Selasa, 16 Mei 2017

LIANDANA PUTRI

LIANDANA PUTRI (PBSI/AA/160211601867)

TUGAS 1: MENULIS TEKS REFLEKSI MULTIMODA


Judul Buku: Juru Sukses Menjadi Guru Kreatif, Inspiratif, dan Inovatif
Penulis: A.Lusita
Tahun Terbit: 2011
Penerbit: Araska








Ikhtisar
Guru adalah panutan untuk siswanya. Bukan rahasia jika selama ini guru dituntut untuk memberikan contoh yang baik untuk siswanya. Dalam hal itu, seorang guru hendaknya menjadi seseorang yang bisa dekat dengan siswanya agar apa yang diajarkan nanti bisa diserap secara optimal.
Buku ini membahas tentang tips-tips sukses menjadi guru yang kreatif, inspiratif, dan inovatif. Ketiga hak tersebut merupakan kuci sukses menjadi guru. Sukses di sini tidak diartikan secara material, namun sukses dalam artian bisa mengemban tugas-tugas seorang guru dengan baik.
Untuk menjadi guru kreatig, inspiratif, dan inovatif memang harus dibentuk. Salah satu faktormya adalah dengan menjaga komitmen untuk terus memberi spirit kreatif, inspiratif, dan inovatif kepada siswa. Dengan sporit tersebut, guru dapat menciptakan manusia yang unggul yang penuh kreatifitas dan kemampuan kompetitif.
Nilai yang terkandung:
Menjadi guru bukan hanya masalah menjalankan kurikulum atau sekadar menjadi seorang pengajar unyuk siswanya. Guru sejati adalah guru yang mampu mengajak siswanya untuk menjadi lebih baik dan mengaplikasikan ilmunya untuk kemaslahatan masyarakat.

Artikel
Tiga Kunci Sukses Menjadi Guru

Guru adalah seorang yang memiliki peranan penting dalam mencerdaksan kehidupan manusia. Dari seorang guru lah seorang anak bisa menjadi manusia hebat. Ilmuwan, musisi, bahkan presiden bermula dari proses belajar dengan seorang guru.
 Untuk mencetak manuisa-manusia hebat, tentunya diperlukan juga guru yang hebat pula. Seorang guru harus menjadi seorang yang inspiratif, inovatif, dan kreatif. Tiga hal tersebut merupakan kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru.
 Lantas, bagaimanakah guru yang inspiratif itu? Guru yang inspiratif bukan hanya guru yang sekadar mengejar kurukulum. Akan tetapi, ia mampu mengajak siswa-siswanya berpikir kreatif. Ia juga mempunyai kemampuan untuk mengajak siswanya melihat sesuatu dari luat lalu mengubahnya di dalam lalu membawanya kembali keluar, yaitu ke masyarakat luas. Seorang guru yang inspiratif harus memberikan contoh bahwa ilmu yang selama ini didapat di sekolah harus diterapkan di masyarakat untuk mengadakan perubahan yang lebih bauk. Melihat kenyataan saat ini, banyak guru yang hanya mengajarkan teori dan teori tetapi siswanya tidak mampu, bahkan tidak tahu bagaimana harus mengaplikasikannya di kehidupan bermasyarakat.
Selain inspiratif, seorang guru yang baik harus memiliki sikap yang inovatif, Inovatif artinya mampu melakukan pembaharuan atau perbaikan dengan disertai perubahan ke arah yang lebih baik dengan cara-cara tertentu. Jika dikaitkan dengan pembelajaran, inovasi merupakan pembaharuan atau perbaikan suatu sistem pembelajaran agar menjadi lebih baik. Inovasi tersebut misalnya dalam metode pembelajaran. Guru mampu menciotakan metode pembelajaran yang menyenangkan sehingga siswa tertarik dan melakukan kegiatan belajar dengan senang hati.
Yang terakhir yaitu kreatif. Kreatif diartikan mampu menciptakan sesuatu atau menyelesaikan permasalahan dengan cara yang efektif. Seorang guru memang harus memounyai sifat ini. Ia harus mampu mengenal karakter siswanya lalu merancang metode pembelajaran yang sesuai. Kreatif di sini juga bisa diartikan kemampuan untuk menciptakan kenyamanan untuk siswanya.
Tiga hal tersebut merupakan kunci-kunci menjadi guru yang hebat. Ketiganya harus diterapkan dan dikombinasikan secara bersamaan agar bisa memperoleh hasil yang optimal.

Puisi


Untukmu, tunas kecilku
Kan ku puaskan hausku dengan meneguk segar segara kata
Kan ku terangi malamku dengan pijar yang menyala
Kan ku hangatkan jiwaku dengan bara yang selalu terjaga
Kan ku lakukan semua itu, untukmu, tunas kecilku

Duhai kau, tunas kecilku
Kemarilah, aku ingin memelukmu
Melegakan hausmu, menemani tumbuhmu
Hingga nanti, aku lelap dan layu
  

TUGAS 2: MENGANALISIS STRUKTUR ISI DAN CIRI BAHASA TEKS
  
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UJI KANDUNGAN BAHAN MAKANAN


A. TUJUAN

Tujuan umum kegiatan uji coba zat makanan adalah kita dapat mengidentifikasi zat makanan yang terdapat didalam berbagai bahan makanan yang telah ditentukan. Selanjutnya, melakukan uji zat-zat makanan terhadap berbagai bahan makanan, secara rinci kita dapat melakukan hal-hal berikut:

  • Mengidentifikasi bahan-bahan makanan y ang mengandung karbohidrat;
  • Mengelompokkan bahan-bahan makanan yang dapat dijadikan sumber karbohidrat;
  • Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung lemak;
  • Mengelompokan bahan-bahan makanan yang dapat dijadikan sumber lemak;
  • Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung protein;
  • Mengelompokkan bahan-bahan makanan yang dapat dijadikan sumber protein.

B. DASAR TEORI

Agar tubuh sehat dan tumbuh secara normal, ada enam macam zat makanan yang dibutuhkan, yaitu karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin, dan air. Keenam zat makanan tersebut dapat kita peroleh dari berbagai bahan makanan.

Makanan biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga dana nutrisi. Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan. Tanpa makanan, makhluk hidup akan sulit dalam mengerjakan aktifitas sehari-harinya. Makanan dapat membantu kita dalam mendapatkan energi dan membantu pertumbuhan badan dan otak.

Suatu bahan makanan dapat mengandung satu atau lebih zat makanan. Tetapi bahan makanan akan mengandung zat makanan tertentu saja dalam jumlah yang banyak sehingga suatu bahan makanan merupakan sumber zat makanan tertentu.

Kandungan zat dalam makanan dapat diidentifikasi suatu pengujian sederhana namun jumlah kandungan setiap zat makanan dalam bahan makanan hanya dapat diidentifikasi dengan cara yang kompleks. Adapun zat-zat makanan yang di ujikan yaitu karbohidrat, lemak, dan protein.



KARBOHIDRAT

Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam karena merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia. Semua karbohidrat berasal dari tumbuh-tumbuhan. Melalui proses fotosintesis, klorofil tanaman dengan bantuan sinar matahari mampu membentuk karbohidrat dari karbondioksida berasal dari udara dan air dari tanah.

Karbohidrat yang dihasilkan adalah karbohidrat sederhana glukosa, disamping itu pula dihasilkan oksigen yang lepas di udara. Semua jenis karbohidrat terdiri atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Dalam bentuk sederhana formula umum karbohidrat adalah CnH2nOn.

Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi dalam dua golongan yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Karbohidrat sederhana merupakan karbohidrat yang banyak mengandung gula. Karbohidrat sederhana terdiri atas monosakarida, disakarida, gula alkohol, dan oligosakarida. Sedangkan karbohidrat kompleks merupakan karbohidrat yang banyak mengandung serat.

Karbohidrat kompleks terdiri atas polisakarida dan serat. Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh. Tubuh menggunakan karbohidrat seperti layaknya mesin mobil menggunakan bensin. Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh, berperan penting dalam proses metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan lemak.

Sebagai sumber energi, karbohidrat menyediakan energi bagi tubuh. Satu gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori, sebagian karbohidrat di dalam tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan energi, sebagian disimpan sebagai glikogen dalam hati dan jaringan otot, dan sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi di dalam jaringan lemak.

AMILUM
Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting.
Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak bereaksi. Penjelasan untuk gejala ini belum pernah bisa tuntas dijelaskan.

GULA (GLUKOSA)
Di sisi lain, glukosa sangat penting dalam produksi protein dan dalam metabolisme lipid. Karena pada sistem saraf pusat tidak ada metabolisme lipid, jaringan ini sangat tergantung pada glukosa.
Glukosa, karbohidrat yang paling sederhana mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi tenaga untuk menjalankan sel-sel tubuh. Glukosa diserap ke dalam peredaran darah melalui saluran pencernaan. Sebagian glukosa ini kemudian langsung menjadi bahan bakar sel otak, sedangkan yang lainnya menuju hati dan otot, yang menyimpannya sebagai glikogen (“pati hewan”) dan sel lemak yang menyimpannya sebagai lemak.
Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan dikonversi kembali menjadi glukosa pada saat dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun lemak simpanan dapat juga menjadi sumber energi cadangan, lemak tak pernak secara langsung dikonversi menjadi glukosa. Fruktosa dan galaktosa, gula lain yang dihasilkan dari pemecahan karbohidrat, langsung diangkut ke hati, yang mengkonversinya menjadi glukosa.

PROTEIN
Uji protein dilakukan guna mengetahui kandungan bahan makanan yang mengandung protein. Istilah protein berasal dari kata Yunani proteos yang berarti yang utama atau yang didahulukan. Kata ini diperkenalkan oleh seorang ahli kimia Belanda, Gerardus Mulder (1802-1880), karena ia berpendapat bahwa protein adalah zat yang paling penting dalam setiap organisme.
Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh setelah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, sebagian ada didalam otot, seperlima di dalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluh di dalam kulit, dan selebihnya di dalam jaringan lain dan cairan tubuh. Semua enzim, berbagai hormon, pengangkut zat-zat gizi dan darah, matriks intraseluler dan sebagainya adalah protein. Di samping itu asam amino yang membentuk protein bertindak sebagai prekursor sebagian besar koenzim, hormon, asam nukleat, dan molekul-molekul yang esensial untuk kehidupan. Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain yaitu membangun serta memelihara sel-sel jaringan tubuh.
Protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima ribu hingga beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptida. Protein merupakan zat makanan penting untuk pertumbuhan, perkembangan, mengganti bagian yang rusak, dan sebagainya.
Menurut sumbernya, protein dibagi menjadi dua golongan, yaitu protein hewani berasal dari hewan, dan protein nabati berasal dari tumbuhan. Protein hewani merupakan protein sempurna karena mengandung asam amino esensial. Protein hewani dapat diperoleh dari daging, ikan, susu, dan telur. Protein nabati merupakan protein tidak sempurna karena kandungan asam amino esensialnya kurang lengkap, jumlahnya kurang untuk memenuhi keperluan tubuh, kecuali dari kacang-kacangan terutama kedelai. Protein nabati dapat diperoleh dari padi-padian, kacang-kacangan, dan sayuran. Perlu diketahui protein tidak dapat dibuat atau disimpan sebagai cadangan tubuh,  jadi harus dikonsumsi secara teratur.
Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).

LEMAK
Lemak sama dengan minyak. Seperti juga karbohidrat, lemak merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon, hidrogen, dan oksigen dengan struktur yang berbeda dari karbohidrat. Lemak dapat dijumpai pada berbagai bahan makanan, seperti bahan makanan yang berasal dari hewan dan bahan makanan yang berasal dari tumbuhan.
Bahan makanan yang berasal dari hewan yang mengandung lemak adalah daging, jeroan, krim, susu, mentega, dan sebagainya. Sedangkan bahan makanan yang berasal dari tumbuhan yang mengandung lemak adalah minyak goreng, margarin, kacang tanah, kemiri, dan lain-lain. Bahan makanan sumber lemak jika dipegang terasa licin dan jika ditempelkan pada kertas akan terlihat meninggalkan bekas minyak pada kertas tersebut. Apabila bekas air pada kertas akan hilang setelah beberapa saat karena air menguap sehingga kertas akan kering kembali, maka bekas minyak tidak akan hilang dari kertas karena minyak tidak menguap. 1 gram lemak menghasilkan 9,3 kalori. Ciri-ciri ini dapat dijadikan pedoman untuk pengujian sederhana tentang ada tidaknya lemak dalam suatu bahan makanan.
Senyawa-senyawa lemak berdasarkan komposisi kimianya dibedakan menjadi tiga golongan yaitu :
  • Lemak sederhana. Tersusun oleh trigliserida yang terdiri dari satu gliserol dan tiga asam lemak. Contoh senyawa lemak sederhana adalah lilin, malam atau plastisin (lemak sederhana yang padat pada suhu kamar) dan minyak (lemak sederhana yang cair pada suhu kamar).
  • Lemak campuran. Merupakan gabungan antara lemak dengan senyawa bukan lemak seperti fosfat, protein, dan glukosa. Misalnya lipoprotein yang merupakan gabungan antara lipid dengan protein. Fosfolipd yang merupakan gabungan antara lipid dengan fosfat.
  • Derivat lemak. Merupakan senyawa yang dihasilkan dari proses hidrolisis lipid. Misalnya kolesterol, asam lemak, sterol dan gliserol. Kolesterol merupakan komponen utama pada membran sel hewan dan juga merupakan precursor (senyawa pemula) untuk membuat hormone steroid, seperti kortikosteroid dan hormone seks. Di dalam hati kolesterol digunakan untuk mensintesis asam empedu, asam kolat, dan beberapa garam empedu untuk penyerapan lemak. Contoh derivate lemak yang lain adalah asam lemak yang merupakan asam organik dalam bentuk lemak, baik yang berasal dari hewan maupun tumbuhan.
Berdasarkan ikatan kimianya, asam lemak dibedakan menjadi dua. Pertama, asam lemak jenuh tubuh dan bersifat non esensial karena dapat disintesis oleh tubuh dan umumnya berwujud padat pada suhu kamar. Asam lemak jenuh berasal dari lemak hewani, misalnya mentega dan gajih. Kedua, asam lemak tidak jenu, bersifat esensial karena tidak dapat disintesis oleh tubuh dan umumnya berwujud cair pada suhu kamar. Asam lemak tidak jenuh berasal dari lemak nabati, misalnya minyak goreng, minyak kedelai, dan minyak  jagung.
Lemak mempunyai fungsi antara lain sebagai berikut :
  • Sebagai sumber tenaga yang paling besar untuk satuan berat yang sama dibandingkan bahan makanan lain,
  • Pembawa zat-zat makanan yang esensial,
  • Pelindung alat tubuh yang lunak,
  • Melindungi tubuh dari suhu yang rendah,
  • Bahan penyusun membran sel,
  • Penahan rasa lapar karena pencernaan lemak membutuhkan waktu yang lama.
Dalam pengujian makanan diperlukan reagen sebagai berikut :

C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya:
  • Tabung reaksi dengan raknya
  • Pipa tetes
  • Cawan petri
  • Mortal
  • Spatula
  • Pembakar bunsen
  • Penjepit tabung reaksi
  • Kertas buram
  • Korek api
  • Tisu
2. Bahan Bahan makanan yang kami gunakan pada penelitian ini diantaranya:
  • Roti
  • Tempe
  • Putih telur
  • Pisang
  • Kemiri
  • Margarin
  • Sari jeruk
D. CARA KERJA
1. Uji Karbohidrat (Amilum)
  • 5 bahan makanan digerus secara terpisah(Roti, tempe, putih telur, pisang, dan kemiri) lalu di tempatkan di cawan petri
  • Dari hasil gerusan diambil secukupnya, dimasukkan kedalam plat tetes dan masing-masing diberi label
  • Penampilan awal di dokumentasikan
  • Kemudian masing masing bahan makanan ditetesi dengan 5 tetes lugol/kalium iodida
  • Perubahan warna yang terjadi diamati, dicatat dan didokumentasikan
2. Uji Lemak
  • Semua bahan makanan yang ada dioleskan secara terpisah di atas kertas buram yang telah disediakan
  • Kertas buram yang sudah dioleskan kemudian didiamkan sampai kering
  • Diamati dibawah cahaya
3. Uji Karbohidrat (Glukosa)
  • Bahan makanan yang sudah digerus terlebih dahulu dimasukkan kedalam tabung reaksi
  • Masing-masing tabung reaksi diberi label
  • Kemudian ditetesi 5 tetes benedict dan dipanaskan diatas bunsen
  • kemudian didiamkan selama beberapa menit
  • perubahan warna yang terjadi pada tabung reaksi pada bahan makanan diamati dan dicatat hasil pengamatannya
4. Uji Protein
  • Bahan makanan yang sudah digerus terlebih dahulu dimasukkan kedalam tabung reaksi
  • Masing-masing tabung reaksi diberi label
  • Diteteskan dengan 3 tetes NaOH kemudian 3 tetes CuSO4
  • Perubahan warna yang terjadi diamati dan dicatat sebelum dan sesudah ditetesi
E. TABEL DATA PENGAMATAN
 
 


F. PEMBAHASAN
Pada kegiatan praktikum ini kita menggunakan reagen yang digunakan untuk mengetahui kandungan makanan, antara lain :
Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat (amilum). Bila makanan yang ditetesi lugol berubah menjadi biru hitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin gelap warnyanya berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya.
Biuret adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila bahan makanan itu mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan menghasilkan warna ungu/warna lembayung. Hal itu terjadi karena ada ikatan protein dengan biuret yang menghasilkan dasar reaksi sebagau berikut : Kompleks koordinasi antara Cu2+ dengan gugus -C=O dan NH ikatan peptida dalam larutan alkalis, akan membentuk warna lembayung.
Benedict adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glokusa pada bahan makanan. Hasil reaksi menghasilkan warna merah bata ketika reagen Benedict dicampur dan dipanaskan dengan glukosa. Glukosa memiliki sebuah elektron untuk diberikan, tembaga (salah satu kandungan di reagen benedict) akan menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah perubahan warna.
Kertas buram adalah bahan penguji pada kandungan lemak. Karena kertas buram mudah menyerap air/minyak jadi sangat cocok untuk pengujian ini. Pada pengujian lemak ini makanan yang sudah di tumbuk di oleskan pada kertas buram setelah itu di panaskan di atas pembakar sepritus sehingga kandungan air mudah mongering, jika ada noda transparan maka bahan makanan tersebut mengandung lemak.
Dari hasil pengamatan yang kami dapatkan di peroleh hasil pengujian sebagai berikut:
Uji Roti
  • Uji amilum, roti di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna biru kehitaman. Maka dari itu roti mengandung amilum.
  • Uji Protein, roti tidak mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna ungu hanya sedikit diatas dan sisanya hanya warna putih.
  • Uji glukosa, setelah ditetesi benedict dan di panaskan di atas bunsen berubah menjadi orange. Hal ini menunjukkan bahwa roti mengandung glukosa.
  • Uji lemak, roti yang di oleskan pada kertas buram meninggalkan noda transparan . Hal ini berarti roti memiliki kandungan lemak.
Uji Tempe
  • Uji amilum, tempe di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna putih kecoklatan. Hal ini membuktikan bahwa tempe tidak mengandung amilum.
  • Uji protein, tempe hanya sebagian mengandung protein karena ketika ditetesi dengan reagen biuret warna menjadi setengah ungu.
  • Uji glukosa, tempe mengandung sedikit glukosa. Ketika ditetesi benedict dan dipanaskan diatas busen warna berubah menjadi agak orange.
  • Uji lemak, ketika dioleskan pada kertas buram tempe tidak meninggalkan noda transaparan. Hal ini membuktikan bahwa tempe tidak memiliki kandungan lemak.
Uji Putih Telur
  • Uji amilum, putih telur di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna orange kecoklatan. Hal itu berarti tidak menunjukkan bahwa putih telur memiliki amilum karena bila memiliki amilum setelah di uji seharusnya memiliki warna biru kehitaman.
  • Uji protein, putih telur mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna menjadi ungu.
  • Uji glukosa, putih telur ditetesi benedict kemudian di panaskan di atas bunsen ternyata berwarna kuning kecoklatan. Hal itu menunjukkan bahwa putih telur mengandung sedikit glukosa.
  • Uji lemak, putih telur yang di oleskan pada kertas buram tidak meninggalkan noda transparan. Maka putih telur tidak mengandung lemak.
Uji Pisang
  • Uji amilum, pisang ditetesi dengan reagen lugol menghasilkan warna coklat kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa pisang memiliki amilum hanya sebagian saja.
  • Uji protein, pisang tidak memiliki kandungan protein karena setelah ditetesi reagen biuret tidak terjadi perubahan.
  • Uji glukosa, sesudah tabung reaksi ditetesi dan dipanaskan pada busen pisang menjadi berwarna cokelat kehitaman. Maka pisang tak memiliki glukosa.
  • Uji lemak, pisang sedikit mengandung lemak karena kertas buram yang diolesi gerusan pisang meninggalkan sedikit noda transparan.
Uji Kemiri
  • Uji amilum, kemiri yang ditetesi dengan reagen lugol menghasilkan warna coklat kehitaman. Maka kemiri sebagian memiliki kandungan amilum.
  • Uji protein, kemiri memiliki kandungan protein karena setelah ditetesi oleh reagen biuret warna menjadi ungu.
  • Uji glukosa, kemiri berubah menjadi coklat gelap sesudah ditetesi dan dipanskan diatas bunsen. Hal ini berarti kemiri tidak memiliki kandungan glukosa.
  • Uji lemak, kemiri tidak mengandung lemak. Karena kertas buram yang diolesi tidak meninggalkan noda transparan.
Uji Margarin
Margarin hanya digunakan pada saat uji lemak. Hasil dari pengamatan yang kami dapatkan adalah margarin memiliki kandungan lemak karena ketika margarin dioleskan pada kertas buram meninggalkan noda transparan.
Uji Sari Jeruk
Sama halnya dengan margarin, sari jeruk hanya digunakan pada saat uji lemak. Hasilnya, sari  jeruk sama sekali tidak memiliki kandungan lemak karena kertas buram yang dioleskan sari  jeruk tidak meninggalkan noda transaparan.
G. JAWABAN PERTANYAAN
1. Bahan apa ajakah yang mengandung amilum dan apa buktinya?
Bahan makanan yang mengandung amilum adalah roti karena perubahan warna yang terjadi saat gerusan roti di tetesi lugol/kalium iodida warnanya berubah menjadi biru kehitaman
2. Bahan apa sajakah yang mengandung glukosa dan apa buktinya?
Bahan makanan yang mengandung glukosa adalah roti dan tempe. Pada roti saat diteteskan benedict warna berubah menjadi orange sedangkan tempe walaupun perubahan warnanya sedikit berwarna agak orange
3. Bahan apa sajakah yang mengandung protein dan apa buktinya?
Bahan makanan yang mengandung protein adalah putih telur dan kemiri. Kedua perubahan warna sama-sama berwarna ungu
4. Bahan apa sajakah yang mengandung lemak dan apa buktinya?
Bahan makanan yang mengandung lemak adalah margarin dan roti. Margarin sepenuhnya meninggalkan noda transparan pada kertas buram sedangkan roti hanya sedikit noda transparan yang tertinggal. Maka, roti sedikit memiliki lemak H.
SIMPULAN
Dari hasil percobaan yang dilakukan dapat ditarik simpulan sebagai berikut :
  • Yang mengandung amilum adalah roti.
  • Yang mengandung glukosa adalah roti dan tempe.
  • Yang mengandung protein adalah putih telur dan kemiri.
  • Yang mengandung lemak adalah margarin dan roti.
Dalam satu bahan makanan tidak hanya mengandung nutrisi, tetapi banyak yang mempunyai lebih dari dua nutrisi atau lebih. Seperti roti terdapat amilum, glukosa dan lemak.

1.
Judul
Laporan Praktikum Biologi Uji Kandungan Bahan Makanan

Judul
 
2.
Tujuan
mengidentifikasi zat makanan yang terdapat didalam berbagai bahan makanan yang telah ditentukan

3.
Dasar Teori
Agar tubuh sehat dan tumbuh secara normal, ada enam macam zat makanan yang dibutuhkan, yaitu karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin, dan air. Keenam zat makanan tersebut dapat kita peroleh dari berbagai bahan makanan.
Makanan biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga dana nutrisi. Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan. Tanpa makanan, makhluk hidup akan sulit dalam mengerjakan aktifitas sehari-harinya. Makanan dapat membantu kita dalam mendapatkan energi dan membantu pertumbuhan badan dan otak.
Suatu bahan makanan dapat mengandung satu atau lebih zat makanan. Tetapi bahan makanan akan mengandung zat makanan tertentu saja dalam jumlah yang banyak sehingga suatu bahan makanan merupakan sumber zat makanan tertentu.
Kandungan zat dalam makanan dapat diidentifikasi suatu pengujian sederhana namun jumlah kandungan setiap zat makanan dalam bahan makanan hanya dapat diidentifikasi dengan cara yang kompleks. Adapun zat-zat makanan yang di ujikan yaitu karbohidrat, lemak, dan protein
Dasar
Teori
 
4.
Alat Dan Bahan
1. Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya:
  • Tabung reaksi dengan raknya
  • Pipa tetes
  • Cawan petri
  • Mortal
  • Spatula
  • Pembakar bunsen
  • Penjepit tabung reaksi
  • Kertas buram
  • Korek api
  • Tisu
2. Bahan Bahan makanan yang kami gunakan pada penelitian ini diantaranya:
  • Roti
  • Tempe
  • Putih telur
  • Pisang
  • Kemiri
  • Margarin
  • Sari jeruk
5.
Langkah Kerja

1. Uji Karbohidrat (Amilum)
  • 5 bahan makanan digerus secara terpisah(Roti, tempe, putih telur, pisang, dan kemiri) lalu di tempatkan di cawan petri
  • Dari hasil gerusan diambil secukupnya, dimasukkan kedalam plat tetes dan masing-masing diberi label
  • Penampilan awal di dokumentasikan
  • Kemudian masing masing bahan makanan ditetesi dengan 5 tetes lugol/kalium iodida
  • Perubahan warna yang terjadi diamati, dicatat dan didokumentasikan
2. Uji Lemak
  • Semua bahan makanan yang ada dioleskan secara terpisah di atas kertas buram yang telah disediakan
  • Kertas buram yang sudah dioleskan kemudian didiamkan sampai kering
  • Diamati dibawah cahaya
3. Uji Karbohidrat (Glukosa)
  • Bahan makanan yang sudah digerus terlebih dahulu dimasukkan kedalam tabung reaksi
  • Masing-masing tabung reaksi diberi label
  • Kemudian ditetesi 5 tetes benedict dan dipanaskan diatas bunsen
  • kemudian didiamkan selama beberapa menit
  • perubahan warna yang terjadi pada tabung reaksi pada bahan makanan diamati dan dicatat hasil pengamatannya
4. Uji Protein
  • Bahan makanan yang sudah digerus terlebih dahulu dimasukkan kedalam tabung reaksi
  • Masing-masing tabung reaksi diberi label
  • Diteteskan dengan 3 tetes NaOH kemudian 3 tetes CuSO4
  • Perubahan warna yang terjadi diamati dan dicatat sebelum dan sesudah ditetesi
Langkah
Kerja
 
6.
Hasil Pengamatan
Pada kegiatan praktikum ini kita menggunakan reagen yang digunakan untuk mengetahui kandungan makanan, antara lain :
Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat (amilum). Bila makanan yang ditetesi lugol berubah menjadi biru hitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin gelap warnyanya berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya.
Biuret adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila bahan makanan itu mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan menghasilkan warna ungu/warna lembayung. Hal itu terjadi karena ada ikatan protein dengan biuret yang menghasilkan dasar reaksi sebagau berikut : Kompleks koordinasi antara Cu2+ dengan gugus -C=O dan NH ikatan peptida dalam larutan alkalis, akan membentuk warna lembayung.
Benedict adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glokusa pada bahan makanan. Hasil reaksi menghasilkan warna merah bata ketika reagen Benedict dicampur dan dipanaskan dengan glukosa. Glukosa memiliki sebuah elektron untuk diberikan, tembaga (salah satu kandungan di reagen benedict) akan menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah perubahan warna.
Kertas buram adalah bahan penguji pada kandungan lemak. Karena kertas buram mudah menyerap air/minyak jadi sangat cocok untuk pengujian ini. Pada pengujian lemak ini makanan yang sudah di tumbuk di oleskan pada kertas buram setelah itu di panaskan di atas pembakar sepritus sehingga kandungan air mudah mongering, jika ada noda transparan maka bahan makanan tersebut mengandung lemak.
Dari hasil pengamatan yang kami dapatkan di peroleh hasil pengujian sebagai berikut:
Uji Roti
  • Uji amilum, roti di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna biru kehitaman. Maka dari itu roti mengandung amilum.
  • Uji Protein, roti tidak mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna ungu hanya sedikit diatas dan sisanya hanya warna putih.
  • Uji glukosa, setelah ditetesi benedict dan di panaskan di atas bunsen berubah menjadi orange. Hal ini menunjukkan bahwa roti mengandung glukosa.
  • Uji lemak, roti yang di oleskan pada kertas buram meninggalkan noda transparan . Hal ini berarti roti memiliki kandungan lemak.
Uji Tempe
  • Uji amilum, tempe di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna putih kecoklatan. Hal ini membuktikan bahwa tempe tidak mengandung amilum.
  • Uji protein, tempe hanya sebagian mengandung protein karena ketika ditetesi dengan reagen biuret warna menjadi setengah ungu.
  • Uji glukosa, tempe mengandung sedikit glukosa. Ketika ditetesi benedict dan dipanaskan diatas busen warna berubah menjadi agak orange.
  • Uji lemak, ketika dioleskan pada kertas buram tempe tidak meninggalkan noda transaparan. Hal ini membuktikan bahwa tempe tidak memiliki kandungan lemak.
Uji Putih Telur
  • Uji amilum, putih telur di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna orange kecoklatan. Hal itu berarti tidak menunjukkan bahwa putih telur memiliki amilum karena bila memiliki amilum setelah di uji seharusnya memiliki warna biru kehitaman.
  • Uji protein, putih telur mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna menjadi ungu.
  • Uji glukosa, putih telur ditetesi benedict kemudian di panaskan di atas bunsen ternyata berwarna kuning kecoklatan. Hal itu menunjukkan bahwa putih telur mengandung sedikit glukosa.
  • Uji lemak, putih telur yang di oleskan pada kertas buram tidak meninggalkan noda transparan. Maka putih telur tidak mengandung lemak.
Uji Pisang
  • Uji amilum, pisang ditetesi dengan reagen lugol menghasilkan warna coklat kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa pisang memiliki amilum hanya sebagian saja.
  • Uji protein, pisang tidak memiliki kandungan protein karena setelah ditetesi reagen biuret tidak terjadi perubahan.
  • Uji glukosa, sesudah tabung reaksi ditetesi dan dipanaskan pada busen pisang menjadi berwarna cokelat kehitaman. Maka pisang tak memiliki glukosa.
  • Uji lemak, pisang sedikit mengandung lemak karena kertas buram yang diolesi gerusan pisang meninggalkan sedikit noda transparan.
Uji Kemiri
  • Uji amilum, kemiri yang ditetesi dengan reagen lugol menghasilkan warna coklat kehitaman. Maka kemiri sebagian memiliki kandungan amilum.
  • Uji protein, kemiri memiliki kandungan protein karena setelah ditetesi oleh reagen biuret warna menjadi ungu.
  • Uji glukosa, kemiri berubah menjadi coklat gelap sesudah ditetesi dan dipanskan diatas bunsen. Hal ini berarti kemiri tidak memiliki kandungan glukosa.
  • Uji lemak, kemiri tidak mengandung lemak. Karena kertas buram yang diolesi tidak meninggalkan noda transparan.
Uji Margarin
Margarin hanya digunakan pada saat uji lemak. Hasil dari pengamatan yang kami dapatkan adalah margarin memiliki kandungan lemak karena ketika margarin dioleskan pada kertas buram meninggalkan noda transparan.
Uji Sari Jeruk
Sama halnya dengan margarin, sari jeruk hanya digunakan pada saat uji lemak. Hasilnya, sari  jeruk sama sekali tidak memiliki kandungan lemak karena kertas buram yang dioleskan sari  jeruk tidak meninggalkan noda transaparan.

7.
Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang dilakukan dapat ditarik simpulan sebagai berikut :
  • Yang mengandung amilum adalah roti.
  • Yang mengandung glukosa adalah roti dan tempe.
  • Yang mengandung protein adalah putih telur dan kemiri.
  • Yang mengandung lemak adalah margarin dan roti.
Dalam satu bahan makanan tidak hanya mengandung nutrisi, tetapi banyak yang mempunyai lebih dari dua nutrisi atau lebih. Seperti roti terdapat amilum, glukosa dan lemak.



Ciri bahasa teks laporan hasil percobaan
No.
Ciri
Contoh
1.
Menggunakan penomoran yang menunjukkan urutan atau tahapan
. 1. Uji Karbohidrat (Amilum)
  • 5 bahan makanan digerus secara terpisah(Roti, tempe, putih telur, pisang, dan kemiri) lalu di tempatkan di cawan petri
  • Dari hasil gerusan diambil secukupnya, dimasukkan kedalam plat tetes dan masing-masing diberi label
  • Penampilan awal di dokumentasikan
  • Kemudian masing masing bahan makanan ditetesi dengan 5 tetes lugol/kalium iodida
  • Perubahan warna yang terjadi diamati, dicatat dan didokumentasikan
2.
Menggunakan kata kerja  pasif
  • Digerus
  • Dimasukkan
  • Ditetesi
  • Dsb.
3.
Menggunakan konjungsi temporal

Tidak ada yang menunjukkan konjungsi temporal karena pada tahapannya menggunakan penomoran.

(Teks 2)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

            Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan merupakan bertambahnya jumlah dan besarnya sel diseluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif  dapat diukur atau suatu peningkatan dalam berat atau ukuran dari seluru/sebagian dari organisme, sedangkan perkembangan merupakan bertambahnya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh, kematangan dan belajar atau peningkatan kemahiran dalam penggunaan tubuh. 
            Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang saling berhubungan. Ada banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Faktor-faktor tersebut dikelompokan menjadi 2, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal  merupakan faktor yang meliputi faktor genetis (hereditas) dan faktor fisiologis, sedangkan faktor eksternal atau faktor lingkungan merupakan faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan tersebut yaitu dari lingkungan atau ekosistem. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan adalah cahaya matahari.            Cahaya matahari merupakan sumber kehidupan karena cahaya dapat memberikan kita banyak manfaat juga sebagai bintang berdekatan dengan bumi dengan jarak 149.680.000 (Km). Cahaya matahari sangat dibutuhkan oleh tumbuhan hijau karena cahayanya dapat menghambat pertumbuhan dan juga cahaya dapat menguraikan auksin (suatu hormone pada tumbuhan). Hal ini dapat kita lihat pada tumbuhan yang berada di tempat gelap akan lebih cepat tinggi dan daunnya tidak terlalu hijau dari pada tumbuhan di tempat terang. Pertumbuhan yang cepat di tempat gelap disebut etiolasi. Cahaya yang dibutuhkan tumbuhan tidak selalu sama pada setiap tanaman. Ada jenis-jenis tumbuhan yang memerlukan cahaya penuh dan ada pula yang memerlukan remang-remang untuk pertumbuhannya. Banyak sekali teori yang menjelaskan tentang pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tumbuhan. Namun teori tersebut belum sepenuhnya dapat dipelajari jika kita belum mengetahui kebenarannya pada lingkungan kita. Selain itu, masing banyak siswa dan siswi yang belum dapat menjelaskan pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. 
           Untuk itu, penulis mengadakan penelitian  untuk lebih mengetahui dan membuktikan kebenaran teori tersebut. Dengan berlandaskan teori tersebut, didalam penelitian ini, penulis akan mengamati pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau.

B. Rumusan Masalah
            Dari latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, dapat dirumuskan suatu masalah sebagai berikut:
1. Adakah pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau?
2. Bagaimana pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau?

C. Hipotesis
            Ada. Intensitas cahaya berpengaruh terhadap cepat atau lambatnya pertumbuhan yang dialami oleh tanaman kacang hijau.





D. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui adanya pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau.
2. Mengetahui bagaimana pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau.

E. Manfaat Penelitian
            Hasil dari penelitiaan ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat mengenai pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman, terutama kacang hijau agar tanaman yang dihasilkan mendapatkan kualitas yang baik sehingga tanaman tersebut dapat memberikan keuntungan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


A. Kerangka Teoritis

1. Pertumbuhan
            Pertumbuhan merupakan proses kenaikan volume sel yang bersifat Irreversibel (tidak kembali pada keadaan semula), terjadi karena adanya pertambahan dan pembelahan sel secara mitosis dan pembesaran sel karena adanya penambahan substansi. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal (dari dalam) meliputi gen dan hormon, sedangkan faktor eksternal (dari luar) meliputi nutrisi, suhu, cahaya, kelembaban. 
            Pada proses pertumbuhan selau terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Untuk mengukur pertumbuhan tanaman digunakan alat yang disebut busur tumbuh atau auksanometer. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan bukan merupakan besaran sehingga tidak dapat diukur. Perkembangan pada tumbuhan diawalai sejak terjadi fertilisasi. Calon tumbuhan akan berubah bentuk dari sebuah telur yang dibuahi menjadi zigot, embrio, dan akhirnya menjadi sebatang pohon yang kokoh atau rumput yang mudah digoyangkan oleh angina. Nama lain proses perkembangan adalah morfogenesis.

2. Perkecambahan 
            Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen biji yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan baru. Komponen biji tersebut adalah bagian kecambah yang terdapat didalam biji, misalnya radikula dan plumula. 
            a. Tahapan Perkecambahan 
            Perkembangan biji berhubungan dengan aspek kimiawi. Proses tersebut meliputi beberapa tahapan, antara lain imbibisi, sekresi hormon dan enzim, hidrolisis cadangan makanan, pengiriman bahan makanan terlarut dan hormon ke daerah titik tumbuh atau daerah lainnya, serta asimilasi (fotosintetis).  
            Proses penyerapan cairan pada biji (imbibisi) terjadi melalui mikropil. Air yang masuk kedalam kotiledon membengkak. Pembengkakan tersebut pada akhirnya menyebabkan pecahnya testa. 
Awal perkembangan disahului aktifnya enzim hidrolase (protease, lipase, dan karbohidrase) dan hormone pada kotiledon atau endosperma oleh adanya air. Enzim protease segera bekerja mengubah molekul protein menjadi asam amino. Asalm amino digunakan untuk membuat molekul protein baru bagi membrane sel dan sitoplasma. Timbunan pati diuraikan menjadi maltosa kemudian menjadi glukosa. Sebagian glukosa akan diubah menjadi selulosa, yaitu bahan untuk membuat dinding sel bagi sel  sel yang baru. Bahan makanan terlarut berupa maltosa dan asam amino akan berdifusi ke embrio. 
            Semua proses tersebut memerlukan energi. Biji memperoleh energi melalui pemecahan glukosa saat proses respirasi. Pemecahan glukosa yang berasal dari timbunan pati menyebabkan biji kehilangan bobotnya. Setelah beberapa hari, plumula tumbuh di atas permukaan tanah. Daun pertama membuka dan mulai melakukan fotosintesis. 
            b. Macam perkecambahan 
·         Perkecambahan Epigeal
            Perkecambahan epigeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang di bawah daun lembaga atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun lembaga dan kotiledon terangkat keatas tanah, misalnya pada kacang hijau. Perkecambahan ini umumnya terjadi pada biji tanaman Dicotyledoneae (kecuali kacang kapri), contoh: kacang hijau, kacang kedelai, kapas. 
·         Perkecambahan Hipogeal 
            Perkecambahan hipogeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang teratas (epikotil) sehinga daun lembaga ikut tertarik keatas tanah, tetapi kotiledon tetap di dalam tanah. Umumnya terjadi pada biji monocotyleddoneae, contoh: Jagung, padi. dan Dicotyledoneae yaitu hanya kacang kapri. 
·         Cahaya Matahari
            Cahaya matahari merupakan sinar/cahaya yang berasal dari matahari, yang digunakan oleh tanaman hijau untuk fotosintesis dan membuat makanan. Tanpa cahaya matahari, tidak akan ada kehidupan di bumi. Sinar matahari bisa berakibat baik maupun buruk kepada organisme. Misalnya, suatu tanaman memerlukan cahaya matahari untuk tumbuh hijau. Dengan air tanpa cahaya matahari, tanaman akan tumbuh tinggi dengan cepat, namun akan terlihat kuning dan kekurangan air meskipun daunnya terasa amat basah. 
            Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal dan internal, salah satu faktor eksternal adalah cahaya. Tumbuhan memerlukan cahaya. Banyaknya cahaya yang diperlukan tidak selalu sama pada setiap tumbuhan. Umumnya,  cahaya menghambat pertumbuhan meninggi karena cahaya dapat menguraikan auksin (suatu hormone pertumbuhan). Pertumbuhan yang cepat di tempat gelap disebut etiolasi. 

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Kegiatan penelitian ini dilakukan dirumah salah satu anggota kelompok yang bertempat di lingkungan Suranadi, kecamatan Narmada.
2. Waktu Penelitian
Penilitian dilaksanakan dari tanggal  20 s/d 26 agustus 2013.

B. Variabel Penelitian
1)      Variabel Bebas: cahaya matahari
2)      Variabel Terikat: kacang hijau
3)       Variabel Kontrol Kacang hijau yang ditempatkan pada tempat gelap dan kacang hijau yang ditempatkan pada tempat terang
C. Pengumpulan Data
1. Alat dan Bahan
Alat:
1. Alat tulis

2. Alat ukur (penggaris)

3. Gelas air mineral bekas: 2 buah
  Bahan
1. Air 
2. Bibit kacang hijau: 5 biji/gelas
3. Kapas



2. Metode Penelitian
            Pengamatan kenaikan tinggi biji kacang hijau di mulai pada hari ke-3 dalam kurun waktu 7hari masa tanam.
3. Teknik Penelitian
            Penelitian dilaksanakan dengan terlebih dahulu menyiapkan biji kacang hijau dengan umur, berat dan ukuran yang hampir sama pada media yang telah disiapkan. Tiap-tiap pot ditanami 5 biji kacang hijau. Kemudian diberikan perlakuan yang sama pada masing-masing pot plastik yaitu pemberian  air dua sendok makan setiap harinya tepatnya satu sendok makan pada pagi hari dan satu  sendok makan pada sore hari. Setelah batang biji kacang hijau mulai tumbuh dilakukan pengukuran panjang batang menggunakan penggaris. 
4. Cara Kerja

1. Siapkan 2 buah gelas air mineral bekas sebagai tempat untuk menanam biji kacang hijau.
2. Masukkan kapas yang sudah dibasahi terlebih dahulu ke dalam masing-masing gelas sebagai media tanamnya.
3. Masukkan masing-masing 5 biji kacang hijau ke setiap gelas yang tersedia.
4.  Beri label pada masing-masing gelas tersebut dengan label "Gelap" dan "Terang".
5. Letakkan gelas yang sudah diisi dengan kacan hijau tersebut pada lingkungan yang berbeda, yaitu gelas dengan label "Terang" ditempatkan pada tempat yang terkena sinar matahari penuh, sedangkan gelas dengan label "Gelap" ditempatkan pada tempat yang tidak terkena sinar matahari.
6. Ukur panjang pertumbuhan masing-masing tanaman saat tubuh tanaman tersebut mulai tumbuh di atas permukaan tanah.
      7. Pengukuran panjang pertumbuhan tanaman dilakukan selama 7 hari masa tanam.

BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN ANALISIS DATA


 
A. Tabel Hasil Pengamatan

Pot
Pencahayaan
Kenaikkan Tinggi Tanaman Kacang Hijau (cm) pada Pengukuran ke-
Rata-rata (cm)
Total Tinggi Tanaman (cm)
Keterangan
1
2
3
4
1
Gelap
2,60
1,40
2,50
2,45
2,28
8,95
Semua biji berkecambah
pada hari ke-2, dan
muncul daun pada hari ke-3.
2
Terang
1,85
1,60
1,56
1,70
1,68
6,71
Semua biji berkecambah pada hari ke-2, dan
semua biji muncul daun pada hari ke-3.

A. Analisi Data

Tanaman kacang hijau yang tumbuh di tempat gelap dan terang sama-sama tumbuh dan berkecambah pada hari ke-2 dan mulai tumbuh batang pada hari selanjutnya. Tetapi, pada tanaman kacang hijau yang tumbuh di tempat yang gelap, lebih tinggi daripada kacang hijau yang tumbuh di tempat terang.
             hari ke-7 ketinggian tanaman yang tumbuh di tempat gelap mencapai 8,95 cm sementara tanaman yang tumbuh di tempat terang hanya mencapai 6,71 cm. Perbedaan terjadi pada warna daun yang muncul pada masing- masing tanaman, pada tanaman yang tumbuh di tempat gelap warna daunnya kuning seperti tanaman layu. Sedangkan pada tanaman yang ditempatkan pada tempat yang terkena sinar matahari penuh mempunyai daun berwarna hijau segar.


 
C. Pembahasan
            Cahaya digunakan tanaman untuk proses fotosintesis.Tanaman yang kurang cahaya (ditanam di area gelap) batangnya lebih panjang, hal ini karena tanaman berusaha mencari cahaya untuk keperluan fotosintesis. Tanaman yang cukup cahaya terlihat lebih sehat dan segar. Daun tanaman-tanaman yang kurang cahaya jauh lebih kecil dan kusam kekuningan dibandingkan dengan tanaman yang cukup cahaya. Daun tanaman yang cukup cahaya lebih lebar, hijau segar. 
            Pada tanaman yang berada di tempat yang gelap hormon auksin bekerja lebih aktif daripada tanaman yang terkena cahaya, sehingga tanaman yang berada di tempat yang gelap terjadi pemanjangan sel. Di tempat yang terang hormon auksin mudah rusak oleh intensitas cahaya yang tinggi. Di tempat yang terang pertumbuhan tanaman menjadi terhambat, dan di tempat yang gelap terjadi etolasi (pemanjangan diujung melekuk). Jadi, hormon mempercepat pertumbuhan batang dan cahaya menghambat pertumbuhan.

BAB V
PENUTUP


A. Kesimpulan
            Pada penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1.      Hipotesis kami yang menyatakan bahwa ada pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan yang dialami tanaman kacang hijau adalah benar.
2.       Hipotesis kami yang menyatakan bahwa intensitas cahaya berpengaruh terhadap cepat atau lambatnya pertumbuhan yang dialami oleh tanaman kacang hijau adalah benar. Hal itu terlihat dari kacang hijau yang di tanam di tempat gelap mempunyai pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan tanaman kacang hijau yang ditempatkan pada tempat yan terang. Hal ini di sebab kan karena hormon auksin sangat cepat berkembang di tempat gelap. 
B.  Saran
            Untuk memperoleh hasil tanaman yang baik, diperlukan pencahayaan dan nutrisi yang cukup dari proses fotosintesis agar pertumbuhan suatu tanaman dapat optimal. Untuk lebih optimalnya, kita dapat menggabungkan kedua metode, yaitu dengan menempatkan tanaman kacang hijau pada tempat yang gelap saat masih berupa biji agar dapat dengan cepat mengalami perkecambahan kemudian kita dapat memindahkannya ke tempat yang mendapatkan sinar mataari yang cukup setelah tanaman mulai tumbuh batang dan daunnya untuk mencukupi kebutuhan nutrisi tanaman tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Syamsuri, Istamar., dkk. 2006. Biologi Untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.
Syamsuri, Istamar., dkk. 2004. Biologi Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.



Analisis Teks Laporan Percobaan
1.



Judul
Judul untuk memberitahukan tentang topik yang menjadi pembahasan dalam percobaan.
Bukti:
Laporan Penelitian Biologi Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau
Judul
 
2
Pendahuluan
Pendahuluan memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, hipotesis, tujuan, dan manfaat.
Latar belakang masalah
Untuk menggambarkan permasalahan apa yang ingin ditemukan solusinya.
Bukti:
Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan merupakan bertambahnya jumlah dan besarnya sel diseluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif…… 
Hipotesis
Ada. Intensitas cahaya berpengaruh terhadap cepat atau lambatnya pertumbuhan yang dialami oleh tanaman kacang hijau.
Tujuan
Tujuan untuk menentukan hasil atau keluaran yang akan diperoleh dari kegiatan percobaan yang dilakukan.
Bukti:
1. Mengetahui adanya pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau.
2. Mengetahui bagaimana pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau.
Manfaat
Manfaat adalah penjelasan tentang keluaran dari percobaan yang dapat berdaya guna.
Bukti:
Hasil dari penelitiaan ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat mengenai pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman, terutama kacang hijau agar tanaman yang dihasilkan mendapatkan kualitas yang baik sehingga tanaman tersebut dapat memberikan keuntungan.

Pendahuluan
 
3.
Kajian teori
Kajian teori berisi informasi tentang variable-variabel yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman kacang hijau.
Bukti:
 Pertumbuhan merupakan proses kenaikan volume sel yang bersifat Irreversibel (tidak kembali pada keadaan semula), terjadi karena adanya pertambahan dan pembelahan sel secara mitosis dan pembesaran sel karena adanya penambahan substansi. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal (dari dalam) meliputi gen dan hormon, sedangkan faktor eksternal (dari luar) meliputi nutrisi, suhu, cahaya, kelembaban…………………………………………….
Kajian Teori

 
3.
Alat/bahan
Berupa perlengkapan yang harus dipenuhi untuk percobaan kacang hijau.
Bukti:
Alat:
·                    Alat tulis
·                    Alat ukur (penggaris)
·                    Gelas air mineral bekas              2 buah
Bahan :
·                    Air
·                    Bibit kacang hijau                      5 biji/gelas
·                    Kapas
Alat dan Bahan
 
4.
Tahapan/Prosedur
Memuat tahapan atau urutan langkah untuk melakukan sesuatu, yaitu percobaan penelitian untuk mengetahui pengaruh cahaya pada pertumbuhan kacang hijau.
Bukti:
1. Siapkan 2 buah gelas air mineral bekas sebagai tempat untuk menanam biji kacang hijau.
2. Masukkan kapas yang sudah dibasahi terlebih dahulu ke dalam masing-masing gelas sebagai media tanamnya.
3. Masukkan masing-masing 5 biji kacang hijau ke setiap gelas yang tersedia.

Tahapan/
prosedur
 
5.
Pembahasan
Memuat tentang hasil percobaan yang dilengkapi dengan analisis data dari hasil percobaan
Bukti:
        Cahaya digunakan tanaman untuk proses fotosintesis.Tanaman yang kurang cahaya (ditanam di area gelap) batangnya lebih panjang, hal ini karena tanaman berusaha mencari cahaya untuk keperluan fotosintesis………………..
Pembahasan
 
5.
Penutup
Berupa kesimpulan dan saran.

Bukti:
Kesimpulan
Pada penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Hipotesis kami yang menyatakan bahwa ada pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan yang dialami tanaman kacang hijau adalah benar………….
Saran
Untuk memperoleh hasil tanaman yang baik, diperlukan pencahayaan dan nutrisi yang cukup dari proses fotosintesis agar pertumbuhan suatu tanaman dapat optimal. Untuk lebih optimalnya, kita dapat menggabungkan kedua metode, yaitu dengan menempatkan tanaman kacang hijau pada tempat yang gelap saat masih berupa biji agar dapat dengan cepat mengalami perkecambahan kemudian kita dapat memindahkannya ke tempat yang mendapatkan sinar mataari yang cukup setelah tanaman mulai tumbuh batang dan daunnya untuk mencukupi kebutuhan nutrisi tanaman tersebut.


Penutup (Kesimpulan dan saran)
 
6.
Daftar Pustaka
Daftar pustaka sebagai sumber buku yang menjadi rujukan penguat hasil percobaan yang dimuat di dalam kajian teori.
Bukti:
Syamsuri, Istamar., dkk. 2006. Biologi Untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.
Syamsuri, Istamar., dkk. 2004. Biologi Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Daftar Pustaka
 
  

Ciri bahasa
No.
Ciri
Contoh
1.
Menggunakan penomoran yang menunjukkan urutan atau tahapan
1. Siapkan 2 buah gelas air mineral bekas sebagai tempat untuk menanam biji kacang hijau.
2. Masukkan kapas yang sudah dibasahi terlebih dahulu ke dalam masing-masing gelas sebagai media tanamnya, dst.
2.
Menggunakan kata kerja  yang menunjukkan perintah
  • Siapkan
  • Masukkan
  • Letakkan
3.
Menggunakan kata-kata yang menjelaskan kondisi
Pengukuran panjang pertumbuhan tanaman dilakukan selama 7 hari masa tanam.
(kata-kata tersebut menunjukkan kondisi bahwa pengukuran panjang pertumbuhan tanaman dapat dilihat selama 7 hari masa tanam)
4.
Menggunakan konjungsi temporer
Konjungsi temporal pada teks ini termasuk ke dalam penomoran yang menunjukkan urutan pada cara kerja, seperti berikut ini.
1. Siapkan 2 buah gelas air mineral bekas sebagai tempat untuk menanam biji kacang hijau.
2. Masukkan kapas yang sudah dibasahi terlebih dahulu ke dalam masing-masing gelas sebagai media tanamnya, dst.

 


TUGAS 3: MENULIS RESENSI

Liandana Putri (PBSI/AA/160211601867)

Judul Buku: Cat Lovers Book
Penulis: drh. Yudhi Prayogo
Penerbit: Gagas Media
Jumlah Halaman: 172
Tahun terbit: 2013
    





Pecinta Kucing Wajib Baca!
Cat Lovers Book adalah sebuah buku yang ditulis oleh drh. Yudhi Prayogo. Ia adalah seorang dokter hewan lulusan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Setelah lulus S1, ia bekerja di salah satu rumah sakit hewan di Jakarta selama enam tahun. Saat ini, ia juga sedang mengelola sebuah pet shop di jakarta. Berbekal pengetahuan dan pengalaman itulah Yudhi Prayogo menulis buku ini. Ada banyak tips merawat kucing yang selama ini belum banyak diketahui orang. Dengan menerapkan tips yang ada dalam buku ini, memelihara kucing akan lebih menyenangkan.
Memelihara kucing memang gampang-gampang susah. Mengingat apa yang harus kita lakukan bukan hanya memberi makan dan minum saja, tapi juga harus merawat dan memberi perhatian. Mungkin kita sering dibuat bingung tentang cara melakukan perawatan yang baik kepada kucing. Buku ini membahas segala permasalahan tersebut. Mulai dari cara memelihara kucing, memberi peraawatan kesehatan, pertolongan pertama saat kucing kecelakaan, sampai cara-cara melatihnya agar tidak melakukan kebiasaan buruk. Misalnya, tidak lagi menggarukkan kuku pada sofa ataupun belajar membuang kotoran pada tempatnya.
Dengan mengetahui cara merawat kucing yang benar, memelihara kucing akan menjadi hal yang sangat menyenangkan. Buku ini sangat direkomendasikan untuk para pecinta kucing.
           Secara keseluruhan buku ini sangat menarik. Bahasa yang digunakan juga sangat ringan dan mudah dipahami.  Buku ini juga dilengkapi dengan animasi dan gambar pendukung. Namun sayangnya, animasi di dalamnya kurang bewarna dan terlalu monoton. Selain itu, beberapa informasi sifatnya temporal. Seperti biaya grooming, harga makanan kucing, dan perlengkapan untuk kucing.

KOMENTAR
Dari segi judul, resensi tersebut cukup menarik. Judulnya terkesan persuasif, dan menarik pembaca. Memang, sasaran buku tersebut adalah para pecinta kucing, judul resensi juga sudah relevan dengan buku. Namun, judul tersebut terlalu sempit ruang lingkupnya. Menimbulkan kesan bahwa resensi atau tulisan tersebut hanya ditujukan untuk gologan pecinta kucing.
            Dari segi bahasa, resensi tersebut menggunakan bahasa indonesia baku yang ringan dan mudah dipahami. Tidak ada istilah-istilah asing yang menyulitkan pembaca. Namun, kata-kata penulis terkesan monoton dan kurang atraktif sehingga pembaca mungkin akan bosan dan kurang tertarik.
Dari segi isi, resensi tersebut cukup singkat dan jelas. Namun, akan lebih baik jika resensi tersebut menambahkan ulasan sedikit rindi tentang isi buku dan kualitasnya. Dengan begitu, judul yang seolah-olah mengunggulkan buku tersebut relevan dengan isi resensinya. Resensi tersebut juga terlalu bersifat subjektif, yaitu memuat opini opini pribadi. Akan lebih baik jika penulis menambahkan kutipan-kutipan atau sedikit teori. Dengan begitu opini akan lebih kuat dan bisa meyakinkan pembaca




MENGOMENTARI RESENSI TEMAN


Resensi oleh:  Fani Fitriana (160211600146)
Judul Buku      : Don’t Follow Your Passion
Penulis             : Cal Newport
Tahun Terbit    : 2016
Penerbit           : PT Mizan Publika
Jumlah Halaman : 261 halaman

Mahir Tanpa Passion
Kalian harus menemukan apa yang kalian cintai. Satu-satunya cara untuk melakukan pekerjaan hebat adalah dengan mencintai apa yang kalian lakukan. Jika kalian belum menemukannya, teruslah cari. Jangan berpuas diri.
Buku yang berjudul Don’t Follow Your Passion karya Cal Newport mampu menunjukkan bagaimana ‘passion' dapat mengurangi kepuasan kerja.  Dia tak hanya mengubah prinsip konvesional, tetapi juga menawarkan nasihat dan contoh yang akan membantu pembaca melewati kekecewaan dan mendapatkan cara untuk membangun keterampilan kerja yang penting." Buku yang sangat menginspirasi ditulis dengan gaya yang khas sehingga kita bisa langsung mendapatkan inti dari apa yang disampaikannya. Buku ini telah mendapatkan beberapa penghargaan Best Personal Development Book of the Year versi 800-CEO-Read, Best 2012 Books for Entrepreneurs versi Majalah Inc. Magazine, dan Top 10 Business Books of 2012  versi The Globe and Mail.

Follow your passion seolah menjadi pegangan bagi para muda dalam bekerja atau mencari kerja. Kita tergila-gila dengan konsep tersebut. Generasi Y dicap tidak punya loyalitas terhadap perusahaan karena mereka bagaikan kutu loncat. Keluar bila pekerjaan tidak sesuai passion. Beberapa kritikus bahkan melabeli bahwa generasi ini paling ngehek. “Follow your passion” menjadi kalimat yang umum. Banyak buku yang bermunculan mengulas tentang passion dalam pekerjaan. Intinya seputar kebahagiaan di tempat kerja. Ikuti passion agar bisa bahagia.Namun, kenyataannya tidak sesimpel itu. Mantra follow your passion ini penuh jebakan ternyata, setidaknya begitu menurut Cal Newport.
Buku Don’t Follow Your Passion ini mendedah soal mantra follow your passion.Passion bukanlah sebab namun akibat. Orang-orang yang mengikuti mantra follow your passion cenderung meniru perkataan Jobs bukan tindakannya. Jika membaca biografi Jobs tentang pekerjaannya, apa yang dilakukan, maka awalnya sama sekali bukan perkara passion. Untuk menghindari jebakan passion, menjadi mahir dalam bidang apa pun membutuhkan waktu. “Kuncinya paksa diri Anda melalui bekerja. Paksa hingga keahlian itu muncul. Itulah fase terberat.” Demikian kata Ira Glass, salah satu penyiar radio terkenal saat dimintai saran bagaimana cara “mengetahui apa yang kita inginkan” dan “mengetahui apa yang dapat dilakukan dengan baik.”
Menjadi mahir membutuhkan waktu yang banyak, maka tidak heran bila passion merupakan efek samping penguasaan keahlian. Semakin kita mahir dan menguasai sebuah bidang, kita menyaksikan kinerja kita bermanfaat bagi orang lain, mengembangkan relasi kuat dengan rekan kerja. Hal-hal demikianlah yang membuat bahagia dan merasakan kompetensi dalam bidang tersebut, ada keterkaitan dengan orang lain dalam bidang tersebut, serta kita merasakan otonomi dalam bekerja. Bekerja dengan tepat lebih baik daripada menemukan pekerjaan yang tepat.
Buku ini bagus untuk dibaca karena dari isi buku Don’t Follow Your Passion memiliki kesan yang dapat menggali keingintahuan bagi pembaca. Penulis menjelaskan tentang  kunci untuk menjauhi passion adalah berani mencoba dan berlatih sehingga akan muncul suatu keahlian baru. Bahasa yang digunakan sangat sederhana dengan penuh keyakinan mengenai isi tulisan penulis sehingga pembaca dapat  mudah memahami isi. Sayangnya, buku ini memunculkan cerita dari beberapa tokoh yang disampaikan secara gablang dengan kalimat yang sederhana dalam tulisanya sehingga menimbulkan kebosanan bagi pembaca. Meskipun begitu buku ini menarik untuk dibaca karena memberikan wawasan luas terhadap pembaca. Membuka pemikiran pembaca menjadi lebih luas terhadap anggapan-anggapan umum.
Komentar
Oleh: Liandana Putri (160211601867)
Judul resensi Mahir Tanpa Passion sesuai atau berkaitan dengan isi judul buku yang sedang dianalisis. Judul resensi berbeda dengan judul buku dan menggunakan pilihan-pilihan kata bertenaga membuat pembaca tertarik untuk dibaca, Karena pada umumnya kebanyakan orang bergelut pada kemahiran yang sesuai passion atau bakat masing-masing. Tetapi dengan judul yang disajikan pada resensi ini mampu menarik minat pembaca.
Dalam pembuka resensi, dikutip beberapa kalimat yang unik, yaitu  Kalian harus menemukan apa yang kalian cintai. Satu-satunya cara untuk melakukan pekerjaan hebat adalah dengan mencintai apa yang kalian lakukan. Jika kalian belum menemukannya, teruslah cari. Jangan berpuas diri. Dalam kutipan kalimat yang diambil dari buku yang diresensikan, pembaca semakin tergugah untuk mebaca buku tersebut.  Selain itu, resensi juga dibuka dengan pengenalan buku yang telah dirensi berdasarkan judul bukunya yang berjudul Don’t Follow Your Passion dan pengarang yang bernama Cal Newport. Penulis resensi juga menambahkan beberapa kepopuleran buku yang telah berhasil mendapatkan beberapa penghargaan Best Personal Development Book of the Year versi 800-CEO-Read, Best 2012 Books for Entrepreneurs versi Majalah Inc. Magazine, dan Top 10 Business Books of 2012  versi The Globe and Mail.
Penjelasan mengenai isi buku disampaikan dengan lugas dan diksi yang menarik. Penjelasan yang ditulis oleh penulis resensi dijelaskan dengan detail mengeani kesuluruhan buku. Hal tersebut terbukti bahwa penulis mampu memaparkan bahwa Buku Don’t Follow Your Passion ini mendedah soal mantra follow your passion. Passion bukanlah sebab namun akibat. Selain itu, penulis mampu menjelaskan beberapa kelebihan dan kekurangan yang terdapat pada buku Buku Don’t Follow Your Passion dari segi isi, bahasa, serta membandingkan dengan karya buku lain. .
Pemberian penutup dengan rekomendasi untuk dibaca menggunakan kata-kata yang menarik dengan sugesti mebuka pemikiran pembaca menjadi lebih luas terhadap anggapan-anggapan umum. Dalam resensi ini, penulis mampu menguraikan anggapan umum tentang kemampuan dari bakat sehingga pembaca dapat mengetahui bahwa Passion/bakat  bukanlah sebab namun akibat.

TUGAS 4:  MENULIS JURNAL REFLEKSI PERKULIAHAN MEMBACA TEKS NONILMIAH
Ketika pertamakali ditugaskan untuk membaca 10 buku informatif, awalnya saya merasa sedikit keberatan. Apalagi setelah membaca tugas tersebut mewajibkan mahasiswa untuk membuat peta konsep dan pertanyaan. Dari tugas pertama hingga tugas ke empat, saya  merasa sangat keberatan dan bosan. Namun lama kelamaan saya terbiasa dan mulai tertarik untuk membaca buku informatif. Saya juga menyadari pentingnya membaca buku informatif.
Sebelum dosen memberikan materi tentang teks ilmiah dan nonilmiah, saya merasa bahwa saya sudah memahami konsep tentang keduanya. Namun, setelah diberi contoh teks dan soal, ternyata saya masih rancu untuk membedakan kedua teks tersebut. Saya menyadari bahwa pemahaman saya tentang kedua teks tersebut masih keliru. Setelah dosen menjelaskan, akhirnya saya betulbetul paham dan bisa membedakan kedua teks tersebut.
Pertamakali melihat soal-soal yang diberikan dosen, saya sempat meremehkan. Soal-soal tersebut sekilas sangat sederhana sepertihalnya soal untuk anak di sekolah dasar. Ketika menjawab soal saya sangat optimis bahwa jawaban saya tidak ada yang salah. Namun, setelah dikoreksi bersama saya terkejut. Jawaban saya lebih banyak yang salah dari pada yang benar, Saya heran, lalu membaca dan mencerna ulang soal-soal tersebut. Ternyata, soal tersebut sangat menuntut penalaran dan pemahaman kritis.
Sebelumnya, saya tidak memahami apa itu teks refleksi. Materi tentang teks ini juga belum pernah diberikan ketika saya bersekolah. Di kelas membaca teks informatif ini, dosen memberikan materi tentang tels refkleksi. Ternyata teks ini sangat menarik karena kita bisa merefleksikan diri sendiri ke dalam tulisan.
Ketika di SMA, saya pernah ditugaskan untuk membuat resensi buku. Di kelas membaca informatif ini, dosen juga menugaskan untuk membuat resensi. Tanpa pikir panjang saya memakai resensi yang telah saya buat di SMA. Namun, setelah melakukan tentang pembahasan tentang struktur dan isi resensi, ternyata struktur resensi saya ketika SMA masih belum sempurna. Setelah mengikuti kelas ini, pemahaman saya mengenai resensi pun bertambah.
Di materi menemukan 5 teks, saya mendapat tugas untuk mencari dan menganalisis teks laporan percobaan. Saya mencari teks di internet. Setelah dilakukan pembahasan materi, ternyata teks saya tidak sesuai. Setelah itu saya paham mana yang sebenarnya disebut teks laporan percobaan.

Dari seluruh materi yang diberikan, saya tertarik dengan materi tentang refleksi multimoda. Sebelumnya, saya belum pernah mengetahui tentang jenis refleksi ini. Awalnya saya mencari-cari informasi tentang refleksi multimoda di internet, namun apa yang saya dapat kurang memuaskan. Setelah dosen menjelaskan sayapun paham dan bisa membuat sendiri refleksi multimoda.

Secara keseluruhan, matakuliah ini sangat membantu saya untuk memahami teks-teks yang sebelumnya sedikit atau bahkan belum saya pahami. Cara mengajar yang dilakukan dosen pun sangat menyenangkan. Santai namun tetap serius. Setelah melalui kuliah ini selama satu semester, saya berharap apa yang saya dapat bisa bermanfaat untuk diri saya dan juga orang lain.
 


1 komentar:

  1. Mana catatan tentang kredibilitas tulisan?
    Oh ya, komentar karya teman jangan diposting di sini ya.

    Tulisan lancar-mengalir, puisinya simbolik-apik. Teruslah berkarya ya!

    BalasHapus