1.
TUGAS
AKHIR: Teks Reflektif Multimedia
|
Judul buku : Bukan Guru Umar Bakrie
Penulis : Zainal Umuri
Cetakan Pertama : -
Jumlah Halaman : 161 hlm
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Umum
|
IKHTISAR
Buku
ini mengisahkan tentang Guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, guru yang
hebat yang menjadi panutan bagi
masyarakat. Ilmu dapat berkembang dalam dan pada siapapaun di tangan guru.
Seperti pada lagu iwan fals guru mempunyai nama lain yaitu Umar Bakrie sosok yang
sederhana jauh dari kata mewah akan tetapi mampu menciptakan professor, doktor,
insinyur, menteri, dan bahkan membuat otak orang-orang menjadi cerdas layaknya
Habibie. Profesi guru adalah pilihan hidup yang hebat yang dapat membuka
pengetahuan yang luas tanpa batas untuk diri dan lingkungan.
Sudah bahasa lama apabila menjadi
guru pendapatan yang diterima jarang dapat memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari. Hal tersebut tidak sebanding dengan apa yang dilakukan guru pada
muridnya. Orang tua menitipkan anak pada sekolah dan otomatis ketika berada di
sekolah menjadi tanggung jawab guru. Guru harus mengerti watak setiap murid
agar metode yang digunakan guru dapat diterima baik oleh murid. Belum lagi
ketika terjadi hal yang tidak menyenangkan terjadi pada murid di luar sekolah,
masyrakat akan otomatis bertanya dimana
sekolahnya padahal jika
dipikir-pikir peristiwa tersebut berada di luar kawasan dan jam sekolah maka
sekolah lepas dari tanggung jawab sementara, dan berganti orang tua yang
seharusnya bertanggung jawab. Namun tidak penilian masyarakat, mereka cenderung
menghubungkan sekolahan dengan kelakuan anak. Hal yang diterima guru tidak
sebanding dengan gaji atau pendapatan yang diterima namun itulah guru, guru
mempunyai kebesaran hati yang tidak semua profesi lain dapat memilikinya. Untuk
menjadi guru yang berkualitas, guru harus dapat menguasai kompetensi pedagogik
dengan baik.
Untuk meningkatkan taraf hidup guru,
guru dapat melakukan aktifitas lain selama tidak menganggu dan mengurangi jam
mengajar yang telah ditentukan, aktivitas yang dapat menghasilkan pendapatan
untuk menambah pendapatan guru, atau pekerjaan sampingan yang biasa dilakukan
oleh guru yaitu: berjualan HP dan pulsa, menjual kerudung dan sebagainya,
bertani, upahan mengetik, les privat atau bimbel, menjadi trainer, menulis
buku, dan lain-lain yang dapat menambah pemasukan. Pekerjaan sampingan yang
dilakukan yang helas harus hal yang dikuasai, yang dicintai, menghasilkan, dan
dapat meningkatkan pencitraan diri. Setelah pemasukan diterima tidak serta
merta digunakan untuk kebutuhan lainnya, Guru Cerdas Finansial juga harus
mempunyai kemampuan mengelola dan memanfaatkan dengan baik.
NILAI-NILAI
buku
yang berjudul Bukan Guru Umar Bakrie
berkisah memetik inspirasi menjadi Guru Cerdas Finansial yang dapat
meningkatkan pendapatan juga kualitas diri. setiap bab berisi tentang cara
menjadi Guru Cerdas Finansial di tengah kesibukan jam mengajar yang padat.
Semua hal dapat dilakukan selagi dapat berusaha dan ringan hati ketika
mngerjakannya. Buku iini juga memberikan poin-poin penting atau arahan-arahan
pada setiap peristiwa yang dilakukan.
Di buku ini dikisahkan suka duka
ketika menjadi guru. Meskipun ada hambatan
tetapi tetap dan terus menjalani. Setiap pertistiwa mempunyai titik
tekan berbeda-beda. Sebagai contoh, ketika mengisahkan guru yang bernama Mahmud
yang menjalani pekerjaan sampingan sebagai pemulung karena statusnya yang 28
tahun masih menjadi guru honorer yang akibatnya penghasilan diterima kurang
dapat memenuhi kebutuhan apalagi biaya ketiga anaknya yang masih bersekolah,
sedangkan untuk Uniah, penulis lebih menonjolkan kisahnya ketika membantu di
rumah saudara yaitu menjadi tenaga cuci piring dan kerja serabutan di warung.
Buku ini mengajarkan tentang nilai
kebaikan tanpa pilih-pilih pekerjaan, totalitas, kecintaan dan tanggungjawab
pada profesi, penghormatan pada kebenaran, serta integrasi yang tinggi. Buku
ini mengajarkan bahwa profesi guru sangat penting dalam mencerdaskan kehidupan
bangsa, maka dari itu sudah seharusnya profesi guru dijunjung tinggi dan diberi
penghormatan sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan. Guru yang rela
melakukan pekerjaan sampingan tanpa mengenal lelah demi memenuhi kehidupan dan
mencerdaskan anak-anaknya.
REFLEKSI
Buku
yang berjudul Bukan Guru Umar Bakrie memberikan
banyak inspirasi kepada para pembaca terutama tentang tanggung jawab seorang
guru, kreatifitas guru, dedikasi, kecintaan penuh pada profesinya. Berani
melakukan hal lain sebagai wujud tanggung jawab pada keluarga, kesediaan untuk
melakukan pekerjaan sampingan. Orang yang bertanggungjawab tidak hanya bersedia
menanggung risiko tetapi juga berani dalam mengambil tindakan.
menulis
refleksi dengan judul berikut:
·
Bertanggungjawab pada
status, maafkan aku orang tuaku
·
Semangat sang Bintang
meraih kesuksesan
·
Guru abadi dalam jiwa
·
Usaha keras dan
tanggungjawab guru
HASIL
REFLEKSI
ARTIKEL PENDEK
|
Orang
Tua, Guru dan Keabadian
Oleh
: Kartika Edi Rahayu
Mentari bersinar dengan terangnya, hujan setiap harinya
tak ditemui tanda-tanda mendung untuk saat ini. Segera dikayuhnya sepeda onthel tua peninggalan bapak Rejo oleh
Lintang, guru SMP yang menjabat sebagai kepala SMP Samanhudi Dau. Sejenak tak
ada yang aneh oleh Lintang, namun dalam kesetiap hariannya yang membuat guru
SMP ini menjadi kebanggaan dan menjadi panutan guru-guru lainnya. Hidup di desa tak sama dengan kota yang
mudah dalam segala hal, apalagi di desa terpencil, akses ke daerah satu ke
daerah yang lain sangat sulit. Namun itu semua tak menyurutkan niat Lintang
untuk berbagi ilmu kepada para calon pemimpin bangsa kelak. 20 km melintasi
jalan yang berbukit dan terjal membuat tubuh Lintang kuat dan bagus walaupun
tak berolahraga. Ia berangkat dari rumah membawa jajanan untuk dijual di
kopsis, bangun jam 2 sholat tahajud
dan mulai menyiapkan bahan untuk dijadikan jajan, antara lain ote-ote, tahu isi, dan tempe tepung.
Sekilas jajanan yang dibuat Nampak biasa saja, namun bukan itu yang dibahas,
yaitu niatnya menambah pemasukan untuk mencukupi kebutuhan sehari hari. Gaji
yang didapat menjabat kepala sekolah dan guru bahasa Indonesia dan ppkn
sangat kecil yaitu Rp500.000 sebulan, 30 tahun masih menjadi guru honorer,
setiap kali ada pengumuman PNS ia selalu mengisi data yang diminta, namun
sampai saat ini belum juga dipanggil. Lintang berusaha keras untuk itu,
selain untuk dirinya sendiri ia juga harus merawat kedua orang tuanya, “menjaga dan merawat sebaik mungkin adalah
salah satu cara untuk berbakti pada oarng tua.” Kata Lintang ketika saya berkunjung ke rumah kecil yang
papannya terbuat dari anyaman bambu.
Hasil dari menjual jajan terkadang cukup lumayan untuk
menambah pemasukan, akan tetapi terkadang hanya bisa kembali modal saja. Tak
cukup nyambi berjualan jajan ia
juga mengajar privat muridnya, jarak rumah muridnya yang lumayan jauh hanya
bisa lintang terima dan telateni, “karena setiap hal yang ditekuni dengan
keikhlasan hati akan menjadi berkah dalam hidup, entah sekarang atau nanti.” Ungkap Lintang dengan penuh kemantaban hati.
Setelah privat tak lantas Lintang pulang ke rumah, ia ke tempat rumah makan,
bukan untuk makan melainkan menjadi pencuci piring hingga malam menjelang.
Ia pulang dengan keadaan sangat lelah, tinggal sisa-sisa
tenaga ia kayuh onthelnya menuju
rumah. Sesampainya di rumah ia langsung
menyiapkan makan untuk bersama. Ketika Lintang bekerja kedua
orangtuanya didampingi bibinya untuk mengantisipasi hal-hal buruk. Kedua
orang tua Lintang sakit tua jadi masih bisa berjalan walaupun tak kuat
lama-lama. Semua yang dibutuhkan orang tua Lintang ia siapkan sebelum
berangkat ke sekolah, mulai dari makan mandi dan lainnya.
Doa orang tua untuk Lintang tetap terucap, karena ia tahu
akan ada masa ketika Lintang dan orangtuanya menikmati segala usaha dan jerih
payah yang telah mereka lakukan. Semoga Lintang sekeluarga tetap diberikan
kesehatan dan kekuatan, rezeki yang mengalir bak air, juga panjang umur dan
kusnul Khotimah.
|
PUISI
|
Orang tua kedua dan kedua orang tua
Oleh Kartika Edi Rahayu
Telapakku
masih bersih tanpa goresan
Telapakmu
penuh cucuran darah segar
Berapa
mil berdua engkau berjalan dengan mantab tanpa rintihan terlisan
Mengapa
penuh motivasi sedangkan buah masa depanmu
sedang
bersantai tanpa rasa beban sedikitpun
Mengapa
penuh derita
sedang
orang asing yg kau beratkan tanganpun berpangku
Bicaramu
tingkatan dewa
Asuhanmu
ciptakan beribu ilmu dan beribu tikus tikusan
Salah?
Tak, jalaran kau penuh suka hati mata
Jalaran
ikhlasmu untuk keasingannya
Jalaran
ia penuh dengan anganan sebatas got luar rumah
|
2.
ANALISIS STRUKTUR, ISI, DAN CIRI BAHASA TEKS CERITA SEJARAH
Kerajaan Singhasari
Pada
zaman dahulu ada sebuah kerajaan yang bernama ‘Kerajaan Singhasari’. Kerajaan
ini dirajai oleh Ken Arok. Ia memperoleh gelar “Sri Ranggah Rajasa Bhatara Sang
Amurwabhumi.” Istrinya merupakan seorang janda yang bernama Ken Dedes. Anaknya
bernama Anusapati. Ken Arok dan Ken Dedes juga dikaruniani seorang anak yang
dinamai Mahisa Wongateleng. Kemudian Ken Arok menikah lagi dengan Ken Umang.
Ken Arok dan Ken Umang mempuyai 4 putra, yaitu: Panji Tohjaya, Panji Sudhatu,
Panji Wregola, dan Dewi Rambi. Pada suatu hari Ken Arok dibunuh oleh seorang
pengalasan atas perintah Anusapati, sehingga ia hanya memerintah selama 5
tahun. Ia didharmakan di Kagenengan dalam bangunan suci agama Siwa dan Buddha,
sebelah selatan Singhasari. Lalu, Diikuti oleh meninggalnya Ken Dedes.
Anusapati
memerintah Singhasari sebagai pengganti ayah tirinya Lambat laun berita tentang
pembunuhan Ken Arok sampai pula ke telinga Tohjaya. Ia kemudian berusaha untuk
membalas kematian ayahnya. Ia akan merencanakan untuk menyabung ayam dengan
Anusapati. Akhirnya Tohjaya berhasil membunuh Anusapati saat mereka sedang
meenyabung ayam. Anusapati didharmakan di Candi Kidal, sebelah tenggara kota
Malang. Setelah membunuh Anusapati, Tohjaya menjadi raja Singhasari. Ia
memerintah selama beberapa bulan saja. Ranggawuni, anak dari Anusapati, ingin
membalas kematian ayahnya. Ia menyerang kraton Singhasari dengan bantuan para
pengikutnya. Dalam serangan ini, Tohjaya berhasil melarikan diri. Namun, ia
tidak mampu bertahan dan meninggal di Katang Lumbang akibat luka yang
dideritanya.
Ranggawuni
kemudian menjadi Raja di Singhasari dengan mendapat gelar “Sri Jaya Wisnuwardhana.”
Dalam pemerintahannya, ia didampingi oleh Mahisa Campaka, anak dari Mahisa
wongateleng atau cucu dari Ken Arok. Mahisa Campaka menjabat sebagai Ratu
Angabhaya dengan gelar “Narasinghamurti.” Ranggawuni mengangkat Kertanegara,
anaknya, sebagai seorang raja muda. Ranggawuni tetap memerintah sebagai wali
Kertanegara sampai Kertanegara tumbuh dewasa dan sanggup untuk memerintah
sendiri. Ranggawuni mendirikan sebuah pertahanan di Canggu Lor sehingga selama
pemerintahannya keadaan Singhasari aman dan tenteram. Ranggawuni telah
meninggal. Ia didharmakan sebagai Siwa di Waleri dan sebagai Buddha Amoghapasa
diJajaghu. Tidak lama kemudian Mahisa Campaka juga meninggal. Ia didharmakan di
Kumeper dan di Wudi Kuncir.
Kertanegara
naik takhta jadi raja Singhasari. Gelarnya “Sri Maharajadhiraja Sri
Kertanegara.” Dalam pemerintahannya, ia dibantu oleh 3 orang Mahamantri, yaitu:
Hino, Sirikan, dan Halu. Mereka mengatur dan meneruskan perintah raja melalui
menteri pelaksana. Lalu,terjadi pemberontakan yang dipimpin oleh Bhayaraja.
Pemberontakan ini dapat dipadamkan. 10 tahun kemudian, terjadilah pemberontakan
lagi yang dipimpin oleh Mahisa Rangkah. Masih beruntung pemberontakan ini dapat
diatasi oleh Singhasari. Sementara itu Jayakatwang, raja yang sangat tunduk
kepada Kertanegara berhasil dihasut oleh patihnya. Patihnya itu mengatakan
bahwa dahulu buyut Jayakatwang adalah Kertajaya. Kertajaya dibunuh oleh buyut
kertanegara, yaitu Ken Arok. Setelah mendengar hal itu tentu saja menjadikan
Jayakatwang marah kepada Kertanegara. Ditambah lagi patihnya mengatakan bahwa
dharma seorang ksatria ialah harus menghapus malu yang diderita oleh moyangnya.
Itu yang membuat Jayakatwang semakin marah hingga membenci Kertanegara.
Jayakatwang menceritakan itu semua kepada para pengikutnya.
Jayakatwang
berencana merebut kekuasaan Singashari.“Wahai pengikutku, mari kita serang
Singhasari!” seru raja dengan kerasnya pengikutnya.“Iya, ayo!” seru komandan.
“Ayo,” jawab pengikut Jayakatwang dengan serentak. Di samping itu juga
Jawakatwang juga bersekutu dengan Arya Wiraraja, bupati Sumenep, yang selalu
mematai Kertanegara. Dengan perginya tentara Singhasari dan lama belum kembali
ditambah dengan terjadinya bentrokan dengan Cina merupakan kesempatan terbaik
untuk menggulingkan Kertanegara. Jayakatwang melancarkan serangandari 2
jurusan. Sebagian kecil tentaranya membuat kekacauan dari arah utara. Sedangkan
sebagian lagi dengan diam-diam bergerak dari arah selatan. Saat Kertanegara
melihat ada serangan dari arah utara, segeralah ia mengarahkan seluruh
tentaranya yang dipimpin oleh Raden Wijaya dan Ardharaja (anak Jayakatwang)
untuk menghadapi musuh. Dengan mudah tentara Kertanegara memukul mundur
serangan dari arah utara. Sementara tentara yang datang dari selatan tiba-tiba
memasuki kota dan melakukan serangan besar-besaran. Tentara Singhasari tidak
sanggup menahan serangan tiba-tiba itu. Pada waktu itu raja Kertanegara dan
para pendeta terkemuka serta para pembesar lainnya sedang melaksanakan upacara
keagamaan dari aliran Tantrayana. Mereka makan-makan dan minum-minum sampai
menjadi mabuk. Mereka semua telah tewas di tempat.
Dengan
gugurnya raja Kertanegara, kerajaan Singhasari dikuasai oleh Jayakatwang.
Kertanegara didharmakan sebagai Siwa Buddha di Candi Jawi. Lalu, di Sagala
bersama-sama dengan permaisurinya diwujudkan sebagai Wairocana-Locana dan
sebagai Bairawa di Candi Singhasari. Inilah akhir dari kerajaan Singhasari.
Struktur
|
Kalimat
|
a. Orientasi (paragraf
1)
|
Pada
zaman dahulu ada sebuah kerajaan yang bernama ‘Kerajaan Singhasari’. Kerajaan
ini dirajai oleh Ken Arok. Ia memperoleh gelar “Sri Ranggah Rajasa Bhatara
Sang Amurwabhumi.” Istrinya merupakan seorang janda yang bernama Ken Dedes.
Anaknya bernama Anusapati. Ken Arok dan Ken Dedes juga dikaruniani seorang
anak yang dinamai Mahisa Wongateleng. Kemudian Ken Arok menikah lagi dengan
Ken Umang. Ken Arok dan Ken Umang mempuyai 4 putra, yaitu: Panji Tohjaya,
Panji Sudhatu, Panji Wregola, dan Dewi Rambi. Pada suatu hari Ken Arok
dibunuh oleh seorang pengalasan atas perintah Anusapati, sehingga ia hanya
memerintah selama 5 tahun. Ia didharmakan di Kagenengan dalam bangunan suci
agama Siwa dan Buddha, sebelah selatan Singhasari. Lalu, Diikuti oleh
meninggalnya Ken Dedes.
|
b. Komplikasi (paragraph
2-4)
|
Anusapati
memerintah Singhasari sebagai pengganti ayah tirinya Lambat laun berita
tentang pembunuhan Ken Arok sampai pula ke telinga Tohjaya. Ia kemudian
berusaha untuk membalas kematian ayahnya. Ia akan merencanakan untuk
menyabung ayam dengan Anusapati. Akhirnya Tohjaya berhasil membunuh Anusapati
saat mereka sedang meenyabung ayam. Anusapati didharmakan di Candi Kidal,
sebelah tenggara kota Malang. Setelah membunuh Anusapati, Tohjaya menjadi
raja Singhasari. Ia memerintah selama beberapa bulan saja. Ranggawuni, anak
dari Anusapati, ingin membalas kematian ayahnya. Ia menyerang kraton
Singhasari dengan bantuan para pengikutnya. Dalam serangan ini, Tohjaya
berhasil melarikan diri. Namun, ia tidak mampu bertahan dan meninggal di
Katang Lumbang akibat luka yang dideritanya.
Ranggawuni
kemudian menjadi Raja di Singhasari dengan mendapat gelar “Sri Jaya
Wisnuwardhana.” Dalam pemerintahannya, ia didampingi oleh Mahisa Campaka,
anak dari Mahisa wongateleng atau cucu dari Ken Arok. Mahisa Campaka menjabat
sebagai Ratu Angabhaya dengan gelar “Narasinghamurti.” Ranggawuni mengangkat
Kertanegara, anaknya, sebagai seorang raja muda. Ranggawuni tetap memerintah
sebagai wali Kertanegara sampai Kertanegara tumbuh dewasa dan sanggup untuk
memerintah sendiri. Ranggawuni mendirikan sebuah pertahanan di Canggu Lor
sehingga selama pemerintahannya keadaan Singhasari aman dan tenteram.
Ranggawuni telah meninggal. Ia didharmakan sebagai Siwa di Waleri dan sebagai
Buddha Amoghapasa diJajaghu. Tidak lama kemudian Mahisa Campaka juga
meninggal. Ia didharmakan di Kumeper dan di Wudi Kuncir.
Kertanegara
naik takhta jadi raja Singhasari. Gelarnya “Sri Maharajadhiraja Sri
Kertanegara.” Dalam pemerintahannya, ia dibantu oleh 3 orang Mahamantri,
yaitu: Hino, Sirikan, dan Halu. Mereka mengatur dan meneruskan perintah raja
melalui menteri pelaksana. Lalu,terjadi pemberontakan yang dipimpin oleh
Bhayaraja. Pemberontakan ini dapat dipadamkan. 10 tahun kemudian, terjadilah
pemberontakan lagi yang dipimpin oleh Mahisa Rangkah. Masih beruntung
pemberontakan ini dapat diatasi oleh Singhasari. Sementara itu Jayakatwang,
raja yang sangat tunduk kepada Kertanegara berhasil dihasut oleh patihnya.
Patihnya itu mengatakan bahwa dahulu buyut Jayakatwang adalah Kertajaya.
Kertajaya dibunuh oleh buyut kertanegara, yaitu Ken Arok. Setelah mendengar
hal itu tentu saja menjadikan Jayakatwang marah kepada Kertanegara. Ditambah
lagi patihnya mengatakan bahwa dharma seorang ksatria ialah harus menghapus
malu yang diderita oleh moyangnya. Itu yang membuat Jayakatwang semakin marah
hingga membenci Kertanegara. Jayakatwang menceritakan itu semua kepada para
pengikutnya.
|
c. Resolusi (paragraf
5)
|
Jayakatwang
berencana merebut kekuasaan Singashari.“Wahai pengikutku, mari kita serang Singhasari!”
seru raja dengan kerasnya pengikutnya.“Iya, ayo!” seru komandan. “Ayo,” jawab
pengikut Jayakatwang dengan serentak. Di samping itu juga Jawakatwang juga
bersekutu dengan Arya Wiraraja, bupati Sumenep, yang selalu mematai
Kertanegara. Dengan perginya tentara Singhasari dan lama belum kembali
ditambah dengan terjadinya bentrokan dengan Cina merupakan kesempatan terbaik
untuk menggulingkan Kertanegara. Jayakatwang melancarkan serangandari 2
jurusan. Sebagian kecil tentaranya membuat kekacauan dari arah utara.
Sedangkan sebagian lagi dengan diam-diam bergerak dari arah selatan. Saat
Kertanegara melihat ada serangan dari arah utara, segeralah ia mengarahkan
seluruh tentaranya yang dipimpin oleh Raden Wijaya dan Ardharaja (anak
Jayakatwang) untuk menghadapi musuh. Dengan mudah tentara Kertanegara memukul
mundur serangan dari arah utara. Sementara tentara yang datang dari selatan
tiba-tiba memasuki kota dan melakukan serangan besar-besaran. Tentara
Singhasari tidak sanggup menahan serangan tiba-tiba itu. Pada waktu itu raja
Kertanegara dan para pendeta terkemuka serta para pembesar lainnya sedang
melaksanakan upacara keagamaan dari aliran Tantrayana. Mereka makan-makan dan
minum-minum sampai menjadi mabuk. Mereka semua telah tewas di tempat.
|
d. Koda (paragraf
6)
|
Dengan
gugurnya raja Kertanegara, kerajaan Singhasari dikuasai oleh Jayakatwang.
Kertanegara didharmakan sebagai Siwa Buddha di Candi Jawi. Lalu, di Sagala
bersama-sama dengan permaisurinya diwujudkan sebagai Wairocana-Locana dan
sebagai Bairawa di Candi Singhasari. Inilah akhir dari kerajaan Singhasari.
|
Kaidah
kebahasaan (ciri bahasa)
|
Bukti
|
a. Terdapat adanya unsur kata
ganti (pronomina)
|
a. Paragraf
1 kalimat ke-2
Ia memperoleh gelar “Sri
Ranggah Rajasa Bhatara Sang Amurwabhumi.”
b. Paragraf 1 kalimat ke-3 dan ke-4
Istrinya merupakan seorang janda yang bernama Ken Dedes. Anaknya
bernama Anusapati
c. Paragraf
1 kalimat ke-8-10
Suatu
hari Ken Arok dibunuh oleh seorang pengalasan atas perintah Anusapati,
sehingga ia hanya memerintah selama 5 tahun. Ia didharmakan di
Kagenengan dalam bangunan suci agama Siwa dan Buddha, sebelah selatan
Singhasari. Lalu, Diikuti oleh meninggalnya Ken Dedes.
d. Paragraf
2 kalimat ke-1
Anusapati memerintah Singhasari sebagai pengganti ayah tirinya
Lambat laun…
e. Paragraph
2 kalimat ke-3
Akhirnya Tohjaya berhasil membunuh Anusapati saat mereka
sedang menyabung ayam.
f. Paragraph
3 kalimat ke-2
Dalam pemerintahannya, ia didampingi oleh Mahisa
Campaka, anak dari Mahisa wongateleng atau cucu dari Ken Arok
g. Paragraph
3 kalimat ke-10
Ia
didharmakan di Kumeper dan di Wudi Kuncir.
h. Paragraph
4 kalimat ke-2
Gelarnya “Sri Maharajadhiraja Sri Kertanegara.”
i.
Paragraph 4 kalimat ke-3
Mereka mengatur dan meneruskan
perintah raja melalui menteri pelaksana.
j.
Paragraph 5 kalimat ke-1
…kerasnya pengikutnya
k. Paragraph
5 kalimat ke-10
…segeralah ia mengarahkan seluruh tentaranya
l.
Paragraph 5 kalimat ke-15
Mereka makan-makan dan
minum-minum sampai menjadi mabuk. Mereka semua telah tewas di tempat.
m. Paragraph
6 kalimat ke-1 dan ke-3
Dengan gugurnya
raja Kertanegara…
Lalu, di Sagala
bersama-sama dengan permaisurinya diwujudkan sebagai…
n. Paragraf
1 kalimat ke-2
Kerajaan ini dirajai…
o. Paragraf
4 kalimat ke-9
Sementara itu Jayakatwang…
p. Paragraf
1 kalimat ke-5
Ken Arok dan Ken Dedes juga dikaruniani seorang anak yang
dinamai Mahisa Wongateleng
|
b.
Terdapat
kalimat atau kata-kata yang mengandung dan menunjukan suatu unsur peristiwa /
kejadian (frasa adverbial)
|
a. Pada
zaman dahulu ada sebuah kerajaan…
b.
10 tahun kemudian,
terjadilah pemberontakan lagi…
c. Dengan
gugurnya raja Kertanegara…
|
d. Terdapat kata kerja
material (verba material)
|
a. Ia
akan merencanakan untuk menyabung ayam dengan Anusapati.
b.
Ia memerintah selama
beberapa bulan saja
c.
Ia menyerang kraton
Singhasari dengan…
d.
Ranggawuni mengangkat
Kertanegara…
e.
…kesempatan terbaik untuk menggulingkan
Kertanegara
f. Mereka
mengatur
dan meneruskan perintah raja melalui menteri pelaksana.
|
e.
Terdapat
kata penghubung (konjungsi) temporal.
|
a. Kemudian Ken
Arok menikah lagi dengan Ken Umang
b.
Setelah
mendengar hal itu…
c.
…lalu, terjadi pemberontakan…
|
3 MENULIS RESENSI
a.
Kartika
Edi Rahayu
|
Judul : Kun
Anta
Penulis @NegeriAkhirat
Penerbit : Wahyu
Qolbu
Cetakan : Ke-5,
Mei 2016
Tebal : 225
halaman
Mengetahui Jati Diri dan
Hakikat seorang Muslimah
Aduh yang zaman sekarang
serba canggih, membaca pun mulai terlupakan. Awas lo yang instan membaca gagal
jadi DPR, hehe.....hehe......
Bahkan bukan hanya gagal menjadi DPR, tapi kalau nanti gagal dapat beasiswa
ke Korea gimana dong?, gak bisa ketemu Oppa
dan Uhjussi, apalagi Eonni, tak dapat tips make up Natural
khas Korea dong, iya kan? Huhhu........... Padahal make up ala Korea sangat
digandrungi para wanita jelita di belahan dunia manapun.. Ah duh jangan
membahas Korea terlalu dalam ya, penulis resensi takut baper..he..he...he....sasyangnya
di akhir zaman seperti ini, kecantikan wanita bukan dilihat dari keshalehan dan
luhur budi pekerti namun lebih kepada keadaan fisiknya. Dengan kemajuan zaman
ini tak segan banyak yang tega merubah, memoles, dan membenahi tubuhnya agar terlihat
sempurna.
Dalam buku tulisan
@NegeriAkhirat menyimpan fenomena dan secercah harapan jalan untuk berhijrah,
bahkan bukan hanya buku yang mereka terbitkan, tapi banyak gambar bertulis yang
mengisyaratkan untuk berhijrah yang di upload
di instagram, sejenis medsos ya bukan
makanan.. buku yang diharapakan khususnya kamu Muslimah telah terbit dengan
menampilkan wujud baru yang lebih segar dan enak dibaca, dipandang dan
dinikmati. Arti cantik menurut Islam, kisa-kisah para sahabat, Kun Anta yang sebenarnya dengan
amalan-amalan untuk memancarkan kecantikan seorang muslimah yaitu antara lain :
shalat tepat waktu, keutamaan shalat dari berbagai segi, shalat sunnah.
Renungan, badan yang sehat, lisan yang baik, berbusanan sesuai syariat, cantik
dengan menjaga wudlu, kisah-kisah para Sahabat Wanita Rosululloh yaitu :
Ghunaisha binti Mahlan, Khadijah binti Khuwalid, dan Aisyah binti Muzahim. Juga
kisah-kisah memaknai cantik, kembali kepada Allah, dan masih banyak lagi isi
buku Kun Anta. ”Dan tiadalah kehidupan di dunia ini melainkan seda gurau dan
main-main dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan. Kalau
mereka mengetahuinya” (QS. Al-Ankabut:64). Isi buku Kun Anta ini bukan hanya
pendapat dari si penulis, karena juga terdapat kutipan dari isi Al-Quran dan
sabda Nabi melalui hadist riwayat. @NegeriAkhirat itu sendiri merupakan sebuah
akun twitter sekitar tahun 2013 dan baru memasuki dunia instagram pada akhir
tahun 2014.
Didukung dengan media
sosial yang dimiliki @DuniaAkhirat dapat mempermudah belajar kapan saja dan
dimanapun. Buku Kun Anta dikemas dengan bahasa yang santai dan cocok digunakan
sebagai teman duduk, menampilkan banyak tips dan kisah-kisah yang akhirnya
setelah membaca merenungi apa dan niat apa selama ini dilakukan, baik buruk
salah dan benar mulai jelas terlihat. Pemilihan bahasanya tidak menggurui dan
cenderung mengajak belajar bersama. Dalam buku terdapat beberapa lembar komik
dalam setiap permasalahan menjadikan lebih asyik membaca. Benar-benar kemasan
yang istimewa. Kejelasan sumber juga diperlihatkan, jadi tidak serta merta
semua dari pendapat penulis.
Buku ini terlalu fokus
kepada diri sendiri si penghijrah, ditakutkan pembaca terlaku fokus pada diri
sendiri sehingga melupakan lingkungan dan masyarakat di sekitarnya. Sehingga
menjadikan tertutup dan jatuhnya pada sombong karena sudah merasa benar dan
yang lain kurang ataupun salah.
Kecantikan dalam Islam
identik dengan kebaikan yang nampak sebagai wujud ketaatan kepada Allah,
sedangkan keburukan seorang wanita bukan berdasar pada kurangnya fisik atau
perbedaan raga dari sesama namun karena banyaknya nafsu yang diikuti dan
mengesampingkan perintah Allah. Seperti itulah cantik yang sesunggunya, so jangan khawatir maupun berkecil hati
apabila banyak perbedaan pada sesama, sebab setiap orang mempunyai kelebihan
dan kekurangan masing-masing, juga porsir cantik yang berbeda-beda. Oleh sebab
kawan-kawan jangan hanya cantik di depan makhluknya, namun juga cantiklah
dihadapan Allah, selain itu baik juga dapat mendatangkan keberkahan. Cantik di
depan makhluknya tentu boleh, asal jangan ada niat untuk menggoda ataupun pamer lo
ya, nanti jatuhnya pada Riya`. Siap sama-sama berjuang di jalan Allah? Tentunya
HABLUM MINALLAH dan HABLUM MINANNAS ya, harus seimbang.
b.
Tofan
Aji Susanto
Judul Buku : Pemenang Di Atas Pemenang
Pengarang : Ahmad Saiful Islam Penerbit : Elex Media Komputindo Tahun Terbit : 2013 Tebal Halaman : 202 halaman
Juara dan Pemenang
Buku ini membahas tentang bagaimana seorang pemenang berpikir, bagaimana cara seorang pemenang beraksi, bagaimana cara seorang pemenang menyikapi keadaan di lingkungan sekitar. Dimana masyarakat harus dapat merubah pola pikir, tidak hanya yang kaya yang dapat berkuasa yang mempunyai harta dapat bebas membeli segalanya.
Namun masyarakat biasa bahkan kalangan bawah juga dapat
menjadi penguasa yang mempunyai tahta dan harta. Karena dengan tekad dan
usaha, kita dapat mencapai apa yang kita inginkan. Kita juga harus berfikir
pikiran diluar sebuah kotak . Jika seseorang ingin meraih kesuksesan
penting untuknya keluar dari zona nyaman atau kebiasaan yang selalu
dilakukan. Dan tidak semua hal dipandang ketika telah menjadi sebuah hasil,
kita juga memerlukan latihan. Latihan itu berupa proses menuju kesuksesan,
tidak ada manusia yang secara tiba-tiba bisa menjadi sukses tanpa adanya
proses perjalanan panjang kecuali mereka yang berlatar belakang mempunyai
kekayaan berlebih. Bayangkan saja jika seorang David Beckam yang
sekarang telah sangat sukses dalam bidang olah raga sepak bola. Namun dia
selalu melakukan Free Kick 700 kali per hari, proses itulah yang
membuat dia menjadi pemain sepak bola hebat.
Untuk menuju kesuksesan seseorang dirasa memerlukan penasihat
untuk dirinya, namun tidak semua nasihat baik dan harus kita ikuti. Kita sendiri
juga harus pandai menyikapi hal ini. Apakah nasehat yang diberikan orang lain
itu baik untuk diri kita sendiri atau malah lebih baik memilih keputusan
terbaik sendiri tanpa nasehat orang lain?. Di zaman teknologi yang semakin
menjamur ini mengharuskan kita untuk berpikir lebih cerdas dan kreatif.
Bagaimana cara menyikapi persaingan teknologi yang ada di lingkungan sekitar.
Tidak hanya kreativitas yang dapat dituntut dalam menyikapi hal tersebut
namun sikap ikhlas membuat kreativitas semakin meningkat.
Ketika seseorang memulai sebuah perbuatan dengan ikhlas pasti
akan ada penyelesaiannya. Di saat itu kita telah dapat menyikapi pertumbuhan
dan perkembangan teknologi pada lingkungan sekitar. Kita pasti tahu kebutuhan
apa saja yang diperlukan untuk lingkungan sekitar. Setelah kita tahu apa
kebutuhan tersebut tinggal bagaimana cara kita menyikapi hal tersebut dan
mengembangkan ide untuk mengimplementasikannya.
Secara umum, buku ini membahas tentang dasar-dasar dari cara
seseorang menjadi sukses. Mulai dari cara menyelesaikan permasalahan real
pada kehidupan. Cakupan yang ada di dalam buku ini dapat diimplementasikan
oleh semua kalangan mulai dari kalangan menengah kebawah, mahasiswa. Di Dunia
ini ada banyak para pemenang namun masih banyak yang menjadi pemenang di atas
para pemenang.
Pada bab
tujuh ini anggaplah yang menjadi sebagai pemenang di atas pemenang itu ialah
diri kita,
“Kalau Kita
terlahir miskin bukan salah Kita, tapi kalau Kita mati miskin, itulah salah
Kita”.So, Don’t give to live this life, there’s a will there’s a way .
Saya yakin
dan percaya dengan adanya buku ini mampu menyadarkan para pembaca untuk
selalu berusaha menjadi pemenang di atas pemenang, dengan membaca buku ini,
kita dapat berpikir ulang mengenai masa depan.
Kekurangan
Buku:
Ada beberapa penggunaan kata yang kurang tepat contoh “saat
saya usia 21 tahun” sebaiknya menjadi “ saat saya berusia 21 tahun atau saat
usia saya 21 tahun”, ada juga beberapa bahasa yang kurang dimengerti dan
tidak ada daftar keterangan khusus yang ditulis di
bagian bawah
Kelebihan
Buku:
Dapat memberikan motivasi kepada para pembaca, banyak gambar
di dalam buku ini, covernya juga menarik minat pembaca, kertas dan cetakannya bagus dan menarik.
|
Komentator
: Kartika Edi Rahayu
Judul dalam
resensi Tofan menurut saya tidak tergambar dalam isi resensi, tidak ada
penjelasan lebih lanjut dalam judul “Juara dan Pemenang” sehingga saya kurang
memahami apa maksud dari judul tersebut, seharusnya akan lebih baik jika ditambahkan
seperti “Kemenangan adalah tangga menuju kesuksesan” sehingga judul dapat
dimengerti maksudnya bahwa kemenangan yang diperoleh seseorang adalah proses
menuju kesuksesan, disini kemenangan yang dimaksud bukan hanya menang
mengalahkan orang lain namun juga kemenangan menata hidupnya sendiri menjadi
lebih baik dan berkualitas juga bermanfaat dan memotivasi orang lain. Mengawali
resensi buku sudah bagus pembukaannya namun akan lebih baik, juga mengenalkan
penulis, kepopuleran dan penilaian kualitas buku. Menurut saya pada paragraf
pertama kalimat kedua tidak saling berhubungan dengan kalimat sebelumya,
sehingga tidak sinkron dan tidak seimbang. Penggunaan kata “dan” pada paragraf
ketiga kalimat pertama menurut saya semakin mempersulit dalam saya memahami
kalimat tersebut, seharusnya “Untuk menuju
kesuksesan seseorang memerlukan penasihat untuk dirinya, namun tidak semua
nasihat baik harus kita ikuti.” Menghilangkan kata “dirasa” dan “dan”, juga pada
kalimat “Apakah nasehat yang diberikan orang lain itu baik untuk diri kita
sendiri atau malah lebih baik memilih keputusan terbaik sendiri tanpa nasehat
orang lain?.” Akan lebih efisien dan mudah dimengerti apabila kalimatnya
menjadi “Apakah lebih baik nasehat yang diberikan oleh orang lain atau
keputusan dari diri sendiri?, sebab tidak semua nasehat dari orang lain dapat
digunakan karena pandangan setiap orang berbeda.” Lalu pada kalimat selanjutnya
yang menurut saya tidak runtut, setelah membahas tentang penilaian setelah itu
membahas persaingan teknologi seiring perkembangan zaman, menurut saya kalimat
tersebut tidak padu. dalam resensi tersebut penutupnya sudah memberikan isi
berupa kesimpulan namun untuk kesan dan rekomendasi penulis tidak dijabarkan
lebih lanjut.
4. JURNAL REFLEKSI PERKULIAHAN MEMBACA TEKS
NONILMIAH/IFORMATIF
Pada awal semester mengenai tugas membaca 10 buku informatif
menurut saya yang awalnya sangat menyita waktu lama kelamaan menjadi kebiasaan
yang dapat menambah wawasan dan pengalaman membaca menjadi lebih baik dan jeli
terhadap suatu hal. Juga membuat peta konsep dan 5 pertanyaan yang menurut saya
harus lagi dan lagi jeli dalam membedakan jenis pertanyaan. Untuk tugas kedua
mengenai perbedaaan teks ilmiah dan nonilmiah yang pada akhirnya lebih memahami
dan jelas perbedaan keduanya, sehingga apabila akan membuat teks ilmiah maupun
nonilmiah akan mengerti poin-poinnya dan apa saja yang dapat dimasukkan dalam
teks tersebut sesuai dengan kriteria teks. Tugas ketiga yang berupa menjawab
pertanyaan dari teks yang telah disajikan, karena teks yang disajikan sangat
baik pilihan katanya juga baik dalam mengelola pertanyaan yang berakibat pada
banyaknya kesalahan ketika menjawab pertanyaan dari teks tersebut karena setiap
kata harus dipahami betul maknanya agar tidak mudah terjebak dalam pertanyaan. Tugas
keempat, yakni tugas merefleksi buku. Tugas yang menambah wawasan karena selain
membaca buku juga mengimplementasikannya yang mengharuskan menulis nilai-nilai
yang terkandung dalam buku lalu membuat artikel. Selanjutnya tugas kelima yaitu
meresensi buku, membaca buku lalu membuat sinopsis dan mengomentari tentang
buku tersebut, baik dari segi isi maupun penulis dan hal lainnya yang membuat
saya menjadi lebih teliti dan kritis. Tugas keenam yaitu mencari jenis jenis
teks, teks sejarah, teks laporan hasil observasi, dan jenis teks lainnya.
Sehingga selain mengetahui jenis-jenis teks tersebut juga mengetahui struktur,
ciri, dan perbedaan kelima jenis teks tersebut. Yang terakhir adalah refleksi
multimedia yang membuat otak saya lebih bebas mengeluarkan pendapat dan
keinginanan, dari hasil membaca buku tersebut merefleksikan ke dalam bentuk
karangan bebas maupun puisi.
Banyak
hal yang dapat saya peroleh dari mata kuliah membaca informatif/nonilmiah ini,
selain menambah banyak wawasan dengan membaca banyak buku namun juga mengasah
ketrampilan dalam mengembangkan hasil dari buku yang di baca tersebut. Harapan
saya ilmu yang diberikan oleh bu Endah ini menjadi bekal saya dalam mencari
ilmu, tidak mudah lupa terhadap semua ilmu yang diberikan dan bisa ditularkan
pada orang lain, lebih bermanfaat, untuk diri sendiri maupun orang lain.
Harapan yang lainnya bisa mendapat nilai A pada mata kuliah ini, sebab semester
lalu saya mendapat nilai B, padahal saya sudah bersungguh-sungguh dalam
mengikuti mata kuliah ini. Tentunya harapan saya tidak jauh berbeda dengan
harapan orang tua, sebab orang tua hanya berharap anaknya sukses dan
melanjutkan cita-cita orang tua.
Mana catatan kredibilitas buku?
BalasHapusKomentar karya teman jangan diposting di sini ya.
Tulisan mengalir-lancar, enak dibaca, namun buanyak kesalahan ejaan. yang cermat ya n terus berkarya!