Minggu, 14 Mei 2017

HIDAYAH OKTABRIANTI

Hidayah Oktabrianti
160211601896 AA 2016

1. Menulis Teks RefleksI Multimoda

Judul buku                  : Baca ini kamu pasti bisa kuliah ke luar negeri dijamin 100%
Penulis                         : Miftachudin Arjuna, Zulkhan Indra Putra, M.Izdiyan Muttaqien, Adi Atiasa, Stevan Condro
Cetakan Pertama         : Juni 2015
Jumlah Halaman          : 336 hlm
Penerbit                       : Inspira Publishing, Yogyakarta

Catatan tentang Kredibilitas Buku
Buku yang berjudul asli “BACA INI KAMU PASTI KULIAH KE LUAR NEGERI DIJAMIN 100%”, ditulis setelah melalui riset panjang selama 9 tahun oleh mahasiswa indonesia yang pernah mengenyam pendidikan di luar negeri. Beberapa penulis pernah menjabat sebagai ketua PPI (Perhimpunan Pelajar Indonesia) di beberapa negara seperti UK, India, dan Mesir. Sedangkan penulis yang lain masih aktif sebagai mahasiswa di beberapa negara. Buku setebal 322 halaman ini dipublikasikan oleh Inspira Publishing yang berbasis di kota Yogyakarta, sehingga tidak perlu diraguan lagi kredibilitasnya.
Ikhtisar
            Buku ini mengisahkan tentang perjuangan mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh study di luar negeri. Mereka berjuang demi mendapatkan gelar. Perjuangan mereka sangat menginspirasi, karena harus mengkuti keadaan yang ada di negara tersebut. Tokoh-tokoh dalam buku ini juga dapat dibilang unik, karena mereka memiliki masalah yang harus dihadapi di negara tersebut.
            Salah satu tokoh tersebut bernama Shinta Mayangkari mahasiswa jurusan teknik di Geothr-Universitat, Frankfurt, Jerman. Perempuan asal jogja ini pernah mengalami kejadian ditilang oleh polisi di Jerman. Shinta ditilang karena usul temannya, mereka jalan-jalan tetapi hanya dengan membawa fotocopy paspor saja. Mereka dibawa ke kator polisi setempat dan diwawancarai pagi hingga malam.
            Tidak hanya pengalaman Shinta saja yang menarik untuk diulas. Pengalaman mahasiswa lain juga banyak. Mereka memliki pengalaman yang mengesankan dan juga pengalaman yang buruk pun juga ada. Buku baca ini kamu pasti kuliah ke luar negeri dijamin 100% ini menginspirasi banyak orang. Di dalamnya dicantumkan pula bagaimana tip-tip untuk mengatasi kendala saat berada di luar negeri.
            Buku ini juga menjelaskan apa yang perlu dipersiapkan untuk pergi melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi di luar negeri. Ditambah lagi dega adanya testimony dari mahasiswa langsung yang dapat menggugah rasa ingin seseorang untuk pergi kuliah di luar negeri. Tidak sertamerta setelah membaca buku baca ini kamu pasti kuliah ke luar negeri dijamin 100% ini anda tidak mendapatkan manfaat ataupun wawasan justru sebaliknya.

Nilai-nilai
            Buku yang berjudul baca ini kamu pasti bisa kuliah ke luar negeri dijamin 100% menceritakan serta menggambarkan bagaimana kehidupan berkuliah di luar negeri. Buku ini memiliki berbagai macam bab. Setiap bab nya, memotivasi si pembaca untuk dapat kuliah di luar negeri dengan mudah. Kehidupan para testimony di luar negeri sangat beragam. Mereka memiliki banyak pegalaman untuk sampai bisa kuliah di luar negeri.
            Buku ini mengisahkan berbagai macam hal-hal yang perlu dipertanyakan saat hendak ingin berkuliah di luar negeri. Dari ungkapan teman-teman yang sedang study di sana, sangat memberikan gambaran tetang apa yang harus dilakukan saat sudah melakukan kuliah disana. Demi mencapai gelar sarjana, mereka rela mengalami berbagai macam hal yang sebelumnya tidak pernah di rasakan saat berada di tanah air.
            Buku ini mengajarkan kita tetang bagaimana memaknai sebuah kehidupan yang sebelumnya belum kita lalui. Buku ini juga mengajarkan arti sebuah motivasi yang dapat merubah diri seorang pribadi yang membacanya dan cara mengatasi berbagai macam masalah agar dapat terselesaikan. Serta dapat ditarik kesimpulan bahwa, buku ini mengajarkan siapapun bisa kuliah di luar negeri, dengan atau tanpa beasiswa pun kita bisa melakukannya.

Refleksi
            Penulis banyak memberikan tip-tip agar tidak bingung dengan situasi yag terjadi di luar negeri. Penulis memberikan persepsi bahwa semua orang dapat berkuliah di luar. Kuncinya mempersiapkan bahasa, karena bahasa adalah alat pemersatu. Tidak hanya bahasa, persiapan finansial pun juga penting, seperti biaya pendidikan. Setiap orang mempuyai kesempatan untuk bisa pergi berkuliah di luar negeri, asalkan niat bersungguh-sungguh demi mendapatkan gelar yang diinginkan.
Refleksi yang berkaitan dengan nilai-nilai yag ditemukan pada buku tersebut dapat ditulis sebagai judul artikel berikut.

Contoh Artikel Reflektif

SELAGI ADA KENAPA TIDAK

            Berkisah tentang seoarang anak remaja yang duduk dibangku sekolah menengah atas. Anak tersebut mengikuti kegiatan organisasi siswa intra sekolah. Dia juga mengikuti ekstrakulikuler fotografi. Remaja tersebut merupakan anak yang berbakti dan rajin. Ia dikenal sebagai muridyang teladan.
            Setiap ada kegiatan sekolah, ia selalu mengikuti dengan baik. Ia aktif dalam mengikuti lomba-lomba disekolah. Anak tersebut juga pernah beberapa kali menjuarai lomba fotografi tingkat sekolah. Anak tersebut menempuh jurusan ilmu pengetahuan sosial pada sekolahnya.
            Saat menduduki kelas 11 sekolah menegah atas, ia memilih suatu lintas minat atau supaya lebih mudah disebut sebagai mata pelajaran kusus yaitu bahasa jerman. Setiap hari jumat dan sabtu digunakan untuk mempelajari mata pelajaran tersebut. Seiring berjaannya waktu, ia menguasai bahasa jerman. Ia berkeinginan untuk berkuliah di Negara Jerman.
            Jerman merupakan negara yang biaya pendidikannya dapat dibilang cukup rendah. Namun, sistem pedidikan disana dinilai bagus. Siswa tersebut, bersungguh-sungguh untuk bisakuliah di Jerman. Dia rela mengikuti bimbingan bahasa jerman di sekolah dan di tempat bimbingan belajar. Semangat ya tak kunjung paddam demi mencapa keinginannya tersebut.
            Saat setelah ujian nasional, ia mendaftarkan sekolah di Jerman. Rupanya usahanya selama ini tidak sia-sia. Ia berhasil kuliah di Jerman. Sebelum beragkat ia harus mengetahui apasaja yang perlu dipersiapkan untuk menjalani kehidupan barunya tanpa orang tua dan yang berada di negara orang. Berada di negara orang merupakan hal tersulit, karena tidak dapat bertemu dengan orang yag kita sayang di tanah air.
            Siswa tersebut tentu merasakan hal itu dan merupakan hal yang wajar. Ia mengalami cultural schock. Namun demi cita-cita yang diimpikan nya sejak lama, ia harus tetap bertahan untuk mewujudkan rasa terimakasihnya kepada orang tua dan menerima gelar sarjana. Sebagai seorang yang budiman, tak lupa ia ucapkan terimakasih kepada Tuhan dan orang tua yang selalu mensupportnya.
            Ia mendapatkan kesimpulan bahwa setiap orang bisa kuliah di luar negeri dengan atau tanpa beasiswa. Kuncinya dengan niat yang sungguh-sungguh, maka mimpi itu akan terlaksana. Niat tersebut harus diikuti dengan usaha, karena usaha tidak membohongi hasil.  

Contoh Puisi Reflektif

Tak Ada Kata Tidak

Mengekang-kekanglah di lautan
Mengekang-kekanglah di tepian
Mengekang-kekanglah di daratan
Wahai penghuni dunia

Kau tau
Kau bukan pecundang
Kau tau
Kau bukan penderita

Jari jemari mengeriting
Bak mie keriting

Kau taruhkan
Seluruh jiwa ragamu
Demi menuntut ilmu

Kau tau?
Tidak ada kata tidak
Pada setiap doa dan usahamu

Kau tau?
Tidak ada kata tidak
Yang tidak mungkin terjadi
Saat kau terus meminta

Kepakkan sayapmu
Di angkasa
Seraya matarahi tersenyum padamu

Sekali lagi
Tidak ada kata tidak
Selagi

Kau penuh harapan

2. Menganalisis Struktur Isi dan Ciri Bahasa Teks Inspiratif
Teks 1
Kisah Elang dan Kalkun
Elang dan kalkun, 2 ekor sahabat ini memiliki pemikiran yang berbeda. Mereka memutuskan untuk berpisah. Kalkun memilih untuk tinggal di darat agar tidak bekerja keras untuk mencari makan. Berbeda dengan sahabatnya, Elang lebih memilih untuk kebebasan walau harus menghadapi tantangan setiap hari untuk mencari makanan dan tempat tinggal.
Kalkun mendapat makanan yang enak setiap hari tanpa harus bekerja keras seperti dulu. Lambat laun si kalkun pun akhirnya bertambah gemuk dan semakin malas. Lalu pada suatu hari si kalkun mendengar berita bahwa istri si Tuan petani ingin membuat hidangan daging kalkun panggang untuk makan malam di hari Thanks Giving. Tentu saja si kalkun kaget dan panik, kemungkinan besar si istri petani akan memasaknya untuk perayaan hari Thanks Giving yang akan datang. Kemudian si kalkun memutuskan untuk meninggalkan tempat Tuan petani dan kembali bersama sahabatnya si Elang.
Namun ketika si kalkun hendak terbang, dia menyadari bahwa badannya sudah terlalu berat dan malas. Dia tidak bisa terbang sama sekali, si kalkun hanya bisa mengepak-ngepakkan sayapnya. Akhirnya istri Tuan petani menangkapnya, memotong, dan memanggang si kalkun untuk hidangan makan malam di hari Thanks Giving.

A.  Struktur Isi
Berikut dipaparkan struktur isi teks prosedur.
1.      Judul
Dapat berupa kata-kata yang menggambarkan cerita.
2.      Orientasi
Bagian awal cerita yang berisi pengenalan tema, latar, dan tokoh.
3.      Insiden
Berisi permasalahan dalam cerita.
4.      Interpretasi
Berisi pemecahan suatu masalah.

1.
Judul
Kisah Elang dan Kalkun
2.
Orientasi
Elang dan kalkun, 2 ekor sahabat ini memiliki pemikiran yang berbeda. Mereka memutuskan untuk berpisah. Kalkun memilih untuk tinggal di darat agar tidak bekerja keras untuk mencari makan. Berbeda dengan sahabatnya, Elang lebih memilih untuk kebebasan walau harus menghadapi tantangan setiap hari untuk mencari makanan dan tempat tinggal.
3.
Insiden
Kalkun mendapat makanan yang enak setiap hari tanpa harus bekerja keras seperti dulu. Lambat laun si kalkun pun akhirnya bertambah gemuk dan semakin malas. Lalu pada suatu hari si kalkun mendengar berita bahwa istri si Tuan petani ingin membuat hidangan daging kalkun panggang untuk makan malam di hari Thanks Giving. Tentu saja si kalkun kaget dan panik, kemungkinan besar si istri petani akan memasaknya untuk perayaan hari Thanks Giving yang akan datang. Kemudian si kalkun memutuskan untuk meninggalkan tempat Tuan petani dan kembali bersama sahabatnya si Elang.


4.
Interpretasi
Namun ketika si kalkun hendak terbang, dia menyadari bahwa badannya sudah terlalu berat dan malas. Dia tidak bisa terbang sama sekali, si kalkun hanya bisa mengepak-ngepakkan sayapnya. Akhirnya istri Tuan petani menangkapnya, memotong, dan memanggang si kalkun untuk hidangan makan malam di hari Thanks Giving.


B. Ciri Bahasa

No.
Ciri
Contoh
1.
Menggunakan kata penghubung penanda urutan waktu
  1. Akhirnya istri Tuan petani menangkapnya, memotong, dan memanggang si kalkun untuk hidangan makan malam di hari Thanks Giving. 
  2. ...akhirnya bertambah gemuk dan semakin malas.
  3. ...ketika si kalkun hendak terbang, dia menyadari bahwa badannya sudah terlalu berat dan malas.
2.
Menggunakan kata benda, kata sifat, frasa, atau klausa dengan topik sudut pandang dan objek yang dinarasikan
Kata sifat : malas, berat

3.
Mengandung kata kerja transitif atau intransitif sesuai kebutuhan
Kata kerja transitif
Si kalkun merasa lapar dan ingin mencari sesuatu untuk di makan,

4.
Menggunakan kata kiasan (metafora) sebagai penambah cita rasa penyampaian cerita
-


Teks 2

Ikan Kecil
Suatu hari seekor ikan kecil ingin tahu apakah air itu, yang katanya begitu penting dalam kehidupan ini. Ikan kecil itu berenang dari hulu sampai ke hilir sungai sambil bertanya kepada setiap ikan yang ditemuinya, “Hai tahukah kamu dimana tempat air berada? Aku telah mendengar percakapan manusia bahwa tanpa air kehidupan akan mati.”
Ternyata semua ikan yang telah ditanya tidak mengetahui dimana air itu, si ikan kecil itu semakin kebingungan, lalu ia berenang menuju mata air untuk bertemu dengan ikan sepuh yang sudah berpengalaman, kepada ikan sepuh itu ikan kecil ini menanyakan hal yang sama, “Dimanakah air?”
Ikan sepuh itu menjawab dengan bijak, “Tak usah gelisah anakku, air itu telah mengelilingimu, sehingga kamu bahkan tidak menyadari kehadirannya. Memang benar, tanpa air kita semua akan mati.”

A.  Struktur Isi
Berikut dipaparkan struktur isi teks prosedur.
1.      Judul
Dapat berupa kata-kata yang menggambarkan cerita.
2.      Orientasi
Bagian awal cerita yang berisi pengenalan tema, latar, dan tokoh.
3.      Insiden
Berisi permasalahan dalam cerita.
4.      Interpretasi
Berisi pemecahan suatu masalah.

1.       
Judul
Ikan Kecil
2.       
Orientasi
Suatu hari seekor ikan kecil ingin tahu apakah air itu, yang katanya begitu penting dalam kehidupan ini. Ikan kecil itu berenang dari hulu sampai ke hilir sungai sambil bertanya kepada setiap ikan yang ditemuinya, “Hai tahukah kamu dimana tempat air berada? Aku telah mendengar percakapan manusia bahwa tanpa air kehidupan akan mati.”
3.       
Insiden
Ternyata semua ikan yang telah ditanya tidak mengetahui dimana air itu, si ikan kecil itu semakin kebingungan, lalu ia berenang menuju mata air untuk bertemu dengan ikan sepuh yang sudah berpengalaman, kepada ikan sepuh itu ikan kecil ini menanyakan hal yang sama, “Dimanakah air?”
4.       
Interpretasi
Ikan sepuh itu menjawab dengan bijak, “Tak usah gelisah anakku, air itu telah mengelilingimu, sehingga kamu bahkan tidak menyadari kehadirannya. Memang benar, tanpa air kita semua akan mati.”

B.     Ciri Kebahasaan

1.
Menggunakan kata penghubung penanda urutan waktu
1.      Suatu hari seekor ikan kecil ingin tahu apakah air itu, yang katanya begitu penting dalam kehidupan ini.
2.
Menggunakan kata benda, kata sifat, frasa, atau klausa dengan topik sudut pandang dan objek yang dinarasikan
“Tak usah gelisah anakku,.. à kata sifat
Ikan sepuh itu menjawab dengan bijak à kata benda
Hai tahukah kamu dimana tempat air berada à kata benda
percakapan manusia bahwa tanpa air kehidupan akan mati.ӈ kata benda
tanpa air kehidupan akan mati à kata sifat
3.
Mengandung kata kerja transitif atau intransitif sesuai kebutuhan
“Dimanakah air?”
4.
Menggunakan kata kiasan (metafora) sebagai penambah cita rasa penyampaian cerita
-

3. Menulis Resensi 

RESENSI BUKU

Judul               : 33 Pesan Nabi
Penulis             : Veby Surya Wibawa
Penerbit           : ZAHIRA
Cetakan           : IV, Mei 2014
Tebal               : 152 hal


Wujud Nyata Petuah Nabi

            Mengapa hadist nabi dijadikan sebagai panutan?
            Bagaimana cara pengimplementasikan hadist nabi?

Dari buku berjudul “33 pesan nabi” dapat menemukaan jawabannya. Buku ini layaknya “guru” yang tidak menggurui tulis dari vbi_djenggoten. Karya-karya vbi_djenggoten sungguh “berbahaya” dunia akhirat. Bahaya kalo gak dibeli, bahaya kalo gak dibaca dan direnungkan. Tulis tonytrax, penulis bestseller real masjid.
Buku ini ditulis oleh Veby Surya Wibawa, seorang sarjana lulusan arsitektur. Buku ini menginformasikan mengenai pesan-pesan rosulullah untuk direnungkan dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Buku ini sudah tiga kali terbit dengan tema yang berbeda-beda. Buku karya Veby ini brcerita mengenai cara seorang manusia yang meneladani pesan rosulullah yang diamalkan dimasa sekarang.
Veby sebagai penulis mengambil 33 hadist nabai kemudian dituangkan dalam bentuk ilustrasi. Buku ini mengajrkan tentang kesabaran, kesederhanaan, kejujuran merupakan harta berharga  yang selama ini tertutup gengsi dan egoisme kesombongan diri tertutup karat imaji gemerlap duniawi. Seorang pemimpin hendaknya bertanggung jawab atas apapun yang dipimpinya (HR. Muslim).
Sebagai seorang uslim, amalan yang dicintai Allah adalah yang dilakukan secara terus menerus (HR. Bukhari). Amalan yang dilakukan secara berlebihan akan menambah beban pada pelaku. Sebaiknya melakukan amalan baik sesuai porsi dan kemampuan tiap individu. Percayalah Allah tak pernah lelah memberikan pahala. Dalam buku ini juga menginformasikan kepada pembaca tentang cara memenuhi hak-hak di jalan. Yang pertama menundukkan pandangan yang sekiranya tidak pantas untuk dipandang, termasuk memandang lawan jenis. Yang kedua tidak menyakiti orang lain. Ketiga menjawab salam. Yang terakhir mencegah hal yang munkar. Buku ini jauh dari kata ketidaksempurnaan. Pembaca pasti juga tahu, bahwa buku ini sangat mendidik.
Yang paling menarik pada buku ini,mengisahkan seorang ibu. Banyak orang berpikir mengapa yang istimewa itu ibu bukannya ayah. Ayah adalah lelaki yang menjadi pemimpin wanita. Lalu mengapa lelaki diletakkan belakangan? Jawabannya adalah surga berada di telapakaki ibu. Ibu selalu mengerti kebutuhan suami dan anak-anaknya. Ia tetap menerbitkan senyum dalamletih, ketika yang lain membenamkan lelah dalam mimpi. Pada saat melahirkan, merupakan kejadian perjuangan persalinan. Betapa setimpal balasan syahid yang diganjarkan untuk sebuah resiko yang dihadapi.
Meskipun menggunakan bahasa anak muda, nilai-nilai tersebut masih ditonjolkan dengan menggunakan bahasa yang formal. Penulis menggunakan bahasa yang mudah di mengerti bagi pembaca. Tema yang diambil dalam buku ini mengisahkan bagaimana cara sesorang mendalami ajaran rosulullah dan mengamalkan segala perbuatan rosulullah. Karakter yang digambarkan dalam buku ini mengisahkan kehidupan penulis dalam menjalani hidupnya.
Penulis menggambarkan bahwa sebagai manusia perlu meneladani dan mengamalkan apa yang telah rosul contohkan. Buku ini memiliki  tiga varian yang memilik tema yang berbeda-beda. Tema yang berbeda akan menarik minat pembaca supa tidak bosan untuk membacanya. Buku ini merupakan buku volume terakir dari 33 pesan nabi.
Buku ini menginformasikan bahwa ceritanya menarik, penuh dengan hikmah dan menginspirasi. Kisahnya lucu, sekaligus membuat terharu. Ada tawa dan sedih, sangat menyentuh pembaca. Setiapgorean gambarnya berbicara ribuan makna. Pesan-pesan religi dari Nabi Muhammad SAW disampaikan penulis dengan menggunakan komik sebagai media penyampaian informasi. Penulis membuat informasi yang ringan namun mendalam.
Buku ini layak dibaca oleh kalangan remaja dewasa. Kalaupun anak-anak ingin membaca boleh saja. Remaja yang mendapatkan informasi dari buku ini akan mendapatkan pelajaran untuk menjadi manusia yang lebih arif. Seperti harapan pengarang, buku ini ditulis untuk mengajak pembaca selalu ingat, mengamalkan dan merenungkan apapun yang akan dikerjakan sesuai dengan contoh rosulullah. Kalau ingin belajar sambil tertawa, bacalah dan renungkan buku ini. Cocok untuk remaja yang mencari jati diri. 

Komentar Resensi Teman

MASITHA EKA F
160211600119/AA

RESENSI BUKU
Judul               : 50 Tanya-Jawab tentang Pers
Penulis             : Agus Sudibyo
Penerbit           : KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)
Cetakan           : Pertama , Desember 2013
Halaman          : 226 halaman



Memahami Jurnalisme Secara Menyeluruh

Apakah infotainment termasuk bagian dari jurnalistik?
Pertanyaan ini sampai sekarang masih menjadi perdebatan panjang di kalangan pers. Sebagian kalangan media menilai infotainment hanya mengekspos hal-hal yang berbau privat dan gosip para selebritas yang tidak layak ditonton. Agus Sudibyo, anggota Dewan Pers periode 2010-2013, menjelaskan secara lugas persoalan hal itu dalam buku terbarunya berjudul “50 Tanya-Jawab Tentang Pers”  (2013).
Ada tiga tolak ukur yang dipakai Agus Sudibyo untuk menilai apakah produk infotainment termasuk jurnalistik atau bukan.  Pertama , siapa yang memproduksi atau yang bertanggungjawab secara langsung atas program infotainment di stasiun televisi? Jika program infotainment dimaksudkan sebagai program jurnalistik, jelas dia harus melekat kepada ruang redaksi sekaligus harus bertanggungjawab. “Perlu digaris bawahi, ranah jurnalistik di sebuah stasiun televisi sebenarnya terbatas pada ruang redaksi ini,” tulis Agus.
Tolak ukur kedua , apakah yang dibahas dalam tayangan infotainment? Perlu digaris bawahi, tidak semua segi dari kehidupan seorang artis bersifat pribadi dan tidak bersifat komplementer atau saling menggantikan,” tulisnya.
Ketiga , penentuan infotainment menjadi bagian karya jurnalistik atau tidak dilihat dari segi perilaku infotainment di lapangan. Apakah mereka secara konsekuen bekerja berdasarkan Kode Etik Jurnalistik? Apakah mereka pernah mengikuti pelatihan jurnalistik? Apakah mereka dapat menjaga sopan-santun dan menghargai hak-hak subjek berita? Apakah mereka telah melakukan proses mencari, mengolah, dan menyajikan informasi sebagaimana layaknya wartawan profesional? “Tiga tolak ukur ini harus berjalan secara pararel bersifat koeksisten, dan tidak bersifat komplementer atau saling meng-gantikan,” tulisnya.
Tak hanya persoalan itu yang dipaparkan Agus dalam bukunya. Banyak hal tentang jurnalisme yang dibahas seperti budaya amplop, berita negatif, keberimbangan di media siber, kekerasan terhadap wartawan, komentar-komentar di media siber menjadi tanggung jawab siapa, jurnalisme warga, media sosial sebagai sumber liputan, cara pengaduan ke Dewan Pers, fungsi humas, surat pembaca, dan lain-lain.
 Buku ini disusun dalam bahasa yang populer yang lebih mudah dimengerti pembaca. Ia menyusun dalam bentuk pertanyaan karena ingin langsung menukik dalam persoalan sehingga lebih mudah diserap pembaca. Dalam buku ini pembaca dapat secara langsung masuk ke dalam persoalan-persoalan yang dilontarkan tanpa harus membaca secara berurutan. Dalam ulasannya, Agus sesekali memberikan dengan contoh-contoh  sebuah berita yang dianggap berita negatif atau bersifat menghakimi.  Ia mengatakan, sejauh ini masih ada banyak salah paham tentang segi- segi kehidupan pers di berbagai kalangan, termasuk kalangan pers sendiri. Menurut dia, besarnya fungsi dan peranan pers belum diimbangi dengan pemahaman yang memadai layak diberitakan media. Banyak kata – kata yang sulit dimengerti dalam buku ini dan membuat pembaca kebingungan dengan gaya bahasa yang digunakan seperti kata “amplop” yang mengandung makna ganda.
Menurut dia, banyak segi kehidupan pribadi seorang artis yang masih layak untuk diberitakan. Misalnya, jika ada artis mendirikan sekolah sepak bola, yayasan amal, menjadi duta lingkungan, menjadi calon legislatif, artis tersangkut kriminalitas. Dalam istilah Agus, hal itu mengandung nilai publik tertentu. Jadi jika infotainment menyoroti hal-hal seperti itu termasuk kategori karya jurnalistik, berbeda dengan berita yang berisi gosip dan privasi selebritas. Agus tak memungkiri kisah pribadi para selebritas banyak disukai masyarakat. Persoalannya, fungsi jurnalisme bukan hanya menyajikan sesuatu yang menarik atau yang banyak disukai masyarakat pada umumya.
Dan pada akhirnya, jurnalisme itu, kata Ketua Dewan Pers Bagir Manan dalam pengantar buku, semestinya tidak hanya pelaku pers saja yang memahami seluk-beluk kehidupan pers. Semua kalangan perlu memahami tentang pers sebagai bagian dari kehidupannya. “Pers yang sehat dan bermutu tidak hanya ditentukan oleh tingkat profesionalisme pers. Tidak kalah penting adalah publik yang sehat dan bermutu pula, sehingga dapat mengetahui benar bagaimana menghadapi dan memperlakukan pers secara tepat.


KOMENTAR
Hidayah Oktabrianti 160211601896 AA 2016

            Dalam penilaian sebuah resensi dapat disimpulkan menjadi beberapa aspek. Aspek penilaian tersebut yaitu : 1) judul, 2) pembuka resensi, 3) sinopsis dan detil/informasi tambahan, 4) penilaian, dan 5) penutup.
Aspek pertama dalam penilaian resensi adalah adanya judul. Judul tersebut berbeda dengan judul buku aslinya. Pada resensi saudara Masitha Eka terdapat judul yang menyertai dan sesuai dengan penilaian. Fungsi judul pada sebuah resensi adalah sebagai esensi atau penilaian terhadap buku, jika hal ini tidak ada maka ketertarikan pembaca akan buku yang diresensi menjadi berkurang. Jadi judul resensi merupakan hal yang sangat penting. Hal ini terbukti dengan adanya judul baru yang dibuat oleh saudari Masitha Eka.
Aspek kedua adalah pembukaan resensi. Pembukaan tersebut memuat Mengenalkan buku: judul, pengarang, kepopuleran buku, ada penilaian tentang kualitas buku, ada perbandingan dengan buku lain, dan ada klasifikasi. Saudari Masitha dalam refleksinya sudah mengaitkan judul buku, pengarang dan penilaian tentang kualitas buku. Pengenalan pengarang bertujuan untuk meyakinkan pembaca bahwa buku tersebut berkualitas dan layak untuk dibaca. Namun sayangnya pada resensi tersebut pengenalan pengarang tidak terlalu jelas diungkapkan, padahal hal ini sangatlah penting sebagai pembuktian bahwa pengarang merupakan orang yang kompeten dalam bidangnya sehingga mampu menghasilkan buku yang berkualitas. Perbandingan dengan buku lain belum dicantumkan.
Aspek ketiga yaitu sinopsis dan detail/informasi tambahan, pada bagian ini berisi cerita yang mencerminkan keseluruhan isi buku dan merupakan simpulan yang padat makna. Resensi yang ditulis oleh Masitha Eka telah sesuai dengan aspek ketiga karena dalam resensi ini telah terdapat sinopsis yang dapat menggambarkan keseluruhan isi buku. Gaya penceritaanya juga sangat menarik dan membuat para pembaca ingin mengetahui isi buku lebih dalam dengan membacanya.  Gaya penyampaian refleksi saudari Masitha Eka sudah unik dan menarik minat pembaca. Namun dalam pilihan kata emotifnya kurang bertenaga.
Aspek keempat yang harus dipenuhi adalah penilaian, aspek ini berisi tentang penilaian kelebihan dan kekurangan buku dari berbagai aspek. Pada resensi ini aspek terakhir telah terpenuhi dengan adanya pengungkapan kekurangan dan kelebihan buku. Namun pada resensi diatas tidak memaparkan perbandingan buku tersebut dengan buku-buku lain yang sejenis, padahal hal ini bertujuan untuk memberikan alasan kepada para pembaca mengapa mereka harus membaca buku ini ketimbang buku-buku lain yang sejenis.
Aspek terakhir yang harus dipenuhi dalam sebuah resensi adalah penutup. Aspek ini berisi tentang kesan, simpulan, atau rekomendasi, hal ini tidak dipaparkan dalam resens saudari Masitha, beliau hanya menjelaskan secara umum mengenai buku yang telah direfleksi. Padahal penutup yang berisi pesan, simpulan dan rekomendasi sangatlah penting bagi pembaca karena hal tersebut mempengaruhi minat pembaca. 

4. Jurnal Refleksi Perkuliahan Membaca Teks Nonilmiah/Informatif

Tugas pertama, mengenai membaca 10 buku nonilmiah pada awal semester. Tugas ini dirasa cukup berat karena selain membaca, mahasiswa perlu membuat pertanyaan yang cukup kritis. Disamping itu, tidak semua mahasiswa suka dengan buku bacaan. Mengingat banyaknya buku yang perlu dibaca dirasa terlalu membosankan. Buku karya nonilmiah dalam jenis buku motivasi atau teks informasi. Akhirnya, mau tidak mau mahasiswa harus membaca buku tersebut. Namun setelah membaca buku motivasi atau teks informasi buku-buku tersebut tidaklah membosankan sepeti yang dikira. Buku-buku tersebut malah memberikan informasi yang menarik untuk dibaca mahasiswa. Apalagi informasi yang disajikan mengenai tips-tips yang dapat dilakukan tiap harinya. Dari tugas yang diberikan pada perkuliahan membaca informatif ini saya rasa dapat menjadi awal saya untuk mulai gemar membaca buku-buku diluar buku sastra.

Tugas kedua, yakni membedakan teks ilmiah dan nonilmiah. Dari tugas tersebut, mahasiswa menjadi tahu apa perbedaan dari kedua teks tersebut. Pada awalnya banyak mengira bahwa teks ilmiah merujuk pada teks-teks penelitian yang bersifat formal dan diperuntukkan bagi kalangan terdidik. Sedangkan teks nonilmiah merujuk pada teks sastra. Setelah mendapakan tugas tersebut mahasiswa jadi tahu perbedaan teks iliah dan nonilmiah.

Tugas ketiga, menjawab pertanyaan dari teks yang telah disajikan. Sempat berfikir ini soal yang mudah untuk dikerjakan. Namun ternyata, pada saat dikoreksi banyak kesalahan karena kurang teiti membaca soal. Pembaca tidak meresap apa yang diinginkan soal tersebut. Sempat mearsa malu karena dosen mengungkapkan kebenaran bahwa soal tersebut adallah soal anak-anak sekolah dasar. Dari kejadian tersebut saya mencoba memperbaikinya di tugas selanjutnya dan saya pun mencoba lebih teliti alhasil dites selanjutnya kesalahan dalam menjawab soal-soal sudah sangat berkurang. Tugas ini mengajarkan saya untuk tidak meremehkan apapun dan menjadi orang yang lebih teliti.
Tugas keempat, yakni tugas mereflesi buku. Tugas ini menambah wawasan membaca buku saya. Namun sebenarnya merasaerbebani karena disamping tugas 10 buku nonilmiah tersebut sedang dalam proses pengerjaan. Namun, saya berusaha menyelesaikan membaca buku pada tugas ini. Setelah tahu tugas ini mengharuskan saya menulis nilai-nilai yang terkandung dalam buku dan membuat artikel.

Tugas kelima, yaitu meresensi buku. Mengambil buku kamu pasti bisa kuliah keluar negeri karya Miftachuddin Arjuna dkk, saya merasa termotivasi sedikit bahwa siapapun dapat uliah keluar negeri asalkan ada kemauan dan tekad yang tinggi. Dengan tugas ini, saya mulai sedikit terbiasa untuk membaca buku. Tugas ini kita diperintahkan untuk membuat sinopsis dan mengomentari mengenai buku yang kita baca sangat menarik sekali. Tugas ini mengajarkan saya agar lebih keritis dalam hal penilaian isi buku.

Tugas keenam, tugas mencari jenis-jenis teks. Setelah mencari teks yang telah ditemukan, mahasiswa mulai tahu apa isi dari teks yang dicari. Tidak hanya itu, pembaca juga mengidentifikasi struktur teks yang dtentukan. Pembaca mencari ciri kebahsaan teks tersebut. Jenis teks yang ditenukan ada lima jenis teks. Setiap mahasiswa perlu mengetahui perbedaan dari kelima jenis teks tersebut.

Tugas ketujuh, refleksi multimedia. Tugas ini memberikan pengarang untuk mengarang bebas. Tugas ini berfungsi untuk mengembangkan pemikiran pengarang supaya tertuang dalam benuk kata, kalimat, paragraf bahkan artikel. Mahasiswa banyak menikmati tugas ini, karena kebanyakan untuk mengarang indah. Ditambah lagi dengan merefleksi buku dengan cara membuat pusi. Kebanyakan orang sulit untuk membuat puisi. saya menjadi lebih tertantang untuk mengasah keterampilan berbahasa melalui pembuatan puisi tersebut. Semua tugas yang diberikan pada mata kuliah membaca informatif sangatlah berguna bagi saya, walaupun pada awalnya saya merasa terbebani namun seiring berjalannya waktu saya menjadi tebiasa untuk membaca buku. Semoga kegiatan membaca buku saya tidak berhenti dengan berakhirnya mata kuliah ini. Saya ucapkan terimakasih pada Ibu Endah yang telah memberi saya banyak pengetahuan baru.

Harapan nilai pada mata kuliah membaca teks noniliah atau teks informatif ini adalah A. Harapan tersebut semoga tercapai karena lulus dengan nilai yang memuaskan adalah harapan semua mahasiswa. Tidak hanya itu, mendapatkan IPK bagus juga membahagiakan oang tua. 

1 komentar:

  1. Resensi milik teman jangan diposting di sini.
    Terus membaca, berkarya, n cermata ejaan dan tanda baca..masak menulis Indonesia--indonesia. masih banyak salah ejaan, dicermati lai ya.

    BalasHapus