Tugas 1 : Reflektif Multimoda
Claudia
Larassati 160211601870-AA
|
||||
![]() |
||||
Catatan
Kredibilitas Buku:
Buku ini ditulis oleh Felix Y. Siauw atau akrab
dipanggil dengan Ustadz Felix. Felix Y. Siauw adalah seorang penulis, Islamic motivator, dan tokoh agama yang
kerap diundang di beberapa acara kajian islam. Felix Y. Siauw telah menerbitkan
buku-buku lainnya, salah satunya adalah buku Yuk, Berhijab!. Setiap buku yang ditulisnya selalu menjadi best seller
bahkan dicetak hingga lebih dari 5 kali di setiap bukunya. Saat ini, Beliau
sedang sibuk melakukan ceramah dan memberikan motivasi di beberapa acara kajian
islam. Oleh sebab itu, kredibilitas buku Udah
Putusin Aja! karya Felix Y. Siauw tidak perlu diragukan kredibilitasnya.
Ikhtisar:
Buku ini berisi tentang sudut
pandang islam mengenai pacaran. Buku
ini dibuka dengan salah satu kisah nyata mengenai curhatan seorang remaja yang
hamil di luar nikah karena telah melakukan hubungan intim ketika berpacaran.
Diajabarkan pula mengenai kasus-kasus adanya seks bebas di balik status
pacaran. Beberapa alasan umum pacaran bagi sebagian orang juga dituangkan dan
dijelaskan secara gamblang, simpel, tetapi menohok.
Dalam buku ini juga dijelaskan
bagaimana islam memandang sebuah pacaran dan bagaimana islam menempatkan cinta
di tempat teratas dengan kesucian hati. Di dalam buku ini juga diberikan
tips-tips bagi para remaja untuk menghindari bahaya pacaran. Kemudian
dijelaskan pula bagaimana cara dan tips terbaik untuk bisa menahan dan
mengendalikan perasaan cinta yang meluap-luap.
Buku
ini dilengkapi dengan ayat-ayat Al-Qur’an dan Hadis sebagai dasar kajian ilmu
secara teoritis untuk menilai tentang kedudukan dan hukum pacaran dalam islam.
Buku ini juga dilengkapi dengan beberapa kisah dari sebagian orang mengenai
pengalaman berpacaran mereka yang ternyata lebih banyak memiliki kecenderungan
nilai negatif bagi anak muda. Selain itu, buku ini juga dilengkapi kata-kata
pembakar semangat untuk tetap melaksanakan perintah Allah dalam menjaga hakikat
cinta yang fitrah.
Nilai-nilai:
Buku yang berjudul Udah Putusin Aja! karya Felix Y. Siauw berisi tentang bagaimana
islam memandang hubungan pacaran yang dinilai telah menodai makna cinta yang
sesungguhnya. Setiap bab di buku ini memiliki bahasan yang berbeda-beda, tetapi
saling berkaitan. Di bab awal diceritakan tentang kisah seorang anak yang hamil
diluar nikah karena telah berhubungan intim ketika pacaran. Kemudian di
beberapa bab selanjutnya dijelaskan bagaimana islam memandang pacaran sebagai
sebuah hubungan yang haram.
Selanjutnya, dijelaskan mengenai tips dan trik untuk menjauhi pacaran.
Buku
ini lebih mengingatkan kita pada nilai-nilai islam secara murni. Kita
diingatkan kembali untuk menghargai dan memaknai perasaan cinta secara dalam
dan tidak terburu-buru dalam memaknainya. Buku ini mengingatkan kita bahwa
islam memandang cinta sebagai sebuah perasaan yang suci dan merupakan fitrah
dari Allah yang Mahakuasa. Buku ini menekankan kepada kita agar tidak
terburu-buru dalam memaknai perasaan dan merealisasikannya ke hal-hal yang tidak
sepatutnya. Pacaran dalam islam bukanlah sebuah cara yang tepat untuk
menunjukkan rasa cinta yang sebenarnya. Menurut buku Udah Putusin Aja! karya Felix Siauw ini, pernikahan adalah
satu-satunya jalan suci yang diridhoi oleh Allah SWT sebagai jalan untuk saling
menunjukkan rasa cinta secara benar.
Refleksi:
Buku Udah
Putusin Aja! karya Felix Siauw memberikan refleksi kepada kita untuk
kembali kepada ajaran agama. Selalu mengingat ajaran-ajaran Allah SWT. Kita
juga dapat memetik pelajaran bahwa dalam memaknai segala sesuatu tidak boleh
dilakukan secara terburu-buru. Melakukan perintah Allah dan menjauhi larangan
Allah. Setelah membaca buku ini, saya menyadari bahwa perasaan suka adalah
sesuatu yang wajar. Namun, dalam menyikapi perasaan suka tidak boleh terlalu
terburu-buru. Sebuah perasaan suka dan cinta seharusnya kita maknai secara
bersih dan suci.
Artikel
Reflektif
Mawar atau Melati?
Oleh: Claudia Larassati
Perasaan
suka kepada lawan jenis merupakan hal yang lumrah bagi setiap orang. Namun,
seringkali manusia memaknainya dengan salah. Seringkali orang menyukai seorang
yang lainnya, kemudian dengan terburu-buru mereka mengungkapkan perasaannya
yang menggebu-gebu. Memaknai setiap tingkah laku seorang tersebut sebagai
sesuatu yang istimewa. Padahal, sebenarnya tingkahnya biasa saja.
Pemaknaan
ini menimbulkan suatu penyadaran baru bagi diri saya. Jika orang menganalogikan
bahwa cinta adalah mawar, maka saya menganalogikannya sebagai melati. Sebab,
menurut saya, cinta bukanlah sesuatu yang indah dengan duri yang ia simpan.
Sesungguhnya cinta adalah fitrah diletakkan dengan kesucian.
Kata-kata
tersebut mengingatkan saya kepada peristiwa-peristiwa zaman SMA yang penuh
dengan kisah cinta-cinta muda. Sewaktu muda, terutama di masa SMA, seringkali
kita dengan mudah mengatakan cinta tanpa sadar tentang makna dan keseriusannya.
Pengertian cinta juga terkadang seringkali diartikan sebagai sesuatu yang
selalu berhubungan dengan “pasangan”. Padahal cinta memiliki makna yang lebih
luas.
Cinta
kepada keluarga, teman, sahabat, dan saudara merupakan bukti dari wujud cinta
yang lain. Cinta kepada Allah SWT merupakan tingkat cinta tertinggi yang
dimiliki oleh seorang manusia. Jika cinta begitu luas dan dalam, lantas mengapa
harus dimaknai dengan dangkal?
Seringkali
kita menyatakan bahwa perasaan cinta membawa petaka. Namun, dalam pemaknaan
saya, tingkah laku kitalah yang membuat perasaan cinta menjadi terlihat buruk.
Mungkin sebagian orang menyadari bahwa perasaan cinta memiliki makna dan
kedudukan yang suci. Namun, tidak semua orang sadar bahwa cara-cara mereka
menunjukkan perasaan cintanya itulah yang tidak baik.
Bagi
saya, setiap orang mungkin memiliki pemaknaan tersendiri mengenai makna cinta.
Menganalogikannya dengan berbagai macam bentuk. Namun, yang terpenting adalah
bagaimana mereka memperlakukan perasaan cinta itu sendiri.
Puisi Reflektif
R A S A
Karya: Claudia
Larassati
yang seketika
datang dan menjabat hati.
amuk saya untuk
yang tiba: tiba-tiba.
kembalilah pada
yang semestinya.
memaknaimu,
cukup
menyesakkan.
kembalilah pada
peluk senja.
biar kucukupkan.
dan kulepas
untukmu yang mesti kulepas.
saya tak sedang
ingin riuh.
yang diputuskan
bakal cukup.
yang ditakdirkan
bakal bersambut jua.
Malang, 7 Mei
2017
Tugas 1 : Analisis Teks
Claudia
Larassati 160211601870-AA
MEMBACA
NONILMIAH
MENGANALISIS STRUKTUR ISI DAN KAIDAH (CIRI BAHASA)
TEKS DESKRIPSI
Teks deskripsi biasanya memiliki
ciri-ciri teks secara umum. Ciri teks deskripsi secara umum diabagi menjadi
empat ciri. Ciri-ciri tersebut dapat dilihat sebagai berikut. Pertama,
berisikan penjelasan atau gambaran dari suatu objek. Kedua, memuat penjelasan
atau penggambaran dari objek menjadi topik yang ditulis secara detail. Ketiga,
berisi mengenai paragraf yang menjelaskan suatu objek yang berdasar pada
bentuk, ukuran, warna, serta ciri-ciri fisik ataupun psikis objek tersebut
dengan sangat jelas. Keempat, membuat pembaca seolah-olah mengerti dan
memahami, serta dapat membayangkan apa yang dideskripsikan tersebut.
Struktur
Teks Deskripsi adalah sebagai berikut.
1. Identifikasi.
Berisi mengenai
penentuan dari identitas seseorang, benda, ataupun objek lainnya.
2.
Klasifikasi.
Merupakan suatu unsur
penyusun yang memiliki sistem dalam kelompok menurut kaidah atau standar yang
sebelumnya sudah ditetapkan.
3.
Deskripsi Bagian.
Di dalamnya berisi
mengenai gambaran atau penjelasan atau topik yang terdapat pada teks tersebut.
Kaidah
Kebahasaan Teks Deksripsi adalah sebagai berikut.
1. Teks
deskripsi menggunakan kata benda sesuai topik dengan apa yang dideskripsikan.
Misal: rumah, sekolah,
teman saya, dll.
2.
Mengandung kata sifat yang
menggambarkan.
Misal: dua sepatu hitam,
seorang siswa rajin.
3.
Teks deskripsi mengandung kata kerja
transitif untuk memberikan informasi subjek.
Misal: siswa itu
memakai baju seragam putih biru.
4.
Teks deskripsi mengandung kata kerja
(perasaan, pendapat) untuk mengungkapkan pandangan pribadi penulis tentang
subjek.
Misal: saya pikir
itu adalah kucing pintar.
5.
Teks deskripsi mengandung kata
keterangan untuk memberikan informasi tambahan tentang objek.
Misal: dengan
cepat, di sekolah.
6.
Teks deskripsi mengandung bahasa kiasan
berupa perumpamaan atau metafora.
Misal: Kulitnya putih seperti
sagu.
Analisis
Teks Deskripsi
Menara Pisa
Menara Miring Pisa atau lebih dikenal dengan Menara
Pisa, adalah sebuah campanile atau menara lonceng katedral di kota Pisa,
Italia.
Menara Pisa sebenarnya dibuat agar berdiri secara
vertikal seperti menara lonceng pada umumnya. Ia terletak di
belakang katedral dan merupakan bangunan ketiga Campo dei Miracoli (lapangan
pelangi) kota Pisa. Menara Pisa ini dibangun sebagai monumen dan symbol
kekuatan kota Pisa.
Ketinggian menara ini adalah 55,86 m dari permukaan
tanah terendah dan 56,70 m dari permukaan tanah tertinggi. Kelebaran dinding di
bawahnya mencapai 4,09 m dan di puncak 2,48 m. Bobotnya diperkirakan mencapai
14.500 ton. Menara Pisa memiliki 294 anak tangga. Dengan adanya menara ini,
sektor pendapatan ekonomi jadi bertambah karena adanya objek wisata.
1.
Analisis Teks
Struktur Teks
|
Contoh
|
Identifikasi
|
Menara Miring Pisa atau lebih dikenal dengan Menara
Pisa, adalah sebuah campanile atau menara lonceng katedral di kota Pisa,
Italia.
|
Klasifikasi
|
Menara Pisa sebenarnya dibuat agar berdiri secara
vertikal seperti menara lonceng pada umumnya. Ia
terletak di belakang katedral dan merupakan bangunan ketiga Campo dei
Miracoli (lapangan pelangi) kota Pisa. Menara Pisa ini dibangun sebagai
monumen dan symbol kekuatan kota Pisa.
|
Deskripsi Bagian
|
Ketinggian menara ini adalah 55,86 m dari permukaan
tanah terendah dan 56,70 m dari permukaan tanah tertinggi. Kelebaran dinding
di bawahnya mencapai 4,09 m dan di puncak 2,48 m. Bobotnya diperkirakan
mencapai 14.500 ton. Menara Pisa memiliki 294 anak tangga. Dengan adanya
menara ini, sektor pendapatan ekonomi jadi bertambah karena adanya objek
wisata.
|
2.
Analisis Bahasa
Ciri
Bahasa
|
Contoh
|
Menggunakan
kata benda
|
Menara Miring
Pisa atau lebih dikenal dengan Menara Pisa, adalah sebuah
campanile atau menara lonceng katedral di kota Pisa, Italia.
|
Mengandung
kata kerja transitif untuk memberikan informasi subjek
|
Menara Pisa memiliki 294 anak tangga.
|
Mengandung
kata keterangan untuk memberikan informasi tambahan tentang objek
|
Kelebaran dinding di bawahnya mencapai 4,09 m dan di puncak
2,48 m.
|
Candi Borobudur
Borobudur adalah sebuah candi Buddha yang terletak di
Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Lokasi candi adalah kurang lebih
100 km di sebelah barat daya Semarang, 86 km di sebelah barat Surakarta, dan 40
km di sebelah barat laut Yogyakarta.
Borobudur adalah candi atau kuil Buddha terbesar di
dunia, sekaligus salah satu monumen Buddha terbesar di dunia. Monumen ini merupakan model alam semesta dan dibangun sebagai tempat
suci untuk memuliakan Buddha sekaligus berfungsi sebagai tempat ziarah untuk
menuntun umat manusia beralih dari alam nafsu duniawi menuju pencerahan dan
kebijaksanaan sesuai ajaran Buddha.
Monumen ini terdiri atas enam teras berbentuk bujur
sangkar yang diatasnya terdapat tiga pelataran melingkar, pada dindingnya
dihiasi dengan 2.672 panel relief dan aslinya terdapat 504 arca Buddha. Borobudur
memiliki koleksi relief Buddha terlengkap dan terbanyak di dunia. Stupa utama
terbesar teletak di tengah sekaligus memahkotai bangunan ini, dikelilingi oleh
tiga barisan melingkar 72 stupa berlubang yang di dalamnya terdapat arca buddha
tengah duduk bersila dalam posisi teratai sempurna dengan mudra (sikap tangan)
Dharmachakra mudra (memutar roda dharma).
1.
Analisis Teks
Struktur Teks
|
Contoh
|
Identifikasi
|
Borobudur adalah sebuah candi Buddha yang terletak
di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Lokasi candi adalah kurang
lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang, 86 km di sebelah barat
Surakarta, dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta.
|
Klasifikasi
|
Borobudur adalah candi atau kuil Buddha terbesar di
dunia, sekaligus salah satu monumen Buddha terbesar di dunia. Monumen ini merupakan model alam semesta dan dibangun sebagai tempat
suci untuk memuliakan Buddha sekaligus berfungsi sebagai tempat ziarah untuk
menuntun umat manusia beralih dari alam nafsu duniawi menuju pencerahan dan
kebijaksanaan sesuai ajaran Buddha.
|
Deskripsi Bagian
|
Monumen ini terdiri atas enam teras berbentuk bujur
sangkar yang diatasnya terdapat tiga pelataran melingkar, pada dindingnya
dihiasi dengan 2.672 panel relief dan aslinya terdapat 504 arca Buddha.
Borobudur memiliki koleksi relief Buddha terlengkap dan terbanyak di dunia.
Stupa utama terbesar teletak di tengah sekaligus memahkotai bangunan ini,
dikelilingi oleh tiga barisan melingkar 72 stupa berlubang yang di dalamnya
terdapat arca buddha tengah duduk bersila dalam posisi teratai sempurna
dengan mudra (sikap tangan) Dharmachakra mudra (memutar roda dharma).
|
2.
Analisis Bahasa
Ciri
Bahasa
|
Contoh
|
Menggunakan
kata benda
|
Borobudur
memiliki koleksi relief Buddha terlengkap dan terbanyak di dunia.
|
Mengandung
kata kerja transitif untuk memberikan informasi subjek
|
Monumen ini merupakan model alam semesta
|
Mengandung
kata keterangan untuk memberikan informasi tambahan tentang objek
|
Pada dindingnya dihiasi dengan 2.672 panel relief dan aslinya
terdapat 504 arca Buddha.
|
Tugas 3 : Resensi dan Penilaian
Resensi
Claudia
Larassati 160211601870-AA
Ketika Cinta Salah Diartikan
Claudia Larassati
(160211601870)
|
||||
![]() |
||||
Pacaran itu penjajakan pra nikah
kok! Yakin udah berani datang ke bapak ibu? Penjajakan diduluin, akadnya mana?
Diawali dengan masalah realita cinta yang sudah diartikan salah kaprah
dalam pacaran, penulis mengajak kita untuk memahami lagi hakikat cinta yang
menjadi fitrah manusia. Cinta itulah yang memanusiakan manusia. Sekarang siapa
yang menjadikan rasa cinta tersebut? Allah-lah yang menjadikan rasa cinta antara
jenis yang berlawanan, sama seperti Allah jadikan rasa cinta terhadap manusia
terhadap apapun yang diinginkan didunia. Tidak ada istilah pacaran dalam islam. Rasulullah
melarang segala jenis khalwat yang bukan mahram. Termasuk pacaran. Walaupun
beda daerah, beda kota, dan beda negara pacaran tetap pacaran. Dosa akibat zina
hati tersebut akan tetap mengalir serta dibarengi semakin bertumbuhnya nafsu
yang tidak sehat tersebut. “Lelaki terhormat takkan pertaruhkan kehormatan wanita.” Dia
melindunginya dengan menundukkan pandangan atau mengambilnya dengan pernikahan.
Buku Udah Putusin Aja! karya Felix Y. Siauw
ini dapat menjadi salah satu alternatif untuk mengupas arti cinta secara
islami. Buku ini memiliki sampul yang menarik dengan desain dan warna yang
mencolok sehingga mampu menarik minat pembaca. Judul buku Udah Putusin Aja! ini termasuk unik dan sangat komunikatif sehingga
mampu menarik minat pembaca dan sesuai dengan pembahasan yang akan dikupas
nantinya. Buku ini juga memiliki layout
yang bagus dan menarik, ditambah dengan illustrasi-illustrasi lucu yang sesuai
dengan teks dan warna halaman buku yang warna-warni ini mampu menarik minat
untuk membaca buku tersebut serta memudahkan si pembaca untuk memahami tentang
isi buku. Keunikan dalam buku ini adalah visualisasinya imbang dengan pokok masalah
yang dibahas. Selain itu, ada seperti bentuk jawaban atas pernyataan-pernyataan
umum tentang pacaran.
Buku ini memiliki isi bahasan yang sebenarnya cukup
berat meskipun dengan bahasan tema yang ringan. Namun berbeda dengan buku
motivasi yang lainnya, dalam buku ini penulis mengemasnya dengan sangat
sederhana dan ringan sehingga pembaca dapat dengan mudah memahami. Meskipun
buku ini hanya sekedar buku motivasi, namun juga dilengkapi dengan data-data
terkini, pengalaman hidup, dan ayat-ayat Al-Quran sebagai pelengkap. Buku ini
mengupas tema-tema cinta dengan topik-topik keseharian sehingga pembaca dapat
dengan mudah memahami dan tertarik sehingga minat pembaca untuk tetap membaca
buku tersebut tetap ada.
Dalam buku ini, penulis berusaha mendekatkan bahasan
dengan realita sehari-hari. Hal ini dibuktikan dengan bagaimana si penulis
menyuguhkan sebuah fakta kejadian melalui surel di awal buku sebelum memasuki
topik bahasan. Hal ini untuk menarik emosi pembaca dan mengenalkan bahasan
topik kepada pembaca. Penulis juga
menjelaskan bahasan secara runtut dan tidak random
antara satu topik dengan topik yang lain sehingga pembaca dapat dengan mudah
memahami isi buku.
Gaya bahasa yang digunakan sangat komunikatif dan
interaktif. Buku ini ditulis dengan sangat sederhana dan interaktif. Ditulis
dengan tegas dan lugas, tetapi tidak begitu mengikat dan masih menggunakan
bahasa keseharian. Terdapat banyak sekali istilah-istilah gaul sehingga mudah
untuk dipahami oleh pembaca. Terutama pembaca yang berusia remaja.
Namun, buku ini tidak memiliki sumber rujukan di
bagian akhir buku. Padahal buku Udah
Putusin Aja! ini memuat data-data terkini sehingga dibutuhkan adanya daftar
rujukan untuk mengetahui valid
tidaknya data yang dicantumkan dalam buku tersebut. Jika daftar rujukan
tersebut ditulis di bagian akhir, maka kepercayaan pembaca terhadap buku
tersebut meningkat. Meskipun di awal penciptaan buku ini bertujuan untuk para
remaja, namun pemberian daftar rujukan dirasa perlu. Mengingat buku ini
memiliki kemungkinan untuk dapat dibaca di segala usia.
Pembahasan dan penulisan yang ada dalam buku ini
disisi lain juga cukup memberatkan dan menyinggung kaum pria. Berbagai
penekanan yang diberikan kepada kaum wanita dengan bahasa-bahasa yang sedikit
menjatuhkan bagi kaum pria, membuat buku ini mungkin sedikit tidak nyaman untuk
dibaca oleh kaum pria. Belum lagi warna sampul yang berwarna merah muda cerah
cenderung mengungkapkan kesan feminim sehingga cukup mengusik bagi kaum pria
untuk membaca buku tersebut di tempat manapun. Hal ini setidaknya menjadi
perhatian khusus bagi editor, penerbit, dan penulis mengingat buku tersebut
memiliki kemungkinan untuk dibaca oleh kaum pria.
Secara keseluruhan buku ini layak untuk dibaca dan
bisa menjadi alternatif pilihan bagi para pembaca untuk belajar mengenali arti
cinta secara islami. Buku ini sangat cocok bagi para remaja. Namun terlepas
dari jenjang umur, buku ini juga cocok untuk dibaca oleh segala umur, mulai
dari 17 tahun ke atas. Mudah dipahami. Buku ini juga sesuai untuk diberikan
kepada orang terkasih sebagai kado atau hadiah bermanfaat.
Penilaian
Resensi
Identitas
Buku

Penulis : Rindi Antika
Cetakan Pertama : September 2015
Jumlah Halaman : 192 hlm.
Penerbit : Diva Press
Nomor Edisi:ISBN:978-602-0806-29-7
Positif
Pikiran Pikiran Positif
(Dita
Mariani A.S/160211601863)
Rindi Antika
adalah penulis pendatang baru.Di dalam karya sebelumnya ia menghasilkan karya
yang mengangkat harkat perempuan dan menghargai wanita.Buku ini sebagian besar
berisi tentang bagaimana cara menjadi wanita yang bisa mengubah energi negatif
menjadi energi positif. Wanita ternyata mempunyai energi tersendiri yang
berbeda dari kaum lelaki dalam membawa energi positif.
Bagaimana
cara mengubah energi negatif menjadi energi positif dalam kehidupan? Adakah
trik-trik tertentu untuk mengubahnya? Jawabannya ada di dalam buku ini.Buku ini
berisi tentang cara khas dan tentunya berbeda dengan cara yang lain.Cara
tersebut dilakukan dengan menganggap bahwa segala energi negatif yang ada dalam
orang lain adalah energi positif yang ingin disampaikannya dengan cara yang
lain.Kebanyakan dari kita sebelum kita mengetahui latar belakang dari
seseorang,pasti kita akan berpikiran negatif padanya,begitu pula sebaliknya
apabila seseoarng belum mengetahui latar belakang kita,pasti orang tersebut
akan berpikiran negatif pada kita. Contohnya apabila orang lain mempunyai rasa
curiga kepada kita,anggap saja itu bentuk rasa kepedulian dan kepekaanya
terhadap kita.Sebenarnya energi negatif dapat dinetralkan menjadi energi
positif apabila pikiran kita selalu posiitf dan tidak pernah menganggap energi
negatif itu ada.Dalam berinteraksi dengan orang lain misalnya,pasti banyak rasa
curiga,khawatir,aneh dan menganggap hal yang tidak baik pada orang
tersebut.Padahal,apabila kita selalu berpikir positif pasti orang tersebut akan
berperilaku positif juga dan akhirnya apa yang kita pikirkan sebelumnya belum
terbukti kebenarannya.
Penulis
menggunakan bahasa umum yang mudah
dimengerti,dan menyajikan pemahaman yang positif pada pembaca.Gaya penyampaian
berupa penjelasan yang terperinci dan pemberian contoh nyata membuat pembaca
yakin akan setiap kebenaran yang dicontohkan.
Dalam
penyampaian contoh,sayangnya tidak diberi gambar agar lebih menarik,mungkin
apabila diberi gambar ilustrasi akan lebih berwarna dan menambah daya tarik
pembaca.Dari segi isi,awalnya memang membosankan,tetapi dalam pembahasan
selanjutnya apabila diikuti isinya semakin menarik.Saran untuk penulis
seharusnya,di awal bahasan diselingi pembuka yang lebih menarik agar memberikan
kesan menyenangkan untuk pembaca saat pertama membaca.
Komentar:
Judul
berbeda dengan buku yang dibaca, tetapi tidak cukup menarik pembaca untuk
membaca resensi tersebut. Namun,
penulisannya telah mengandung kata-kata emotif. Pembuka resensi diawali dengan
pengenalan penulis. Hal ini merupakan salah stau stratergi penulisan yang
digunakan oleh penulis resensi. Terdapat
kata-kata emotif dalam membuka resensi tersebut. Isi sudah cukup sesuai.
Beberapa tanda baca tidak sesuai dengan kaidah penulisan. Terdapat kesimpulan
yang siberikan oleh penulis. Namun, tidak ada kesan untuk lebih menggugah
pembaca membaca resensi tersebut
Tugas 4 : Jurnal Reflektif
Claudia
Larassati 160211601870-AA
Kembali Berjibaku: Sampai Jumpa!
Claudia Larassati
Satu
semester telah saya lalui. Tidak terasa waktu berjalan begitu cepat.
Minggu-minggu terakhir UAS tiba-tiba saja berada di depan mata. Inilah waktu
yang tepat bagi saya untuk kembali merefleksi diri selama 4 bulan terakhir.
Siapa tahu, saya mungkin saja melewatkan banyak hal. Akibatnya, saya tidak lagi
mensyukuri setiap proses yang saya lakukan di semester ini.
Salah
satu matakuliah yang saya dapatkan di semester ini adalah matakuliah Membaca
Informatif. Pada matakuliah ini, saya kembali bertemu dengan salah satu dosen
di semester awal dulu. Beliau adalah Ibu Endah Tri Priyatni. Awalnya, saya
sempat bertanya-tanya dan mengira-ngira bagaimana perkuliahan ini akan
berjalan.
Tugas-tugas
yang diberikan oleh Ibu Endah selaku dosen pengampu matakuliah Membaca
Informatif ini memang cukup banyak. Namun, saya menyadari dan memakluminya.
Dunia perkuliahan memang tak seindah yang dibayangkan ketika awal masuk kuliah.
Dunia perkuliahan benar-benar berbeda. Semua serba mandiri dan tanggung jawab
semakin besar.
Masih
segar diingatan saya waktu itu. Pertemuan pertama waktu itu dijamu oleh asisten
dosen. Kami diberi tugas untuk membuat peta konsep dari salah satu buku
noninformatif dan membuat pertanyaan-pertanyaan dari berbagai macam jenis
pertanyaan. Masing-masing dari kami sibuk mengunjungi perpustakaan untuk
mencari-cari buku noninformatif. Setelah menemukannya, kami membuat peta konsep
mengenai isi buku. Tidak lupa dicantumkan pula pertanyaan-pertanyaan mengenai
isi buku tersebut.
Hampir
setiap minggu, saya dan teman-teman membuat laporan peta konsep dan daftar
pertanyaan disetiap buku yang kami baca. Dari sana, saya menyadari bahwa
sebenarnya saya sedang berproses. Minggu demi minggu yang saya lalui untuk
membaca dan menganalisis buku tersebut. Tanpa sadar, saya sedang belajar untuk
membiasakan diri membaca buku-buku diluar genre sastra. Hal ini menumbuhkan
minat baca saya secara tidak langsung. Meskipun pada awalnya saya menemui
banyak masalah dan kendala. Namun pada kenyataaanya, berhasil menyelesaikan
tugas hingga saat ini adalah sebuah proses yang melalui banyak pengorbanan.
Tugas
membuat pertanyaan sesuai dengan jenis pertanyaan yang diminta juga melatih
kami untuk lebih kritis dan pandai dalam membuat pertanyaan-pertanyaan
berkualitas. Sebagai calon guru, keahlian membuat soal adalah suatu hal yang
harus dimiliki, dilatih, dan diasah terus. Ini adalah kali pertama saya
menyadari bahwa membuat pertanyaan tidaklah mudah. Kita harus memahami teks
yang kita baca dan menentukan bobot pertanyaan dari poin yang paling mudah
hingga yang tersulit.
Sering
membuat daftar pertanyaan membuat saya menjadi lebih mudah dalam mengklasifikasi
pertanyaan-pertanyaan yang ada. Hal tersebut merupakan proses baru yang saya
alami dan memberikan saya bekal untuk menjadi calon guru yang lebih baik dari
hari ke hari.
Melalui
matakuliah membaca Informatif, saya belajar menulis resensi dan artikel
reflektif. Penugasan ini membuat saya berproses untuk lebih memahami buku.
Membaca tidaklah sekedar membaca. Pembaca yang baik adalah pembaca yang
memahami isi dan dapat mengambil nilai-nilai dalam buku. Melalui penugasan
menulis resensi dan reflektif saya berproses untuk menjadi pembaca yang baik.
Semester
ini adalah semester yang cukup melelahkan memang. Namun, saya banyak belajar
dan berproses untuk membedakan teks dan menganalisis berbagai macam unsur teks.
Akhir semester ini saya hanya ingin
berkata “Sampai jumpa! Mari kembali berjibaku di semester depan”. Terima kasih
saya untuk Ibu Endah selaku dosen pengampu matakuliah Membaca Informatif. Salam
saya untuk Ibu dan keluarga.
Gambar diunggah, jangan dicopy-paste seperti tulisan. Komentar karya teman jangan diposting di sini. klik punya teman, kemudian beri komen di kolom komentar.
BalasHapusCoba dicek ulang, Menara Pisa itu sepertinya LHO. Deskripsi itu biasanya berupa kesan, subyektif, kemudian dideskripsikan secara rinci sesuai kesan. Borobudar candi terbesar, kemudian dideskripsikan. Borobudur candi terindah--dideskripsikan keindahannya.
LHO--informasi umum-bukan kesan-melaporkan informasi bersifat keilmuan. Definisi menara Pisa, kategorinya, luas bangunannya, tingginya sejarah pembuatannya. Umum dan bukan kesan.
Terus membaca n berkarya ya, tulisan lancar-mengalir-enak dibaca!