Senin, 15 Mei 2017

ARY KUSUMA W.

NAMA            : ARY KUSUMA WARDHANI
NIM/OFF        : 160211601809/AA

TUGAS AKHIR SEMESTER
MEMBACA INFORMATIF

TUGAS 1
TEKS REFLEKSI MULTIMODA

A. Identitas Buku



Judul Buku                  : Awe-Inspiring Me: Dream big, Shine bright, Inspire more
Nama Pengarang         : Dewi Nur Aisyah
Nama Penerbit             : Jakarta: Ikon
Tahun terbit                 : 2017
Ketebalan Buku          : xii + 231 hlm.

B. Kredibilitas Buku
             Buku Awe-Inspiring Me karya Dewi Nur Aisyah tidak boleh dipandang sebelah mata. Meskipun ini buku perdananya tetapi sudah memiliki kualitas sejajar dengan penulis buku lain baik isi pembahasan maupun izin terbitnya yang sudah ber-ISBN. Selain itu, di dalamnya terdapat kutipan serta ilustrasi visual dengan rujukan yang dapat dipercaya. Hal tersebut dapat dibuktikan sebagai berikut. Penjelasan dari Dewi disertai kutipan dari ayat-ayat Quran dan saat mencantumkan gambar, seperti pelaksanaan salat Id berjamaah di Small Heath Park, Birmingham, yang diambil dari sumber: www.dailymail.co.uk.dan gambar pelaksanaan KIBAR Gathering diambil dari sumber: www.kibar-uk.org. Tidak sekadar gambar, ada kutipan-kutipan kalimat bijak yang dicantumkan siapa pemiliknya. Buku ini diterbitkan dari penerbit Ikon, imprint dari penerbit Serambi. Jangan khawatir tentang keabsahan dari tulisan Dewi karena semua tulisan di dalam bukunya hampir keseluruhan berasal dari pengalaman pribadinya yang menarik untuk disimak. Dari pengalaman yang hebat dan tidak mudah bagi seorang istri sekaligus ibu yang masih mengejar gelar Ph.D. di Inggris, ternyata mengundang banyak pembaca dengan sendirinya melalui tulisan di blog pribadinya, dan menginspirasi siapa saja yang membaca tulisannya. Sehingga, hal tersebut dapat dibuktikan dengan hadirnya buku Awe-Inspiring cetakan ke-2.

C. Ikhtisar

            Berbagai catatan dilengkapi panduan untuk menjadikan setiap muslimah luar biasa! Itulah kalimat singkat yang menggambarkan buku perdana Dewi Nur Aisyah. Dalam bukunya terbagi menjadi enam bagian bab, yaitu muslimah kuper, masih zaman?, menjejak asa menulis rencana, mengelola masa muda, menghadapi kegagalan, mendekat kepada Allah, dan mengelola hati.
            Sub-bab pertama menjelaskan secara rinci mengenai muslimah berjilbab tidaklah ketinggalan zaman, malahan muslimah dapat menempuh studinya dengan sukses, mengukir prestasi, meraih pekerjaan, bertemu jodoh yang tepat, dan mudah bersosialisasi di lingkungan sekitar bahkan kancah internasional. Selanjutnya pada bagian ke-2, dijelaskan bagaimana menggantung cita-cita setinggi asa, lalu meniti anak tangga untuk menggapainya, mengetahui kapan saatnya berlari dan menepi, lalu semua ikhtiar akan bersambut takdir Allah, dan perlu pula simulasi mengurai mimpi, serta dilengkapi contoh dari jadwal Dewi ketika kuliah sarjana dan panduan untuk membuat seperti miliknya. Pada bagian mengelola masa muda, berisi tentang bagaimana mengatur strategi sebaik mungkin dengan mengatur fokus dan menyibukkan diri dengan hal-hal positif. Selanjutnya, saat menemui kegagalan, sebaiknya dapat mengambil hikmah lalu memperbaiki kegagalan dengan panduan yang terbukti berhasil dilakukan oleh Dewi. Pada tahap terakhir, yaitu mengelola hati. Pada bagian ini, pembaca diajak untuk menjaga hati agar senantiasa tetap bersih, boleh jatuh hati tapi tetap harus berhati-hati menjaga diri.

D. Nilai-nilai

            Membaca bukanlah suatu keharusan bagi saya untuk dijadikan sebuah pembiasaan. Namun, saat membaca tulisan Dewi baik di blog pribadinya maupun buku Awe-Inspiring Me-nya  bak seperti ada magnet yang menarik saya untuk terhanyut dalam tulisannya. Banyak nilai-nilai yang dapat saya jadikan perenungan. Nilai-nilai tersebut tersebar di seluruh tulisannya tanpa ada pengecualian karena menurut saya tulisannya sangat inspiratif, menggunakan kata-kata yang emotif bertenaga, dan berkualitas. Nilai-nilai yang tertanam pada pikiran dan hati saya, antara lain keuletan dan kegigihannya untuk meraih prestasi setinggi langit. Ia dapat fokus pada satu bidang keilmuannya yang didapat di bangku sarjananya, yaitu epidemiologi hingga ia melanjutkan kuliah S2 bahkan S3-nya gratis (beasiswa), apalagi di universitas ternama di luar negeri. Selain itu, nilai religius senantiasa mendampingi setiap kesempatan yang dimilikinya. Hal ini berarti bahwa Dewi menyadari faktor utamanya berasal dari kekuatan Allah. Sehingga, langkah demi langkahnya selalu tertuju untuk mendapatkan ridho Allah. Nilai yang lain, yaitu nilai kasih sayang yang timbul dari ketulusan hatinya. Hal tersebut tampak dari kedekatan antarkeluarga kecilnya dan pembiasaan baik yang dilakukan untuk keluarga dan lingkungan sekitarnya sekaligus sebagai teladan bagi anak pertamanya, Najwa.
           
E. Refleksi

            Awal mula mengenal tulisan Dewi, yaitu di blog pribadinya. Sejak saat itu, saya terus mengikuti juga menunggu unggahan tulisan indah nan meneduhkannya. Tak diragukan lagi, tulisannya berhasil membuat saya terperangah, dan setelah selesai membacanya, kesadaran saya selalu tergugah. Hingga akhirnya terbitlah buku perdananya, Awe-Inspiring Me. Anehnya, saat mengetahui bahwa Dewi akan menerbitkan buku, saya bersiap untuk membeli bukunya. Alhamdulillah, saya bekesempatan memiliki bukunya dan dengan cepat langsung terbuai tulisannya. Dengan begitu, saya membaca untuk kesekian kalinya. motivasi-motivasi saya untuk terus membiasakan diri gemar membaca disambut dengan adanya matakuliah membaca nonilmiah. Sehingga sedikit demi sedikit saya agak terbiasa membaca.
            Keistiqamahan dari apa yang sudah dilakukan Dewi menjadikan saya terpengaruh untuk senantiasa berbuat kebaikan, melakukan yang terbaik, dan menjadi lebih baik. Mengubah setiap kebiasaan buruk saya dengan cara menertibkan waktu melalui jadwal yang harus dipenuhi targetnya. Meskipun, tidak sepenuhnya jadwal tersebut dapat dijalankan sesuai rencana dan memenuhi target. Namun, saya terus berusaha memperbaiki diri. Saya juga mengambil semangat, keulatan, dan kegigihan yang dimilikinya sebagai teladan untuk saya memacu diri. Dari sisi religiusnya, saya memperhatikan tulisannya yang berpesan untuk menjaga diri ketika jatuh cinta, dan yang paling penting perkataan dan tindakannya yang islami membuat saya semakin tergerak untuk terus memperbaiki ibadah dan mendekat pada Sang Pencipta yang Mahacinta, Allah S.W.T. namun tidak boleh dilewatkan bahwa kedekatan dan ibadah untuk melakukan kebaikan hanya tertuju pada Allah, jalan lain untuk mencari ridho Allah, yaitu berbuat baik antar sesama makhluk Allah. Hal tersebut harus dilakukan dengan seimbang dengan saling berkasih akan tercipta kehidupan yang berjalan sesuai dengan ketentuan terbaik menurut-Nya.

F. Puisi Refleksi
YANG DISEBUT CINTA
                                                                                                Kalau cinta tak memandang
                                                                        Kalau cinta tak menyentuh
                                                            Kalau cinta tak mendengar
                                    Karena hakikat cinta bukan dari yang tersebut
                        Karena hakikat cinta sudah terpaut pada hati yang disebut.
Kini kumerindukan-Nya.
Allah, tolong jaga dia yang  di sana
Aku tak miliki kuasa atasnya
Hanya untaian doa dalam batin yang berkata-kata
Biarlah waktu yang membuktikannya
Adakah benar ketulusan hati yang dipunya
Biar alam yang menjadi saksinya
Seiring waktu mengitari perputarannya
Sabar dan ikhlas jadi penawarnya
Dari terbungkamnya rindu yang jadi petaka
Sekaligus ditetesi maaf sekejap akan lenyap sirna
Itulah cerita dua anak manusia
Yang sedang menanti gelisah atas pertemuannya
Yang sedang berjuang melawan keegoisan logika
Yang masih menjaga rasa hingga waktu yang tepat tiba.
                                           Biarkan rasa itu mengalun sendu pada dalamnya sanubari
                                           Hanya diam yang boleh candui kisahku
                                           Biarkan kusimpan sendiri sampai nanti
                                           Yang Mahatahu pasti tahu benarnya
                                            Semoga jadi jelas akhirnya.
Waktuku sekarang mengincar satu titik terang
Menggapai asa wujudkan mimpi mengurai harapan
Mengharapkan semua keindahan datang menjemput
Namun, sadarkan dulu para kesadaran dan para kesabaran
                                                            Memang untuk apa?
Harapan itu terwujud jika kualitas dirimu dibenahi
                        Harapan itu ada dan nyata untuk digenggam nanti
            Apabila dalam berproses kau gunakan dua prinsipmu ialah yang dua itu
 kesadaran dengan kesabaran melewati berbagai ranjau hidup
                    Jika kau berhasil melalapnya, akan hadir pembebasan dari-Nya       
Benar! Harapan itu adalah Allah. Semua datang asalnya dari-Nya.
Sudah sanksi jika kuarahkan pada sesama makhluk-Nya saja
Cepat atau lambat, sekarang atau nanti, akan ada tragedi yang tak enakkan hati
Jadi kuputuskan, aku kembali
Untuk memandang yang mesti kupandang sebagai bentuk peradaban hidupku
Yang lebih baik.

G. Artikel Reflektif

Penyadaran Datang dari Kesadaran
Ary Kusuma Wardhani

            Kembali pada hal yang diseriusi di sini, yakni tentang membaca. Apa yang masih saya alami? Lagi-lagi sang rasa memeluk, terasa merunduk lemah, dan tak sanggup ‘tuk ditolak. Rasanya kantuk itu super sekali menyerangnya. Wah! masih lemah, saya tak tahan. Memang, tak henti-hentinya untaian kalimat terlewati begitu saja dengan tidak diketahui jelas maknanya. Masih terus dibaca meski tak jelas alurnya. Tak berlangsung lama karena dengan kagetnya langsung tergugah dengan sendirinya. Hal ini biasanya diistilahkan kalau di bahasa Malangan itu "Sliut" atau dapat diartikan tertidur tapi dalam waktu singkat dan tiba-tiba tak sadar lalu terhenyak dan terbangun. Biasanya kalau sudah terlalu lelah, seringlah merasa kesliutan.
            Nah! Jika dikaitkan dengan membaca, apa iya rasa kantuk datang karena kelelahan? Mungkin tidak, mungkin iya? Atau bagaimanakah? Masih belum diketahui dengan pasti apa penyebab kesulitan saya agar tahan dengan kegiatan yang disebut membaca. Padahal usia dan waktu belajar saya sangatlah tidak logis apabila dikatakan bahwa saya telah mengkategorikan diri sebagai seorang yang tidak pandai membaca. Bagaimana tidak, sewaktu membaca sedikit saja saya benar-benar langsung merasa kantuk yang sangat hebat. Bahaya terjadi apabila tidak segera ditangani. Maka dari itu, secara sigap tidak ada kata terlambat, selama masih ada usaha yang akan dilakukan. Terserahlah yang lain akan berkomentar apa yang terpenting saya memfokuskan diri untuk bisa tahan dengan membaca. Aneh! Memang sangat aneh! Maklumilah hal ini sebagai pelajaran yang harus diatasi, mungkin kekurangan yang saya miliki tapi akan terus saya coba perbaiki. Kesadaran akan membaca akan membuahkan hasil yang baik dan bernilai positif apabila terus-menerus dilakukan. Begitu juga dengan pembiasaan untuk dijadikan sebuah penyadaran diri. Adanya kesadaran mutlak karena ada proses penyadaran diri. Berlainan dengan kegiatan membaca secara harfiah, sekarang beralih pada membaca keadaan sekitar saya berikut di bawah ini, silakan disimak menggunakan nurani.
         Hanya sekadar mengisahkan agar selalu terkenang. Januari tahun ini adalah awal saya memasuki semester dua, alhamdulillah dengan berbagai gejolak yang telah dilalui dengan banyak drama yang berkecamuk di dalam diri saya sebelumnya. Hal itu terjadi karena saya mengalami culture shock, dari siswa menjadi mahasiswa. Sekarang mau tak mau, kapasitas dan kualitas diri harus dituntut lebih dari siswa. Semoga saja semester ini lancar. Aamiin! Tidak ada gundah gulana lagi. Mungkin lagi-lagi ini sangat menyedihkan bagi Anda, tapi percayalah semua orang memiliki sesuatu yang mungkin bisa dijadikan pendewasaan dirinya alias memiliki suatu masalah.
            Setiap kejadian pasti membawa hikmah tersendiri apabila waktu itu kita sadar. Ya! Benar saja, sewaktu itu ada dua kejadian yang membawa saya sampai hari ini masih mengingatnya. Pertama, saya melihat seorang teman perempuan satu kelas saya yang enggan untuk bersalaman dengan teman laki-laki lain yang masih satu kelas juga. Pada saat itu juga, entah kenapa saya sangat sadar dan terkesan betul dengan sikapnya. MasyaAllah, terima kasih ya Allah mungkin lewat itu saya bisa sadar dan dapat meniru perbuatan teman perempuan saya itu. Mengapa begitu? Jika dilihat dari kejadiannya, sudah banyak atau bahkan seringkali saya mendapati hal serupa namun tidak ada kesan yang membekas di dalam diri saya. Lalu, tidak banyak perempuan terutamanya yang seumuran dengan saya akan melakukan hal seperti itu. Sungguh sangat beruntung lelaki yang dapat meminangnya kelak.
             Tersadarkan lagi, hal yang serupa. Beliau adalah dosen semester dua saya yang baru mengampu matakuliah saya dan baru bertatap muka langsung di kelas karena sebelumnya pernah tahu saja. Darinya didapat dan semakin menguatkan, kata-katanya yang saya garisbawahi yaitu "keyakinan saya mengatakan bahwa..." Hal ini sungguhlah masyaAllah sekali. Haru campur wah. Ya Allah nikmat mana lagi yang dapat saya dustakan, sekali saya mendekat Engkau lebih dekat. Wallahualam saya percaya itu! Selain itu, beliau tidaklah berlebihan dalam hal berbusana juga berhias. Riasannya sederhana, tidak seperti perempuan umumnya yang identik suka berdandan, apalagi perempuan seumuran saya yang sedang mencari jati diri. Sempat kemarin saya berpikir untuk memperhias diri supaya terkesan lebih "wanita" tapi tak kunjung terlaksana karena mungkin saya tidak terbiasa. Oleh karena itu, saya benar-benar merasa tersadarkan, begitu tercerahkan.
            Dengan kesederhanaan dan apa adanya diri inilah, seseorang akan melihat kita. Tidak peduli bagaimana pun cercaan atau barangkali pujian datang bertubi-tubi. Cukup niat yang ada dalam diri yang pahami bagaimana maksud hati. Itulah sejatinya yang harus dipahami karena Allah Maha Mengetahui dari yang tampak maupun yang tersembunyi dan tak akan pernah ada celah yang luput dari-Nya.

TUGAS 2
ANALISIS STRUKTUR ISI DAN CIRI BAHASA

A. Teks Laporan Percobaan 1

LAPORAN PENELITIAN BIOLOGI PENGARUH CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG HIJAU

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

            Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan merupakan bertambahnya jumlah dan besarnya sel diseluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif  dapat diukur atau suatu peningkatan dalam berat atau ukuran dari seluru/sebagian dari organisme, sedangkan perkembangan merupakan bertambahnya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh, kematangan dan belajar atau peningkatan kemahiran dalam penggunaan tubuh. 
            Pertumbuhan dan perkembangan merupakan proses yang saling berhubungan. Ada banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Faktor-faktor tersebut dikelompokan menjadi 2, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal  merupakan faktor yang meliputi faktor genetis (hereditas) dan faktor fisiologis, sedangkan faktor eksternal atau faktor lingkungan merupakan faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan tersebut yaitu dari lingkungan atau ekosistem. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan adalah cahaya matahari.
            Cahaya matahari merupakan sumber kehidupan karena cahaya dapat memberikan kita banyak manfaat juga sebagai bintang berdekatan dengan bumi dengan jarak 149.680.000 (Km). Cahaya matahari sangat dibutuhkan oleh tumbuhan hijau karena cahayanya dapat menghambat pertumbuhan dan juga cahaya dapat menguraikan auksin (suatu hormone pada tumbuhan). Hal ini dapat kita lihat pada tumbuhan yang berada di tempat gelap akan lebih cepat tinggi dan daunnya tidak terlalu hijau dari pada tumbuhan di tempat terang. Pertumbuhan yang cepat di tempat gelap disebut etiolasi. Cahaya yang dibutuhkan tumbuhan tidak selalu sama pada setiap tanaman. Ada jenis-jenis tumbuhan yang memerlukan cahaya penuh dan ada pula yang memerlukan remang-remang untuk pertumbuhannya. Banyak sekali teori yang menjelaskan tentang pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tumbuhan. Namun teori tersebut belum sepenuhnya dapat dipelajari jika kita belum mengetahui kebenarannya pada lingkungan kita. Selain itu, masing banyak siswa dan siswi yang belum dapat menjelaskan pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. 
           Untuk itu, penulis mengadakan penelitian  untuk lebih mengetahui dan membuktikan kebenaran teori tersebut. Dengan berlandaskan teori tersebut, didalam penelitian ini, penulis akan mengamati pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau.

B. Rumusan Masalah
            Dari latar belakang masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, dapat dirumuskan suatu masalah sebagai berikut:
1. Adakah pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau?
2. Bagaimana pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau?

C. Hipotesis
            Ada. Intensitas cahaya berpengaruh terhadap cepat atau lambatnya pertumbuhan yang dialami oleh tanaman kacang hijau.

D. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui adanya pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau.
2. Mengetahui bagaimana pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau.

E. Manfaat Penelitian
            Hasil dari penelitiaan ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat mengenai pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman, terutama kacang hijau agar tanaman yang dihasilkan mendapatkan kualitas yang baik sehingga tanaman tersebut dapat memberikan keuntungan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Teoritis

1. Pertumbuhan
            Pertumbuhan merupakan proses kenaikan volume sel yang bersifat Irreversibel (tidak kembali pada keadaan semula), terjadi karena adanya pertambahan dan pembelahan sel secara mitosis dan pembesaran sel karena adanya penambahan substansi. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal (dari dalam) meliputi gen dan hormon, sedangkan faktor eksternal (dari luar) meliputi nutrisi, suhu, cahaya, kelembaban. 
           
Pada proses pertumbuhan selau terjadi peningkatan volume dan bobot tubuh peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Untuk mengukur pertumbuhan tanaman digunakan alat yang disebut busur tumbuh atau auksanometer. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan bukan merupakan besaran sehingga tidak dapat diukur. Perkembangan pada tumbuhan diawalai sejak terjadi fertilisasi. Calon tumbuhan akan berubah bentuk dari sebuah telur yang dibuahi menjadi zigot, embrio, dan akhirnya menjadi sebatang pohon yang kokoh atau rumput yang mudah digoyangkan oleh angina. Nama lain proses perkembangan adalah morfogenesis.

2. Perkecambahan 
           
Perkecambahan adalah proses pertumbuhan embrio dan komponen-komponen biji yang memiliki kemampuan untuk tumbuh secara normal menjadi tumbuhan baru. Komponen biji tersebut adalah bagian kecambah yang terdapat didalam biji, misalnya radikula dan plumula. 
           
a. Tahapan Perkecambahan 
            Perkembangan biji berhubungan dengan aspek kimiawi. Proses tersebut meliputi beberapa tahapan, antara lain imbibisi, sekresi hormon dan enzim, hidrolisis cadangan makanan, pengiriman bahan makanan terlarut dan hormon ke daerah titik tumbuh atau daerah lainnya, serta asimilasi (fotosintetis).  
            Proses penyerapan cairan pada biji (imbibisi) terjadi melalui mikropil. Air yang masuk kedalam kotiledon membengkak. Pembengkakan tersebut pada akhirnya menyebabkan pecahnya testa. 
Awal perkembangan disahului aktifnya enzim hidrolase (protease, lipase, dan karbohidrase) dan hormone pada kotiledon atau endosperma oleh adanya air. Enzim protease segera bekerja mengubah molekul protein menjadi asam amino. Asalm amino digunakan untuk membuat molekul protein baru bagi membrane sel dan sitoplasma. Timbunan pati diuraikan menjadi maltosa kemudian menjadi glukosa. Sebagian glukosa akan diubah menjadi selulosa, yaitu bahan untuk membuat dinding sel bagi sel  sel yang baru. Bahan makanan terlarut berupa maltosa dan asam amino akan berdifusi ke embrio. 
            Semua proses tersebut memerlukan energi. Biji memperoleh energi melalui pemecahan glukosa saat proses respirasi. Pemecahan glukosa yang berasal dari timbunan pati menyebabkan biji kehilangan bobotnya. Setelah beberapa hari, plumula tumbuh di atas permukaan tanah. Daun pertama membuka dan mulai melakukan fotosintesis. 
            b. Macam perkecambahan 
·         Perkecambahan Epigeal
            Perkecambahan epigeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang di bawah daun lembaga atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun lembaga dan kotiledon terangkat keatas tanah, misalnya pada kacang hijau. Perkecambahan ini umumnya terjadi pada biji tanaman Dicotyledoneae (kecuali kacang kapri), contoh: kacang hijau, kacang kedelai, kapas. 
·         Perkecambahan Hipogeal 
            Perkecambahan hipogeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang teratas (epikotil) sehinga daun lembaga ikut tertarik keatas tanah, tetapi kotiledon tetap di dalam tanah. Umumnya terjadi pada biji monocotyleddoneae, contoh: Jagung, padi. dan Dicotyledoneae yaitu hanya kacang kapri. 
·         Cahaya Matahari
            Cahaya matahari merupakan sinar/cahaya yang berasal dari matahari, yang digunakan oleh tanaman hijau untuk fotosintesis dan membuat makanan. Tanpa cahaya matahari, tidak akan ada kehidupan di bumi. Sinar matahari bisa berakibat baik maupun buruk kepada organisme. Misalnya, suatu tanaman memerlukan cahaya matahari untuk tumbuh hijau. Dengan air tanpa cahaya matahari, tanaman akan tumbuh tinggi dengan cepat, namun akan terlihat kuning dan kekurangan air meskipun daunnya terasa amat basah. 
            Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal dan internal, salah satu faktor eksternal adalah cahaya. Tumbuhan memerlukan cahaya. Banyaknya cahaya yang diperlukan tidak selalu sama pada setiap tumbuhan. Umumnya,  cahaya menghambat pertumbuhan meninggi karena cahaya dapat menguraikan auksin (suatu hormone pertumbuhan). Pertumbuhan yang cepat di tempat gelap disebut etiolasi. 


BAB III
METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Kegiatan penelitian ini dilakukan dirumah salah satu anggota kelompok yang bertempat di lingkungan Suranadi, kecamatan Narmada.
2. Waktu Penelitian
Penilitian dilaksanakan dari tanggal  20 s/d 26 agustus 2013.

B. Variabel Penelitian
1)      Variabel Bebas: cahaya matahari
2)      Variabel Terikat: kacang hijau
3)       Variabel Kontrol Kacang hijau yang ditempatkan pada tempat gelap dan kacang hijau yang ditempatkan pada tempat terang
C. Pengumpulan Data
1. Alat dan Bahan
Alat:
1)      Alat tulis
2)      Alat ukur (penggaris)
3)      Gelas air mineral bekas: 2 buah
Bahan:
1)      Air 
2)      Bibit kacang hijau: 5 biji/gelas
3)      Kapas
2. Metode Penelitian
            Pengamatan kenaikan tinggi biji kacang hijau di mulai pada hari ke-3 dalam kurun waktu 7hari masa tanam.
3. Teknik Penelitian
            Penelitian dilaksanakan dengan terlebih dahulu menyiapkan biji kacang hijau dengan umur, berat dan ukuran yang hampir sama pada media yang telah disiapkan. Tiap-tiap pot ditanami 5 biji kacang hijau. Kemudian diberikan perlakuan yang sama pada masing-masing pot plastik yaitu pemberian  air dua sendok makan setiap harinya tepatnya satu sendok makan pada pagi hari dan satu  sendok makan pada sore hari. Setelah batang biji kacang hijau mulai tumbuh dilakukan pengukuran panjang batang menggunakan penggaris. 
4. Cara Kerja
1)      Siapkan 2 buah gelas air mineral bekas sebagai tempat untuk menanam biji kacang hijau.
2)      Masukkan kapas yang sudah dibasahi terlebih dahulu ke dalam masing-masing gelas sebagai media tanamnya.
3)      Masukkan masing-masing 5 biji kacang hijau ke setiap gelas yang tersedia.
4)       Beri label pada masing-masing gelas tersebut dengan label "Gelap" dan "Terang".
5)      Letakkan gelas yang sudah diisi dengan kacan hijau tersebut pada lingkungan yang berbeda, yaitu gelas dengan label "Terang" ditempatkan pada tempat yang terkena sinar matahari penuh, sedangkan gelas dengan label "Gelap" ditempatkan pada tempat yang tidak terkena sinar matahari.
6)      Ukur panjang pertumbuhan masing-masing tanaman saat tubuh tanaman tersebut mulai tumbuh di atas permukaan tanah.
7)      Pengukuran panjang pertumbuhan tanaman dilakukan selama 7 hari masa tanam.




BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN ANALISIS DATA

A. Tabel Hasil Pengamatan
Pot
Pencahayaan
Kenaikkan Tinggi Tanaman Kacang Hijau (cm) pada Pengukuran ke-
Rata-rata (cm)
Total Tinggi Tanaman (cm)
Keterangan
1
2
3
4
1
Gelap
2,60
1,40
2,50
2,45
2,28
8,95
Semua biji berkecambah
pada hari ke-2, dan
muncul daun pada hari ke-3.
2
Terang
1,85
1,60
1,56
1,70
1,68
6,71
Semua biji berkecambah pada hari ke-2, dan
semua biji muncul daun pada hari ke-3.

B. Analisis Data
            Tanaman kacang hijau yang tumbuh di tempat gelap dan terang sama-sama tumbuh dan berkecambah pada hari ke-2 dan mulai tumbuh batang pada hari selanjutnya. Tetapi, pada tanaman kacang hijau yang tumbuh di tempat yang gelap, lebih tinggi daripada kacang hijau yang tumbuh di tempat terang.
             hari ke-7 ketinggian tanaman yang tumbuh di tempat gelap mencapai 8,95 cm sementara tanaman yang tumbuh di tempat terang hanya mencapai 6,71 cm. Perbedaan terjadi pada warna daun yang muncul pada masing- masing tanaman, pada tanaman yang tumbuh di tempat gelap warna daunnya kuning seperti tanaman layu. Sedangkan pada tanaman yang ditempatkan pada tempat yang terkena sinar matahari penuh mempunyai daun berwarna hijau segar.

C. Pembahasan
            Cahaya digunakan tanaman untuk proses fotosintesis.Tanaman yang kurang cahaya (ditanam di area gelap) batangnya lebih panjang, hal ini karena tanaman berusaha mencari cahaya untuk keperluan fotosintesis. Tanaman yang cukup cahaya terlihat lebih sehat dan segar. Daun tanaman-tanaman yang kurang cahaya jauh lebih kecil dan kusam kekuningan dibandingkan dengan tanaman yang cukup cahaya. Daun tanaman yang cukup cahaya lebih lebar, hijau segar. 
            Pada tanaman yang berada di tempat yang gelap hormon auksin bekerja lebih aktif daripada tanaman yang terkena cahaya, sehingga tanaman yang berada di tempat yang gelap terjadi pemanjangan sel. Di tempat yang terang hormon auksin mudah rusak oleh intensitas cahaya yang tinggi. Di tempat yang terang pertumbuhan tanaman menjadi terhambat, dan di tempat yang gelap terjadi etolasi (pemanjangan diujung melekuk). Jadi, hormon mempercepat pertumbuhan batang dan cahaya menghambat pertumbuhan.

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
            Pada penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1.      Hipotesis kami yang menyatakan bahwa ada pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan yang dialami tanaman kacang hijau adalah benar.
2.       Hipotesis kami yang menyatakan bahwa intensitas cahaya berpengaruh terhadap cepat atau lambatnya pertumbuhan yang dialami oleh tanaman kacang hijau adalah benar. Hal itu terlihat dari kacang hijau yang di tanam di tempat gelap mempunyai pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan dengan tanaman kacang hijau yang ditempatkan pada tempat yan terang. Hal ini di sebab kan karena hormon auksin sangat cepat berkembang di tempat gelap. 
B.  Saran
            Untuk memperoleh hasil tanaman yang baikdiperlukan pencahayaan dan nutrisi yang cukup dari proses fotosintesis agar pertumbuhan suatu tanaman dapat optimal. Untuk lebih optimalnya, kita dapat menggabungkan kedua metode, yaitu dengan menempatkan tanaman kacang hijau pada tempat yang gelap saat masih berupa biji agar dapat dengan cepat mengalami perkecambahan kemudian kita dapat memindahkannya ke tempat yang mendapatkan sinar mataari yang cukup setelah tanaman mulai tumbuh batang dan daunnya untuk mencukupi kebutuhan nutrisi tanaman tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Syamsuri, Istamar., dkk. 2006. Biologi Untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.
Syamsuri, Istamar., dkk. 2004. Biologi Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.

LAMPIRAN
                                                                                    
      Gambar 1. Perbedaan pertumbuhan masing-masing tanaman sesuai intensitas cahaya yang diperoleh.
  

                                Analisis Teks Laporan Percobaan

1.



Judul
Judul untuk memberitahukan tentang topik yang menjadi pembahasan dalam percobaan.
Bukti:
Laporan Penelitian Biologi Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau
Judul


2
Pendahuluan
Pendahuluan memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, hipotesis, tujuan, dan manfaat.
Latar belakang masalah
Untuk menggambarkan permasalahan apa yang ingin ditemukan solusinya.
Bukti:
Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan merupakan bertambahnya jumlah dan besarnya sel diseluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif…… 
Hipotesis
Ada. Intensitas cahaya berpengaruh terhadap cepat atau lambatnya pertumbuhan yang dialami oleh tanaman kacang hijau.
Tujuan
Tujuan untuk menentukan hasil atau keluaran yang akan diperoleh dari kegiatan percobaan yang dilakukan.
Bukti:
1. Mengetahui adanya pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau.
2. Mengetahui bagaimana pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau.
Manfaat
Manfaat adalah penjelasan tentang keluaran dari percobaan yang dapat berdaya guna.
Bukti:
Hasil dari penelitiaan ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat mengenai pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan tanaman, terutama kacang hijau agar tanaman yang dihasilkan mendapatkan kualitas yang baik sehingga tanaman tersebut dapat memberikan keuntungan.


Pendahuluan



3.
Kajian teori
Kajian teori berisi informasi tentang variable-variabel yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman kacang hijau.
Bukti:
 Pertumbuhan merupakan proses kenaikan volume sel yang bersifat Irreversibel (tidak kembali pada keadaan semula), terjadi karena adanya pertambahan dan pembelahan sel secara mitosis dan pembesaran sel karena adanya penambahan substansi. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal (dari dalam) meliputi gen dan hormon, sedangkan faktor eksternal (dari luar) meliputi nutrisi, suhu, cahaya, kelembaban…………………………………………….
Kajian Teori


4.
Alat/bahan
Berupa perlengkapan yang harus dipenuhi untuk percobaan kacang hijau.
Bukti:
Alat:
·                    Alat tulis
·                    Alat ukur (penggaris)
·                    Gelas air mineral bekas              2 buah
Bahan :
·                    Air
·                    Bibit kacang hijau                      5 biji/gelas
·                    Kapas
Alat dan Bahan


5.
Tahapan/Prosedur
Memuat tahapan atau urutan langkah untuk melakukan sesuatu, yaitu percobaan penelitian untuk mengetahui pengaruh cahaya pada pertumbuhan kacang hijau.
Bukti:
1. Siapkan 2 buah gelas air mineral bekas sebagai tempat untuk menanam biji kacang hijau.
2. Masukkan kapas yang sudah dibasahi terlebih dahulu ke dalam masing-masing gelas sebagai media tanamnya.
3. Masukkan masing-masing 5 biji kacang hijau ke setiap gelas yang tersedia.


Langkah Kerja




6.
Pembahasan
Memuat tentang hasil percobaan yang dilengkapi dengan analisis data dari hasil percobaan
Bukti:
        Cahaya digunakan tanaman untuk proses fotosintesis.Tanaman yang kurang cahaya (ditanam di area gelap) batangnya lebih panjang, hal ini karena tanaman berusaha mencari cahaya untuk keperluan fotosintesis………………..




     Pembahasan
7.
Penutup
Berupa kesimpulan dan saran.

Bukti:
Kesimpulan
Pada penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Hipotesis kami yang menyatakan bahwa ada pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan yang dialami tanaman kacang hijau adalah benar………….
Saran

Untuk memperoleh hasil tanaman yang baik, diperlukan pencahayaan dan nutrisi yang cukup dari proses fotosintesis agar pertumbuhan suatu tanaman dapat optimal. Untuk lebih optimalnya, kita dapat menggabungkan kedua metode, yaitu dengan menempatkan tanaman kacang hijau pada tempat yang gelap saat masih berupa biji agar dapat dengan cepat mengalami perkecambahan kemudian kita dapat memindahkannya ke tempat yang mendapatkan sinar mataari yang cukup setelah tanaman mulai tumbuh batang dan daunnya untuk mencukupi kebutuhan nutrisi tanaman tersebut.


8.
Daftar Pustaka
Daftar pustaka sebagai sumber buku yang menjadi rujukan penguat hasil percobaan yang dimuat di dalam kajian teori.
Bukti:
Syamsuri, Istamar., dkk. 2006. Biologi Untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.
Syamsuri, Istamar., dkk. 2004. Biologi Untuk SMA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Daftar Pustaka
9.
Lampiran
Lampiran memuat tentang rincian data yang memperkuat dan memperjelas hasil percobaan yang disertakan sehingga sifatnya tidak mutlak harus ada, bisa jadi dalam laporan percobaan tidak disertakan lampirannya.
Bukti:






          Lampiran


Ciri bahasa

No.
Ciri
Contoh
1.
Menggunakan penomoran yang menunjukkan urutan atau tahapan
1. Siapkan 2 buah gelas air mineral bekas sebagai tempat untuk menanam biji kacang hijau.
2. Masukkan kapas yang sudah dibasahi terlebih dahulu ke dalam masing-masing gelas sebagai media tanamnya, dst.
2.
Menggunakan kata kerja  yang menunjukkan perintah
  • Siapkan
  • Masukkan
  • Letakkan
3.
Menggunakan kata-kata yang menjelaskan kondisi
Pengukuran panjang pertumbuhan tanaman dilakukan selama 7 hari masa tanam.
(kata-kata tersebut menunjukkan kondisi bahwa pengukuran panjang pertumbuhan tanaman dapat dilihat selama 7 hari masa tanam)
4.
Menggunakan konjungsi temporer
Konjungsi temporal pada teks ini termasuk ke dalam penomoran yang menunjukkan urutan pada cara kerja, seperti berikut ini.
1. Siapkan 2 buah gelas air mineral bekas sebagai tempat untuk menanam biji kacang hijau.
2. Masukkan kapas yang sudah dibasahi terlebih dahulu ke dalam masing-masing gelas sebagai media tanamnya, dst.




B. Teks Laporan Percobaan 2
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UJI KANDUNGAN BAHAN MAKANAN
A. TUJUAN
            Tujuan umum kegiatan uji coba zat makanan adalah kita dapat mengidentifikasi zat makanan yang terdapat didalam berbagai bahan makanan yang telah ditentukan. Selanjutnya, melakukan uji zat-zat makanan terhadap berbagai bahan makanan, secara rinci kita dapat melakukan hal-hal berikut:
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung karbohidrat;
Mengelompokkan bahan-bahan makanan yang dapat dijadikan sumber karbohidrat;
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung lemak;
Mengelompokan bahan-bahan makanan yang dapat dijadikan sumber lemak;
Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung protein;
Mengelompokkan bahan-bahan makanan yang dapat dijadikan sumber protein.
B. DASAR TEORI
            Agar tubuh sehat dan tumbuh secara normal, ada enam macam zat makanan yang dibutuhkan, yaitu karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin, dan air. Keenam zat makanan tersebut dapat kita peroleh dari berbagai bahan makanan.
            Makanan biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan, dimakan oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga dana nutrisi. Setiap makhluk hidup membutuhkan makanan. Tanpa makanan, makhluk hidup akan sulit dalam mengerjakan aktifitas sehari-harinya. Makanan dapat membantu kita dalam mendapatkan energi dan membantu pertumbuhan badan dan otak. Suatu bahan makanan dapat mengandung satu atau lebih zat makanan. Tetapi bahan makanan akan mengandung zat makanan tertentu saja dalam jumlah yang banyak sehingga suatu bahan makanan merupakan sumber zat makanan tertentu.
            Kandungan zat dalam makanan dapat diidentifikasi suatu pengujian sederhana namun jumlah kandungan setiap zat makanan dalam bahan makanan hanya dapat diidentifikasi dengan cara yang kompleks. Adapun zat-zat makanan yang di ujikan yaitu karbohidrat, lemak, dan protein.

KARBOHIDRAT
            Karbohidrat memegang peranan penting dalam alam karena merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia. Semua karbohidrat berasal dari tumbuh-tumbuhan. Melalui proses fotosintesis, klorofil tanaman dengan bantuan sinar matahari mampu membentuk karbohidrat dari karbondioksida berasal dari udara dan air dari tanah.
            Karbohidrat yang dihasilkan adalah karbohidrat sederhana glukosa, disamping itu pula dihasilkan oksigen yang lepas di udara. Semua jenis karbohidrat terdiri atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Dalam bentuk sederhana formula umum karbohidrat adalah CnH2nOn.
            Karbohidrat yang penting dalam ilmu gizi dibagi dalam dua golongan yaitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Karbohidrat sederhana merupakan karbohidrat yang banyak mengandung gula. Karbohidrat sederhana terdiri atas monosakarida, disakarida, gula alkohol, dan oligosakarida. Sedangkan karbohidrat kompleks merupakan karbohidrat yang banyak mengandung serat.
Karbohidrat kompleks terdiri atas polisakarida dan serat. Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh. Tubuh menggunakan karbohidrat seperti layaknya mesin mobil menggunakan bensin. Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh, berperan penting dalam proses metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan lemak.
Sebagai sumber energi, karbohidrat menyediakan energi bagi tubuh. Satu gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori, sebagian karbohidrat di dalam tubuh berada dalam sirkulasi darah sebagai glukosa untuk keperluan energi, sebagian disimpan sebagai glikogen dalam hati dan jaringan otot, dan sebagian diubah menjadi lemak untuk kemudian disimpan sebagai cadangan energi di dalam jaringan lemak.
AMILUM
            Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati merupakan bahan utama yang dihasilkan oleh tumbuhan untuk menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi yang penting.
            Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera) sedangkan amilopektin menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan warna ungu pekat pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak bereaksi. Penjelasan untuk gejala ini belum pernah bisa tuntas dijelaskan.
GULA (GLUKOSA)
Di sisi lain, glukosa sangat penting dalam produksi protein dan dalam metabolisme lipid. Karena pada sistem saraf pusat tidak ada metabolisme lipid, jaringan ini sangat tergantung pada glukosa.
            Glukosa, karbohidrat yang paling sederhana mengalir dalam aliran darah sehingga tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa dan mengubahnya menjadi tenaga untuk menjalankan sel-sel tubuh. Glukosa diserap ke dalam peredaran darah melalui saluran pencernaan. Sebagian glukosa ini kemudian langsung menjadi bahan bakar sel otak, sedangkan yang lainnya menuju hati dan otot, yang menyimpannya sebagai glikogen (“pati hewan”) dan sel lemak yang menyimpannya sebagai lemak.
            Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan dikonversi kembali menjadi glukosa pada saat dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun lemak simpanan dapat juga menjadi sumber energi cadangan, lemak tak pernak secara langsung dikonversi menjadi glukosa. Fruktosa dan galaktosa, gula lain yang dihasilkan dari pemecahan karbohidrat, langsung diangkut ke hati, yang mengkonversinya menjadi glukosa.
PROTEIN
            Uji protein dilakukan guna mengetahui kandungan bahan makanan yang mengandung protein. Istilah protein berasal dari kata Yunani proteos yang berarti yang utama atau yang didahulukan. Kata ini diperkenalkan oleh seorang ahli kimia Belanda, Gerardus Mulder (1802-1880), karena ia berpendapat bahwa protein adalah zat yang paling penting dalam setiap organisme.
            Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh setelah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein, sebagian ada didalam otot, seperlima di dalam tulang dan tulang rawan, sepersepuluh di dalam kulit, dan selebihnya di dalam jaringan lain dan cairan tubuh. Semua enzim, berbagai hormon, pengangkut zat-zat gizi dan darah, matriks intraseluler dan sebagainya adalah protein. Di samping itu asam amino yang membentuk protein bertindak sebagai prekursor sebagian besar koenzim, hormon, asam nukleat, dan molekul-molekul yang esensial untuk kehidupan. Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain yaitu membangun serta memelihara sel-sel jaringan tubuh.
            Protein adalah molekul makro yang mempunyai berat molekul antara lima ribu hingga beberapa juta. Protein terdiri atas rantai-rantai panjang asam amino yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptida. Protein merupakan zat makanan penting untuk pertumbuhan, perkembangan, mengganti bagian yang rusak, dan sebagainya.
            Menurut sumbernya, protein dibagi menjadi dua golongan, yaitu protein hewani berasal dari hewan, dan protein nabati berasal dari tumbuhan. Protein hewani merupakan protein sempurna karena mengandung asam amino esensial. Protein hewani dapat diperoleh dari daging, ikan, susu, dan telur. Protein nabati merupakan protein tidak sempurna karena kandungan asam amino esensialnya kurang lengkap, jumlahnya kurang untuk memenuhi keperluan tubuh, kecuali dari kacang-kacangan terutama kedelai. Protein nabati dapat diperoleh dari padi-padian, kacang-kacangan, dan sayuran. Perlu diketahui protein tidak dapat dibuat atau disimpan sebagai cadangan tubuh,  jadi harus dikonsumsi secara teratur.
            Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
LEMAK
            Lemak sama dengan minyak. Seperti juga karbohidrat, lemak merupakan senyawa yang terdiri atas unsur karbon, hidrogen, dan oksigen dengan struktur yang berbeda dari karbohidrat. Lemak dapat dijumpai pada berbagai bahan makanan, seperti bahan makanan yang berasal dari hewan dan bahan makanan yang berasal dari tumbuhan.
           Bahan makanan yang berasal dari hewan yang mengandung lemak adalah daging, jeroan, krim, susu, mentega, dan sebagainya. Sedangkan bahan makanan yang berasal dari tumbuhan yang mengandung lemak adalah minyak goreng, margarin, kacang tanah, kemiri, dan lain-lain. Bahan makanan sumber lemak jika dipegang terasa licin dan jika ditempelkan pada kertas akan terlihat meninggalkan bekas minyak pada kertas tersebut. Apabila bekas air pada kertas akan hilang setelah beberapa saat karena air menguap sehingga kertas akan kering kembali, maka bekas minyak tidak akan hilang dari kertas karena minyak tidak menguap. 1 gram lemak menghasilkan 9,3 kalori. Ciri-ciri ini dapat dijadikan pedoman untuk pengujian sederhana tentang ada tidaknya lemak dalam suatu bahan makanan.
Senyawa-senyawa lemak berdasarkan komposisi kimianya dibedakan menjadi tiga golongan yaitu :
  • Lemak sederhana. Tersusun oleh trigliserida yang terdiri dari satu gliserol dan tiga asam lemak. Contoh senyawa lemak sederhana adalah lilin, malam atau plastisin (lemak sederhana yang padat pada suhu kamar) dan minyak (lemak sederhana yang cair pada suhu kamar).
  • Lemak campuran. Merupakan gabungan antara lemak dengan senyawa bukan lemak seperti fosfat, protein, dan glukosa. Misalnya lipoprotein yang merupakan gabungan antara lipid dengan protein. Fosfolipd yang merupakan gabungan antara lipid dengan fosfat.
  • Derivat lemak. Merupakan senyawa yang dihasilkan dari proses hidrolisis lipid. Misalnya kolesterol, asam lemak, sterol dan gliserol. Kolesterol merupakan komponen utama pada membran sel hewan dan juga merupakan precursor (senyawa pemula) untuk membuat hormone steroid, seperti kortikosteroid dan hormone seks. Di dalam hati kolesterol digunakan untuk mensintesis asam empedu, asam kolat, dan beberapa garam empedu untuk penyerapan lemak. Contoh derivate lemak yang lain adalah asam lemak yang merupakan asam organik dalam bentuk lemak, baik yang berasal dari hewan maupun tumbuhan.
            Berdasarkan ikatan kimianya, asam lemak dibedakan menjadi dua. Pertama, asam lemak jenuh tubuh dan bersifat non esensial karena dapat disintesis oleh tubuh dan umumnya berwujud padat pada suhu kamar. Asam lemak jenuh berasal dari lemak hewani, misalnya mentega dan gajih. Kedua, asam lemak tidak jenu, bersifat esensial karena tidak dapat disintesis oleh tubuh dan umumnya berwujud cair pada suhu kamar. Asam lemak tidak jenuh berasal dari lemak nabati, misalnya minyak goreng, minyak kedelai, dan minyak  jagung.
Lemak mempunyai fungsi antara lain sebagai berikut :
  • Sebagai sumber tenaga yang paling besar untuk satuan berat yang sama dibandingkan bahan makanan lain,
  • Pembawa zat-zat makanan yang esensial,
  • Pelindung alat tubuh yang lunak,
  • Melindungi tubuh dari suhu yang rendah,
  • Bahan penyusun membran sel,
  • Penahan rasa lapar karena pencernaan lemak membutuhkan waktu yang lama.
Dalam pengujian makanan diperlukan reagen sebagai berikut :

C. ALAT DAN BAHAN
1. Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya:
  • Tabung reaksi dengan raknya
  • Pipa tetes
  • Cawan petri
  • Mortal
  • Spatula
  • Pembakar bunsen
  • Penjepit tabung reaksi
  • Kertas buram
  • Korek api
  • Tisu
2. Bahan Bahan makanan yang kami gunakan pada penelitian ini diantaranya:
  • Roti
  • Tempe
  • Putih telur
  • Pisang
  • Kemiri
  • Margarin
  • Sari jeruk
D. CARA KERJA
1. Uji Karbohidrat (Amilum)
  • 5 bahan makanan digerus secara terpisah(Roti, tempe, putih telur, pisang, dan kemiri) lalu di tempatkan di cawan petri
  • Dari hasil gerusan diambil secukupnya, dimasukkan kedalam plat tetes dan masing-masing diberi label
  • Penampilan awal di dokumentasikan
  • Kemudian masing masing bahan makanan ditetesi dengan 5 tetes lugol/kalium iodida
  • Perubahan warna yang terjadi diamati, dicatat dan didokumentasikan
2. Uji Lemak
  • Semua bahan makanan yang ada dioleskan secara terpisah di atas kertas buram yang telah disediakan
  • Kertas buram yang sudah dioleskan kemudian didiamkan sampai kering
  • Diamati dibawah cahaya
3. Uji Karbohidrat (Glukosa)
  • Bahan makanan yang sudah digerus terlebih dahulu dimasukkan kedalam tabung reaksi
  • Masing-masing tabung reaksi diberi label
  • Kemudian ditetesi 5 tetes benedict dan dipanaskan diatas bunsen
  • kemudian didiamkan selama beberapa menit
  • perubahan warna yang terjadi pada tabung reaksi pada bahan makanan diamati dan dicatat hasil pengamatannya
4. Uji Protein
  • Bahan makanan yang sudah digerus terlebih dahulu dimasukkan kedalam tabung reaksi
  • Masing-masing tabung reaksi diberi label
  • Diteteskan dengan 3 tetes NaOH kemudian 3 tetes CuSO4
  • Perubahan warna yang terjadi diamati dan dicatat sebelum dan sesudah ditetesi
E. TABEL DATA PENGAMATAN
F. PEMBAHASAN
            Pada kegiatan praktikum ini kita menggunakan reagen yang digunakan untuk mengetahui kandungan makanan, antara lain :
            Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat (amilum). Bila makanan yang ditetesi lugol berubah menjadi biru hitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin gelap warnyanya berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya.
            Biuret adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila bahan makanan itu mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan menghasilkan warna ungu/warna lembayung. Hal itu terjadi karena ada ikatan protein dengan biuret yang menghasilkan dasar reaksi sebagau berikut : Kompleks koordinasi antara Cu2+ dengan gugus -C=O dan NH ikatan peptida dalam larutan alkalis, akan membentuk warna lembayung.
            Benedict adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glokusa pada bahan makanan. Hasil reaksi menghasilkan warna merah bata ketika reagen Benedict dicampur dan dipanaskan dengan glukosa. Glukosa memiliki sebuah elektron untuk diberikan, tembaga (salah satu kandungan di reagen benedict) akan menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah perubahan warna.
            Kertas buram adalah bahan penguji pada kandungan lemak. Karena kertas buram mudah menyerap air/minyak jadi sangat cocok untuk pengujian ini. Pada pengujian lemak ini makanan yang sudah di tumbuk di oleskan pada kertas buram setelah itu di panaskan di atas pembakar sepritus sehingga kandungan air mudah mongering, jika ada noda transparan maka bahan makanan tersebut mengandung lemak.
Dari hasil pengamatan yang kami dapatkan di peroleh hasil pengujian sebagai berikut.
Uji Roti
  • Uji amilum, roti di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna biru kehitaman. Maka dari itu roti mengandung amilum.
  • Uji Protein, roti tidak mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna ungu hanya sedikit diatas dan sisanya hanya warna putih.
  • Uji glukosa, setelah ditetesi benedict dan di panaskan di atas bunsen berubah menjadi orange. Hal ini menunjukkan bahwa roti mengandung glukosa.
  • Uji lemak, roti yang di oleskan pada kertas buram meninggalkan noda transparan . Hal ini berarti roti memiliki kandungan lemak.
Uji Tempe
  • Uji amilum, tempe di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna putih kecoklatan. Hal ini membuktikan bahwa tempe tidak mengandung amilum.
  • Uji protein, tempe hanya sebagian mengandung protein karena ketika ditetesi dengan reagen biuret warna menjadi setengah ungu.
  • Uji glukosa, tempe mengandung sedikit glukosa. Ketika ditetesi benedict dan dipanaskan diatas busen warna berubah menjadi agak orange.
  • Uji lemak, ketika dioleskan pada kertas buram tempe tidak meninggalkan noda transaparan. Hal ini membuktikan bahwa tempe tidak memiliki kandungan lemak.
Uji Putih Telur
  • Uji amilum, putih telur di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna orange kecoklatan. Hal itu berarti tidak menunjukkan bahwa putih telur memiliki amilum karena bila memiliki amilum setelah di uji seharusnya memiliki warna biru kehitaman.
  • Uji protein, putih telur mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna menjadi ungu.
  • Uji glukosa, putih telur ditetesi benedict kemudian di panaskan di atas bunsen ternyata berwarna kuning kecoklatan. Hal itu menunjukkan bahwa putih telur mengandung sedikit glukosa.
  • Uji lemak, putih telur yang di oleskan pada kertas buram tidak meninggalkan noda transparan. Maka putih telur tidak mengandung lemak.
Uji Pisang
  • Uji amilum, pisang ditetesi dengan reagen lugol menghasilkan warna coklat kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa pisang memiliki amilum hanya sebagian saja.
  • Uji protein, pisang tidak memiliki kandungan protein karena setelah ditetesi reagen biuret tidak terjadi perubahan.
  • Uji glukosa, sesudah tabung reaksi ditetesi dan dipanaskan pada busen pisang menjadi berwarna cokelat kehitaman. Maka pisang tak memiliki glukosa.
  • Uji lemak, pisang sedikit mengandung lemak karena kertas buram yang diolesi gerusan pisang meninggalkan sedikit noda transparan.
Uji Kemiri
  • Uji amilum, kemiri yang ditetesi dengan reagen lugol menghasilkan warna coklat kehitaman. Maka kemiri sebagian memiliki kandungan amilum.
  • Uji protein, kemiri memiliki kandungan protein karena setelah ditetesi oleh reagen biuret warna menjadi ungu.
  • Uji glukosa, kemiri berubah menjadi coklat gelap sesudah ditetesi dan dipanskan diatas bunsen. Hal ini berarti kemiri tidak memiliki kandungan glukosa.
  • Uji lemak, kemiri tidak mengandung lemak. Karena kertas buram yang diolesi tidak meninggalkan noda transparan.
Uji Margarin
Margarin hanya digunakan pada saat uji lemak. Hasil dari pengamatan yang kami dapatkan adalah margarin memiliki kandungan lemak karena ketika margarin dioleskan pada kertas buram meninggalkan noda transparan.
Uji Sari Jeruk
Sama halnya dengan margarin, sari jeruk hanya digunakan pada saat uji lemak. Hasilnya, sari  jeruk sama sekali tidak memiliki kandungan lemak karena kertas buram yang dioleskan sari  jeruk tidak meninggalkan noda transaparan.
G. JAWABAN PERTANYAAN
1. Bahan apa ajakah yang mengandung amilum dan apa buktinya?
Bahan makanan yang mengandung amilum adalah roti karena perubahan warna yang terjadi saat gerusan roti di tetesi lugol/kalium iodida warnanya berubah menjadi biru kehitaman
2. Bahan apa sajakah yang mengandung glukosa dan apa buktinya?
Bahan makanan yang mengandung glukosa adalah roti dan tempe. Pada roti saat diteteskan benedict warna berubah menjadi orange sedangkan tempe walaupun perubahan warnanya sedikit berwarna agak orange
3. Bahan apa sajakah yang mengandung protein dan apa buktinya?
Bahan makanan yang mengandung protein adalah putih telur dan kemiri. Kedua perubahan warna sama-sama berwarna ungu
4. Bahan apa sajakah yang mengandung lemak dan apa buktinya?
Bahan makanan yang mengandung lemak adalah margarin dan roti. Margarin sepenuhnya meninggalkan noda transparan pada kertas buram sedangkan roti hanya sedikit noda transparan yang tertinggal. Maka, roti sedikit memiliki lemak H.
SIMPULAN
Dari hasil percobaan yang dilakukan dapat ditarik simpulan sebagai berikut :
  • Yang mengandung amilum adalah roti.
  • Yang mengandung glukosa adalah roti dan tempe.
  • Yang mengandung protein adalah putih telur dan kemiri.
  • Yang mengandung lemak adalah margarin dan roti.
Dalam satu bahan makanan tidak hanya mengandung nutrisi, tetapi banyak yang mempunyai lebih dari dua nutrisi atau lebih. Seperti roti terdapat amilum, glukosa dan lemak.
1.
Judul
Laporan Praktikum Biologi Uji Kandungan Bahan Makanan


Judul
2.
Tujuan
mengidentifikasi zat makanan yang terdapat di dalam berbagai bahan makanan yang telah ditentukan.
Tujuan
3.
Kajian Teori
Bukti:
Ada penjelasan rinci sesuai teori tentang karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin, dan air.



Kajian Teori
4.
Alat Dan Bahan
Bukti:
1. Alat:
Tabung reaksi dengan raknya, pipa tetes, Cawan petri, dll.
2. Bahan:
Roti, tempe, putih telur, pisang, dll.



Alat dan Bahan
5.
Langkah Kerja
Bukti:
Dijelaskan dari uji karbohidrat sampai uji protein, berikut kutipan singkatnya.
1. Uji Karbohidrat (Amilum)
  • 5 bahan makanan digerus secara terpisah(Roti, tempe, putih telur, pisang, dan kemiri) lalu di tempatkan di cawan petri
  • Dari hasil gerusan diambil secukupnya, dimasukkan kedalam plat tetes dan masing-masing diberi label...
2. Uji Lemak
  • Semua bahan makanan yang ada dioleskan secara terpisah di atas kertas buram yang telah disediakan
  • Kertas buram yang sudah dioleskan kemudian didiamkan sampai kering…
3. Uji Karbohidrat (Glukosa)
  • Bahan makanan yang sudah digerus terlebih dahulu dimasukkan kedalam tabung reaksi
  • Masing-masing tabung reaksi diberi label…
4. Uji Protein
  • Bahan makanan yang sudah digerus terlebih dahulu dimasukkan kedalam tabung reaksi
  • Masing-masing tabung reaksi diberi label…












Langkah Kerja
6.
Hasil Pengamatan
Bukti:
Dengan menggunakan lugol, biuret, benedict, kertas buram maka hasil pengamatan dengan menguji beberapa bahan telah mendapatkan hasilnya. Berikut kutipan singkatnya. Misalkan menguji kandungan pada roti.
Uji Roti
  • Uji amilum, roti di tetesi dengan reagen lugol bereaksi dan menghasilkan warna biru kehitaman. Maka dari itu roti mengandung amilum.
  • Uji Protein, roti tidak mengandung protein karena setelah ditetesi reagen biuret warna ungu hanya sedikit diatas dan sisanya hanya warna putih.
  • Uji glukosa, setelah ditetesi benedict dan di panaskan di atas bunsen berubah menjadi orange. Hal ini menunjukkan bahwa roti mengandung glukosa.
  • Uji lemak, roti yang di oleskan pada kertas buram meninggalkan noda transparan . Hal ini berarti roti memiliki kandungan lemak…









Pembahasan
7.
Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang dilakukan dapat ditarik simpulan sebagai berikut :
  • Yang mengandung amilum adalah roti.
  • Yang mengandung glukosa adalah roti dan tempe.
  • Yang mengandung protein adalah putih telur dan kemiri.
  • Yang mengandung lemak adalah margarin dan roti.
Dalam satu bahan makanan tidak hanya mengandung nutrisi, tetapi banyak yang mempunyai lebih dari dua nutrisi atau lebih. Seperti roti terdapat amilum, glukosa dan lemak.





Kesimpulan


Ciri bahasa teks laporan hasil percobaan
No.
Ciri
Contoh
1.
Menggunakan penomoran yang menunjukkan urutan atau tahapan
. 1. Uji Karbohidrat (Amilum)
  • 5 bahan makanan digerus secara terpisah(Roti, tempe, putih telur, pisang, dan kemiri) lalu di tempatkan di cawan petri
  • Dari hasil gerusan diambil secukupnya, dimasukkan kedalam plat tetes dan masing-masing diberi label…
2.
Menggunakan kata kerja  pasif
  • Digerus
  • Dimasukkan
  • Ditetesi
  • Dsb.
3.
Menggunakan konjungsi temporal

Pada teks ini tidak menggunakan konjungsi temporal secara tersurat, seperti selanjutnya, kemudian, lalu, dll. Tetapi menggunakan penomoran angka untuk setiap jenis pengujian dan simbol bulatan hitam untuk penjelasan langkah-langkah lebih rinci.


TUGAS 3
A. MENULIS RESENSI



Judul Buku                  : Awe-Inspiring Me: Dream big, Shine bright, Inspire more
Nama Pengarang         : Dewi Nur Aisyah
Nama Penerbit             : Jakarta: Ikon
Tahun terbit                 : 2017
Ketebalan Buku          : xii + 231 hlm.


Merajut Asa dengan Taat yang Meneduhkan Jiwa
Ary Kusuma Wardhani

Kartini berdiri teguh sampai sekarang, jangan dipandang remeh karena kita semua berkasih. Merdeka atas diri sendiri, temukan ajaibnya kekuatanmu untuk sekitarmu. Mencari ilmu sambil berdakwah akan membawa berkah! Nikmat dunia, indah menjemput surga. Takdir kita adalah penyayang, penyabar, penjaga yang siaga, dan penyejuk rumah dikala sang tuan kembali pulang. Temukan keajaibanmu seperti atau bahkan lebih dari milikku di buku ini, sekarang juga!

            “Begitu istimewanya wanita hingga surga disandingkan di telapak kakinya. Hingga Islam muliakan ia sebagai perhiasan terbaik di dunia. Saat iman menjadi muara jiwa, takwa menjadi pakaiannya, dan salihah menghias akhlaknya. Maka tersenyumlah wahai muslimah mulia karena hadirmu di dunia menjadi penyejuk mata, baktimu mengharumkan bangsa, lembut tanganmu membangun generasi mulia, jernih imanmu ‘kan menghantarkanmu menjadi bidadari surga”
            Tidak akan ada selesainya apabila membahas tentang seorang wanita. Wanita memiliki segudang rahasia untuk menutupi kerapuhannya, sedikit saja ia mudah tersentuh dan luluh. Bagaimanapun kondisi pada zaman yang dinamis ini, akan membentuk karakter diri dari seorang wanita yang tentu kodratnya sebagai penguat pribadi, pasangan hidup, keluarga, hingga bangsa dan Negaranya. Wanita memiliki segala cara untuk dapat mempertahankan nalurinya, menjadikan ia tidak dipandang sebelah mata oleh lawan jenisnya, menuntut santun  dalam pergaulan hingga ia mengejar prestasi sampai kancah internasional serta membangun keluarga sakinah.
            Perbaikan, kebaikan, dan takwalah yang menentukan kedudukan muslimah di sisi Allah ta’ala. Tanpa disadari di satu titik diri ini menjelma menjadi awe-inspiring muslimah, shalihat menghias takwa, berkarya dalam kerja nyata, dan bermanfaat untuk sesama! Menjadi wanita tidaklah sekadar berkubang pada peran domestik (dapur dan kamar) tetapi dapat berbuat lebih daripada umumnya. Hal itulah yang ditunjukkan oleh Dewi, penulis buku yang sangat menginspirasi kaum hawa untuk dapat menemukan keajaiban pada dirinya sendiri. Buku yang terbit Januari 2017 ini adalah buku perdananya. Meskipun begitu isi dari buku ini tidak kalah dengan penulis andal lainnya.
            Pengalaman akademik dan non-akademiknya mengantarkannya menjadi wanita muda yang memiliki banyak prestasi sehingga Allah menjadikan London sebagai tempat pendidikan sarjana doktoral secara cuma-cuma. Bukan hanya berprestasi saja, Dewi juga diamanahi Allah sebagai seorang ibu dan istri yang berkewajiban menentramkan keluarga kecilnya. Lantas bagaimana kisahnya yang tampak terukir manis? Tentunya tidak semanis orang memandang. Banyak kegagalan yang Dewi lalui. Namun Dewi selalu bangkit dan kuatkan diri untuk merajut asa sebaik-baiknya sedari muda. Sejak masa kuliahnya, Dewi dengan sungguh-sungguh menjadikan dirinya senantiasa berbenah menjadi lebih baik, serta memantaskan diri sembari menunggu datangnya laki-laki saleh yang meminangnya. Berbagai jalan untuk temukan semua keajaibanmu menjadi muslimah sejati yang menginspirasi ada di sini.          
            Ketika membaca buku ini, dari awal sudah sangat tergugah. Pertama, dimulai dengan sampul buku yang menarik dan lucu, apalagi jika warnanya sesuai dengan kesukaan banyak wanita pada umumnya (merah muda) membuat semakin menggelitik untuk terus dibaca. Kedua, saat membuka halaman awal semakin tertarik karena kertasnya berwarna penuh sehalaman. Ketiga, pembuka dari penulis yang disampaikan dengan indah, ketepatannya memilih diksi yang disajikan pengarang pada tulisannya membuat siapa pun yang membaca dengan mudah akan memahaminya. Keempat, isi buku yang sangat menginspirasi berasal dari pengalaman pribadi pengarang sehingga lebih mengena di hati pembaca. Kelima, adanya pembatas buku yang memudahkan pembaca untuk mengingat di mana terakhir membaca, ditambah desainnya yang lucu seperti pada sampul buku menambah semangat untuk membaca. Keenam, ukuran buku yang relatif lebih kecil daripada buku pada umumnya membuat buku menjadi unik dan tidak memakan banyak tempat.
            Kesempurnaan mutlak hanya dimiliki Sang Pencipta, maka dari itu buku ini tidaklah lepas dari ketidaksempurnaan. Penerbit kurang cermat dalam memilih kualitas kertas sampul yang meski memiliki desain dan motif kertas yang unik, sayangnya kertas sampul mudah mengelupas. Lalu, penjilidan yang kurang rapi membuat dahi sedikit mengerut ke atas. Namun secara keseluruhan buku ini wajib dibaca untuk semua wanita yang ingin menjadi pribadi yang lebih menginspirasi, tidaklah hanya terpatahkan oleh sampulnya tetapi lihat dahulu isinya. Selamat mengembara menemukan jati diri sebagai muslimah taat, hebat, dan berprestasi!

B. MENGOMENTARI RESENSI TEMAN
Nama               : Vidiya Safitri
NIM                : 160211601845
Jurusan, Off    : Sastra Indonesia, AA


Judul               : Stop Belajar!!! Kalau Ingin Pintar
Penulis            : Tendi Krishna Murti
Penerbit          : Bestari
            Terbitan          : Januari 2012
Tebal               : 240 hlm.








Buat Apa Sih Belajar?

            Stop  Belajar!!! Kalau Ingin Pintar, judul buku yang sangat menyihir, ekstrem, dan penuh makna. Namun judul tersebut dapat menyesatkan jika hanya dibaca dengan mata telanjang. Ngapain sih kita harus belajar? Mungkin sebagian dari kalian menjawab “Ya untuk mencari pekerjaan lah” atau “Supaya pinter” mungkin juga “Tuntutan zaman”. Jawaban yang sangat biasa bukan? Jika seperti itu jawabannya, mengapa masih banyak yang tidak sukses di sekolah? Mengapa masih banyak yang mendapat nilai kurang bagus? Menurut Tendi Krishna dalam bukunya tersebut, ada tujuh masalah mengapa kita sudah belajar tapi nilai kita belum mendapat yang terbaik. Yang pertama, adanya anggapan bahwa belajar itu tidak enak. Yang kedua, metode belajar yang salah. Yang ketiga, tidak percaya diri. Yang keempat, tidak mempunyai target. Yang kelima, tidak ada afirmasi. Yang keenam, tidak ada motivasi. Yang terakhir, kurang berdoa.
             Otak kita diciptakan oleh Tuhan dengan potensi yang sama cerdasnya seperti Einstein. Tetapi mengapa kita tidak secerdas Einstein? Karena memakai cara yang berbeda maka hasilnya pun juga berbeda. Perbedaan yang mendasar antara seorang jenius dengan orang yang biasa-biasa saja adalah cara mereka dalam menggunakan dan terus memperbarui otak mereka. Sementara orang yang biasa, mereka hanya menggunakan otaknya tanpa memperhatikan pola yang seharusnya mereka kembangkan sebagaimana si jenius menggunakannya. Tendi Krishna mengajak pembaca untuk menemukan cara belajar yang efisien dan ampuh. Ada beberapa tips yang ditawarkan dalam buku ini. Yang pertama, selalu melakukan sesuatu lebih dari apa yang dilakukan orang lain. Yang kedua, proaktif. Yang ketiga, bertanggung jawab seratus persen terhadap apa yang kamu lakukan. Yang keempat, tunda kenikmatan. Yang kelima, cintailah apa yang kamu kerjakan. Yang keenam, integritas. Yang ketujuh, komitmen 100%. Yang kedelapan, mengubah kegagalan menjadi kesuksesan. Yang kesembilan, memaafkan diri sendiri.
            Jika pada umumnya judul sebuah buku telah mewakili isi bukunya, namun hal tersebut tidak berlaku bagi buku yang ditulis oleh Tendi. Justru isi buku ini bertolak belakang dengan judulnya. Walaupun judul buku tersebut Stop Belajar!!! Jika Ingin Pintar tetapi isi bukunya tidak menyuruh pembaca untuk berhenti belajar dalam artian yang sebenarnya, melainkan mengajak pembaca berhenti dari kebiasaan atau cara belajar yang salah dan menemukan cara belajar yang efektif. Setelah terpana melihat judul tersebut, pembaca akan disuguhi keunikan lain dari buku ini ketika membuka bukunya. Pada awal bab terdapat judul subbab yang unik dan belum pernah ada dalam buku mana pun. “Cara Menggunakan Buku Ini” begitulah penulis memberi judul pada subbab di bab pertama. Seolah-olah buku ini harus mendapat perlakuan khusus (cara membaca) yang berbeda dari buku yang lain. Tidak hanya judulnya, isi dari buku ini juga menarik dan informatif. Penulis memotivasi pembaca melalui pengalaman beberapa tokoh dunia yang jenius seperti Albert Einstein, Edison, Wibur Wright dan Oliver Wright. Uniknya lagi penulis menyertakan materi yang membahas otak dan fungsinya. Jarang sekali ditemukan buku motivasi yang mnyertakan hal demikian, karena biasanya buku-buku motivasi hanya menunjukkan tips-tipsnya langsung tanpa memberi pengetahuan kepada pembaca apalagi yang sifatnya teori seperti ini.
            Disamping kelebihan-kelebihannya tersebut buku ini juga memiliki kekurangan seperti terdapat dua bab yang memiliki judul berbeda namun sebenarnya kedua bab tersebut memiliki isi yang hampir sama. Hal tersebut membuat pembaca bingung dan terkesan berbelit-belit. Namun bukan hanya karena kekurangannya yang secuil itu maka menurunkan kualitas buku ini. Jika kalian malas belajar atau merasa sudah belajar tapi nilai masih saja jeblok atau mungkin ingin menemukan cara-cara belajar yang ampuh dan efektif, saya rekomendasikan membaca buku karya Tendi Krishna Murti ini.

Komentar dari Ary Kusuma:
           Resensi yang dibuat oleh Vidiya sudah memenuhi beberapa kriteria kritis dan kreatif. Hal ini dapat dibuktikan dari yang pertama ada judul, judul yang sifatnya interogatif ini membuat pembaca semakin tertarik untuk mengetahui isi pembahasan resensi. Apalagi pilihan kata-kata emotif memperkuat daya tarik resensi ini. Memang dalam resensi hanya sekilas saja membahas isi buku, tetapi hal tersebut tidak menghilangkan esensi isi yang sebenarnya ketika membaca bukunya langsung. Vidiya sudah memaparkan dengan jelas perbagiannya dengan bahasa yang kreatif, menarik, dan bertenaga. Saya sebagai pembaca merasa senang saat membaca resensinya. Semua kelebihan tidak terlepas dari kekurangan, maka dari itu ada beberapa kekurangan di dalam resensi Vidiya. Kekurangan tersebut adalah sebagai berikut. Pada resensi masih belum dijelaskan adakah buku selain ini yang sudah ditulis oleh pengarang, jika ada buku sebelumnya, adakah keterkaitan antara buku sebelumnya dengan buku yang ini sebagai bahan perbandingan, serta terdapat beberapa ejaan yang salah. Oleh karena itu, kekurangan tersebut tidaklah lantas menjadi sebuah kelemahan. Namun, dijadikan sebagai bahan pembenahan dalam berproses agar kualitas tulisan dan hasil kerja dari teman saya, Vidiya, lebih baik lagi. Semoga berkenan menerima komentar saya. Terima kasih.



TUGAS 4
JURNAL REFLEKSI PERKULIAHAN
                                                                          
                                           BERPROSES UNTUK MEMBANGUN KUALITAS DIRI
                                                                     Ary Kusuma Wardhani

            Tidak terasa perkuliahan semester dua ini hampir usai, banyak materi perkuliahan yang harus dituntaskan pemahamannya, begitu juga banyak tugas yang harus diselesaikan. Berbagai macam bentuk tugas dan materi membuat hari-hari semakin menantang dan diri saya menjadi semakin tertantang untuk menuntaskan semuanya dengan maksimal. Berbagai matakuliah memiliki proses pembelajaran dengan metode masing- masing. Namun, atmosfer pembelajaran semester ini lebih menyenangkan daripada semester lalu karena suasana yang tercipta semakin mendukung, misalnya dari teman-teman yang semakin akrab dan dekat, dosen-dosen dengan cara mengajar yang bervariasi, materi perkuliahan yang semakin mengerucut, serta tugas-tugas yang lumayan mereda daripada semester pertama. Tampaknya lebih jelas sekarang.
            Pada semester dua ini, kembali lagi berjumpa dengan ibu dosen yang sudah saya kenal pada semester satu, yaitu Ibu Endah Tri Priyatni. Namun, kali ini mengampu matakuliah yang baru bagi saya. Matakuliah tersebut mungkin pengembangan dari matakuliah dasar-dasar membaca pada semester pertama. Nama matakuliah itu adalah membaca informatif atau membaca nonilmiah. Pada pertemuan awal matakuliah ini, sayang sekali tidak langsung ditemani Ibu Endah tetapi ditemani ibu asisten dosen.
            Kegiatan  pertama yang dilakukan, yaitu menunjukkan rancangan perkuliah semester (RPS) lalu langsung diberikan tugas untuk setiap minggu. Tugas itu adalah membaca. Tidak hanya sekadar membaca sebuah buku saja tetapi masih ada keterangan di belakangnya, yaitu membaca 10 buku untuk satu semester. Sempat kaget karena membaca bukanlah kegiatan yang menjadi kebiasaan saya sehingga dengan penuh kesadaran saya berusaha mengumpulkan motivasi untuk membangun diri saya agar gemar membaca. Seiring berjalannya kegiatan perkuliahan, tuntutan untuk terus membaca semakin tumbuh dan saya sangat menyesal serta tersadar akan pentingnya membaca. Dalam membaca kali ini, pemahamanlah yang ditekankan tidak sekadar asal-asalan membaca. Setelah pemberitahuan tentang tugas membaca selanjutnya membuat peta konsep beserta pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan tingkatan dari termudah hingga tersulit, mengevaluasi.
           Kemudian membedakan teks ilmiah dan nonilmiah dari beberapa teks yang sudah disediakan oleh Ibu Endah. Pertama dengan merumuskan struktur-struktur yang harus disesuaikan dengan jenis teks. Hal ini dilakukan secara diskusi dengan teman-teman satu kelas bersama Ibu Endah. Dengan begitu, saya sudah memahami perbedaan dari kedua jenis teks tersebut.
           Disalah satu pertemuan, saya mendapat pemahaman yang berharga tentang teks deskripsi. Sebelumnya saya mengetahui teks deskripsi tetapi tidak begitu paham sehingga pemahaman saya kali ini lebih mantap. Selanjutnya mengerjakan pertanyaan objektif dari soal tingkat sekolah dasar untuk anak-anak internasional. Meskipun begitu, soal-soal tersebut tidak boleh disepelekan karena menurut saya dibutuhkan tingkat kecermatan dan daya kreatif yang tinggi untuk dapat menjawab pertanyaan dengan benar. Kegiatan membaca sebelum mengerjakan soal-soal adalah hal yang menyenangkan bagi saya karena isi bacaannya yang menarik disertai dengan ilustrasi visual yang lucu serta mengena dengan cerita. Salah satu yang masih segar diingatan saya adalah cerita Nenek Gina.
            Setelah mengerjakan soal-soal, dilanjutkan membuat artikel reflektif dengan cara memilih dari 10 buku yang sudah dibaca. Untuk dapat membuat teks berjenis reflektif, langkah awal yang harus diketahui, yaitu menemukan nilai-nilai yang dapat menjadi perenungan bagi diri sendiri agar dapat menjadi penyadaran yang berarti. Setelah hal tersebut terselesaikan dengan baik maka langkah selanjutnya, yaitu menuliskannya berdasarkan pengalaman pribadi atau kejadian di sekitar kita. Dengan melakukan banyak merefleksi, saya menjadi lebih peka terhadap diri sendiri dan orang lain.
            Setelah selesai merefleksi bacaan dilanjutkan membuat resensi. Ada beberapa kriteria yang mesti dipenuhi. Sebelum membuat teks resensi, tidak lupa Ibu Endah memberikan pengantar dan menuntun secara mandiri melalui contoh-contoh teks terpilih agar dapat dipahami dan segera dibuat.Saat sudah selesai membuat resensi, dilanjutkan dengan pembagian kelompok. Pada kelompok-kelompok yang sudah terbentuk akan ditentukan teks-teks jenis apa saja yang akan dicari struktur dan ciri kebahasaannya. Dengan begini, saya lebih mengetahui berbagai macam teks beserta dengan struktur dan ciri kebahasaannya.
            Setelah semua dilalui, semoga matakuliah membaca informatif bernilai guna untuk saat ini dan dapat menjadi bekal saya serta teman-teman agar menjadi pendidik yang memiliki integritas tinggi bagi generasi selanjutnya yang lebih baik. Semoga Ibu Endah berkenan memberikan nilai A untuk saya dan teman-teman sesuai dengan harapannya masing-masing. Mohon maaf apabila saya pernah berkata atau bertindak yang membuat Ibu Endah kurang berkenan. Terima kasih atas semua ilmu yang telah diberikan. Semoga ilmu tersebut menjadi ladang amal bagi Ibu Endah. Aamiin.

1 komentar:

  1. Tulisan bagus-menunjukkan adanya kesungguhan. Teruslah membaca n berkarya ya.
    Komentar teman jangan diposting di sini. Klik karya teman, baca n beri komentar di kolom komentar.
    Sehat n sukses selalu.
    Web ini belum dibuka untuk umum.

    BalasHapus