu pada suatu hari si kalkun mendengar berita bahwa
istri si Tuan petani ingin membuat hidangan daging kalkun panggang untuk makan
malam di hari Thanks Giving. Tentu saja si kalkun kaget dan panik, kemungkinan
besar si istri petani akan memasaknya untuk perayaan hari Thanks Giving yang
akan datang. Kemudian si kalkun memutuskan untuk meninggalkan tempat Tuan
petani dan kembali bersama sahabatnya si Elang.
Namun ketika si kalkun hendak terbang, dia menyadari
bahwa badannya sudah terlalu berat dan malas. Dia tidak bisa terbang sama
sekali, si kalkun hanya bisa mengepak-ngepakkan sayapnya. Akhirnya istri Tuan
petani menangkapnya, memotong, dan memanggang si kalkun untuk hidangan makan
malam di hari Thanks Giving.
A. Struktur Isi
Berikut
dipaparkan struktur isi teks prosedur.
1.
Judul
Dapat berupa kata-kata yang menggambarkan cerita.
2.
Orientasi
Bagian awal cerita yang berisi pengenalan tema, latar,
dan tokoh.
3.
Insiden
Berisi permasalahan dalam cerita.
4.
Interpretasi
Berisi pemecahan suatu masalah.
1.
|
Judul
|
Kisah Elang dan Kalkun
|
2.
|
Orientasi
|
Elang dan kalkun, 2 ekor
sahabat ini memiliki pemikiran yang berbeda. Mereka memutuskan untuk
berpisah. Kalkun memilih untuk tinggal di darat agar tidak bekerja keras
untuk mencari makan. Berbeda dengan sahabatnya, Elang lebih memilih untuk kebebasan walau harus menghadapi tantangan setiap
hari untuk mencari makanan dan tempat tinggal.
|
3.
|
Insiden
|
Kalkun mendapat makanan yang enak
setiap hari tanpa harus bekerja keras seperti dulu. Lambat laun si kalkun pun
akhirnya bertambah gemuk dan semakin malas. Lalu pada suatu hari si kalkun
mendengar berita bahwa istri si Tuan petani ingin membuat hidangan daging
kalkun panggang untuk makan malam di hari Thanks Giving. Tentu saja si kalkun
kaget dan panik, kemungkinan besar si istri petani akan memasaknya untuk
perayaan hari Thanks Giving yang akan datang. Kemudian si kalkun memutuskan
untuk meninggalkan tempat Tuan petani dan kembali bersama sahabatnya si
Elang.
|
4.
|
Interpretasi
|
Namun ketika si kalkun hendak
terbang, dia menyadari bahwa badannya sudah terlalu berat dan malas. Dia
tidak bisa terbang sama sekali, si kalkun hanya bisa mengepak-ngepakkan
sayapnya. Akhirnya istri Tuan petani menangkapnya, memotong, dan memanggang
si kalkun untuk hidangan makan malam di hari Thanks Giving.
|
B. Ciri Bahasa
No.
|
Ciri
|
Contoh
|
1.
|
Menggunakan kata penghubung penanda urutan waktu
|
|
2.
|
Menggunakan kata benda, kata sifat, frasa, atau klausa
dengan topik sudut pandang dan objek yang dinarasikan
|
Kata sifat : malas, berat
|
3.
|
Mengandung kata kerja transitif atau intransitif
sesuai kebutuhan
|
Kata kerja
transitif
Si kalkun merasa lapar dan ingin mencari sesuatu untuk di makan,
|
4.
|
Menggunakan kata kiasan (metafora) sebagai
penambah cita rasa penyampaian cerita
|
-
|
Teks 2
Ikan
Kecil
Suatu hari seekor ikan kecil
ingin tahu apakah air itu, yang katanya begitu penting dalam kehidupan ini.
Ikan kecil itu berenang dari hulu sampai ke hilir sungai sambil bertanya kepada
setiap ikan yang ditemuinya, “Hai tahukah kamu dimana tempat air berada? Aku
telah mendengar percakapan manusia bahwa tanpa air kehidupan akan mati.”
Ternyata semua ikan yang
telah ditanya tidak mengetahui dimana air itu, si ikan kecil itu semakin
kebingungan, lalu ia berenang menuju mata air untuk bertemu dengan ikan sepuh yang
sudah berpengalaman, kepada ikan sepuh itu ikan kecil ini menanyakan hal yang
sama, “Dimanakah air?”
Ikan sepuh itu menjawab
dengan bijak, “Tak usah gelisah anakku, air itu telah mengelilingimu, sehingga
kamu bahkan tidak menyadari kehadirannya. Memang benar, tanpa air kita semua
akan mati.”
A. Struktur
Isi
Berikut
dipaparkan struktur isi teks prosedur.
1.
Judul
Dapat berupa kata-kata yang menggambarkan cerita.
2.
Orientasi
Bagian awal cerita yang berisi pengenalan tema, latar,
dan tokoh.
3.
Insiden
Berisi permasalahan dalam cerita.
4.
Interpretasi
Berisi pemecahan suatu masalah.
1.
|
Judul
|
Ikan
Kecil
|
2.
|
Orientasi
|
Suatu
hari seekor ikan kecil ingin tahu apakah air itu, yang katanya begitu penting
dalam kehidupan ini. Ikan kecil itu berenang dari hulu sampai ke hilir sungai
sambil bertanya kepada setiap ikan yang ditemuinya, “Hai tahukah kamu dimana
tempat air berada? Aku telah mendengar percakapan manusia bahwa tanpa air
kehidupan akan mati.”
|
3.
|
Insiden
|
Ternyata
semua ikan yang telah ditanya tidak mengetahui dimana air itu, si ikan kecil
itu semakin kebingungan, lalu ia berenang menuju mata air untuk bertemu
dengan ikan sepuh yang sudah berpengalaman, kepada ikan sepuh itu ikan kecil
ini menanyakan hal yang sama, “Dimanakah air?”
|
4.
|
Interpretasi
|
Ikan
sepuh itu menjawab dengan bijak, “Tak usah gelisah anakku, air itu telah
mengelilingimu, sehingga kamu bahkan tidak menyadari kehadirannya. Memang
benar, tanpa air kita semua akan mati.”
|
B. Ciri Kebahasaan
1.
|
Menggunakan kata penghubung penanda urutan waktu
|
1.
Suatu hari
seekor ikan kecil ingin tahu apakah air itu, yang katanya begitu penting
dalam kehidupan ini.
|
2.
|
Menggunakan kata benda, kata sifat, frasa, atau klausa
dengan topik sudut pandang dan objek yang dinarasikan
|
“Tak
usah gelisah anakku,.. à kata sifat
Ikan sepuh itu menjawab
dengan bijak à kata benda
Hai
tahukah kamu dimana tempat air berada à kata benda
percakapan
manusia bahwa tanpa air kehidupan akan mati.ӈ kata benda
tanpa
air kehidupan akan mati à kata sifat
|
3.
|
Mengandung kata kerja transitif atau intransitif sesuai
kebutuhan
|
“Dimanakah
air?”
|
4.
|
Menggunakan kata kiasan (metafora) sebagai
penambah cita rasa penyampaian cerita
|
-
|
3. Menulis Resensi
Judul : 33 Pesan Nabi
Penulis : Veby Surya Wibawa
Penerbit : ZAHIRA
Cetakan : IV, Mei 2014
Tebal
: 152 hal
Wujud Nyata Petuah Nabi
Mengapa hadist nabi dijadikan sebagai panutan?
Bagaimana cara pengimplementasikan hadist nabi?
Dari buku berjudul “33 pesan nabi” dapat menemukaan jawabannya. Buku ini layaknya “guru” yang tidak menggurui tulis dari
vbi_djenggoten. Karya-karya vbi_djenggoten sungguh “berbahaya” dunia akhirat.
Bahaya kalo gak dibeli, bahaya kalo gak dibaca dan direnungkan. Tulis
tonytrax, penulis bestseller real masjid.
Buku ini ditulis oleh Veby Surya Wibawa,
seorang sarjana lulusan arsitektur. Buku ini menginformasikan mengenai
pesan-pesan rosulullah untuk direnungkan dan diamalkan dalam kehidupan
sehari-hari. Buku ini sudah tiga kali terbit dengan tema yang berbeda-beda.
Buku karya Veby ini brcerita mengenai cara seorang manusia yang meneladani
pesan rosulullah yang diamalkan dimasa sekarang.
Veby sebagai penulis mengambil 33 hadist
nabai kemudian dituangkan dalam bentuk ilustrasi. Buku ini mengajrkan tentang
kesabaran, kesederhanaan, kejujuran merupakan harta berharga yang selama ini tertutup gengsi dan egoisme
kesombongan diri tertutup karat imaji gemerlap duniawi. Seorang pemimpin
hendaknya bertanggung jawab atas apapun yang dipimpinya (HR. Muslim).
Sebagai seorang uslim, amalan yang
dicintai Allah adalah yang dilakukan secara terus menerus (HR. Bukhari). Amalan
yang dilakukan secara berlebihan akan menambah beban pada pelaku. Sebaiknya
melakukan amalan baik sesuai porsi dan kemampuan tiap individu. Percayalah
Allah tak pernah lelah memberikan pahala. Dalam buku ini juga menginformasikan
kepada pembaca tentang cara memenuhi hak-hak di jalan. Yang pertama menundukkan
pandangan yang sekiranya tidak pantas untuk dipandang, termasuk memandang lawan
jenis. Yang kedua tidak menyakiti orang lain. Ketiga menjawab salam. Yang
terakhir mencegah hal yang munkar. Buku ini jauh dari kata ketidaksempurnaan.
Pembaca pasti juga tahu, bahwa buku ini sangat mendidik.
Yang paling menarik pada buku
ini,mengisahkan seorang ibu. Banyak orang berpikir mengapa yang istimewa itu
ibu bukannya ayah. Ayah adalah lelaki yang menjadi pemimpin wanita. Lalu
mengapa lelaki diletakkan belakangan? Jawabannya adalah surga berada di
telapakaki ibu. Ibu selalu mengerti kebutuhan suami dan anak-anaknya. Ia tetap
menerbitkan senyum dalamletih, ketika yang lain membenamkan lelah dalam mimpi.
Pada saat melahirkan, merupakan kejadian perjuangan persalinan. Betapa setimpal
balasan syahid yang diganjarkan untuk sebuah resiko yang dihadapi.
Meskipun menggunakan bahasa anak muda,
nilai-nilai tersebut masih ditonjolkan dengan menggunakan bahasa yang formal. Penulis
menggunakan bahasa yang mudah di mengerti bagi pembaca. Tema yang diambil dalam
buku ini mengisahkan bagaimana cara sesorang mendalami ajaran rosulullah dan
mengamalkan segala perbuatan rosulullah. Karakter yang digambarkan dalam buku
ini mengisahkan kehidupan penulis dalam menjalani hidupnya.
Penulis menggambarkan bahwa sebagai
manusia perlu meneladani dan mengamalkan apa yang telah rosul contohkan. Buku
ini memiliki tiga varian yang memilik
tema yang berbeda-beda. Tema yang berbeda akan menarik minat pembaca supa tidak
bosan untuk membacanya. Buku ini merupakan buku volume terakir dari 33 pesan
nabi.
Buku ini menginformasikan bahwa
ceritanya menarik, penuh dengan hikmah dan menginspirasi. Kisahnya lucu,
sekaligus membuat terharu. Ada tawa dan sedih, sangat menyentuh pembaca.
Setiapgorean gambarnya berbicara ribuan makna. Pesan-pesan religi dari Nabi
Muhammad SAW disampaikan penulis dengan menggunakan komik sebagai media
penyampaian informasi. Penulis membuat informasi yang ringan namun mendalam.
Buku ini layak dibaca oleh kalangan
remaja dewasa. Kalaupun anak-anak ingin membaca boleh saja. Remaja yang
mendapatkan informasi dari buku ini akan mendapatkan pelajaran untuk menjadi
manusia yang lebih arif. Seperti harapan pengarang, buku ini ditulis untuk
mengajak pembaca selalu ingat, mengamalkan dan merenungkan apapun yang akan
dikerjakan sesuai dengan contoh rosulullah. Kalau ingin belajar sambil tertawa,
bacalah dan renungkan buku ini. Cocok untuk remaja yang mencari jati diri.
Komentar Resensi Teman
MASITHA EKA F
160211600119/AA
160211600119/AA
Judul :
50 Tanya-Jawab tentang Pers
Penulis :
Agus Sudibyo
Penerbit : KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)
Cetakan :
Pertama , Desember 2013
Halaman :
226 halaman
Memahami
Jurnalisme Secara Menyeluruh
Apakah infotainment termasuk bagian dari
jurnalistik?
Pertanyaan ini sampai sekarang masih
menjadi perdebatan panjang di kalangan pers. Sebagian kalangan media menilai
infotainment hanya mengekspos hal-hal yang berbau privat dan gosip para
selebritas yang tidak layak ditonton. Agus Sudibyo, anggota Dewan Pers periode
2010-2013, menjelaskan secara lugas persoalan hal itu dalam buku terbarunya
berjudul “50 Tanya-Jawab Tentang Pers” (2013).
Ada tiga tolak ukur yang dipakai Agus
Sudibyo untuk menilai apakah produk infotainment termasuk jurnalistik atau
bukan. Pertama , siapa yang memproduksi atau yang bertanggungjawab secara
langsung atas program infotainment di stasiun televisi? Jika program
infotainment dimaksudkan sebagai program jurnalistik, jelas dia harus melekat
kepada ruang redaksi sekaligus harus bertanggungjawab. “Perlu digaris bawahi,
ranah jurnalistik di sebuah stasiun televisi sebenarnya terbatas pada ruang
redaksi ini,” tulis Agus.
Tolak ukur kedua , apakah yang dibahas
dalam tayangan infotainment? Perlu digaris bawahi, tidak semua segi dari
kehidupan seorang artis bersifat pribadi dan tidak bersifat komplementer atau
saling menggantikan,” tulisnya.
Ketiga , penentuan infotainment menjadi
bagian karya jurnalistik atau tidak dilihat dari segi perilaku infotainment di
lapangan. Apakah mereka secara konsekuen bekerja berdasarkan Kode Etik
Jurnalistik? Apakah mereka pernah mengikuti pelatihan jurnalistik? Apakah
mereka dapat menjaga sopan-santun dan menghargai hak-hak subjek berita? Apakah
mereka telah melakukan proses mencari, mengolah, dan menyajikan informasi
sebagaimana layaknya wartawan profesional? “Tiga tolak ukur ini harus berjalan
secara pararel bersifat koeksisten, dan tidak bersifat komplementer atau saling
meng-gantikan,” tulisnya.
Tak hanya persoalan itu yang dipaparkan
Agus dalam bukunya. Banyak hal tentang jurnalisme yang dibahas seperti budaya
amplop, berita negatif, keberimbangan di media siber, kekerasan terhadap
wartawan, komentar-komentar di media siber menjadi tanggung jawab siapa,
jurnalisme warga, media sosial sebagai sumber liputan, cara pengaduan ke Dewan
Pers, fungsi humas, surat pembaca, dan lain-lain.
Buku ini disusun dalam bahasa yang populer
yang lebih mudah dimengerti pembaca. Ia menyusun dalam bentuk pertanyaan karena
ingin langsung menukik dalam persoalan sehingga lebih mudah diserap pembaca.
Dalam buku ini pembaca dapat secara langsung masuk ke dalam persoalan-persoalan
yang dilontarkan tanpa harus membaca secara berurutan. Dalam ulasannya, Agus
sesekali memberikan dengan contoh-contoh sebuah berita yang dianggap
berita negatif atau bersifat menghakimi. Ia mengatakan, sejauh ini masih
ada banyak salah paham tentang segi- segi kehidupan pers di berbagai kalangan,
termasuk kalangan pers sendiri. Menurut dia, besarnya fungsi dan peranan pers
belum diimbangi dengan pemahaman yang memadai layak diberitakan media. Banyak
kata – kata yang sulit dimengerti dalam buku ini dan membuat pembaca
kebingungan dengan gaya bahasa yang digunakan seperti kata “amplop” yang
mengandung makna ganda.
Menurut dia, banyak segi kehidupan
pribadi seorang artis yang masih layak untuk diberitakan. Misalnya, jika ada
artis mendirikan sekolah sepak bola, yayasan amal, menjadi duta lingkungan,
menjadi calon legislatif, artis tersangkut kriminalitas. Dalam istilah Agus,
hal itu mengandung nilai publik tertentu. Jadi jika infotainment menyoroti
hal-hal seperti itu termasuk kategori karya jurnalistik, berbeda dengan berita
yang berisi gosip dan privasi selebritas. Agus tak memungkiri kisah pribadi para
selebritas banyak disukai masyarakat. Persoalannya, fungsi jurnalisme bukan
hanya menyajikan sesuatu yang menarik atau yang banyak disukai masyarakat pada
umumya.
Dan pada akhirnya, jurnalisme itu, kata
Ketua Dewan Pers Bagir Manan dalam pengantar buku, semestinya tidak hanya
pelaku pers saja yang memahami seluk-beluk kehidupan pers. Semua kalangan perlu
memahami tentang pers sebagai bagian dari kehidupannya. “Pers yang sehat dan
bermutu tidak hanya ditentukan oleh tingkat profesionalisme pers. Tidak kalah penting
adalah publik yang sehat dan bermutu pula, sehingga dapat mengetahui benar
bagaimana menghadapi dan memperlakukan pers secara tepat.
KOMENTAR
Hidayah Oktabrianti
160211601896 AA 2016
Dalam penilaian sebuah resensi dapat disimpulkan menjadi
beberapa aspek. Aspek penilaian tersebut yaitu : 1) judul, 2) pembuka resensi,
3) sinopsis dan detil/informasi tambahan, 4) penilaian, dan 5) penutup.
Aspek
pertama dalam penilaian resensi adalah adanya judul. Judul tersebut berbeda
dengan judul buku aslinya. Pada resensi saudara Masitha Eka terdapat judul yang
menyertai dan sesuai dengan penilaian. Fungsi judul
pada sebuah resensi adalah sebagai esensi atau penilaian terhadap buku, jika
hal ini tidak ada maka ketertarikan pembaca akan buku yang diresensi menjadi
berkurang. Jadi judul resensi merupakan hal yang sangat penting. Hal ini terbukti dengan adanya judul baru yang dibuat
oleh saudari Masitha Eka.
Aspek
kedua adalah pembukaan resensi. Pembukaan tersebut memuat Mengenalkan
buku: judul, pengarang, kepopuleran buku, ada
penilaian tentang kualitas buku,
ada perbandingan dengan buku lain,
dan ada klasifikasi. Saudari Masitha dalam refleksinya sudah mengaitkan
judul buku, pengarang dan penilaian tentang kualitas buku. Pengenalan
pengarang bertujuan untuk meyakinkan pembaca bahwa buku tersebut berkualitas
dan layak untuk dibaca. Namun sayangnya pada resensi tersebut pengenalan
pengarang tidak terlalu jelas diungkapkan, padahal hal ini sangatlah penting sebagai
pembuktian bahwa pengarang merupakan orang yang kompeten dalam bidangnya
sehingga mampu menghasilkan buku yang berkualitas. Perbandingan dengan buku lain belum dicantumkan.
Aspek
ketiga yaitu sinopsis dan detail/informasi tambahan, pada bagian ini berisi
cerita yang mencerminkan keseluruhan isi buku dan merupakan simpulan yang padat
makna. Resensi yang ditulis oleh
Masitha Eka telah sesuai dengan aspek ketiga karena
dalam resensi ini telah terdapat sinopsis yang dapat menggambarkan keseluruhan
isi buku. Gaya penceritaanya juga sangat menarik dan membuat para pembaca ingin
mengetahui isi buku lebih dalam dengan membacanya. Gaya penyampaian
refleksi saudari Masitha Eka sudah unik dan menarik minat pembaca. Namun dalam
pilihan kata emotifnya kurang bertenaga.
Aspek
keempat yang harus dipenuhi adalah penilaian, aspek ini berisi tentang
penilaian kelebihan dan kekurangan buku dari berbagai aspek. Pada resensi ini
aspek terakhir telah terpenuhi dengan adanya pengungkapan kekurangan dan
kelebihan buku. Namun pada resensi diatas tidak memaparkan perbandingan buku
tersebut dengan buku-buku lain yang sejenis, padahal hal ini bertujuan untuk
memberikan alasan kepada para pembaca mengapa mereka harus membaca buku ini
ketimbang buku-buku lain yang sejenis.
Aspek
terakhir yang harus dipenuhi dalam sebuah resensi adalah penutup. Aspek ini
berisi tentang kesan, simpulan, atau rekomendasi, hal ini tidak dipaparkan dalam resens saudari Masitha, beliau
hanya menjelaskan secara umum mengenai buku yang telah direfleksi. Padahal
penutup yang berisi pesan, simpulan dan rekomendasi sangatlah penting bagi
pembaca karena hal tersebut mempengaruhi minat pembaca.
4. Jurnal Refleksi Perkuliahan Membaca Teks Nonilmiah/Informatif
Tugas pertama, mengenai membaca 10 buku nonilmiah
pada awal semester. Tugas ini dirasa cukup berat karena selain membaca,
mahasiswa perlu membuat pertanyaan yang cukup kritis. Disamping itu, tidak
semua mahasiswa suka dengan buku bacaan. Mengingat banyaknya buku yang perlu
dibaca dirasa terlalu membosankan. Buku karya nonilmiah dalam jenis buku
motivasi atau teks informasi. Akhirnya, mau tidak mau mahasiswa harus membaca
buku tersebut. Namun setelah membaca buku motivasi atau teks informasi
buku-buku tersebut tidaklah membosankan sepeti yang dikira. Buku-buku tersebut
malah memberikan informasi yang menarik untuk dibaca mahasiswa. Apalagi informasi
yang disajikan mengenai tips-tips yang dapat dilakukan tiap harinya. Dari tugas
yang diberikan pada perkuliahan membaca informatif ini saya rasa dapat menjadi
awal saya untuk mulai gemar membaca buku-buku diluar buku sastra.
Tugas kedua, yakni
membedakan teks ilmiah dan nonilmiah. Dari tugas tersebut, mahasiswa menjadi
tahu apa perbedaan dari kedua teks tersebut. Pada awalnya banyak mengira bahwa
teks ilmiah merujuk pada teks-teks penelitian yang bersifat formal dan
diperuntukkan bagi kalangan terdidik. Sedangkan teks nonilmiah merujuk pada
teks sastra. Setelah mendapakan tugas tersebut mahasiswa jadi tahu perbedaan
teks iliah dan nonilmiah.
Tugas ketiga, menjawab pertanyaan dari teks yang
telah disajikan. Sempat berfikir ini soal yang mudah untuk dikerjakan. Namun
ternyata, pada saat dikoreksi banyak kesalahan karena kurang teiti membaca
soal. Pembaca tidak meresap apa yang diinginkan soal tersebut. Sempat mearsa
malu karena dosen mengungkapkan kebenaran bahwa soal tersebut adallah soal
anak-anak sekolah dasar. Dari kejadian tersebut saya mencoba memperbaikinya di
tugas selanjutnya dan saya pun mencoba lebih teliti alhasil dites selanjutnya
kesalahan dalam menjawab soal-soal sudah sangat berkurang. Tugas ini
mengajarkan saya untuk tidak meremehkan apapun dan menjadi orang yang lebih
teliti.
Tugas keempat, yakni
tugas mereflesi buku. Tugas ini menambah wawasan membaca buku saya. Namun
sebenarnya merasaerbebani karena disamping tugas 10 buku nonilmiah tersebut
sedang dalam proses pengerjaan. Namun, saya berusaha menyelesaikan membaca buku
pada tugas ini. Setelah tahu tugas ini mengharuskan saya menulis nilai-nilai
yang terkandung dalam buku dan membuat artikel.
Tugas kelima, yaitu
meresensi buku. Mengambil buku kamu pasti bisa kuliah keluar negeri karya
Miftachuddin Arjuna dkk, saya merasa termotivasi sedikit bahwa siapapun dapat
uliah keluar negeri asalkan ada kemauan dan tekad yang tinggi. Dengan tugas
ini, saya mulai sedikit terbiasa untuk membaca buku. Tugas ini kita
diperintahkan untuk membuat sinopsis dan mengomentari mengenai buku yang kita
baca sangat menarik sekali. Tugas ini mengajarkan saya agar lebih keritis dalam
hal penilaian isi buku.
Tugas keenam, tugas
mencari jenis-jenis teks. Setelah mencari teks yang telah ditemukan, mahasiswa
mulai tahu apa isi dari teks yang dicari. Tidak hanya itu, pembaca juga
mengidentifikasi struktur teks yang dtentukan. Pembaca mencari ciri kebahsaan
teks tersebut. Jenis teks yang ditenukan ada lima jenis teks. Setiap mahasiswa
perlu mengetahui perbedaan dari kelima jenis teks tersebut.
Tugas ketujuh, refleksi multimedia. Tugas ini
memberikan pengarang untuk mengarang bebas. Tugas ini berfungsi untuk
mengembangkan pemikiran pengarang supaya tertuang dalam benuk kata, kalimat,
paragraf bahkan artikel. Mahasiswa banyak menikmati tugas ini, karena
kebanyakan untuk mengarang indah. Ditambah lagi dengan merefleksi buku dengan
cara membuat pusi. Kebanyakan orang sulit untuk membuat puisi. saya menjadi
lebih tertantang untuk mengasah keterampilan berbahasa melalui pembuatan puisi
tersebut. Semua tugas yang diberikan pada mata kuliah membaca informatif
sangatlah berguna bagi saya, walaupun pada awalnya saya merasa terbebani namun
seiring berjalannya waktu saya menjadi tebiasa untuk membaca buku. Semoga
kegiatan membaca buku saya tidak berhenti dengan berakhirnya mata kuliah ini.
Saya ucapkan terimakasih pada Ibu Endah yang telah memberi saya banyak
pengetahuan baru.
Harapan nilai pada mata
kuliah membaca teks noniliah atau teks informatif ini adalah A. Harapan
tersebut semoga tercapai karena lulus dengan nilai yang memuaskan adalah
harapan semua mahasiswa. Tidak hanya itu, mendapatkan IPK bagus juga
membahagiakan oang tua.
Resensi milik teman jangan diposting di sini.
BalasHapusTerus membaca, berkarya, n cermata ejaan dan tanda baca..masak menulis Indonesia--indonesia. masih banyak salah ejaan, dicermati lai ya.